NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / perjodohan
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Viviane

⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.

Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.

Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuntutan Cerai

Dua mata cantik Delina tampak sembab akibat kebanyakan menangis. Selain menangisi hasil pemeriksaan dari dokter. Dia menangisi permintaan Mahesa agar dirinya mengajukan perceraian kepada Atmajaya.

"Ya Tuhan kenapa semua ini terjadi saat aku mulai mencintainya dan dia mulai memberikan sedikit perhatiannya untukku?" Delina menyeka air matanya saat di depan laptop.

Disaat Delina sedang semangat-semangatnya memperjuangkan cintanya. Justru rintangan itu datang secara bertubi-tubi. Mungkin ini yang dinamakan Tuhan sedang menguji kehidupannya.

"Aku tidak sanggup berpisah dengannya secepat ini," aku Delina sembari memukul-mukul meja dihadapannya.

Perempuan itu menangis tanpa suara, sampai nyesek rasanya. Sudah tiga hari semenjak perbicangan bertiga bersama Mahesa, Maharani, dan dirinya. Sejak itu pula Delina menangis setiap hari.

"Ya Tuhan ... apa yang harus aku lakukan?"

Meskipun diliputi kesedihan yang teramat dalam. Delina tetap harus melaksanakan kewajibannya dalam bekerja. Perempuan itu mulai menatap layar laptopnya dan melanjutkan pekerjaannya. Sesekali kalau teringat masalah itu lagi, dia akan menangis disela-sela pekerjaannya.

"Astaga! Apa lagi ini?" gumam Delina membelalakkan matanya menatap layar laptop.

Sebuah informasi baru saja dia dapatkan bahwa ada perusahaan yang sedang ingin menyaingi Mahesa Grup. Jari jemarinya mengetik pada keyboard laptop untuk mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan itu.

"Perusahaan KNZ ...?" gumam Delina mengetuk-ngetukkan jarinya pada dagu.

Perusahaan itu tengah mendirikan sebuah platform jual beli baru yang akan menyaingi marketplace milik Mahesa Grup. Perusahaan itu memberikan diskon secara besar-besaran untuk menarik masyarakat. Dan menyewa ambasador dari artis dan publik figur ternama tanah air.

"Bisa gawat kalau dibiarkan," ucap Delina mulai panik. Perempuan itu bergegas menelepon Ferdi untuk meminta bantuan.

Tidak sampai disitu rupanya perusahaan itu juga menarik para investor yang berinvestasi di Mahesa Grup. Pantas saja belakang ada beberapa investor yang menarik sahamnya dari Mahesa Grup. Karena Perusahaan KNZ menawarkan banyak sekali keuntungan untuk para investornya.

"Aduh ... kenapa Ferdi enggak bisa dihubungi sih?" kesal Delina yang berkali-kali mencoba menghubungi Ferdi, namun sia-sia.

Delina sudah bangkit dari duduknya. Merasa panik dan mondar-mandir menunggu Ferdi mengangkat teleponnya.

"Apa aku harus bertemu dengan Tuan Mahesa?" gumam Delina.

Sebenarnya Delina sedang membatasi diri untuk tidak bertemu dengan banyak orang. Dia malu dengan kondisi matanya yang sembab. Tidak ingin orang lain tahu tentang perasaannya yang sangat sedih saat ini.

"Aku harus segera mengabari Tuan Mahesa," tekad Delina beranjak ke ruangan Mahesa.

Berulang kali Delina mengetuk pintu ruangan Mahesa, namun tidak ada jawaban. Berdasarkan jadwal hari itu, Mahesa harusnya berada di ruangannya. Tetapi kenapa tidak membukakan pintu untuknya dalam keadaan genting seperti ini.

"Aduh ... semua orang pada kemana sih?" kesal Delina tetap berusaha mengetuk pintu ruangan Mahesa sembari menunggu teleponnya diangkat oleh Ferdi.

Akhirnya pintu ruangan itu terbuka. Tetapi bukannya Mahesa yang tampak, melainkan Maharani keluar dari dalam sana. Sontak mata Delina menelusup masuk mencari sosok Mahesa.

"Ada apa?" Sinis Maharani bertanya dengan gaya sombongnya.

"Kenapa lihat-lihat seperti itu?" sindir Maharani tak suka dengan tingkah Delina.

"Ehm ... apakah Tuan Mahesa ada di dalam?" tanya Delina dengan sopan.

"Ada! Tetapi tidak bisa diganggu! Sedang mesra-mesraan denganku," kata Delina.

"Mau lihat?" sambungnya.

Maharani bergeser ke samping pintu. Dan memang tampak Mahesa sedang tertidur kelelahan di sofa ruangannya. Tentu saja dengan pakaian kerja yang morat-marit. Tanpa diberitahu Delina tahu apa yang baru saja terjadi.

"Ada berita penting mengenai perusahaan. Saya harus segera menyampaikannya kepada Tuan Mahesa." Delina berkata sesopan mungkin agar Maharani tidak menyemburnya.

"Tentang perusahaan? Enggak penting!" Maharani menaikkan sebelah alisnya.

"Sana pergilah. Aku tidak peduli dengan urusanmu itu. Menganggu saja!" usirnya.

"Ta-tapi---"

"Enggak ada tapi-tapian. Pergi!"

Baru saja membalikkan badannya hendak masuk lagi ke dalam ruangan Mahesa. Tetapi Maharani segara berbalik menatap Delina. Perempuan itu berkata, "Oh iya. Apakah kau sudah menyampaikan tentang perceraian itu kepada papa?"

Delina menunduk dan menggelengkan kepalanya. Bagaimana mau mengatakan kalau sebenarnya Delina sudah tidak ada keinginan untuk bercerai dengan Mahesa. Memang diawal pernikahan saat tahu Delina menjadi istri kedua. Dirinya minta diceraikan oleh Mahesa. Namun, seiring berjalannya waktu Delina ingin tetap bersama Mahesa meski sakit hati setiap hari dia rasakan.

"Kok belum sih?" protes Maharani.

"Secepatnya kamu harus mengatakan kepada papa tentang perceraian itu!" tegas Maharani dan Delina hanya mengangguk saja.

Delina tersentak saat Maharani menutup pintu ruangan itu dengan kasar. Tak terasa bulir air mata itu menetes begitu saja membasahi pipi Delina. Dia teringat lagi mengenai masalah perceraian itu. Apa yang harus dia lakukan?

###

Ujian Delina bener-bener deh. Masih mikirin tuntutan untuk bercerai. Eh perusahaan juga sedang ada masalah. Mana di CEO perusahaan tidak bisa dihubungi. Tetapi nanti kalau merugikan perusahaan pasti dia yang disalahkan.

Apa yang harus Delina lakukan dengan semua itu?

🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.

1
cia
Luar biasa
Lestari Ami'ne Zia
kok tamat
Zee Gween
baru kali ini aku baca novel yang pemeran utama nya pada gobloookk.... bikin geleng kepala sambil nyengiirr
Raid
Lumayan
Lina Suwanti
semoga dgn berjalannya waktu bs membuat Delinna jd dewasa n kuat
Putri Purwanti
Kecewa
A Creapa
baru baca marathon dari kemarin. kirain masih on going. ternyata sudah lama gak update.

please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥
Dfu Handayani
bloon jadi cowok
Herta Siahaan
kau kan ceo bodoh
Herta Siahaan
memang lah Mahesa laki2 lemah.... emosian tapi entahlah. g cukup Maharani jd pelajaran kini Clarissa lagi. bukan nya nyariin delina
Reta Anggraeni
bener banget kok di skip sih gak asik
Nurnadira Sakira
saran aq warak Delina ni ksi ada pendirian yg keras jgn mudah lembut hati...
Sukliang
psti ulah maharani jalang
Staffs AZ Zahro
lari melulu cape dong thor
Staffs AZ Zahro
dasar laki laki bodoh aku kecewaaaa
Staffs AZ Zahro
dasar ulat bulu
Staffs AZ Zahro
dasar buaya buntung bikin keselaja kataya ciinta busit pret
Rita Herlina
dan yang datang adalah....................ferdy 100 buat aku,aku berhak mendapatkan kompor gas 😂😂😂
Staffs AZ Zahro
biasaya istri ke dua lebih jahat ini ko kebalikanya 😴😴
Rita Herlina
dasar delina bangor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!