NovelToon NovelToon
Kakakku, Kekasih Suamiku

Kakakku, Kekasih Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Pernikahan Adelia dan Reno terlihat sempurna, namun kegagalan memiliki anak menciptakan kekosongan. Adelia sibuk pada karir dan pengobatan, membuat Reno merasa terasing.
​Tepat di tengah keretakan itu, datanglah Saskia, kakak kandung Adelia. Seorang wanita alim dan anti-laki-laki, ia datang menumpang untuk menenangkan diri dari trauma masa lalu.
​Di bawah atap yang sama, Reno menemukan sandaran hati pada Saskia, perhatian yang tak lagi ia dapatkan dari istrinya. Hubungan ipar yang polos berubah menjadi keintiman terlarang.
​Pengkhianatan yang dibungkus kesucian itu berujung pada sentuhan sensual yang sangat disembunyikan. Adelia harus menghadapi kenyataan pahit: Suaminya direbut oleh kakak kandungnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Adelia meninggalkan hiruk pikuk ibu kota, menuju keheningan pinggiran kota yang dijanjikan.

Perjalanan itu terasa seperti menyeberangi batas antara kebahagiaan yang ia miliki dan kebenaran yang akan menghancurkannya.

Di dalam tasnya, syal kasmir berinisial 'S' terasa dingin, menjadi kompas menuju pengkhianatan yang harus ia saksikan.

Adelia menarik nafas panjang, memikirkan hal rumit yang harus ia jalani, ia bisa saja diam dan pergi ,namun semua perlu pembuktian yang nyata.

Hari itu, ia tidak mencari pembuktian. Ia mencari alasan alasan mengapa kakak perempuannya memilih menukar persaudaraan mereka dengan kebohongan.

Adelia duduk di gerbong kereta, menatap pepohonan dan sawah yang berlari di luar jendela. Udara di pinggiran kota terasa lebih tipis dan lebih damai, kontras tajam dengan kekacauan yang berkecamuk di dalam dirinya. Ia mengenakan pakaian kasual, jauh dari citra direktur yang biasa ia kenakan di ibu kota, agar tidak menarik perhatian.

Di pangkuannya, sebuah tas tangan kecil menyimpan dua benda paling penting syal maroon Saskia, dan cetakan laporan Maria mengenai pergerakan dana Reno ke sebuah rekening di daerah terpencil ini. Monolog dalam benak Adelia tak henti-hentinya.

Ia tidak lagi merasakan kebencian murni pada Reno. Kebenciannya kini bercampur dengan rasa sakit yang dalam terhadap Saskia. Kenapa, Kak? Kenapa kamu rela menjadi kebohongan dalam pernikahanku? Kamu bisa saja menolak Reno. Kamu bisa saja mengatakan kebenaran. Kita berdua bisa menghadapi ini. Pertanyaan itu berulang kali menusuknya, membuat perjalanan berjam-jam itu terasa seperti siksaan.

Tepat saat kereta berhenti di stasiun kecil yang tak terlalu ramai, ponsel Adelia bergetar. Reno. Adelia menarik napas, mengenakan topengnya lagi. "Halo, Sayang," sapanya, terdengar antusias.

"Halo, Del. Kamu sudah sampai di kantor cabang? Bagaimana suasananya?" tanya Reno, suaranya dipenuhi rasa bangga.

Adelia melihat sekeliling, memastikan ia aman. "Sudah, Mas. Baru saja. Suasananya bagus, tapi aku harus memeriksa beberapa dokumen sensitif terkait proyek baru di pinggiran kota ini. Aku akan bermalam di sini, memastikan semuanya beres. Kamu jaga diri baik-baik di ibu kota, ya."

Reno terdengar lega dan puas.senyum tenang terpampang di wajah tampan nya "Bagus, Sayang. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu. Aku bangga kamu akhirnya mau terjun langsung ke lapangan. Tidak perlu terburu-buru pulang. Habiskan waktumu di sana. Aku akan segera menghubungimu malam ini." Adelia membalas sapaan itu dengan senyum palsu.

Reno merasa bangga karena istrinya mulai menunjukkan minat pada bisnisnya, sama sekali tidak menyadari bahwa ia baru saja memberikan izin resmi pada Adelia untuk menemukan kebenarannya.

Adelia menyewa mobil sewaan kecil dan mulai melacak lokasi yang ditunjukkan oleh laporan Maria sebuah daerah perbukitan yang terpencil, agak jauh dari pusat pinggiran kota.

Setelah melewati jalanan sepi yang dikelilingi kebun teh dan pinus, ia menemukan sebuah gerbang kayu tua yang tertutup rapat. Di baliknya, terlihat atap sebuah rumah kecil bergaya vila dengan halaman yang luas. Tempatnya sunyi, cocok untuk sebuah persembunyian yang sempurna.

Adelia memarkir mobilnya agak jauh, di balik rimbunnya pohon. Jantungnya berdebar kencang, bukan karena takut, melainkan karena antisipasi terhadap kehancuran yang akan ia saksikan. Ia berjalan perlahan, mendekati pagar.

Dari celah-celah kayu pagar, ia mencoba mengintip.

Adelia mundur selangkah. Ia melihatnya.

Saskia.

Saskia tidak terlihat seperti buronan. Ia mengenakan gaun katun sederhana, perutnya sudah membesar, dan ia terlihat... tenang. Ia sedang duduk di kursi kayu di teras, membaca buku, sesekali mengelus perutnya.

Pemandangan itu, ketenangan yang Saskia tunjukkan di tengah pengasingan, jauh lebih menyakitkan daripada jika Adelia mendapati Saskia menangis. Ketenangan itu menunjukkan penerimaan terhadap keadaan ini.

Adelia membuka gerbang itu perlahan. Suara engsel yang berderit memecah kesunyian.

Saskia mengangkat kepalanya.

Matanya, yang selalu lembut, kini membelalak. Wajahnya seketika pucat pasi, buku di tangannya terjatuh ke lantai kayu. Ia mengenali Adelia, berdiri di sana, di ambang pintu pengasingannya.

"Adelia?" bisik Saskia, nyaris tanpa suara. Ia bangkit, tangan gemetar memegang perutnya.

Adelia melangkah masuk. Ia tidak berlari, tidak berteriak. Ia hanya berjalan perlahan, langkah kakinya terasa berat, seperti setiap langkahnya menghancurkan kenangan masa kecil mereka. Ia berhenti di hadapan Saskia, tatapan matanya kosong, tetapi penuh luka.

"Kamu terlihat damai, Kak," kata Adelia, suaranya dingin, seperti air yang membeku. "Sangat damai untuk seseorang yang harus lari dari pria yang menghamilinya."

Saskia menggeleng. Air mata mulai menggenang di matanya. "Bagaimana kamu... bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini? Reno... Reno yang menyiapkannya."

"Reno menyiapkannya, ya," Adelia memotongnya tajam. Ia mengambil syal kasmir maroon yang ia sembunyikan di saku jaketnya, dan melemparkannya ke kaki Saskia. Syal itu mendarat lembut di lantai teras. "Aku menemukan ini di mobilnya, Kak. Di kursi penumpang depan. Tepat di malam kamu menghilang dari ibu kota."

Wajah Saskia memerah. Ia tidak bisa berbohong lagi. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tangisan pun pecah. "Delia, aku bisa jelaskan. Aku mohon, jangan berpikir yang aneh-aneh. Kami—"

"Aku tidak datang untuk mendengarkan penjelasanmu, Kak," Adelia menghentikan tangisan Saskia dengan suara yang tegas. "Aku datang untuk memintamu mengulangi satu kebohongan lagi di depan wajahku." Adelia menunjuk perut Saskia yang membesar.

"Katakan padaku, Saskia. Katakan padaku sekali lagi bahwa anak ini adalah anak dari Dion Wirayudha."

Saskia, yang terpojok dan terikat sumpah pada Reno untuk melindungi Adelia, memaksakan dirinya untuk berhenti menangis. Ia menatap mata Adelia, yang kini dipenuhi kebencian, dan ia membuat pilihan yang menyakitkan.

"Ya, Adelia," kata Saskia, suaranya keras dan serak. "Dia... dia adalah anak Dion. Aku minta maaf aku tidak bisa jujur tentang pengasingan ini, tapi Reno hanya membantuku lari dari rasa malu. Kamu harus percaya padaku, Delia. Kamu harus percaya bahwa ini adalah yang terbaik."

Adelia terdiam. Matanya memancarkan rasa sakit yang melebihi kebencian. Ia menyadari kebohongan Saskia jauh lebih dalam dari yang ia kira. Saskia rela melindungi Reno dengan mengorbankan hubungannya dengan saudara kandungnya. Adelia menggeleng perlahan. Ia tidak butuh kebenaran lisan. Ia sudah melihatnya.

"Aku mengerti," kata Adelia, nadanya datar. Ia berbalik, tanpa mengambil syal Saskia. "Kamu sudah memilih takdirmu, Kak. Dan kamu sudah memilih sisi."

Adelia melangkah pergi. Ia meninggalkan Saskia yang menangis sendirian di teras pengasingannya, syal maroon di kakinya. Adelia kembali ke mobilnya, hatinya hampa. Ia telah kehilangan saudara kandungnya, suaminya, dan semua keyakinannya, hanya dalam satu perjalanan singkat ke pinggiran kota yang tenang.

Adelia tak pernah berpikir sebelum nya, sebuah pengkhianatan yang dengan sengaja ia buat bersama Reno telah benar benar terjadi.

1
Dew666
🍡🍡🍡🍡
Dew666
Kenapa up nya lama sekali thor😭
Dini Nuraeni: kak makasih ih udah mampir dari bab 1 aku kehilangan akses ke akun noveltoon baru bisa di pulihkan jdi baru bisa up

maaf yah kak novel nya kurang memuaskan terimakasih dukungan nya🙏
total 1 replies
Dew666
Thor jangan lama lama update nya
Dew666
👄👄👄👄👄
Dew666
Up juga nih… yg banyak up nya penasaran kapan Adel tau pengkhianatan mereka
Ibu negara
aku kok masih bingung
Dew666
Kapan Adelia tau perselingkuhan mereka 😭😭😭
Dew666
Poor Adelia 😭😭😭
Dew666
👄👄👄👄👄
Dew666
Kasian Adelia 😭😭😭😭😭
Dew666
Kapan Adel tau perselingkuhan mereka😭😭😭
Dew666
Lanjut… kapan Adel tau kebusukan mereka?
Dew666
Lanjut… ayo langsung ketauan aja, biar Adelia gak d bohongi lama-lama, kasian Adelia..
Dew666
🍒🍒🍒
Dew666
Kasian Adelia….
Dew666
😍👍
Dew666
😍😍😍
Dew666
Kalian berdua jahat👹
Dew666
🌻❤️
Dini Nuraeni: Terimakasih sudah mampir kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!