Reinkarnasi Zea Ke Zaman Kuno

"Siapa maksud kalian permaisuri.?" Ucap Zea yg saat ini sedang mengemil cemilan nya sambil mendengar pengakuan pengawal itu.

" Anda Permaisuri.!" Ucap mereka serempak.

Uhuk...

Uhuk....

"Apa, aku? apa kalian tidak salah, kapan aku menikah.?" Ucap Zea.

Pasal nya seingat Zea dia tidak pernah menikah, di dunia modern atau dunia kuno yg sekarang di tempati nya.

"Dan bahkan siapa pemimpin kalian juga aku tidak tau.! Ucap Zea bingung.

Katakan padaku siapa tuan kalian.?" Ucap Zea menatap mereka satu persatu.

"Yang mulia kaisar Xiao Tian ji penguasa istana surgawi alam atas.!" Ucap mereka serempak.

Zea yg mendengar itu seketika membelalakkan mata nya.

"Bagaimana mungkin? Aku saja tidak mengenal nya! Apa tadi, kaisar Xiao Tian ji penguasa alam atas,? Enggak, ini gak mungkin.?" Ucap Zea pelan yg hanya di dengar oleh dirinya.

" Cici, apa yg mereka katakan.?" Ucap Zea kepada Cici.

" Mereka benar Nona, anda adalah seorang Permaisuri alam atas, Mungkin tak lama lagi kaisar akan menjemput nona." Ucap Cici enteng.

" Yg benar saja kamu Cici, berarti Zeana udah pernah nikah dong, Gimana ini Cici.? Raut cemas Zea di sadari Kim.

"Bukan nona Zeana, tapi anda Nona.!" Ucap Cici.

"Jangan Ngadi Ngadi Cici, dulu bahkan aku jomblo dan belum pernah menikah.!" Ucap Zea frustasi.

"Apa Jie jie baik baik saja,? kenapa tangan jie jie gemetar.?" Ucap Kim khawatir melihat Zea mematung dan melamun.

Kim sedari pengawal itu datang memang tidak menyadari kedatangan pengawal bayangan itu, karena dirinya sedang sibuk dengan makanan nya .

"Siapa kalian,? kalian apakan jie jie ku?" Kim yg baru menyadari ada nya mereka seketika berteriak dan waspada.

Zea tersadar akibat mendengar teriakan Kim.

" Kim tenang lah, mereka bukan penjahat, turun kan pedangmu." Ucap Zea.

"Kalian duduk lah, apa tidak capek sedari tadi berlutut dengan posisi seperti itu.?" ucap Zea.

"Baik yang mulia Permaisuri." Ucap mereka serempak.

" Permaisuri,?

" Jie jie,? apa benar yg di ucapkan mereka.?" Ucap Kim dengan penasaran.

" Tidak Kim mereka hanya bercanda ." Ucap Zea.

"Apa iya?" Pikir Kim.

Zea yg saat ini melihat makanan di atas meja sudah ludes hanya menggeleng geleng kn kepala nya.

" Kim mana rusa yg kau dapat tadi.?" Tanya Zea .

" Itu Jie jie." Tunjuk Kim di samping tenda nya.

" Baiklah, apakah aku bisa meminta bantuan kalian,?" Ucap Zea kepada para pengawal.

"Kami siap melaksanakan perintah yang mulia permaisuri.!" Ucap mereka serempak.

Zea pun menghela nafas, sungguh dia lelah memikirkan semua perkataan para pengawal bayangan yg kata nya di perintah oleh kaisar alam atas untuk menjaga nya.

"Apa yg harus kami lakukan yang mulia?" Ucap pemimpin pengawal .

" Tolong cincang daging rusa itu,! potong lah jangan terlalu kecil ya, aku akan memasakkan makanan untuk kalian, aku tau kalian lapar." Ucap Zea tersenyum lembut.

"Baik yang mulia." Ucap mereka.

Kini mereka pun memulai tugas pertama mereka yg diberikan oleh Zea dengan perasaan senang.

Zea yg sedang menyiapkan perbumbuan dan alat-alat memasak nya, sesekali melirik ke arah mereka dengan tersenyum lembut melihat kerja sama mereka, dan itu mengingat kn zea akan karyawan-karyawan restoran nya yg sudah menjadi sahabat sekaligus keluarga bagi dirinya.

"Semoga kalian baik baik saja di sana.

aku tidak akan pernah melupakan kalian."

Setelah beberapa saat, daging yg sebelumnya utuh kini sudah tercincang dan tertata rapi di atas daun pisang siap untuk dimasak.

Zea dengan kepiawaian nya memasak pun dengan senang hati memasakkan daging rendang untuk mereka semua, ya menu yg Zea buat kali ini adalah rendang daging rusa, sementara Zea memasak daging, para pengawal mendapat tugas memasak nasi dengan panci besar yg sudah di siap Zea sedari awal, mereka memasak dengan tungku buatan mereka dengan tertawa bahagia.

"Malam ini tampak ramai sekali ya Kim, biasa nya di hutan hanya kita berdua." Ucap Zea kepada Kim yg saat ini sedang memandang daging yg di masak Zea.

" Jie jie benar, tapi Kim tidak suka!" Ucap Kim cemberut, sikap manja nya hanya di tunjukan kepada Zea saja, sedangkan terhadap orang lain, Kim balik ke setelan awal nya, datar seperti tembok.

"Hais anak ini, jangan cemberut dong, nanti Jie jie masakan makanan enak-enak lain nya untuk Kim, apa Kim mau.?" Ucap Zea tersenyum lembut.

"Ternyata begini rasa nya punya adik." Batin Zea.

bersambung.