Membaca novel ini bikin ketawa, sedih, kesal dan hareudang.
Sequel dari My Sexy Old Man, menceritakan kisah Crystal anak pertama dari Devan dan Raya.
Mempunyai Bodyguard yang sangat tampan, Hot, gagah tapi super dingin seperti balok es, tidak mudah tersentuh oleh wanita dan juga sangat misterius.
Membuat gadis bernama Crystal merasa tertantang untuk menakhlukkan Bodyguardnya yang ia anggap penyuka sesama jenis.
Tapi, apakah Crystal mampu menakhlukkan bodyguardnya yang super dingin dan misterius? Atau justru dirinya yang takhluk pada bodyguardnya itu?
Penasaran sama kisah selanjutnya?
Simak terus kelanjutannya!
Follow
IG Emak @Thalindalena
FB Emak @Thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah menjadi kecambah
Rasa kesal yang mendongkol di dalam dada Ryan kini berubah menjadi rasa haru saat melihat benih premiumnya tumbuh subur di dalam rahim istrinya, benih premium itu sudah menjadi kecambah.
"Wah selamat ya, Tuan dan Nyonya, lihat kandungan istri anda sudah berusia dua minggu," jelas Dokter, sembari menggerakkan alat USG di permukaan perut Crystal.
"Ryan, lihat bibitmu sudah berkembang biak menjadi kecambah," celetuk Crystal, sembari melihat layar monitor ukuran 21 inci yang terpasang di dinding bercat putih ruangan tersebut.
Ryan mendengus kesal, namun kali ini ia membiarkan istrinya berbicara sesuka hatinya.
Sedangkan Dokter dan perawat terlihat menggembungkan pipinya, menahan tawa saat mendengar celetukan ibu hamil itu.
"Usia kandungannya masih sangat muda dan rentan keguguran jadi untuk hubungan suami istrinya di tunda dulu ya, Tuan dan Nyonya. Apalagi Nyonya Crystal berkeluh jika perutnya kram saat berhubungan intim jadi itu sangat berbahaya untuk janin," jelas Dokter, sembari mengelap sisa Gel dingin di perut Crystal sekaligus merapikan dress Crystal.
"Ehm." Ryan berdehem dan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dengan jari telunjuknya.
"Silahkan jika ada yang ingin di tanyakan," ucap Dokter tersebut, tersenyum manis bahkan sangat manis.
Wah, sepertinya selain menjadi Dokter, mungkin ia juga seorang cenayang, karena bisa menebak pikiran pasiennya.😆
"Dia mana tahan, Dok, jika harus menahan lama," celetuk Crystal lagi.
Ryan yang mendengar ucapan istrinya mendengus dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Kenapa makin kesini makin aneh, sih? Batin Ryan.
Dokter tersenyum lagi dan cukup mengerti, kemudian ia berkata. "Boleh melakukannya, tapi harus pelan dan hati-hati, gunakan kondominium agar janin tetap aman dan sehat," saran Dokter.
Wajah Ryan terlihat cerah dan juga tersenyum, karena ia masih bisa berkesempatan untuk mengambil jatah menancapkan tombak saktinya kedalam lembah kesukaannya yang sudah menjadi candunya itu.
"Baik, terimakasih sarannya, Dok," ucap Ryan, kali ini ia tersenyum tipis kepada Dokter tersebut. Hingga membuat Dokter wanita itu terkesima dengan senyuman Ryan.
"Nggak usah ganjen kali!" sungut Crystal, mode cemburu.
"Apa? Aku hanya mengucapkan terimakasih kepada Dokter. Iya 'kan Dokter?" ucap Ryan, sekaligus meminta pembelaan.
"Iya benar, Tuan." Dokter tersebut menjadi salah tingkah sendiri.
"Ck! Ayo kita pulang!" sungut Crystal, turun dari tempat tidur itu dengan cepat hingga dirinya hampir terjatuh, beruntung Ryan dengan sigap menopang tubuhnya.
"Crys!" Ryan menggeram tertahan.
"Lepas!" kesal Crystal, entah kenapa ia menjadi sangat kesal dan marah ketika melihat Ryan tersenyum kepada wanita lain.
"Harus banyak sabar ya, Tuan. Karena ibu hamil itu perasaannya sangat sensitif," jelas Dokter, dan Ryan mengangguk mengerti, kemudian keduanya itu pamit undur diri dan tidak lupa membayar adminitrasi biaya pemeriksaan Crystal.
*
*
*
"Crys?" panggil Ryan, dengan sangat pelan dan lembut. Karena sejak tadi istrinya itu diam dan tidak mau menatapnya, lebih memilih melihat jalanan kota dari kaca jendela mobil.
Saat ini keduanya sudah berada didalam mobil, menuju pulang ke apartemen.
"Hem," sahut Crystal dengan malas dan masih enggan menatap suaminya.
"Kita kerumah Mami dan Papi kamu, Yuk!" ajak Ryan, menoleh sesaat kearah istrinya, karena saat ini dirinya sedang fokus menyetir mobil.
"Bukannya kamu harus ke Polda?" tanya Crystal, menoleh kearah suaminya. Bukan Crystal tidak mau di ajak kerumah orang tuannya, akan tetapi ia merasa tidak enak karena dirinya, suaminya tidak berangkat dinas.
"Aku ijin satu hari ini, kita harus memberi tahukan kabar bahagia ini," jelas Ryan, menarik tangan kanan Crystal lalu menggenggamnya dengan erat.
"Iya." Crystal mengangguk pelan. "Tapi, ambilkan buah mangga itu," ucap Crystal, menunjuk buah mangga yang tumbuh di salah satu halaman rumah warga yang mereka lintasi.
"What!!" pekik Ryan.
Sabar ya bang, sabar🤣
Deritamu masih panjang, maafin Emak yang gesrek ini..😆
Jangan lupa kasih dukungan, dengan cara like, komentar, vote, dan kasih gift semampu kalian aja, love you all😘😘