Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Noureen berdecak kesal saat Cakra berusaha menahan paspor milik nya. Tanpa paspor Noureen tidak akan bisa kembali ke Indonesia.
Ku mohon mas mengertilah. Ini demi kebaikan kita berdua.
Mas akan bebas bersama dengan wanita yang mas pilih tanpa harus terikat pernikahan dengan ku lagi mas.
Tidak Reen, sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi istri ku satu-satunya.
Noureen terdiam, kemudian memutar bola matanya lalu ia berjalan ke arah tempat tidur, ia memilih membaringkan dirinya disana. Ia lelah berdebat dengan Cakra melawan pun tak ada gunanya. untuk sementara waktu ia akan menuruti kemauan Cakra dan akan berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan paspornya kembali dan pergi.
Setelah berbaring, Noureen kemudian menarik selimut dan menutupi semua tubuhnya hanya kepalanya saja yang terlihat.
Cakra tersenyum menyeringai melihat apa yang dilakukan istrinya.
Karena merasa sangat lelah cakra berniat berendam sebentar, untuk membuat tubuhnya merasa rileks. Untuk masalahnya dengan Noureen nanti ia akan berusaha membujuk Noureen, menurut Cakra Noureen adalah gadis yang penurut dan mudah diluluhkan.
Reen mas mandi dulu yah," ucap Cakra
Noureen tak membalas. Noureen hanya terdiam tak ada sahutan ia tenggelam dalam pikirannya.
Setelah lima belas menit berendam Cakra keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai ia kemudian berjalan ke arah tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sana.
Reen," panggil Cakra.
Noureen hanya terdiam tanpa menghiraukan panggilan suaminya. Air matanya terus menetes sambil menggigit bibir bawahnya agar suara tangisannya tak terdengar. saat ini, hatinya benar-benar sakit jika membayangkan jalan pernikahannya.
Reen, ayolah Reen jangan seperti ini." ucap Cakra
Sungguh rasanya aneh jika harus tidur dalam posisi seperti ini, Cakra sudah terbiasa tidur dengan memeluk tubuh sang istri.
Cakra bernafas berat memandang tubuh Noureen yang tidur dengan posisi membelakanginya sungguh rasanya aneh, selama beberapa bulan pernikahan mereka selalu tidur dalam posisi berpelukan dan malam ini Cakra tak mendapatkannya.
Setelah beberapa menit memandang punggung sang istri yang tidur sambil membelakanginya akhirnya Cakra pun tertidur.
Mendengar suara dengkuran Cakra, dengan pelan Noureen bangun dari berbaringnya, ia memandang tubuh sang suami.
Mas. maafkan aku mas, mungkin aku belum bisa menjadi istri yang baik untukmu mas. aku belum bisa jadi yang sempurna untuk mu. selama ini aku hanya bisa terdiam meratapi semua yang telah terjadi diantara kita, kau hianati cinta yang telah kuberikan hanya untuk mu mas, aku bersabar dan berharap suatu saat kamu akan berubah tapi nyatanya tidak. Aku bahagia karena kau mengajakku kesini tapi nyatanya bukan hanya aku saja, kekasihmu pun ada disini." lirih Noureen dengan air mata yang terus menetes membasahi wajah cantiknya.
Setelah puas menatap wajah Cakra, dengan pelan Noureen turun dari tempat tidur dan berjalan mengendap-endap agar tidak membangunkan suaminya.
Noureen kemudian Berjalan ke arah lemari untuk mencari paspornya. ia membuka satu persatu tas milik Cakra Dari koper hingga tas kecil untuk menyimpan surat-surat penting tapi Hasilnya nihil.
Noureen berkacak pinggang lalu bernafas kasar.
kemana yah." pikir Noureen, ia melirik ke arah nakas.
mungkin ada di laci, hanya tempat itu yang belum aku buka," ucap Noureen pelan.
Noureen lalu berjalan kearah nakas, kemudian menarik laci yang ada disana. dan benar saja paspor dan dokumen penting milik Cakra ada disana. dengan pelang Noureen mengambil paspor miliknya dan mendorong pelan laci tersebut agar tak bersuara.
setelah mendapat paspor miliknya. Noureen mengambil tas dan koper miliknya. tapi sebelum ia pergi. ia mengeluarkan sebuah black card, ATM dari dompetnya dan melepas cincin pernikahannya lalu menyimpannya di atas nakas. ia hanya akan pergi dengan uang miliknya.
maafkan aku mas mungkin takdir kita cukup sampai disini, aku tidak menyesal pernah mencintai mu mas. jujur bisa kenal kamu itu, The most perfect level of happiness." lirih Noureen sambil mengusap air matanya.
lama terdiam memandang wajah suaminya, dengan tekat yang bulat ia melangkah keluar meninggalkan semua kenangan indah bersama Cakra.
selamat tinggal mas.....!
.
.
.
.
Trimakasih untuk kalian semua yang sudah mampir maaf jika masih banyak yang kurang dalam penulisan, semoga kalian semua diberi kesehatan dan jangan lupa untuk selalu bahagia.