Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Ketahuan lagi
Malam semakin larut menebarkan hawa dingin bersama angin malam. Namun aku bukannya diam di kamar seperti yang orang lain lakukan, aku justru tengah merayap naik ke genteng kamar Raja untuk memastikan jika dia baik-baik saja.
Aku sedikit menggeser genteng tersebut, untuk melihat kedalam, namun didalam sana tampak begitu sepi dan kosong sepertinya Raja sudah tertidur, baguslah aku bernafas lega, berarti dia baik-baik saja.
“Ck ck, Selir Su kau benar-benar mesum ya, bisa-bisanya kau mengintip kamar Raja tengah malam begini.” Cibirnya
Aku membulatkan mataku, tak jauh dari posisiku saat ini seseorang yang tak asing di netraku tampak duduk dengan santainya sambil melipat tangan di dada. Siapa lagi jika bukan Feng Yuzhe, atau Raja dalam versi lain.
Aku menelan salivaku, perlahan aku menutup genteng yang aku geser itu kembali.
‘Ahh, aku ketahuan lagi.’ Aku mengigit bibir bawahku.
“Oh halo Tuan Feng. Malam ini sepertinya akan turun hujan, tak ada bintang ataupun bulan yang muncul disini,” ucapku sambil menengadahkan kepala melihat langit malam untuk menghilangkan kegugupan.
Dia tak menggubris perkataanku dan malah berjalan mendekat, “kenapa kau mengintip kamar Raja?” tanyanya penuh penekanan.
“Hah, si-siapa yang mengintip, aku?Ha ha ha mana mungkin, aku melihat seekor kucing berlari lalu aku mengejarnya dan tanpa sadar aku sudah sampai kemari,” dustaku tak meyakinkan dan aku yakin di pun tak percaya kata-kataku.
Dia menggeleng pelan dengan tangan terlipat di dada, “haruskah aku memberi tahu Raja tentang Selirnya yang suka mengintip,” ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Cih, tanpa kau beritahu pun dia sudah tahu. Untungnya aku tahu kalau sebenarnya dia ini Raja sendiri.
“Tuan Feng, tolong jangan beritahu Yang Mulia soal masalah ini aku mohon padamu. Aku takut Yang Mulia salah faham padaku dan berpikir yang tidak-tidak tentangku, ya jujur aku memang mengintip ke kamar yang Mulia tadi, itu karena aku merasa khawatir padanya, aku takut obat yang aku berikan memiliki efek samping lain padanya, tapi sepertinya tidak. Yang Mulia pasti sudah tidur sekarang, aku bisa tenang,” Ucapku, matanya tampak melirik kearahku.
“Err ya, kau benar Yang Mulia memang sudah tertidur, jadi lebih baik kau pulang sebelum para penjaga itu menemukanmu di tempat ini.” Ucapnya tampak sedikit gugup.
“Baiklah, terimakasih karena tidak memberi tahu Yang Mulia soal aku yang mengintip,” ucapku sambil bersiap hendak turun, tapi tunggu aku baru sadar ternyata atap bangunan ini cukup tinggi, bagaimana aku turun dari sini?
Aku tak pikir panjang sebelum memanjatnya, seharusnya aku bawa tangga atau tali sebelum memanjat bangunan ini, sial.
“Aku sama sekali tidak bilang kalau aku tidak akan memberitahu Raja soal kau yang mengintip,” ucapannya terdengar licik.
Tapi sekarang aku sedang tak ingin memikirkan itu, dalam benakku saat ini bagaimana caranya aku turun dari sini. Aku pun tak menggubris kata-katanya, toh dia sendiri Rajanya.
“Tuan Feng, bagaimana caranya kau naik kesini?” tanyaku padanya.
“Memanjat, tentu saja.”
“Lalu turunnya?”
“Melompat,” dia mengangkat bahunya ringan.
“Lompat! Tapi atap ini begitu tinggi, habis sudah bagaimana caranya aku turun, Tuan Feng–,” baru saja aku ingin meminta bantuannya untuk turun dia sudah hilang dari pandanganku dan mendarat mulus di halaman bangunan ini.
Astaga, dia melompat begitu saja tanpa cedera, tapi beda cerita kalau itu aku, mungkin aku akan berakhir dengan setidaknya luka lebam di tubuhku.
“Selir Su, ayo melompat lah kemari,” dia melambaikan tangannya padaku.
Ekspresi puasnya tampak kentara meski wajahnya tertutup kain hitam.
Ck, menyebalkan. Aku mendengus sebal, sudahlah aku harus mencari cara sendiri untuk turun dari sini toh aku ada disini karena ulahku sendiri.
Aku menarik nafas dalam, sudah aku putuskan aku akan lompat saja, paling-paling lututku akan sakit, tak apa asal jangan patah saja.
Saat aku bersiap untuk melompat, tiba-tiba seseorang melingkarkan lengannya di pinggangku dan wush... Dia membawaku lompat, ah tidak ini terbang, tapi dalam tempo waktu yang cukup cepat, tanpa sadar aku memeluk tubuhnya erat dengan mata terpejam, bahkan saat kakiku berhasil menjejaki lantai aku pun sampai tak menyadarinya.
“Sampai kapan kau akan memelukku seperti ini Selir Su?” ucapnya setengah berbisik di telingaku.
Sontak aku pun membuka mata, saat itu juga pandanganku dan dia pun bertemu, Deg... Jantungku berdegup kencang, astaga kenapa begini?!
😀😀😀❤❤❤❤❤
balas tampar 5x dan tendang bokongnya.
😀😀😀❤❤😘😍😙
❤❤❤😘😍😗😗
❤❤❤😘😙😗
❤❤❤❤
lama2 Raja bucin ama Selir Su..
😀😀❤❤😘😍😙
😚😂😂😙😙😗❤❤❤❤
😀😀😀😍😙😗😗❤❤❤❤
siapa yg akan nolongin selir su...
😀😚😚😍😙😗🤔❤❤❤❤
❤❤❤😘😙😙
❤❤😀😀😀😍😙😙
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗