sebuah pria tampan CEO bernama suga yang menikah dengan wanita cantik bernama cristine namun pernikahan itu bukan atas kehendak suga melainkan karena sedari kecil suga dan cristine sudag di jodohkan dengan kakek mereka, kakek cristine dan suga mereka sahabat dan sebelum kakek cristine meninggal kakeknya meminya permintaan terakhir agar cucunya menikah dengan suga, namun di sisi lain suga sebenarnya sudah menikah dengan wanita bernama zeline suga dan zeline sudah menikah selama dua tahun namun belum di karuniai seorang anak, itu juga alasan suga menerima pernikahan dengan cristine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tika kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta di antara dua istri sang ceo
Pintu rumah megah itu terbuka keras dengan suara
“brak!”.
Cristine yang berdiri di ambang pintu sontak terkejut, langkahnya mundur setengah meter ketika Taehyung dengan wajah dingin menerobos masuk tanpa memedulikan etika maupun izin.
Cristine teriak, marah
“YAA! Apa yang kau lakukan!? Siapa yang mengizinkanmu masuk ke rumah ini!?”
Taehyung tidak menjawab. Napasnya berat, rahangnya mengeras. Matanya menatap tajam ke seluruh ruangan, mencari sosok Zeline satu-satunya orang yang ingin ia temui hari ini.
Taehyung datar tapi tegas
“Aku tidak butuh izin untuk memastikan Zeline baik-baik saja.”
Cristine melangkah cepat ke depan, berdiri menghadang Taehyung di ruang tamu dengan kedua tangannya yang terangkat, mencoba menahan dada Taehyung agar tidak melangkah lebih jauh.
Cristine menatap tajam
“Kau sudah gila!? Ini rumah Suga, bukan kantor atau jalanan umum! Kau tidak bisa seenaknya masuk seperti ini!”
Taehyung menatap tajam balik
“Rumah Suga? Hah… lucu.”
mendekat satu langkah, suaranya merendah namun menusuk
“Rumah ini dibangun dari keringat Zeline.
Kalau ada yang tidak pantas di sini, itu kau bukan aku.”
Cristine mendengus kasar, wajahnya memerah menahan emosi.
Cristine
“Kau tak tahu apa-apa tentang hubungan kami! Kau pikir Zeline masih pantas kau bela setelah dia”
Taehyung Menyela, suaranya meninggi
“Diam!”
Suara Taehyung menggelegar memenuhi ruang tamu. Cristine langsung tertegun.
Sorot mata Taehyung benar-benar tajam dan dingin, seperti es yang membakar.
Taehyung
“Jangan berani-berani menyebut nama Zeline dengan nada itu di hadapanku.”
Cristine menggigit bibirnya, menahan amarah yang hampir meluap. Ia melipat tangan di dada, menatap dengan sinis.
Cristine
“Kau tidak punya hak ikut campur dalam urusan rumah tangga kami, Taehyung!”
Taehyung menatap langsung ke matanya
“Dan kau tidak punya hak menghancurkan hidup seseorang hanya karena kau ingin memiliki Suga.”
Cristine mendengus, lalu berusaha menahan Taehyung lagi dengan mendorong dadanya.
Namun Taehyung menghindar, melangkah masuk lebih dalam, matanya terus menelusuri setiap sudut rumah berharap menemukan Zeline.
Cristine teriak
“Kau pikir dengan masuk seenaknya kau akan menemukannya!? Dia tidak mau melihatmu lagi!”
Taehyung berhenti di depan tangga, menoleh perlahan dengan tatapan tajam.
Taehyung
“Kau pikir aku peduli dengan apa yang kau katakan?”
nada suaranya pelan tapi menusuk
“Selama aku belum melihat Zeline sendiri, aku tidak akan pergi dari sini.”
Cristine terdiam. Tangannya mengepal kuat-kuat, tubuhnya bergetar karena emosi dan rasa takut yang bercampur.
Suara langkah kaki terdengar menuruni anak tangga berat, tenang, tapi penuh wibawa.
Suga muncul dari lantai atas dengan ekspresi dingin, tatapannya menusuk ke arah Taehyung yang berdiri tegak di ambang pintu bersama Cristine yang masih terengah karena berdebat barusan.
Suga suara datar, tajam
“Apa yang kau lakukan di rumahku, Taehyung?
Kau pikir aku akan diam saja melihat seseorang menerobos masuk dan membuat keributan di tempatku?”
Suasana di ruang tamu mendadak hening.
Hanya suara napas tertahan dari Cristine dan degup jantung yang seolah menggema di antara mereka bertiga.
Taehyung menatap Suga tanpa gentar, rahangnya mengeras, sorot matanya dingin dan tak kalah tajam.
Taehyung tenang tapi tegas
“Aku tidak datang untuk membuat keributan, Suga. Aku hanya ingin memastikan sesuatu.”
Suga menyipitkan mata
“Memastikan apa? Bahwa kau bisa seenaknya masuk ke rumah orang lain? Kau sudah melewati batas.”
Sebelum Taehyung sempat membalas, langkah cepat terdengar dari arah lantai atas.
Zeline muncul dengan wajah panik, mengenakan kemeja sederhana, rambutnya terurai sedikit berantakan karena tergesa-gesa.
Begitu matanya menangkap sosok Taehyung yang berdiri di ruang tamu, tubuhnya sontak membeku.
Matanya melebar, bibirnya bergetar tanpa suara.
Zeline terkejut, lirih
“Tae...? Apa yang kau lakukan di sini?”
Tatapan mereka bertemu tajam, namun penuh emosi yang terpendam.
Dalam satu detik itu, seolah waktu berhenti.
Taehyung menatap Zeline dengan raut cemas yang jelas terbaca di wajahnya.
Taehyung pelan, nyaris berbisik
“Aku... aku datang karena khawatir padamu, Zeline.”
Cristine langsung mendengus pelan dan menatap sinis, memeluk lengan Suga seolah menegaskan posisinya.
Cristine dengan nada tajam, menyindir
“Lihatlah, bahkan pria lain bisa datang ke rumah ini hanya untuk mencarimu, Zeline.
Betapa tidak sopannya.”
Zeline menatap Cristine dengan dingin, namun belum sempat membalas, Suga sudah melangkah maju dan berdiri di antara Zeline dan Taehyung.
Aura dingin dari tubuhnya terasa jelas matanya gelap, suaranya dalam dan mengancam.
“Kau dengar itu, Taehyung? Ini rumah tanggaku.
Jika kau masih menghormati batas, sebaiknya kau pergi sekarang sebelum aku benar-benar kehilangan kesabaran.”
Taehyung menatap balik dengan ketegasan yang sama.
“Rumah tanggamu? Hm… menarik. Karena dari apa yang kulihat, rumah ini lebih seperti tempat penderitaan untuk seseorang yang seharusnya kau jaga.”
Ucapan itu membuat udara di ruangan terasa menegang.
Cristine menatap dengan mata membelalak, sementara Suga mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras menahan emosi.
Zeline panik, menatap keduanya
“Cukup! Tae, Suga, tolong jangan bertengkar di sini...”