Pernikahan Puncak Balas Dendamku

Seperti hal di kediaman Herman terjadi keributan hebat, berbeda di kediaman Kevin, setelah Kevin mengantar Icha ke kamar tamu ia langsung berjalan kearah ruang kerjanya, sebenarnya Icha meminta mereka satu kamar, tapi kevin melarang dengan alasan mereka belm ada ikatan.

Sampai di ruangan kerja Kevin nampak gelisah, sesekali ia melirik ponsel yang terletak diatas meja, entah kenapa saat ini ia menunggu kabar dari Dewi mungkin hanya sekedar meminta izin kepadanya kalau ingin menginap dirumah Herman.

"Daffa kenapa Dewi belm menghubungi juga, apa dia tidak menganggap ku suaminya lagi"ucap Kevin dingin menelepon Daffa.

"tuan saya ada mengirim video ke email nanti akan tuan tau kenapa nona Dewi tidak menghubungi tuan"ucap Daffa tanpa menjawab pertanyaan Kevin.

Kevin langsung membuka video yang di kirim Daffa lewat email ya, di video itu kevin dapat melihat dan mendengar dengan jelas perdebatan antara Dewi dengan Herman. Dan Kevin juga dapat mendengar dengan jelas ketika Dewi mengatakan kalau dia menunggu saat kevin akan membuangnya, dan hal itu membuat Kevin marah, Saking marahnya ia melempar semua barang yang ada diatas meja kerjanya.

"aaaaaaaa"teriak Kevin

"beraninya kamu kabur dari aku Dewi, ingat sampai kapan pun aku tidak akan melepaskan kamu"teriak Kevin

"syaang.. kamu kenapa kok teriak itu"ucap Icha yang mendengar teriak Kevin dari ruang kerja.

"aku ngk papa, kamu ngapain kesini, "ucap Kevin menatap Icha.

"aku tadi mau ambil minum, tapi pas dengar teriakan kamu aku langsung berlari kesini"ucap Icha khawatir. "kamu kenapa teriak begitu"tanya Icha.

"seperti ada teman Bisnisku yang bermain di belakangku, sebaiknya kamu istirahat sekarang, aku akan membereskan masalah ini malam ini"ucap Kevin menuntun Icha keluar dari ruang kerjanya.

"harus banget sekarang syaang"rengek Icha

"harus ca, aku ngk mau memelihara penghianat terlalu lama"ucap Kevin, dan hal itu membuat tubuh Icha tiba-tiba menegang dan Icha bungkam sendiri, ternyata Kevin menyadarkan perubahan tubuh Icha, tetapi ia tidak ambil pusing.

"kami istirahat iyh, aku ada pekerjaan yang harus aku selesaikan"ucap Kevin lembut sambil mencium kening Icha.

"hati-hati"hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Icha, lalu ia berjalan menuju kamar Tamu tempat ia istirahat.

Sedangkan Kevin langsung melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju kediaman Herman, Setelah melihat video Dewi dan Herman sedang berdebat hebat entah kenapa Kevin menjadi takut sendiri kalau Dewi akan meninggalkannya.

Tanpa menunggu lama Kevin sudh sampai di rumah Herman, saat ini disana sudh terlihat sepi yang ada hanya beberapa penjaga saja.

"ehh kak Kevin, sudh selesai dinas keluar kotanya"ucap Dinda yang kebetulan baru keluar dari dapur.

"seperti yang kamu lihat"ucap Kevin cuek.

"mau ketemu sma kak Dewi iyh"tanya Dinda.

"iyh, Dewinya ada.?"tanya Kevin to the point'

"ada kka, naik aja ke atas sebelah kanan paling ujung"ucap Dinda.

"ehh tuan Kevin, mau menjemput Dewi iyh, maaf iyh Dewi sudh merepotkan tuan"ucap Herman tersenyum bahagia mendapati Kevin berkunjung kerumahnya.

"Dewi tidak merepotkan, dan terima kasih sudh menerima Dewi disini, mungkin saya akan menginap malam ini disini"ucap Kevin dingin.

"saya sangat senang jika tuan mau menginap dirumah ini, saya akan siapkan kamar tamu khusus buat anda"ucap Herman.

"tidak perlu, sya akan tidur dikamar istri syaa, bukannya suami istri harus tidur sekamar"ucap Kevin.

"baik lah tuan, Dinda antarkan tuan Kevin ke kamar kakakmu"ucap Herman menatap Dinda.

"tidak perlu, Dinda sebaik nya kamu tidur aja, lagian kamu besok sekolah kan"ucap Kevin lembut, ia tau kalau Dinda tidak membenci Dewi itu sebab dia bisa bersikap sedikit lembut kepada Dinda.

"baik kak saya tinggal iyh, malam ayah"ucap Dinda meninggal Kevin dan juga Herman.

"kalau begitu sya tinggal duluh"ucap Kevin menaiki tangga menuju kamar Dewi yang sudh diberikan tahukan Dinda sebelumnya.

Sampai dikamar Dewi Kevin mengedarkan pandanganya mencari sosok Dewi, ia melihat ke arah ranjang masih kosong, lalu berjalan ke arah kamar mandi tetapi ia masih belum menemukan sosok Dewi, lalu mata Kevin menangkap sosok yang berada di balkon kamar, yang ia yakini itu adalah Dewi, tanpa menunggu lama ia langsung berjalan ke arah tersebut.

"aku mau mandi, siapkan air"ucap Kevin membuyarkan lamunan Dewi.

"ahh iyh,"ucap Dewi terkejut.

"bisa ngk sih kalau masuk tuh ucapkan salam, assalamualaikum Dewi bilang kayak ngituh kek, jadi orang ngk spot jantung"ucap Dewi cemberut "kamu gapain kesini"ucap Dewi lagi.

"bukannya dimna istri berada suami pun berada, tentu aku kesini ingin menemui istriku"ucap Kevin menggoda Dewi lalu berjalan mendekati Dewi.

"ngk juga sih, ngk ada aturan seperti itu"ucap Dewi cuek.

"mulai sekarang aku yang membuat peraturan itu, "ucap Kevin berjalan mendekatin Dewi.

"gapain dekat-dekat"ucap Dewi gugup yang melihat Dewi semakin mendekatinya.

"emng ada yang larang ngituh kalau saya dekat-dekat smaa istri sya"ucap Kevin mengisahkan jarak beberapa senti dari wajah Dewi.

"Mun...munduran dikit Vin"ucap Dewi gugup sambil memundurkan langkahnya, sayangnya Kevin tidak menghiraukan ucapan Dewi, ia terus berjalan mendekati Dewi dengan tatapan sulit diartikan.

Yap Dewi terhalang dengan pagar perbatasan balkon, hal itu membuat Dewi semakin gugup dan panik.

"Vin jangan macam-macam"ucap Dewi gugup menutup matanya.

"aku ngk mau macam-macam wi, aku hanya mau kamu malam ini"bisik Kevin ditelinga dewi.

"Mak...maksud kamu apa"ucap Dewi gugup.

"kamu sudh dewasa dan kamu pasti sudah paham apa maksud sya"ucap Kevin mengangkat dagu Dewi.

"buka matamu Dewi dan lihat wajah saya"bisik Kevin ditelinga dewi dan hal itu membuat si empedu membuka matanya dengan sempurna.

"aku menginginkanmu malam ini"ucap Kevin.

"kamu ngk lupa kan dengan perjanjian pernikahan kita, aku harap kamu tau batasan Vin"ucap Dewi.

"aku yang membuat perjanjian, dan hanya aku yang bisa melanggar itu"ucap Kevin menatap setiap inci wajah cantik Dewi.

"ngk ada konsepnya seperti itu, penjelasan dari mana itu"ucap Dewi kesal tak terima, sedangkan Kevin hanya terkekeh geli melihat wajah kesal Dewi.

"aku yang membuat konsep seperti itu, dan kamu hanya mengikuti nya saja"ucap Kevin dingin.

Lalu Kevin mencium bibir Dewi yang sedari tadi menggoda imannua ia cukup lama menempel bibirnya di bibir dewi, bibir yang berwarna merah muda dan tipis itu sangat seksi menurut Kevin.

"Kevin, kamu mengambil ciuman pertma aku, kamu jahat tau.."ucap Dewi kesal sambil mendorong tubuh Kevin dengan kasar.

"ngk yang melarang kan suami mencium istri sendiri"ucap Kevin tanpa rasa bersalah.

"seimbang, kamu kasih aku ciuman pertma dan aku kasih kamu ciuman pertamaku"ucap Kevin lagi.

"tapi aku ngk butuh ciuman pertama kamu "ucap Dewi kesal

"lagian kita hanya suami istri kontrak, dan kamu tidak berhak mengambil ciuman pertama aku"ucap Dewi lirih.

"siapa bilang ngk berhak, bahkan dari ujung rambutmu sampai ujung kakimu semua itu adalah milikku, dan tidak ada yang boleh menyentuh milikku meskipun itu kekasih istriku sendiri"ucap Kevin menekan setiap kata-kata nya.

"dan jangan pernh berpikir aku akan membuangmu dan jangan pernh berpikir kalau kamu bisa lepas dari aku, itu tidak akan pernh terjadi"bisik Kevin dengan suara mengerikan.

"ingat Kevin, pernikahan ini hanya satu tahun, apapun yang terjadi pernikahan akan berakhir, meskipun tanpa persetujuan kamu, kita sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini jadi sudh seharusnya kita berpisah"

"dan aku juga tidak mau menjalani pernikahan seperti ini Vin, aku cuma manusia biasa yang menginginkan pernikahan normal, bukan embel-embel perjanjian"ucap Dewi menatap Kevin.

"aku juga sudh punya pria yang aku cintai, jadi aku mohon setelah satu tahun kedepan lepaskan aku"ucap Dewi hendak meninggalkan kevin, tapi kevin langsung memegang tangan Dewi dengan sangat erat.

"dan apapun ceritanya aku tidak akan melepaskan kamu Dewi"ucap Kevin sambil menarik tangan Dewi dengan kasar menuju kamar mandi.

"kamu mau ngapain Vin, aku sudh mandi"ucap Dewi tapi Kevin tidak menghiraukan itu, dia terus menarik Dewi kekamar mandi.

"Vin aku mohon jangan lagi, please"ucap Dewi .

Kevin tidak menghiraukan hal itu, ia mendirikan Dewi di bawah shower lalu menghidupkannnya,

dan mereka sama-sama basah dibawah guyuran shower.

Dewi mencoba memberontak dan mendorong tubuh sekuat mungkin tapi tidak sebanding dengan kekuatan Kevin.

Siapa sangka ternyata Kevin langsung memeluk Dewi dari belakang.

Degggg

Mendapati perlakuan seperti ini jantung Dewi berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, padahal ketika Rangga memeluknya bahkan mencium keningnya Dewi tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya.

"tetap seperti ini"ucap Kevin mendapati Dewi hendak memberontak, merasa Dewi mulai tenang Kevin membenamkan dagunya dibahu Dewi, ia menikmati aroma tubuh Dewi, aroma yang menemaninya bebrapa Minggu belakangan ini.

Sedangkan Dewi hanya bisa menangis dalam diam, untuk pertama kalinya ia mandi bersama dengan lawan jenisnya yang walaupun itu suaminya sendiri tapi tetap saja ia merasa dilecehkan, Anggap saja dia wanita bodoh ketika disentuh suaminya sendri mengganggap itu sebagai pelecehan, padahal tidak dapat di pungkiri kalau semua yang ada di dalam tubuh Dewi adalah hak Kevin sepenuhnya.

"Vin aku kedinginan please"lirih Dewi setelah beberapa menit mereka berpelukan dibawah shower lebih tepatnya Kevin lah yang memeluk Dewi dari belakang.

Kevin langsung mengangkat tubuh Dewi ke bathtub seblumnya ia mengisinya dengan air hangat, lalu ia keluar dari kamar mandi membiarkan Dewi menghangat tubuhnya sebentar.

Tak berselang lama Kevin kembali lagi ke kamar mandi membawa handuk dan satu stelan baju tidur lengkap dengan bra dan juga ****** ***** buat Dewi.

"kalau badanmu mulai hangat, ganti bajumu dan segeralah istirahat"ucap Kevin dingin membantu Dewi berdiri dan bathtub.

Betapa malunya Dewi ketika Kevin melihat semua bentuk tubuhnya, sama hal dengan Kevin ia menelan salivanya dengan kasar ketika melihat bentuk dan perawakan tubuh Dewi,

Lebih memalukan lagi ketika Dewi mendapati Kevin mengambilkan baju buat dia tidak lupa dengan bra dan ****** *****, secara tidak langsung Kevin sudah mengetahui ukuran buah dada Dewi.

"tolong ambilkan aku sekalian kaos dalam"ucap Dewi membuyarkan lamunan Kevin yang menatap tubuh Dewi tanpa berkedip.

"emng biasanya kamu pakai kaos dalam iyh,"ucap Kevin.

"iyh"cicit Dewi malu

"tapi aku ngk ada lihat di lemarimu kaos dalam"ucap kevin bingung.

"ada di lemari sebelah kanan paling atas"ucap Dewi

"tunggu sebentar disini"ucap Kevin meninggalkan Dewi dikamar mandi

Kevin langsung mengambilkan Dewi kaos polos berwarna putih atau biasa orang sebut tentop, ia juga baru tau ternyata masih ada diumur Dewi yang lebih dari 20 tahun masih memakai kaos dalam, padahal setaunya wanita memakai kaos dalam hanya wanita yang masih berumuran sekitaran anak SMP.

terimakasih atas kunjungan dan dukungan jangan lupa tinggalkan jejak 🙏🙏