NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Yang Tak Biasa

Suar matahari menyoroti kamar pasangan yang masih terlelap ini tanpa sehelai benang, hanya selimut yang menutupi tubuh keduanya setelah di tengah malam mereka memadu kasih di atas tempat tidur.

Jemari pria tampan ini mengelus punggung putih mulus sang istri yang masih tertidur. Ia mendekatkan dirinya dan mencium lembut pundak istrinya.

"Morning sayang." Ucap Deril dengan suara seraknya. Tangannya memeluk pinggang ramping istrinya.

Pemilik mata hazel brown ini membalikkan tubuhnya menghadap suaminya yang tampan dengan darah blasteran. Tangannya membelai lembut rahang tegas milik Deril.

"Morning juga yank. Jam berapa ini? Aku masih ngantuk." Jawab Anna.

"Hmm jam sembilan sayang. Aku buatkan sarapan yah. Atau mau pesan aja?"

"Mau kamu yang buat." Rengek Anna, ia menyambar bibir suaminya dan semakin merapatkan tubuh dirinya dengan dokter tampan ini. Tangan kekar Deril liar menj*mah setiap inchi tubuh istrinya.

"Oke... Kamu tunggu di sini. Jangan mandi dulu, kita mandi bareng."

"Iya babe."

Deril segera beranjak dari tempat tidur, suara Anna yang serak membuatnya semakin berdebar. Ia tersenyum hangat dan mencium kening istrinya sebelum membuatkan sarapan.

Dengan malas sambil mengucek-ngucek matanya, Anna beranjak dari tempat tidur lalu berjalan menyusul suaminya yang masih belum memakai baju. Ia melingkarkan kedua tangannya di perut suaminya yang berotot.

"Kamu rajin olahraga yah?" Celetuk Anna.

"Hmm seminggu tiga atau empat kali jika ada waktu luang." Jawab Deril lembut.

Rupanya si manja ini justru semakin lengket memeluk suaminya yang tengah memasak. Bibir Deril membentuk senyum simpul di wajah tampannya.

Di sela-sela kegiatan mereka, ponsel Anna berdering. Ternyata Brian menghubunginya. Sebelum menjawab panggilan dari pria yang pernah ia cintai, Anna memandang suaminya dengan tatapan nanar.

Sebaliknya, Deril menghentikan kegiatannya dan mendekati istrinya. Juga, ia mengambil ponsel milik Anna dan menjawab telepon dari Brian.

Nafas Anna tersengal, ia takut jika suaminya akan mengabaikannya seperti sebelumnya. Hubungan keduanya kini sudah membaik. Anna mulai merasa nyaman dan tenang berada di sisi Deril.

"Ya hallo." Ucap Deril, satu tangannya memeluk pinggang istrinya dan merapatkannya pada dirinya. Tangan Anna bertumpu di dada suaminya dan menatapnya dalam.

"Dimana Anna ? Katakan, aku ingin bicara dengan kekasih ku!" Ucap Brian dengan nada tinggi.

Bola mata Deril menusuk jantung istrinya, bibirnya menyesap leher Anna. "Ahh yank... Pelan pelan." Anna semakin mendesah, namun Deril tetap memegang ponsel istrinya.

"Brengsek kalian!"

Brian jelas saja marah mendengar Anna mendesah seperti tadi, ia menutup teleponnya. Sedangkan Deril menyimpan hp istrinya dan melanjutkan lagi pagutannya.

"Ssh..yank nanti dulu, aku lapar sumpah." Rengek Anna.

Setelah menginap di hotel selama dua hari, kini keduanya kembali ke apartment Deril. Ia akan membawa istrinya ke rumah barunya yang sudah dibelinya minggu ini.

Ibu hamil yang cantik ini duduk di pangkuan suaminya. Deril menyuapi istrinya dengan mesra. "Kamu hebat yank, jago masak. Enak banget lagi yank." Kata Anna dengan bola mata yang berbinar.

Tangan Anna menyuapi suaminya. Namun tangan suaminya tidak bisa diam. Ia terus mengelus paha istrinya yang mulus tanpa cacat itu di balik kemeja putih polosnya.

keduanya menghabiskan sarapan paginya. Selesai dengan itu, tak lama Bima asisten pribadi Deril mendatanginya ke apartment. Deril meminta Bima, menyiapkan semua pakaian untuk istrinya.

"Nanti kita belanja lagi yah. Dan... Ini buat kamu sayang." Ucap Deril, lalu ia memberikan kartu hitamnya untuk Anna.

Anna cukup tercengang, se-kaya apa suaminya. Biasanya, ia hanya melihat kartu hitam itu di tangan papih dan kedua kakak lelakinya. Bahkan, Alana pun baru memilikinya ketika menikah dengan Erlando.

"Ya ampun, sebentar."

"Kenapa?" Tanya Deril penasaran.

Dengan cepat Anna membuka ponselnya dan memeriksa internet banking miliknya. Ternyata, seluruh rekeningnya sudah bisa di gunakan lagi. Rupanya, sejak kejadian Anna pulang dari club, papihnya mem-bekukan semua fasilitas untuk dirinya.

"Kan sekarang ada aku... Mulai sekarang kamu adalah tanggung jawabku. Tabungan dari papihmu, kamu simpan saja. Ini untuk kebutuhanmu, dan untuk urusan dapur serta pelayan, sudah aku pisahkan." Ucap Deril lembut.

Deril melihat ada gurat kesedihan di mata istrinya. Sebisa mungkin ia menenangkan istrinya jika tidak perlu khawatir. "Terima kasih ya yank." Anna memeluknya erat.

"Aku boleh belanja apa aja kan?" Tanya Anna lagi.

"Boleh, itu kan memang buat kamu, maaf baru bisa kasih sekarang. Bima baru mengurusnya tempo hari. Dia agak sibuk di kantor papah. Dan aku juga sama sibuknya di rumah sakit." Kata Deril.

"Jadi gini rasanya di nafkahi suami hihi." Anna berjinjit dan mengalungkan kedua tangannya, ia mencium lembut bibir suaminya.

"Sayang?"

"Hmm." Jawab Anna singkat.

"Aku... mencintai mu sepertinya."

BLUSH Pipi Anna merah bagai tomat yang baru matang. Ia tersenyum kecil dan mengangguk pelan. Hot daddy ini memiringkan kepalanya dan memagut bibir istrinya yang sekarang menjadi candunya. Ia semakin merapatkan pinggang istrinya dan meremas b*kongnya.

Dibawanya Anna oleh suaminya ke atas meja dapur, ia melebarkan kedua kaki istrinya dan bermain lagi dibawahnya. Dengan senang hati Anna menyambut suaminya masuk. Ia begitu menikmati setiap sentuhan yang diberikan Deril.

"Kita mau di sini?"

"Hmm mulai besok kita jadwal kegiatan ini, aku enggak mau kamu kelelahan." Kata Deril dengan lembut.

"Aaahh yank..."

Tangan dan lidah Deril menjelajahi setiap sudut titik sensitif milik istrinya. Hingga Anna sampai mengeluarkan pelepasannya dan kini Deril bersiap memasukinya.

Cacing itu sudah menegang dan mulai masuk ke dalam sarangnya. Ia memacu adrenaline-nya dengan tempo pelan, lama lama semakin cepat.

Peraduan dua anak manusia ini semakin panas dan menggairahkan. Erangan dan lenguhan serta keringat membasahi tubuh mereka.

"Udah yank, aku capek. Kamu lama banget sih perih tahu." Rengek Anna di pelukan suaminya.

Namun Deril sama sekali tak marah, ia justru gemas dengan istrinya. Dengan secepat kilat ia mencium bibir Anna. "Tapi kamu suka kan? Supaya kamu puas sayang."

"Kamu kali yang enggak puas, minta terus."

Deril membawa istrinya mandi bersama di siang hari itu. Ia masih masih cuti tiga hari lagi dari tempat kerjanya. Hari ini dirinya akan mengajak istrinya ke rumah orang tuanya. Anna dengan senang hati ikut bersama suaminya. Ia juga bahagia bisa mempunyai mertua yang sangat baik padanya.

"Aku udah cantik kan, yank?"

"Cantik donk, selalu cantik." Jawab Deril, ia membungkuk dan mencium lembut perut istrinya yang sedikit buncit di usia kandungan dua bulan. Doa baik ia ucapkan untuk anaknya.

Tangan Anna terulur mengelus lembut kepala sang suami. Ada perasaan yang tak biasa ia rasakan. Ternyata, hamil tidak seburuk yang dibayangkan. Ia tersenyum hangat dan penuh haru.

Deril kembali berdiri dan mendekap istrinya. "Kita pergi sekarang ya sayang."

"Iya yank."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!