Seorang remaja laki-laki yang masih bersekolah SMA terpaksa menerima permintaan sang mommy untuk menikah dadakan dengan anak mantan supirnya. Apakah sang anak akan menerimanya?.
Sedangkan sang mempelai perempuan tidak tahu siapa yang akan menikahinya. Dia sudah tak sadarkan diri ketika ijab qobul itu terjadi.
Entah mimpi apa aku semalam, dari seorang lajang sekarang sudah beristri.
-Greyvanno Alexander Geraldy
Siapa dia? benarkah suamiku?
-Naretta Andara Ibrahim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winda keenandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Retta segera merebahkan diri ketika Vanno keluar kamar. Dia merasa sedikit khawatir jika Vanno akan melakukan hal yang sama seperti tadi pagi. Retta segera merebahkan diri diatas kasur dan menyelimuti tubuhnya sampai bahunya.
Sementara itu, Vanno telah selesai menyelesaikan hajatnya. Dia segera ke dapur untuk mengambil air minum dan membawanya ke kamar.
Vanno membuka pintu kamarnya, dilihatnya Retta sudah terlelap. Vanno berjalan ke arah nakas di samping ranjangnya dan meletakkan gelas di sana.
Vanno masih belum beranjak dari posisinya. Dia masih memandangi tubuh Retta yang terbungkus selimut hingga bahunya. Vanno menghembuskan napas berat sebelum beranjak ke atas ranjang.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.46. Vanno berniat segera memejamkan mata, mengingat besok dirinya harus sekolah. Dia menggeser tubuhnya agak sedikit menjauhi Retta, khawatir jika dia akan mengulangi kejadian tadi pagi.
Belum juga Vanno mendapatkan posisi yang nyaman di atas ranjangnya, dia merasakan ada gerakan dan gumaman di sampingnya. Vanno mencoba melihat apa yang diinginkan Retta. Dia merubah posisi tidurnya, yang semula membelakangi Retta sekarang menjadi terlentang.
Vanno menoleh memperhatikan Retta yang tengah terlelap. Seketika mata Vanno membesar dan mulut terbuka dengan lebar. Dia melihat apa yang tidak seharusnya dilihat.
Selimut Retta tersingkap di bagian atas, sehingga memperlihatkan perut dan sedikit bagian di atasnya.
Pikiran Vanno langsung tertuju pada squishy Retta. Wajahnya memanas dan seketika dia merasakan Vanno junior alias VJ terasa mulai sesak dibawah sana.
Belum sempat Vanno memperbaiki posisi selimut Retta, namun Retta sudah lebih dulu berbalik dan menjatuhkan tangan kanannya di perut Vanno. Ya, Retta berbalik dan memeluk Vanno.
Vanno kebingungan. Dia berniat memindahkan tangan Retta dari perutnya, namun sialnya Retta malah semakin mempererat pelukannya. Retta bahkan menempelkan wajahnya di ceruk leher Vanno.
Hembusan napasnya sontak memberikan sengatan yang sangat luar biasa bagi Vanno hingga dia bisa merasakan aliran darahnya berdesir hebat. Dia merasa sesak napas, hingga keringat dingin langsung mengucur deras di dahinya.
Vanno mematung tak bergerak. Dia merasa tersiksa lahir dan batin. Belum selesai keterkejutannya, Retta kembali bergerak. Dia memindahkan kaki kanannya tepat di atas VJ. Vanno mengumpat dalam hati. Dia benar-benar merasa tersiksa.
Sambil menahan napas, Vanno berusaha memindahkan tangan kanan Retta yang memeluk perut Vanno dengan erat. Namun, bukannya berhasil Retta malah semakin mengeratkan pelukannya. Parahnya lagi, dia menggerak-gerakkan kaki kanannya yang berada di atas VJ dengan gerakan naik turun.
Euugghhmmmm. Uuugghhhh
Gumam Retta yang wajahnya masih berada di ceruk leher Vanno.
Vanno menahan napasnya hingga tenggorokannya terasa tercekat. Dia sudah tidak bisa menahan lagi. Sekujur tubuhnya terasa tersengat aliran listrik. Vanno melihat kebagian bawah tubuhnya, Vj sudah mulai menuntut. Vanno segera melepaskan tangan dan kaki Retta dari tubuhnya dengan sedikit kasar. Meskipun begitu, dia tetap tidak terbangun.
Vanno segera berlari ke kamar mandi. Dia merutuki dirinya sendiri. Dua kali dia harus menyelesaikan hajatnya di malam itu. Mau tak mau dia harus rela berada di bawah guyuran air dingin untuk menenangkan Vj yang hendak memberontak.
Vanno merutuki dirinya sendiri kenapa dia bisa bereaksi seperti itu ketika bersama Retta. Sementara ketika bersama dengan teman-temannya, baik ketika masih berada di Singapura maupun sudah ada di Indonesia, dia sama sekali tidak bereaksi seperti itu. Bahkan, sama sekali tidak menunjukkan gejala sedikitpun seperti yang dia rasakan ketika bersama Retta.
Hampir setengah jam Vanno menenangkan Vj. Setelah selesai, Vanno berjalan keluar kamar mandi dengan menggunakan bathrobe. Dia menoleh ke arah Retta yang sudah bergelung lagi di dalam selimut.
Vanno segera keluar kamar dan pergi ke dapur untuk membuat kopi. Diliriknya jam di dinding sudah menunjukkan 00.48. Vanno menggerutu sambil membuat kopi. Malam itu, dua kali sudah Vanno harus mandi dibawah guyuran air.
\=\=\=\=\=
Masih mau lanjut nggak nih.. 🤭🤭
Kasih dukungan dong, like, vote, comment… 🤗🤗