NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:44.2k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pujian Yang Tersirat

Udara masih segar ketika Anita keluar dari rumah, mengenakan pakaian kerja sederhana namun rapi. Ia memilih blus putih dan celana bahan berwarna krem yang nyaman dikenakan. Rambutnya dikuncir rendah, memperlihatkan wajahnya yang tampak lebih segar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Di tangan kanannya, ia menggenggam tas kerja kecil, sementara tangan kirinya sesekali menyentuh perutnya yang belum tampak membesar.

Di halaman rumah, Arsen sudah bersiap di dalam mobil. Ia membuka pintu dari dalam dan menoleh ke arah istrinya yang baru keluar. Tak banyak kata yang terucap saat Anita masuk dan duduk di kursi penumpang, namun dari tatapan mata Arsen terlihat bahwa ia benar-benar ingin memastikan hari ini berjalan dengan baik.

Mobil melaju pelan keluar dari pekarangan, memasuki jalan raya yang belum terlalu ramai oleh kendaraan. Di dalam kabin mobil yang senyap, hanya suara radio yang mengalun pelan mengisi ruang di antara mereka.

"Sudah lama sekali aku tidak ke rukomu," ujar Arsen memecah keheningan, matanya tetap fokus pada jalan di depan.

Anita tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah suaminya. "Iya, terakhir kali papih datang mungkin lebih dari setahun lalu"

Arsen tidak langsung membalas. Ia menarik napas pelan, seolah menyadari betapa jauhnya jarak yang sempat tercipta di antara mereka. Namun kali ini, ia memilih untuk tidak membahas masa lalu terlalu jauh.

Perjalanan tidak memakan waktu lama. Ketika mobil memasuki kawasan ruko tempat Anita menjalankan usahanya, Arsen memperlambat laju kendaraan. Pandangannya menyapu seluruh area dengan seksama. Ruko itu tampak bersih dan tertata, dengan papan nama yang kini terlihat lebih modern dari sebelumnya. Terdapat pot-pot tanaman kecil yang ditata di sisi pintu masuk, dan jendela besar yang memperlihatkan sebagian dari interior dalam.

Arsen mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa. Ia bisa melihat bahwa usaha ini telah berkembang pesat sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di sini. Tidak ada pujian yang keluar dari mulutnya, tetapi tatapannya tidak lagi meremehkan seperti dulu.

"Papih mau masuk dulu sebentar?" tanya Anita, menoleh dengan ragu.

Arsen melirik jam tangannya, lalu mengangguk. "Boleh. Aku juga penasaran ingin melihat seperti apa dalamnya sekarang."

Anita tersenyum senang, lalu membuka pintu mobil. Ia melangkah lebih dulu, dan Arsen menyusul dari belakang. Begitu mereka memasuki pintu utama, beberapa pegawai langsung menoleh, dan sebagian besar dari mereka memberi salam sopan.

"Selamat pagi, Bu Anita."

"Selamat pagi, Pak."

Mata beberapa staf perempuan terlihat memperhatikan Arsen dengan penuh rasa ingin tahu. Lelaki bertubuh tegap itu memang memiliki aura yang memikat, apalagi saat tampil dalam setelan kerja kasual yang tetap tampak rapi. Namun tidak satu pun dari mereka berani bersikap berlebihan, mengingat status Arsen yang jelas-jelas adalah suami dari pemilik tempat itu.

Anita menyambut sapa mereka dengan hangat, lalu mengarahkan langkah menuju ruang kerjanya yang terletak di lantai atas. Arsen mengikuti dari belakang, sesekali memperhatikan desain interior ruko yang tampak lebih profesional daripada yang ia ingat.

Mereka tiba di ruang kerja Anita—ruangan berukuran sedang dengan dinding berwarna netral dan pencahayaan yang hangat. Terdapat satu meja kerja dari kayu jati, rak buku di sisi kanan yang rapi tertata, dan sofa kecil di sudut ruangan.

"Silakan duduk, Pih," ujar Anita sambil meletakkan tasnya di atas meja.

Arsen duduk di sofa kecil sambil menyisir pandangannya ke seluruh ruangan. "Lumayan juga. Lebih tertata sekarang."

"Sudah enam bulan terakhir aku fokus memperbaiki manajemen dan tampilan. Banyak belajar juga dari pelatihan dan beberapa seminar," jawab Anita sambil membuka laptopnya.

Arsen tidak langsung merespons. Padahal suaminya adalah seorang CEO dari perusahaan besar tetapi Anita justru tidak mendapat ilmu yang banyak darinya, sebab dulu ketika Anita mulai merintis usaha ini, ia sempat menganggapnya sebagai proyek sampingan yang takkan bertahan lama. Tetapi kini, setelah melihat hasil kerja istrinya dengan mata kepala sendiri, Arsen cukup terkesan.

Anita duduk di kursi kerjanya dan mulai memeriksa beberapa dokumen yang telah disiapkan staf sebelumnya. Beberapa saat kemudian, seorang pegawai mengetuk pintu dan masuk setelah diizinkan.

"Permisi, bu Maaf mengganggu”

“Tidak apa-apa, Rina. Masuklah”

Dengan ragu ia pun masuk sembari membawa berkas ditangannya.

“Ini laporan stok minggu lalu yang Ibu minta."

"Terima kasih, Rina. Letakkan saja di sini."

Rina, salah satu staf muda yang baru bekerja enam bulan terakhir, sempat melirik Arsen dengan penasaran. Namun begitu melihat bahwa lelaki itu hanya menatap datar, ia segera undur diri dengan sopan.

Setelah pintu tertutup kembali, Anita menoleh pada Arsen. "Mereka masih muda, jadi semangat kerjanya kadang naik turun. Tapi sejauh ini, aku bersyukur karena mereka cukup bisa diandalkan."

"Menjalankan usaha seperti ini tidak mudah," komentar Arsen akhirnya. "Apalagi kalau harus mengatur banyak orang."

Anita tersenyum, merasa komentar itu seperti pengakuan tidak langsung dari suaminya. Meskipun Arsen belum mengungkapkan pujian secara eksplisit, ia bisa merasakan nada suara suaminya yang kali ini lebih menghargai.

"Aku senang kamu datang hari ini. Sudah lama aku ingin menunjukkan kemajuan di sini, tapi dulu rasanya papih kurang tertarik."

Arsen menatap istrinya sejenak, lalu menoleh ke arah jendela kecil di ruangan itu. "Mungkin dulu aku terlalu sibuk dengan urusan sendiri. Tapi sekarang aku ingin lebih banyak terlibat. Kalau kamu butuh sesuatu katakan langsung saja padaku"

Kata-kata itu membuat Anita menahan napas sesaat. Hatinya menghangat dan penuh rasa haru.

“Sepertinya aku tidak bisa lama di sini, Anita. Aku harus kembali ke kantor ”

Anita mengangguk pelan. “Tidak apa-apa, Pih. Aku juga tidak akan lama. Paling sampai siang, hanya ingin mengecek laporan dan memberikan arahan ke staf.”

Arsen menatap jam tangannya sejenak, lalu kembali menoleh kepada istrinya. “Kalau nanti kau ingin pulang, kabari aku. Aku akan minta asisten ku untuk menjemputmu.”

Ia mengerti, meski Arsen tidak bisa menjemput langsung, perhatian itu sudah lebih dari cukup baginya.

“Baik, aku akan kabari kalau sudah selesai. Terima kasih sudah mau mengantarku hari ini."

Arsen meliriknya sekilas, lalu menatap jalan kembali. "Selama kamu hamil aku akan usahakan antar setiap kali kamu bekerja."

“Iya, Pih. Hati-hati di jalan” Anita mencium pipi sang suami begitu mereka sampai diluar.

Anita berdiri sejenak di depan pintu, menyaksikan mobil suaminya menjauh. Ada sesuatu yang berbeda hari ini—tidak besar, tidak mencolok, tapi cukup membuat hatinya terasa lebih ringan.

Ia pun kembali masuk ke dalam ruko, menyapa staf satu per satu, dan mulai menjalankan hari kerjanya dengan semangat yang lebih besar.

1
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen suami yang nggak punya pikiran,dia ingin nya kesenangan dirinya sendiri,dasar Arsen laki-laki pecundang /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Ma Em
Anita kalau emang merasa Arsen sdh tdk peduli lagi sama Anita lebih baik Anita jgn memaksakan diri dari pada hati Anita selalu tersakiti lebih baik berpisah saja, suami seperti Arsen TDK pantas untuk dimaafkan ketika Anita butuh dukungan seorang suami Arsen malah pergi dan menghilang .
Uthie
Penasaran bagaimana reaksi Anita yaa...
apakah akan terus memaklumi sikap suaminya yg semau dia sendiri!! 🤨
Ana_Mar
Arsen terlalu mudah berkata maaf dan maaf, tapi berbeda dengan hati dan pemikirannya.
dia hanya bisa sakitin Anita dan bakal respek ke Anita kalo bisa kasih keturunan.
padahal Anita wanita yang baik, meski berkarir pun ga pernah tuhhh lupa dengan kewajiban sebagai istri.
percayalah Arsen, belum tentu ada istri yang se Ter baik kayak Anita di luaran sana.
apalagi di bandingan Natasya dan adek loee, jauhhhh bangettt donk sen... tetep anitalah yg Ter Ter baik ...
Rahma Inayah
sampe rumah sakit BKN nya mikroan istri malah sennyum2 bayangkan pertemuan sepanjg hari dgn Natasha bibit pelakor.sungguh suami egois .
ChikoRamadani
Aneh si arsen nih istrinya operasi dia malah enak2an duduk berduaan di cafe dengan natasha si ulat bulu...
kena mental gak yah sama ucapan baim "jangan tinggalkan anita lagi"...
partini
yg satu up jg Kya ini ya Thor ,ini bagus tapi satu nya sangat menantang ceritanya
partini
cerita nya bagus bikin esmosi up and down karena ini masalah rumah tangga penghianat
partini
awal temen bicara lama lama teman sekamar kuda kuda keterusan dah selingkuh dah
Uthie
Silahkan kau nikmati terombang-ambing kamu Arsen !!
biar terseret arus aja kau sekalian! 😤

biar Anita nanti dengan laki2 yg benar2 bisa mencintainya dan membahagiakan dia dengan sempurna dan tulus ikhlas...
gak Mudi an kaya kamu!! 🤨
Mudah tergoda juga!!
dan intinya kau Egois !!!!
Hanya memikirkan diri mu saja, tanpa memikirkan bagaimana perasaan pasangan mu!! 🤨😡

Biar Tau rasa kalau kau Jadi sama cewek manja macam itu!!! 😡🤨
atau.. skalian matre!!! biar habis harta mu yg kau kerja capek-capek!!!
dan yg paling penting, Cewek macam itu Gak akan bisa di andalkan!!! hanya bagus di Awal nya aja!!! karena itu cuma sekedar Pancingan aja bagi laki2 Plin plan kaya kamu 😝😏😏
Uthie: kita dukung Anita jadi wanita yg punya Prinsip dan bisa bersikap Tegas yaaa 👍
Gak Lemah dan selalu mengalah teruss 💪💪💪😡
Yoona Mell Abdullah: Benci arsen …anita tahu jgn sesekali maaf…😡😡
total 3 replies
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen lelaki pecundang berkedok cinta ke Anita tapi dia menyakiti hati dan raga nya Anita, lepaskan saja Arsen Anita kamu berhak bahagia buat apa hidup bersama Arsen kalau kenyataannya kamu disakiti,masih ada kok laki-laki yang tulus mencintai mu dan menerima kekurangan dan kelebihan mu Anita.
Ma Em
Sepertinya Natasya bibit pelakor yg sengaja mau menggoda Arsen agar Arsen dan Anita berpisah , mungkin lebih baik Anita berpisah dgn Arsen daripada Anita hdp nya menderita dan tersiksa batinnya.
Ana_Mar
modelan cewek seperti Natasya itu hanya berkedok modus, memancing si umpan kena dalam jebakannya sendiri.
dan di jebak pun pas banget lelaki pecundang. selamat kalian pasangan serasi, tapi ingatlah karma itu nyata.
Anita berhak bahagia tanpa di sisi Arsen.
Siti Zaid
Arsen..kamu sedang utk menhancurkan rumah tangga mu sendiri...jgn menyesal dikemudian hari..sekiranya benar2 terjadi tak akan ada kemaafan utk mu lagi..😠
Nuraeny Prince's
laki2 ga tau diri itu mah
Fitri Yani
arsen A nya Anjg gasih 😭😭😭😭
Fitri Yani
nah kan benar si Natasha ini calon pelakornya, dahlah Anita km berharga bersama laki-laki yg lebih tepat dan baik
Fitri Yani
sedih banget ya ampun 😭😢😵😷
Fitri Yani
ananda kamu jahat banget jadi seorang perempuan
Ma Em
Arsen suami yg tdk punya hati istri sdg berjuang melawan maut tapi si Arsen malah menghilang begitu saja, semoga Anita segera pulih pasca operasi dan sehat kembali semangat Anita jgn pikirkan Arsen suami yg tdk bertanggung jawab karena Anita tdk sdg hamil makanya Anita ditinggalkan begitu saja di rumah sakit meskipun ada nyonya Miranda ibunya Arsen tapi yg berkewajiban ada untuk Anita adalah suami yg mendampingi semoga kamu nanti tdk menyesal Arsen akibat dari perbuatanmu sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!