popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mata itu
"bukan... bukan aku bu"
popy menangis merasakan perih di paha, cubitan ibu tirinya yang selalu dia dapat baik itu benar ataupun salah
"baiklah jika kamu tidak mau mengakui jika kamu yang mengambil uang ibu"
bu mala terus mengeratkan giginya krn popy tidak mengakui jika dia yang mengambil uang do atas lemari es
Plak... plakkk.... bukan hanya cubitan, tapi tamparan dan pukulan juga yang di daratkan ke badan dan muka popy
"mengis terus... terus menangis sampai kamu mengaku" plakkkkk... tamparan itu mendarat lagi di pipi popy
Tak kuasa berkata kata lagi popy terus menangis merasakan sakit, bukan hanya sakit di badan tapi juga sakit hati
"bunuh aku bu... biar ibu puas... " sambil mengisak popy pasrah
"seandainya bukan karena balas budi, aku tidak sudi merawatmu, seharusnya sudah dari bayi dulu kamu aku buang ke jurang"
sambil berlalu ibu mala terus mengumpat kata kata yang tak patut di ucapkan oleh seorang ibu
Popy bangkit dari duduknya di lantai, sebentr lagi om aji pulang, popy tak kuasa membebani pikiran omnya dengan kondisi wajahnya yang amburadul seperti sekarang
popy bergegas ke kamarnya, membersihkan tubuhnya, mandi dengan air dingin adlah cara terbaik untuk lukanya
"auuhhhhh.... perih perih... "
Bukan sekali ini popy seperti ini, mengobati luka bekas ulah bu mala adalah sdh makanan setiap hari buat popy
"alhamdulillah Ya Allah sampai hari ini aku kuat..." popy bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat Azar yang waktunya hampir habis
Rakaat demi rakaat popy nikmati, mendekat kepada sang Khalik adalah kedamaiannya "ya Allah jika memang ini garis hidup yang memang harus aku jalan, InsyaAllah aku iklas ya Allah, ajari aku untuk selalu sabar dan iklas. aamiin"
doa popy di setiap sujud terakhirnya
Waktu sudah semakin sore popy belum membersihkan rumah, popy bergegas mengambil sapu dan teman-temannya untuk membersihkan rumah
Di dapur popy berpapasan dengan ibu mala
"popy... bunga kok belum pulang, kemana dia?"
"anu bu... popy tadi pulang duluan, popy tidak melihat bunga"
"dasar kamu... apa yang kamu tau? jangan2 kamu buru2 keluar duluan lalu belanja biar bunga tidak tau kalo kamu yang ambil uang ibu?"
sambil berkacak pinggang bu mala melotot seperti mau menelan popy bulat2
popy terus menunduk tak mau menjawab pertanyaan yang popy sudah jawab dari tadi
Popy melanjutkan pekerjaannya, om aji sebentar lagi pulang, popy harus terlihat baik2 saja
Tak lama kemudian suara mobil om aji memasuki pekarangan rumah, dengan sigap popy menghampiri aji untuk membantu membukakan pagar rumah
"selamat sore om..." popy seraya menyodorkan tangannya dan di sambut dengan lembut oleh aji
"assalamu'alaikum popy... bukan selamat sore... "
"Walaikumsalam om... maaf"
"bukan salah kamu pop.. harusnya om yang mengucapkan salam dulu"
popy menganggukkan kepala
"kemana semua pop... kok sepi? ibuk mana? bunga mana?"
"i..... " tak sampai menyelesaikan ucapannya bu mala keluar smbil membawa bungkusan kresek hitam
"mas.. sudah pulang? maaf aku di dalam membersihkan kulkas, popy tolong buang ini ke tong sampah
lalu bu mala menyeka tangannya dan mengulurkannya ke suaminya
Keluarga setyo aji ini bukanlah keluarga yang kejam, cuma kadang2 pilih kasih menjadi maslh khususnya bu mala kepada kedua anak gadisnya ini
Tak lama kemudian bunga pulang dari sekolah di antar oleh cowok yang popy tidak tau namanya
"hay popy... papa baru pulang apa sudah dari tadi?
"om aji baru saja pulang bung.... kenapa kamu takut di marahi ya?"
"sedikit.... " ucap mala smbil menyipitkan jarinya