NovelToon NovelToon
Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Janda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Tiga tahun Arunika rela menjadi istri yang sempurna. Ia bekerja keras, mengorbankan harga diri, bahkan menahan hinaan dari ibu mertua demi menyelamatkan perusahaan suaminya. Namun di hari ulang tahun pernikahan mereka, ia justru dipaksa menyaksikan pengkhianatan paling kejam, suami yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Diusir tanpa belas kasihan, Arunika hancur. Hingga sosok dari masa lalunya muncul, Rafael, pria yang dulu pernah dijodohkan dengannya seorang mafia yang berdarah dingin namun setia. Akankah, Rafael datang dengan hati yang sama, atau tersimpan dendam karena pernah ditinggalkan di masa lalu?

Arunika menyeka air mata yang mengalir sendu di pipinya sembari berkata, "Rafael, aku tahu kamu adalah pria yang kejam, pria tanpa belas kasihan, maka dari itu ajari aku untuk bisa seperti kamu!" tatapannya tajam penuh tekad dan dendam yang membara di dalam hatinya, Rafael tersenyum simpul dan penuh makna, sembari membelai pipi Arunika yang basah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06. bertemu kembali

Roman duduk di kursi kepalanya dengan tatapan tajam, wajah tuanya yang biasanya tenang kini berubah dingin.

“Bawa dia, tapi kau, Zhilo…” suaranya berat, penuh tekanan, “ingat, setiap langkahmu diawasi.”

Zhilo menelan ludah, lalu buru-buru keluar tanpa berani membantah. Keheningan menutup meja makan. Hanya terdengar suara napas tertahan dari beberapa pelayan yang masih berdiri gemetar. Arunika memandang punggung pamannya yang menjauh dengan perasaan bercampur aduk. Kepalanya penuh pertanyaan.

' Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Archilo tiba-tiba kolaps?'

Matanya lalu beralih pada Rafael. Pria itu masih duduk di kursinya dengan sikap angkuh. Kedua siku bertumpu di atas meja, jemari menyatukan satu sama lain. Tatapannya lurus, menembus ruang kosong, seolah ia sedang mengatur langkah permainan berikutnya.

“Rafael…” suara Arunika pelan, hampir berbisik. “Tadi … apa yang kau lakukan? Jangan bilang ...”

Rafael menoleh padanya. Senyum tipis itu kembali muncul di bibirnya, begitu menenangkan sekaligus menakutkan.

“Kalau aku tidak ada di sini,” katanya datar, “kau yang sudah jatuh di lantai saat ini, bukan Archilo.”

Arunika tercekat, napasnya sesaat terhenti. Dia menatap pria di sampingnya dengan campuran terima kasih dan ketakutan. Perlahan, tangannya mengepal di pangkuannya.

'Jadi benar … ada yang ingin membunuhku.'

Roman mendesah panjang, lalu menegakkan tubuh.

“Arunika,” katanya dengan suara yang dalam, “kau harus tahu, di rumah ini, semua orang menginginkan tahta. Kau adalah pewaris utama, dan itu membuatmu menjadi sasaran. Zhilo dan anaknya takkan berhenti hanya karena gagal sekali.”

Arunika menunduk, selama ini ia hanya seorang pedagang buah, jauh dari intrik keluarga. Tapi kini, ia terseret ke dalam pusaran perebutan kekuasaan yang bahkan tak pernah ia bayangkan. Rafael bangkit dari kursinya, lalu berdiri di samping Arunika. Ia menaruh tangan di bahu wanita itu, tatapannya mengunci Roman.

“Biarkan aku yang menjaganya. Kau tahu betul, aku tak pernah gagal menjaga apa pun yang sudah jadi milikku.”

Roman menatapnya lama, lalu mengangguk pelan.

“Ya, karena itu aku menyerahkan Arunika padamu. Hanya kau yang bisa menahan gempuran dari orang-orang rakus di keluarga ini.”

Arunika mendongak kaget. “Menyerahkan … aku? Maksud kalian apa?”

Rafael tersenyum tipis, lalu mengambil sesuatu dari jasnya. Sebuah buku nikah ia letakkan di hadapan Arunika.

“Ini bukti, sehari setelah kau diceraikan Adrian, aku sudah mendaftarkanmu sebagai istriku yang sah. Dengan uang dan kuasa, semuanya berjalan lancar. Kau sudah melihatnya kemarin saat sarapan di sini bukan?"

Arunika terbelalak, tubuhnya kaku, dia mengira kemarin adalah gurauan dari ayahnya.

“Apa … kau bilang? Jadi itu benaran? Bukan candaan?”

Jari-jarinya bergetar saat menyentuh buku itu. Di sana, jelas tertulis namanya berdampingan dengan nama Rafael. Tanda tangan resmi, stempel merah, semuanya nyata.

“Aku … istrimu?” suaranya bergetar, hampir tak percaya. Dia berulang kali bertanya agar dapat menyakinkan dirinya.

Rafael mendekat, membisik di telinganya dengan suara rendah dan dingin.

“Ya, kau milikku, Arunika. Dan siapa pun yang berani menyentuhmu, akan berhadapan denganku.”

Arunika merasakan bulu kuduknya meremang. Di satu sisi, hatinya terasa aman. Tapi di sisi lain, ada rasa takut yang membara. Pria ini, suami barunya, bukan hanya pelindung, tapi juga penguasa yang tak segan menundukkan dunia dengan darah.

Roman menepuk meja perlahan.

“Mulai hari ini, Arunika … bersiaplah. Kau sudah kembali ke rumah Arummuda. Dan ini berarti, kau akan menjadi bagian dari permainan besar. Ingat, tak ada tempat untuk kelemahan.”

Arunika menelan ludah, menatap Roman, lalu ke arah Rafael. Inilah alasan kenapa menolak Rafael dulu, karena Arunika tak ingin terjebak di dalam dunia Rafael, dunia yang orang normal tak bisa lewati.

Di dalam hatinya, ia bersumpah, 'Jika memang hidupku kini milik Rafael, aku akan menggunakannya untuk membalas semua rasa sakit. Adrian, Shila, bahkan ibu mertua yang meremehkanku … mereka semua akan melihat siapa Arunika sebenarnya. Tidak peduli aku cinta pria ini atau tidak,'

Siang itu, matahari menyorot gagah di atas langit kota. Mobil hitam panjang meluncur mulus meninggalkan kediaman Arummuda. Arunika duduk di kursi penumpang belakang, menatap keluar jendela dengan perasaan yang campur aduk. Sejak pagi, hidupnya bagai mimpi yang tak pernah ia bayangkan, dari seorang pedagang buah yang dicampakkan, kini duduk di samping seorang bos mafia yang menggenggam dunia. Meskipun terlahir dari keluarga Arummuda, dan seorang Nona muda, memilih hidup sederhana adalah pilihannya dulu.

“Kenapa kita keluar?” tanya Arunika pelan, berusaha memecah keheningan.

Rafael yang duduk di sampingnya merapikan jas hitamnya, lalu menoleh dengan senyum samar.

“Aku ingin kau melihat sendiri … betapa kecilnya orang yang pernah kau puja mati-matian. Hari ini, dia akan paham siapa yang sesungguhnya berkuasa.”

Arunika menelan ludah, hatinya berdebar.

'Apa maksud Rafael?'

Tak lama, mobil itu berhenti di depan gedung tinggi menjulang, gedung besar perusahaan yang baru saja Rafael akuisisi. Dari luar saja, nuansa mewah dan berwibawa terpancar kuat. Arunika terpaku, tak pernah ia bayangkan bisa memasuki dunia sebesar ini.

Begitu pintu mobil dibuka oleh bodyguard, tatapan puluhan karyawan langsung tertuju pada mereka. Rafael turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan pada Arunika.

“Mulai sekarang, biasakanlah. Kau bukan lagi gadis desa yang mereka remehkan. Kau Nona muda dari keluarga Arummuda, istri seorang Rafael,"

Dengan sedikit ragu, Arunika meraih tangannya. Saat langkah mereka masuk ke dalam lobi, bisikan-bisikan karyawan terdengar jelas, sebagian kagum, sebagian tak percaya.

Ruang rapat lantai dua puluh penuh dengan eksekutif. Para direktur berdiri menyambut ketika Rafael masuk, memberi hormat pada sang pemilik baru. Semua mata kemudian beralih pada wanita di sampingnya.

Arunika menunduk gugup, tapi Rafael menegakkan punggungnya, sengaja membiarkan semua orang menatapnya lekat-lekat.

“Kenalkan,” ucap Rafael dingin, “ini Arunika, istriku.”

Gema kata-kata itu membuat ruangan seolah berhenti bernafas sesaat. Dan di ujung meja panjang, duduklah Adrian. Wajahnya membeku, matanya melebar begitu melihat Arunika berdiri anggun di sisi Rafael. Tubuhnya kaku, seperti baru saja ditampar di depan umum.

“Arunika…” suaranya lirih, nyaris tercekat.

Arunika mengangkat wajah, menatap Adrian lurus untuk pertama kalinya setelah malam penuh pengkhianatan itu. Tak ada lagi air mata, tak ada lagi kerendahan hati. Yang ada hanyalah tatapan tajam penuh luka dan dendam yang berlapis dingin.

“Adrian,” jawabnya tenang, namun suaranya menusuk seperti pisau.

Rafael menarik kursi untuk Arunika, membuat semua orang tercengang melihat betapa istimewanya perlakuan sang bos pada wanita itu. Setelah mereka duduk, rapat dimulai. Seorang direktur membacakan laporan kerja sama antara perusahaan Rafael dan perusahaan Adrian. Suasana begitu tegang, terutama karena tatapan Adrian terus menerus mencuri pandang ke arah Arunika, yang kini tampil elegan dengan balutan dress mewah dan cukup menawan.

Rafael menyandarkan tubuhnya, lalu dengan nada sengaja menekan, lalu berkata,

“Mulai hari ini, semua kontrak akan diperiksa ulang. Aku tidak suka bekerja dengan orang yang punya kebiasaan … mengkhianati orang terdekatnya.”

Adrian menggertakkan gigi, wajahnya memerah, tapi ia tak bisa melawan. Semua orang tahu, Rafael adalah pemilik kendali mutlak sekarang.

Arunika tersenyum tipis, pertama kalinya sejak semua penderitaannya dimulai. Dalam hatinya ia berbisik, 'Lihatlah, Adrian. Kau kira aku akan hancur setelah kau buang? Hari ini, aku duduk lebih tinggi darimu. Dan ini baru permulaan.'

Rapat berakhir dengan suasana penuh ketegangan. Rafael menggenggam tangan Arunika di hadapan semua orang, memastikan semua mata melihat bahwa Arunika bukan lagi wanita yang bisa diremehkan.

Saat berjalan keluar, Arunika melirik sekilas pada Adrian, mantan suami yang kini tampak kecil, penuh amarah namun tak berdaya. Tatapan itu menjadi cambuk, menancap dalam di hati Adrian, meninggalkan luka ego yang tak akan mudah sembuh.

'Sial!' umpat Andrian dalam hati sembari tangan terkepal erat. Menatap dua orang yang berjalan berdampingan meninggalkan ruang rapat tersebut.

1
Sukhana Ana lestari
Maaf Thor.. bacanya marathon jd belum ikutan komen.. 🙏🏻
Salam sehat ttp semangat... 💪💪😘😘
Sukhana Ana lestari
Assalamu'alaikum..
Salam kenal Thor.. 🙏🏻
Aisyah Alfatih: waalaikumsalam, salam kenal kembali kak..
total 1 replies
Kar Genjreng
looo pada kabur 🏃🏃🏃🏃🏃🏃 Raeder duhhh mesakne podo minggat
ken darsihk
Semakin seruuu aq syukak 👍👍👍
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Kar Genjreng
jadi apa dong mungkin di awal iya,,ingin menikahi putri pembunuh keluarga nya tetapi begitu sudah menjadi pasangan nya rasanya balas dendam tidak penting lagi,,,tetapi ingin menjadi pasangannya,,,semoga langgeng
A.M.G
lanjut
Agunk Setyawan
sama dari awal cerita belum cukup ngerti alur ceritanya
ken darsihk
Aq masih ora mudeng thor , tapi tetap membaca penasaran 💪🏼💪🏼
Kar Genjreng
❤️❤️lope lope sekebon jengkol Bu wong diriku mencintai Arunika,,,,lah terus apa kalau orang tua nya pembunuh terah anaknya jadi pembunuh Yo tidak bu,,,mikir Bu saya tidak di akui jadi anakmu lagi Yo sudah,,,meneri,,, kebetulan 😄😄 ayo kabur sayang Arunika jangan takut ada Ayang Beb di sisi mu 🤣🤣
Aisyah Alfatih: 🤣🤣🤣 ucu na....
total 1 replies
A.M.G
akhirnya kebongkar semoga ini hanya salah paham.
ken darsihk
Sebenarnya perseteruan apa antara orang tua nya Rafael dan orang tua nya Arunika di masa lalu ??
Ma Em
Benarkah Rafael benar2 tulus mencintai Arunika atau hanya pura2 didepan Arunika agar Arunika percaya , semoga saja siapapun yg mau berbuat jahat dan ingin mencelakai Arunika , Arunika selalu ada yg melindunginya .
Sunaryati
Arunika kau akan tetep pemenangnya, walaupun Rafael mungkin pura-pura, pasti masih ada orang yang mau membantumu, karena bukan salahmu, dan mungkin ayah Rafael yang salah
Sunaryati
Saya kira Rafael hanya manfaatkan Arunika, ternyata benar mencintainya, semoga orang yang membekap Aurel, itu orang yang setia pada oran tuanya. Dan Arunika lebih kuat dan kokok serta kecerdikannya bertambah
Piet Mayong
kira kira ini bagian dr sandiwara atau beneran ya???
mikir nihh
Piet Mayong
aku sih masih nebak nebak dgn karakter Rafael ini
A.M.G
buat arunika jadi wanita kuat thor
A.M.G
wah siapa kah wanita itu dia ada di pihak siapa Kira Kira ❓❓❓
Kar Genjreng
ooohhh ternyata Rafael mencintai dengan tulus tidak perduli asal usulnya Prembun ayahnya,,,, terus yang di kurung. siapa di rumah siapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!