NovelToon NovelToon
Menjadi Ratu Di Tangan Kakak Ipar

Menjadi Ratu Di Tangan Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dhessy

follow Ig : dhee.author

Mungkin ini tidak sepantasnya. Tapi apa daya kalau Mika terlanjur dibuat nyaman oleh kakak iparnya sendiri.

Sedangkan lelaki yang dia sebut suami, dia lebih mementingkan wanita lain ketimbang dirinya.

Nalurinya sebagai perempuan yang haus akan perhatian sudah terpenuhi oleh kakak iparnya, Gavin.

Hingga perlahan cinta itu tumbuh dan tak bisa dicegah lagi. Rasa ingin memiliki itu begitu kuat. Sekuat rintangan yang harus mereka lalui agar bisa bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhessy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Setelah sekian Minggu, akhirnya hakim memutuskan bahwa Gilang dan Mikha telah resmi bercerai.

Mikha menghembuskan napas lega meski dalam benaknya menyimpan banyak tanya, dimana Gilang sampai dia tak pernah datang ke persidangan?

Ketidakhadiran Gilang membuat proses perceraian begitu singkat.

Selama ini Mikha juga tak pernah menanyakan bagaimana Gilang kepada Gavin. Gavin sendiri pun tak pernah membahas apalagi menyebut nama Gilang di hadapannya.

Mikha juga heran pada Gilang. Kenapa sampai begitu kesalnya dia pada Gilang. Jika hanya karena Maulida, Mikha dan kedua orangtuanya saja berusaha memaafkan dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.

Tapi kenapa Gavin tidak melakukan hal itu?

Jika sakit hati dengan kelakuan Gilang alasannya, tentu itu sama saja dengan Mikha dan keluarganya.

Rasa kehilangan tentu lebih besar yang dirasakan keluarga Mikha.

Keluar dari ruang sidang, Mikha sudah ditunggu oleh mantan ibu mertuanya. Dengan wajah yang berderai air mata, Yunita memeluk Mikha dengan erat.

"Maafin kami ya, Nak. Maaf kalau selama menjadi istri Gilang kami ada salah sama kamu."

"Mama sama papa nggak ada salah apapun, kok. Justru Mikha yang seharusnya minta maaf. Maaf kalau selama menjadi menantu Mama dan Papa, Mikha ada banyak salah. Mikha minta maaf nggak bisa lagi mempertahankan rumah tangga Mikha dengan Kak Gilang."

Yunita menggelengkan kepalanya. "Ini semua salah Gilang, Sayang. Kamu anak baik. Anak Mama yang nggak baik."

"Sering main ke rumah Mama, ya? Mama masih boleh menganggap kamu anak perempuan Mama, kan?"

Mikha mengangguk pasti. "Boleh, kok, Ma. Tentu saja boleh."

Yunita tersebut senang mendengarnya.

Mikha sudah memaafkan semua kesalahan Gilang dan kedua mertuanya yang telah menyembunyikan perbuatan Gilang.

Baik Anton dan Wira pun sudah berbicara dan Wira mengikhlaskan semua yang sudah terjadi.

Tapi Wira mengatakan kalau tidak akan ada urusan lagi antara keluarganya dengan keluarga Anton.

Hal itu membuat Mikha berpikir keras. Itu artinya hubungannya dengan Gavin belum direstui oleh kedua orangtua Mikha.

🌹🌹🌹

Baru sehari menjadi janda, tapi berita tersebut sudah menyebar ke sebagian besar mahasiswa di kampusnya.

Sebagian meliriknya dengan sinis. Sebagian lagi dengan tatapan kasian.

Lalu yang laki-laki, mereka terang-terangan mendekati Mikha. Mendadak memberikan perhatian lebih. Padahal sebelumnya, mereka selalu menjaga jarak karena Mikha sudah bersuami.

Apalagi Dimas yang memang mantan pacarnya sebelum dia menikah dengan Gilang.

Tak peduli dengan status yang disandang Mikha, Dimas kembali mendekati Mikha.

"Hai, Mikha."

"Hai." Mikha mengulas senyum tipis menanggapi sapaan Dimas.

"Apa kabar, Mik? Lama, ya, kita nggak ketemu?"

Mikha mengangguk membenarkan. "Iya, gue baik," jawabnya singkat tanpa berbasa-basi.

Setelah hubungan mereka usai, memang hanya beberapa kali mereka bertemu. Itu saja hanya berpapasan di jalan dan Mikha lebih banyak menghindar dari Dimas.

Beda fakultas membuat keduanya jarang bertemu.

"Gue dengar kalian berpisah. Gue turut bersedih," ucap Dimas berbohong. Jika bersedih, tentu semalam dia tidak akan melompat-lompat bahagia di atas kasurnya setelah membaca satu pesan dari temannya yang mengatakan kalau Mikha resmi bercerai dari suaminya.

"Thanks," balas Mikha.

Mikha kembali memfokuskan dirinya pada skripsi bab pertama yang sedang dia susun.

Dulu, dia akan sangat bahagia jika bertemu dengan Dimas. Tentu saja, namanya juga pacaran.

Tapi sekarang, bahkan jantung berdebar itupun tak Mikha rasakan. Dimas sudah seperti teman-temannya yang lain. Biasa saja dan tak ada perasaan yang lebih.

"Oh, iya. Masih suka coklat, kan?" Dimas memberikan beberapa buah coklat favorit Mikha. "Buat Lo. Biar semangat ngerjain skripsinya."

"Thanks, Dim. Tapi nggak salah ngasih coklat sebanyak ini? Mau bikin gue diabetes apa gimana?"

Sontak Dimas tertawa kecil mendengar ucapan Mikha. Mereka yang sedang ada di dalam perpustakaan membuat keduanya tak bisa berbicara terlalu keras.

"Kan, nggak harus dihabisin dalam satu waktu. Bisa besok, lusa, yang penting nggak sampai kadaluarsa."

Mikha tertawa kecil. Menampakkan barisan giginya yang rapi, juga lesung pipi yang membuatnya semakin aduhai di mata Dimas. "Bisa aja Lo."

"Thanks, ya, Mik."

"Buat apa?" Mikha menatap Dimas penuh tanya. Tiba-tiba dia mengucapkan terimakasih padahal Mikha tak melakukan apapun untuk Dimas.

"Thanks buat senyuman Lo hari ini. Biasanya kan, Lo selalu menghindar dari gue tiap ketemu. Tapi kali ini Lo senyum. Dan itu buat gue bahagia."

"Lagi ngrayu janda, ya?" canda Mikha.

"Mmphh." Dimas menahan tawanya. Andai bukan di perpustakaan, Dimas pasti sudah tertawa keras.

"Nggak keliatan kalau janda, kok."

"Ya iya, orang gue nggak bikin pengumuman ke seluruh Indonesia kalau gue janda, kok."

Bukan maksud Mikha untuk membanggakan statusnya yang seorang janda. Hanya Mikha ingin terbiasa dengan status yang sering dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Bahwa status bukanlah halangan untuk berteman dengan siapapun. Bahkan dengan lawan jenis sekalipun.

Entah apa yang mereka pikirkan tentang alasan Mikha dan Gilang bercerai, Mikha tak ingin ambil pusing.

Ini hidupnya. Bagaimana ceritanya hanya Mikha yang tau. Bagaimana keadaan yang sesungguhnya hanya Mikha yang menjalani.

Bukankah sudah menjadi suatu hal yang biasa? Hidup, Allah yang menentukan. Kita yang menjalani, orang lain yang mengomentari.

Lagi-lagi yang Mikha lakukan adalah bentuk dari usahanya untuk mengikhlaskan apa yang telah digariskan untuk hidupnya.

"Tapi, gue selalu berdoa agar Lo bisa mendapatkan yang lebih baik, Mik," tukas Dimas dengan menatap lekat kedua mata Mikha. "Dan gue berharap kau yang lebih baik itu adalah gue," lanjut Dimas dalam hati.

Mikha mengangguk dan tersenyum tipis. "Makasih, Dim. Gue aamiinkan doa Lo," balas Mikha. "Dan gue harap yang lebih baik itu adalah Kak Gavin," lanjut Mikha dalam hati.

🌹🌹🌹

"Finally, bisa peluk kamu yang bukan istri orang lagi."

"Ih, apaan, sih, Kak Gavin!" rengek Mikha dengan manja di pelukan Gavin.

Hanya dengan Gavin Mikha bisa bersikap semanja itu. Bahkan dengan kedua orangtuanya pun sudah tidak pernah lagi dia lakukan setelah mereka menjodohkan dirinya dengan Gilang.

"Emang kakak salah?"

"Ya enggak, sih."

"Nah... Kan, nggak salah. Gini rasanya lebih tenang. Peluk janda."

"Harus banget, ya, nyebutin status aku?"

Gavin tertawa kecil. "Janda lebih menggoda, Sayang."

"Berarti dari dulu kalau ada janda kakak kepincut, dong?"

"Enggak juga. Buktinya malah nungguin jandamu."

"Kak Gavin!!!" teriak Mikha dengan gemas diiringi dengan cubitan keras di perut Gavin.

"Sakit, Mikha. Udah!"

"Biarin aja. Habis ngeselin banget kak Gavin."

"Sayang, sakit banget. Udah, ya. Kali ini kan, jandanya limited edition. Janda mana coba yang masih pera**n kalau bukan kamu?"

"Ih, bener-bener, ya, laki satu ini. Minta ditimpuk pakai sandal."

Perdebatan mereka berujung dengan aksi kejar-kejaran. Mikha tak berhenti mengejar Gavin sampai dia berhasil memukul Gavin.

Keduanya berkejaran di dalam ruangan Gavin yang luas. Hingga akhirnya kaki Mikha tersandung kaki meja membuat tubuhnya ambruk seketika.

Untung saja Gavin sigap dan langsung menangkap tubuh Mikha hingga tubuh Mikha tak jatuh ke lantai. Melainkan ke atas tubuh Gavin.

Keduanya saling memandang. Napas mereka memburu saling bersahutan. Jantung mereka juga berdetak lebih kencang.

Tangan Gavin menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Mikha. Menyelipkannya ke belakang telinga. "I love you," ucapnya pelan, namun terasa begitu dalam.

Mikha tersenyum dengan pipi yang merona. "I love you too," jawabnya tanpa ragu.

Bibir keduanya kembali bertemu setelah sekian lama saling menahan untuk tidak melakukannya.

Cukup lama bibir mereka menyatu, seolah tidak ada lagi waktu setelah ini.

"Cukup, Sayang," ucap Gavin setelah ciuman mereka terlepas.

"Why?"

"Kamu mau kakak pera***nin sekarang juga apa gimana? Kamu nggak ngerasain, Sayang?"

"Apa, sih, Kak?" Mikha justru semakin menggoda Gavin.

"Mikhaaa....!!!"

Suara Gavin terdengar menggemaskan. Antara gemas dan berusaha menahan sesuatu yang mendesak dari dalam tubuhnya.

Mikha mencium pipi Gavin berulangkali lalu beranjak dari atas tubuh Gavin.

Mikha tertawa kecil. Hatinya bahagia bersanding dengan Gavin. Dia menjaga Mikha sepenuh hati. Menjaga Mikha dalam hal apapun.

Mikha selalu berharap semoga takdir mempersatukan mereka berdua.

🌹🌹🌹

Ada yang nungguin enggak? jadi kemarin ceritanya aku lagi galau, manteman... 😆😆😆 maapkan baru bisa update 🙏🙏

1
Ana Susana
❤️
Katherina Ajawaila
sepertinya seru nih ceritanya, sukses ourhour
Pembenci Author bego
seru lumayan
Kembae e Kucir
Luar biasa
Anonymous
/Good//Good//Good/
Ulil Baba
coba baca
Yundari Gayosa
sigavin plin plan.....pergi aja mika tambayong yang jauhh...bawa cowok lebih dr Gavin ,😀
Yundari Gayosa
Luar biasa
Mei Saroha
kasian Mikha, yg deketin cowo2 pengecut 😞😭
ayu eka2169
Luar biasa
Nur Harfiati
Lumayan
Safa Almira
seruuu
Misel Livita Kundimang
ku bomm yahhh lama lama rumahmu thorr aku udah nangis nangis sampe habisin tissu eehhh malah cmn mimpi si Gavin ajaa huuuu/Right Bah!//Right Bah!/
Tjutju Haryati
Luar biasa
Misel Livita Kundimang
huaaaa sedih bangat bacanyaaaa😭😭dari mulai pernikahan yang tidak bahagia, kisah cinta yang putus di tengah jalan, sampai harus di tinggal matii. gue yakin nggak akn ada wanita yang sekuat Mikha di dunia nyata kalaupun ada pasti hanya ada beberapa yg mampu bertahan dan tidak menjadi gilaaa😭😭😭😭semangat author🥰🥰
Misel Livita Kundimang
Gavin kurang ajar bangat sihhh nggak ada perjuangannya sama sekali aaaaaaa kecewa bangat samaaa gavinnnnn sekecewanya sama gilangg lebih kecewa sama gavinnn
Misel Livita Kundimang
kok muter muter sih ceritanya nggak bisa langsung aja Thor🥹author terlalu mempermainkan perasaan pembaca huuuaaaa😭
Maria Mahdalena Manalu
pengen tertawa sampek mau keluar ni air mata
Alvia Nora
tau rasa Gilang punya berlian mah milih emas palsu secara viona juga pergi tinggal gigit jari kan emang enak....
martina melati
bw hp yg ada video gilang dg viona berhubungan intim (sekretaris) k mertua mikha (ortu gilang) ajukn perceraian...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!