NovelToon NovelToon
Benih Pahit Berbuah Manis

Benih Pahit Berbuah Manis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:118k
Nilai: 5
Nama Author: Volis

Shanaira Monard tumbuh dalam keluarga kaya raya, namun cintanya tak pernah benar-benar tumbuh di sana. Dicintai oleh neneknya, tapi dibenci oleh ayah kandungnya, ia menjalani hidup dalam sepi dan tekanan. Ditengah itu ada Ethan, kekasih masa kecil yang menjadi penyemangatnya yang membuatnya tetap tersenyum. Saat calon suaminya, Ethan Renault malah menikahi adik tirinya di hari pernikahan mereka, dunia Shanaira runtuh. Lebih menyakitkan lagi, ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung anak dari malam satu-satunya yang tidak pernah ia rencanakan, bersama pria asing yang bahkan ia tak tahu siapa.

Pernikahannya dengan Ethan batal. Namanya tercoreng. Keluarganya murka. Tapi ketika Karenin, pria malam itu muncul dan menunjukkan tanggung jawab, Shanaira diberi pilihan untuk memulai kembali hidupnya. Bukan sebagai gadis yang dikasihani, tapi sebagai istri dari pria asing yang justru memberinya rasa aman.

Yuk ikuti kisah Shanaira memulai hidup baru ditengah luka lama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Volis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Undian Hadiah

Suasana kantor marketing hotel Renault pagi itu terasa lebih hidup dari biasanya. Setelah kesuksesan besar dalam acara Valentine, seluruh tim masih terbawa semangat kemenangan. Tawa ringan dan percakapan hangat terdengar dari tiap sudut ruangan.

Tiba-tiba, pintu kaca terbuka, dan sosok yang sangat dikenal seluruh tim muncul—Pak Darmin, direktur bagian marketing, dengan setelan rapi dan senyum lebar di wajahnya. Di tangannya, ia membawa sebuah kotak kayu berukir elegan.

Seluruh ruangan sontak hening. Semua mata tertuju padanya.

"Selamat pagi, tim luar biasa!" serunya dengan suara mantap.

"Selamat pagi, Pak Darmin!" sahut para staf kompak, duduk tegak dengan ekspresi penasaran.

Pak Darmin melangkah ke tengah ruangan dan meletakkan kotak itu di atas meja bundar dekat sofa. "Kalian pasti sudah tahu, acara Valentine kita minggu lalu mencatat rekor baru dalam penjualan dan review pelanggan. Karena kerja keras kalian, manajemen pusat ingin memberikan apresiasi."

Semua orang saling pandang dengan antusias.

"Dalam kotak ini," lanjut Pak Darmin sambil membuka tutupnya perlahan, "Ada gulungan kertas di dalamnya, masing-masing berisi hadiah. Kalian yang terlibat langsung dalam tim acara Valentine berhak mengambil satu. Jangan curang ya... ambil satu saja."

Beberapa orang mulai bersorak kecil. Dina, Reza, dan Shanaira pun berdiri mendekat ke meja.

"Silakan, dimulai dari Dina," kata Pak Darmin sambil tersenyum.

Dina, perempuan ceria dengan rambut diikat tinggi, memasukkan tangannya ke dalam kotak. Ia meraih gulungan kertas kecil dan membukanya dengan cepat. Matanya langsung membelalak.

"Wah! Voucher belanja 50% di Renault Mall!" serunya riang. "Hahah... dengan ini aku bisa langsung membeli sepatu yang aku inginkan tanpa harus menabung selama tiga bulan"

Reza tertawa sambil melangkah maju. Ia mengambil gulungan kertas berikutnya, membacanya pelan lalu tersenyum lebar.

"Paket spa premium di Renault Spa! Wah, mantap nih. Akhir pekan saya bisa merasakan perawatan orang kaya!"

Giliran Shanaira.

Ia sedikit ragu, tapi akhirnya memasukkan tangannya dan mengambil gulungan terakhir. Suasana hening sejenak saat ia membuka gulungan kecil itu. Matanya melebar, kemudian menoleh pada Pak Darmin yang tersenyum penuh arti.

"Apa? Apa isinya?" tanya Dina, tak sabar.

Shanaira menatap mereka dan membaca pelan, "Menginap selama dua hari dua malam di cabang terbaru hotel Sagara Renault sebagai VVIP... dan bisa membawa satu orang pendamping."

Sontak ruangan langsung riuh oleh tepuk tangan dan sorak-sorai kecil.

"Wah! Bukankah itu hotel dekat pantai yang akan di resmikan besok?" Seru Dina terkejut.

"Ya kamu benar. Selamat Shanaira mendapatkan hadiah utama." Pak Darmin mengangguk menanggapi Dina dan mengucapkan selamat kepada Shanaira.

"Hadiah utama!" seru Reza. "Wah, mantap, Shanaira! Kapan berangkat?"

"Sudah bisa dijadwalkan akhir pekan ini," jawab Pak Darmin. "Kamu bebas pilih siapa yang kalian bawa, tapi jangan lupa dokumentasi dan review, ya. Ini juga bagian dari promosi."

Shanaira tersenyum samar, namun matanya sedikit mengerjap. Ada satu nama langsung muncul dalam pikirannya. Bukan karena formalitas... tapi karena rasa nyaman yang perlahan tumbuh—Karenin.

"Ayo, Shan, kasih kita foto-foto hotel barunya nanti!" canda Dina sambil menyikut pelan lengannya.

Shanaira hanya mengangguk pelan, masih menyerap kejutan itu. Mungkin... akhir pekan ini akan menjadi titik balik baginya. Dan mungkin, di tempat yang lebih sejuk, dengan udara pegunungan yang bersih, ia akan mulai mengenal lebih dalam... pria yang kini menjadi suaminya.

*****

Suasana kantin siang itu dipenuhi aroma sup krim dan ayam panggang khas menu hari ini. Shanaira duduk di meja pojok bersama Reza dan Dina, sesama rekan tim marketing yang tadi pagi ikut serta dalam undian hadiah dari kantor. Ketiganya masih terlihat antusias, terutama Reza yang sejak tadi tidak henti-hentinya membahas betapa beruntungnya mereka.

“Gila sih, aku nggak nyangka dapet spa premium,” kata Reza sambil mengaduk jus stroberinya. “Udah lama banget mau spa tapi males bayar mahal.”

Dina tertawa kecil. “Lumayanlah aku dapat voucher belanja. Setidaknya akhir pekan ini bisa belanja diskon tanpa mikir isi dompet.”

Mereka serempak menoleh ke Shanaira yang sedari tadi hanya tersenyum tipis sambil memotong ayam di piringnya.

“Kalau kamu, Na... Dapat hadiah utama dua hari dua malam di hotel cabang pantai! Wah, keren banget. Liburan dong,” ujar Dina, matanya berbinar.

“Iya,” sahut Shanaira pelan. “Lumayan buat istirahat.”

Reza bersandar santai di kursinya. “Eh tapi kamu udah mikir mau ajak siapa belum? Kan boleh ajak satu orang tuh. Gimana kalah ajak aku saja?” Candanya.

Shanaira menghentikan gerakan sendok garpunya sejenak. Ia sempat terdiam, lalu tersenyum tipis menanggapi, “Belum tahu. Masih mikir-mikir. Yang pasti aku tidak mau liburan bareng kamu”

“Ah masa sih?” goda Dina. “Kamu pasti udah punya bayangan dong. Jangan bilang kamu mau pergi sendiri?”

Shanaira hanya mengangkat bahu, tetap menjaga nada suara dan ekspresi wajahnya agar tetap tenang. Dalam hatinya ia tahu, ia sudah tahu siapa yang ingin ia ajak—Karenin. Tapi tentu saja, tidak bisa ia katakan sekarang. Reza dan Dina tidak tahu apa-apa soal pernikahannya. Di mata mereka, Shanaira sekarang masih gadis single yang pernikahannya dengan Ethan gagal.

“Pokoknya kamu harus cerita nanti ya, siapa yang kamu ajak,” kata Reza sambil terkekeh.

Shanaira hanya menjawab dengan senyum kecil dan melanjutkan makannya. Dalam hati ia mulai menghitung hari, membayangkan momen singkat di pantai bersama suaminya—jauh dari kantor, dari masa lalu, dari segalanya.

Setidaknya, dua hari itu akan jadi milik mereka berdua.

*****

Senja telah menutup hari ketika Shanaira keluar dari gedung hotel. Udara mulai sejuk, dan langit perlahan berwarna jingga pucat. Seperti biasa, mobil Karenin sudah menunggu di area parkir. Ia berdiri bersandar di pintu samping mobil, melambaikan tangan pelan ketika melihat istrinya mendekat.

Shanaira tidak tersenyum, tapi mengangguk kecil saat berjalan mendekat. Karenin segera membukakan pintu untuknya.

“Kerjaannya lancar?” tanya Karenin setelah mereka duduk di dalam mobil.

“Lumayan,” jawab Shanaira pelan, menatap lurus ke depan. “Tadi ada pengumuman dari kantor.”

Karenin melirik ke arahnya, menunggu.

Shanaira menarik napas singkat, lalu melanjutkan, “Kami yang mengurus acara Valentine dapat undian hadiah. Aku… kebagian hadiah utama.”

Alis Karenin terangkat sedikit. “Hadiah utama?”

“Menginap dua hari dua malam di cabang hotel Renault yang baru di pinggir pantai,” jelasnya, masih dengan nada tenang. “Bisa bawa satu orang.”

Karenin mengangguk pelan. Ia tak bertanya lebih jauh.

Shanaira menunggu tanggapan Karenin, tapi dia melihat pria itu hanya fokus mengemudi tanpa berbicara lagi.

Apakah dia tidak penasaran dengan siapa dia akan pergi? Kenapa dia tidak bertanya? Batin Shanaira bingung.

Beberapa detik hening, lalu Shanaira menambahkan dengan lirih, “Aku mau ajak kamu.”

Karenin menoleh cepat. Tatapan matanya tidak percaya, seolah kalimat itu terlalu manis untuk didengar dari mulut seseorang yang selama ini masih sedikit menjaga jarak darinya. “Aku?”

“Kalau kamu bisa, tentu saja.” Shanaira segera menambahkan, nadanya tenang tapi ada ketulusan yang tak bisa disembunyikan. “Anggap saja… ucapan terima kasih karena sudah menjemput dan mengantarku setiap hari.”

Karenin menunduk sebentar, menyembunyikan senyum kecilnya. “Kalau begitu, aku akan pastikan jadwalku kosong di hari itu.”

Tak ada lagi kata-kata setelah itu, hanya keheningan yang perlahan terasa tidak lagi canggung. Shanaira menatap ke luar jendela, membiarkan angin senja menyapa wajahnya, sementara di sisi lain, Karenin menggenggam kemudi dengan lebih ringan—seolah satu langkah kecil Shanaira tadi membuka celah baru dalam tembok yang perlahan ia coba runtuhkan sejak awal.

1
Jane
Aku ingin anak karenin kembali dan semua doktor dan perawat yg bermain sama refina di hukummm ygggg palinggh berat sampai dia minta mati sendiri sakinggg tersiksanya … rasakan deritamu Refina dan Claira krn kamu sudah sangat dzolim … lanjut ya Thorrr ❤️❤️❤️
Rewind frederiksen
inilah cerita yang kurang sesuai logika, mudah bisa nukar bayi, membuat cerita yang awalnya sudah bagus jadi aneh, mirib sinetron asab
refinorman norman
g rela q thor refina bahagia trs,, kpn dapat karma nya
Sonya Nada Atika
cerita menarik jgn smp pembaca kecewa ya thor
Sonya Nada Atika
pokoknya kl g kebongkar g mau baca thor...
Rita Simamora
pokok nya kembalikan anak shana thor dan buat refi jatuh sejatuhnya uda trlalu lama si refi bahagia di ats penderitaan shana
Jane
Thorr , tolong ya itu refina cepat di kasih babak belur sama karenin .. sama petugas RS yang jahat itu .. semoga rencana Refina Gagal .. … thor lanjuttt yaaa 🙏🏻
Rewind frederiksen
bayi mati di tuker dengan yang hidup tidak masuk di akal,, walaupun dunia novel kalau bisa cerita hanya masuk logika
Rita Simamora: bettuullll
total 1 replies
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
mo nabung dulu lah , paling males kalo udah ada penculikan bayi/Facepalm//Grin/nunggu ketemu saja baru baca lagi, semoga GK byk chapter
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
jgn bilang di culik bayi nya/Chuckle/
Kristina Natalia Manalu
kalau sempat diculik aku gak akan baca lagi
malas aja
kapan penderitaan Shana selesai
Sonya Nada Atika
jhn smp shanaira kalah thor.masa yg licik menang trs.
Susilowati Jais
g nivel g nyata sy paling takut dngan manipulasi atw kasus bayi trtukr lh ap lh, makanya sy klo melahirkan d bidan n bayi sy harus satu ruangan. tp emang klo dah parno tntang suatu hal sulit brfikir logika🙏🙏itu sy y, gtw klo org🤭
Rita Simamora: kembalikan anak shanaira otor
jngan biar kan refi bahagia uda cukup selama ini mereka menyiksa shana
buat sirefi kena karma
total 1 replies
Yana Phung
sudah saatnya refina jatuh
dan sampai saat ini dia belum tau identitas asli karenin
Jane: Benarrrr bangetttt
total 1 replies
Yana Phung
apapun niat refina,, semoga gagal
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
baru baca lagi/Chuckle/setelah banyak rudal berjatuhan di daerah tempat tinggal ku
Dinda Putri
kasian juga sma claira semoga babynya selamat
up terus thor
Dinda Putri
karenin suami yg hebat🥺🥺
Linda Liddia
🤣🤣🤣 apa yg lo tanem itu yg lo tuai..bahagia gak yg ada tersiksa lahir batin..Udh Ethan gak cinta eh malah maksa nikah sm ethan
Dinda Putri
semangat up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!