Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Sultan berlari menuju ke arah mobilnya.
SULTAN
Ayo sistem kendalikan mobilnya.
SISTEM
Siap Tuan.
SULTAN
Ayo, gunakan semua poin untuk menukarkan pertahanan.
Ting ting.
Menukarkan poin dengan pertahanan.
Pertahanan 7 lapisan baja.
Menindahkan kekuatan....
Proses...
Mulai transfer...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
"Arrrrggggghhhhhtttt!!! Kenapa ini sakit sekali," teriak Sultan.
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai.
Poin di pakai 170 poin.
Sisa poin Anda 0.
Di tubuh Sultan keluar cahaya berwarna hitam seperti baja. Seluruh energi di tubuh Sultan terasa hangat penuh tenaga.
Perjalanan yang cukup panjang. Sesampainya istana negara ternyata ******* sudah mulai menyerang. Sebelum keluar dari mobil Sultan mengambil penutup wajah agar ia tak di ketahui banyak orang. Ia juga meninggalkan ponsel dan tas berisi uangnya di mobilnya.
Sultan berlari di dalam hujan peluru dan menyelamatkan beberapa tentara yang terluka dan mengevakuasi mereka ke tempat aman.
SULTAN
Ada berapa orang ter*risnya?
SISTEM
55 orang.
SULTAN
Baiklah aku harus melawan mereka.
Sultan diam-diam menyelinap dari belakang, sayangnya ia ketahuan. Ia terpaksa melawan mereka. Para ter*ris itu menembak ke arah Sultan dan Sultan menarik senjata apinya lalu mematahkannya dan menendangnya hingga nyangkut di pohon dan juga meninju hidung temannya yang lain sampai berdarah.
Para ter*ris itu terus menembak ke arah Sultan, Sultan menari kerah baju kedua orang di depannya lalu memutarnya dan melemparnya ke tugu batu
"Apa dia manusia? Berhadapan langsung dengan senjata api?" Tanya tentara itu kaget.
Sultan menghajar satu persatu para ter*ris itu, menendangnya, meninjunya, melemparnya dan membanting, ketika ter*ris itu melemparkan bom itu ke arah istana Sultan menangkapnya dan karena ingin menyelamatkan orang ramai, bom itu ia biarkan meledak di tangannya, untung saja ia punya pertahanan di tubuhnya.
Namun pertahanan itu semakin lama semakin melemah, karena terlalu banyak ia menghadang hingga ribuan peluru dan beberapa bom meledak di tangannya.
"Gila! Dia benar-benar gila, apa dia punya ilmu kekebalan berani menghadang," ujar ter*ris itu kaget.
Saat itu ada seorang ter*ris ingin menembak ke arah warga sipil Sultan berlari ingin menyelamatkannya namun tak sempat, akhirnya Sultan terpaksa mengunakan serangan jarak Jauh. Sultan mengibaskan tangannya dan terpelantinglah ter*ris itu sampai terbentur tembok dan pingsan.
Dengan sisa tenaga yang ada ia menghabisi ter*ris itu dengan sekuat tenaga dengan sendirinya. Para ter*ris itu Sultan membentur kepalanya sampai pingsan, Sultan menangkap kakinya dan mematahkannya, lalu Sultan menendang punggunya hingga patah tulang rusuk. Karena peluru tidak mempan, mereka menusuk Sultan dengan benda tajam, Sultan menangkisnya dan menendang dadanya. Mereka juga memukul Sultan dengan balok kayu, Sultan menangkapnya dan ia memutar balok kayu tersebut dan melempar ke arah Mereka hingga mereka tertindih dan tidak bisa bangun.
"Gila di adalah monster, ayo kita kabur," teriak ter*ris itu meneriak teman-temannya untuk mundur. Sultan mengejarnya dan menarik bajunya dan mematahkan lehernya, Sultan juga menangkap beberapa orang dan membanting ke lantai lalu memutar dan melemparnya hingga mendarat di genteng rumah warga yang sangat jauh. Sultan juga menendang dan mengangkat tubuh ter*ris itu dan mematahkan pingganya dengan lututnya. Sisa sedikit lagi, Sultan mengisbaskan tangannya serangan jarak jauh dan terpentallah mereka. Para tentara mendekat dan memborgol para ter*ris yang tidak terluka, kalo yang terluka mereka ngak bisa apa-apa hanya bisa meringgis kesakitan.
Setelah semuanya tertangkap Sultan pelan-pelan menuju mobilnya meskipun ia tak sanggup lagi untuk berjalan.
"Tuan tunggu, terima kasih sudah menyelamatkan kami semua, jika tidak ada Tuan mungkin sudah banyak korban jiwa, mari Tuan kami antarkan Anda ke rumah sakit dan negara berjanji akan memberi kompensasi yang besar atas kepahlawanan Anda hari ini dan kami berjanji akan membiayai biaya pengobatan Anda sampai sembuh," ujar pejabat itu dan para tentara.
Sultan hanya berhenti dan tidak ingin menoleh kebelakang. "Tentara yang terluka juga pahlawan, kalian tidak perlu memikirkanku, aku bisa mengobati diriku sendiri," tolak Sultan dan pelan-pelan ia tetap menuju mobilnya.
"Tuan tunggu, kami ingin berterima kasih dengan Anda dan biarkan kami melihat wajah Anda," ujar pejabat itu berharap.
"Aku bisa memperlihatkan wajahku tapi rahasiakan pada siapa pun, aku tidak ingin orang lain tahu," ujar Sultan membuka penutup wajahnya. Mereka sangat terkejut karena ia sangat muda sekali.
"Bagaimana agar kami bisa menemui Anda?" Tanya pejabat itu.
"Jangan temui aku," ujar Sultan masuk ke mobilnya sambil menahan rasa sakit.
SULTAN
Sistem, jalankan mobilnya.
SISTEM
Siap Tuan.
Mobilpun melaju.
"Tuan tunggu Tuan," teriak pejabat itu namun mobilnya terlalu laju.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 1000 poin.
SULTAN
Sistem, aku ingin penyembuhan keseluruhan.
SISTEM
Baik Tuan.
Ting ting.
Pemilihan penyembuhan sempurna
Penyembuhan di mulai...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai.
Poin Anda di potong 500 poin
Sisa poin 500 poin.
Sultan menyenderkan tubuhnya di kursi dan itu tadi sangat melelahkan.
SISTEM
Apa Anda ada merasa yang tidak nyaman?
SULTAN
Aku tidak apa-apa hanya kelelahan saja.
Hari sudah gelap, beberapa jam perjalanan akhirnya Sultan sampai di rumah
Brum brum brum.
Tedi berdiri ketika melihat mobil Sultan datang, ia pun segera menghampiri Sultan.
"Sultan kamu baik-baik sajakan?" Tanya Tedi khawatir. Sultan keluar dari mobilnya.
"Aku baik-baik saja," jawab Sultan seperti tidak ada kejadian.
"Tapi... kenapa bajumu sampai seperti ini?" Tanya Tedi tetap khawatir.
"Udah, kamu sepertinya kamu lebih khawatir dengan bajuku," kata Sultan bercanda.
"Bukan begitu, tadi kamu bilang mau melawan ******* dan itu benar-benar aku khawatir," jawab Tedi.
"Mana Ibu?" Tanya Sultan.
"Ada di dalam, ayo masuk tadi ibumu sempat khawatir juga, tapi aku bilang biasalah urusan anak muda," jawab Tedi.
"Makasih ya Tedi udah jagain Ibu, kamu benar-benar teman terbaik deh," ujar Sultan menepuk pundak Tedi. Tedi hanya tersenyum dan mereka masuk ke dalam Rumah.
"Sultan," panggil ibunya ketika melihat Sultan datang dan langsung menghampirinya.
"Ibu," lirih Sultan.
"Ya ampun Sultan kamu kenapa?" Tanya ibu kaget ketila melihat baju Sultan bolong-bolong.
"Oh ini ya, hm... oh ini baju trend model jaman sekarang Bu, kerenkan?" ujar Sultan beralasan.
"Di mana kerennya, itu baju malah seperti di tembak orang," jawab ibu manyun.
"Ya emang di tembak orang," ujar Sultan dalam hati.
"Oh ya Marwah, anakmu sudah pulang, jika begitu kami pulang juga ya," pamit orang tua Tedi.
"Oh baiklah jika begitu kalian hati-hati di jalan," pesan ibu. Mereka mengangguk dan pergi.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARA,VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴