NovelToon NovelToon
DIGREBEK NIKAH

DIGREBEK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Sedang Apa Kalian?"
"Wah! Mereka Mesum!"
"Sudah jangan banyak bacot! Kawinin Pak saja! Kalo gak mau Arak Keliling Kampung!"
"Apa?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Bapak, Ibu, Tama, beneran gak mau perpanjang nginap?"

Kebersamaan keluarga Pak Kartono plus Sang Menantu Kesayangan, Karim, menikmati sarapan di Restoran Hotel tempat Mereka semua menginap.

"Mau! Aww! Enggak Bu. Iya Tama ikut pulang."

Tama sebetulnya mau-mau saja memperpanjang nginap di hotel. Kapan lagi, dibayarin pula.

Tapi sesuai intruksi Bu Kartini, Istri Pak Kartono, Ibunda Tercinta meski sering nyubit, Tama akhirnya mengiyakan meski masih berat meninggalkan fasilitas hotel yang nyaman.

"Iya Rim. Kamu sama Tika anteng-anteng aja disini. Sekalian honeymoon juga gapapa. Biar Ibu sama Bapak cepet dapet Cucu! Iya kan Pak?" Bu Kartini dengan senyum ala gadis sampul, sambil melirik Kartika penuh arti.

Sedangkan Kartika tak percaya Sang Ibu frontal sekali membahas Cucu dipagi yang cerah ini membuat selera sarapan Kartika terganggu.

Jangankan bikin Cucu, yang ada Kartika mana mau disentuh. Apalagi semalam, melihat bagaimana Karim tanpa sepengetahuannya menemui Mantan Istrinya.

Ya walaupun sih, yang Kartika amati, Karim seperti sudah Muak drngan Si Mantan Istri. Tapi hati orang kan siapa yang tahu. Apalagi Mereka bekas Suami dan Istri, tentu ada kenangan yang mungkin saja tak bisa dilupakan. Cie ileh!

"Bu, Pak, Kami memang masih menginap disini dulu. Iya kan Sayang?"

Karim tentu paham. Sikap Kartika seperti sekarang. Kejadian semalam tentu saja membuat Kartika semakin membuat batas aman diantara Mereka.

"Tika, Kamu ditanya Suami malah bengong!" Bu Kartini melotot pada mantan anak gadisnya. Si Ibu belum tahu aja, anaknya Kartika masih Ting-Ting! Belum jebol gawang!

"Eh, kenapa?" Kartika sejak tadi hanya mengaduk saja sarapannya. Kejadian semalam meninggalkan banyak pikiran dalam benaknya.

Kartika kembali berpikir, apakah tepat menerima ajakan Karim menikah. Entahlah, semua sudah terjadi. Tapi soal urusan ranjang, nanti dulu. Banyak hal yang membuat Kartika masih mau menahannya selain soal Cinta.

"Mbak Tika, ngelamun terus. Mbakku diapain Mas sampe bengong gitu? Aww! Bu, sakit!"

Tama kembali mendapatkan cubitan maut Sang Ibu. "Makanya mulut dijaga! Urusan orang tua! Anak piyik gak usah ikut campur!"

Tama mendengus kesal sambil mengusap pahanya yang sudah dua kali menjadi korban cubitan maut.

"Bapak, Ibu, Nanti langsung pulang. Kalian santai aja disini. Nanti Kamu kabari aja kalau mau balik ke rumah. Bapak sama Ibu biar rapihkan dulu kamar Kalian."

Bu Kartini tahu betul seperti apa berantakannya Kartika. Kamar Kartika sering sekaki Ibu Kartini ibaratkan bagai terkena puting beliung.

"Loh, bukannya Mbak Tika bakal pindah ke rumah Mas Karim?"

Karim tersenyum mendengar celetukan Tama, "Kalo Mas, di.ana aja Tam, selama Mbak Kamu nyaman ya Mas sih ikut saja. Iya kan Sayang?"

"Duh! Bisa diabetes Aku! Mas sama Mbak sayang-sayangan gak ramah banget sama jomblo kayak Aku. Aku rasanya kayak ngontrak dan seperti nyamuk diantara Kalian."

"Lebay!" Kartika mencebikkan bibirnya.

***

Kartika memilih diam. Duduk disamping Karim yang sedang mengemudi.

Tak berminat juga bertanya perihal pertemuan Mereka ke rumah orang tua Karim.

Kartika sudah siap pasang badan. Kalo diterima syukur kalo Mertuanya spek Mertua disinetron yang bodo amat.

"Kamu santai banget?" Sebetulnya Karim ragu membawa Kartika kerumah Ayahnya. Bukan tak takin dengan Kartika, justru Karim takut Ayahnya tak menerima Kartika dengan baik.

"Terus, Gue mesti takut? Memang Orang tua Lo memedi? Makanya Gue harus takut? Atau mukanya datar gitu? Enggak kan!"

"Ya biasanya kan cewek-cewek kalo dibawa ketemu Mertua ada gugup-gugupnya gitu, tapi Mas lihat Kamu santai aja."

"Ya itu mungkin cewek lain kali yang pernah Lo bawa ketemu bonyok Lo! Gue sih santai aja. Diterima syukur gak diterima ya tinggal pensiun aja jadi Mantu."

"Jangan asal kalo ngomong. Ucapan itu doa. Mas sama Kamu itu berharap Kita sampai mati. Jadi keluarga yang utuh dan bahagia."

"Aamiin."

"Nah gitu."

"Kita perlu bawa sesuatu gak nih? Nanti katanya Gue Mantu gak tahu tata krama, kerumah Mertua lenggang kangkung."

"Cie, yang perhatian sama Mertuanya. Boleh, Kamu pilih aja mau bawa apa. Bebas."

Karim sebetulnya malas. Karena memang bagi Karim ke rumah Ayahnya yang notabene sudah bukan rumah bagi Karim adalah sesuatu yang tidak istimewa.

Tapi, sekarang Karim datang dengan Kartika, paling tidak Karim tidak mau Kartika dinilai buruk dan Karim akan pasang badan kalau Ayahnya menyakiti hati Kartika.

***

Sungguh Kartika tak pernah menyangka, rumah orang tua Karim seperti rumah-rumah yang pernah Ia lihat di media sosial.

Rumah mewah, dengan pengamanan yang cukup ketat dan tak lupa banyak sekali asisten ruamh tangga yang dipekerjakan dan terlihat memiliki tugasnya masing-masing.

Karim sadar dan memahami, Kartika mungkin terkejut, rapi Karim tak akan gentar. Ia akan tetap memperkenalkan Kartika dihadapan Ayah dan keluarganya kalau Kartika sekarang adalah Istrinya.

"Den, Bapak sudah menunggu, silahkan."

Karim menangguk, begitupun Kartika membalas senyum ramah kepada para pekerja yang menunggu memberikan salam kepadanya.

"Karim," Kertanegara, Ayah Karim yang sudah menunggu kedatangan Putranya terlihat terkejut, Karim rupanya punya nyali membawa Wanita yang tekah Ia nikahi.

"Ada apa memanggil Karim kesini. Karim baru saja menikah. Kami sedang honeymoon."

"Karim duduk dulu, perkenalkan Istrimu,"

Tatapan Kertanegara tak lepas bergantian menatap Karim dan Kartika.

Dengan gerakan matanya, Karim paham, Ayahnya menyuruhnya duduk.

"Kamu sudah hamil?"

"Ayah!"

"Ayah bertanya dengan Dia Karim!"

"Tapi Aku bukan Ayah yang menebar benih sembarangan!"

"Karim! Jaga ucapanmu!"

"Mas, tahan, jangan emosi, Karim, lebih lembut dengan Ayahmu, ingat kesehatan Ayahmu,"

Karim berdecak. Bagi Karim segala perlakuan dan sikap lembut Ibu Sambungnya sungguh membuat Karim muak.

Gila! Ini Kayak di novel-novel yang Gue tulis! Kalah Sinetron Ikan Terbang Konfliknya! Dan Gue sekarang jadi tokoh utama Menantu yang terhalang Restu! Sedap! Ide seger buat bikin Novel baru! Ah!

Kartika malah berangan-angan tak mengindahkan kekacauan yang ada dihadapannya.

"Kamu Kartika kan? Saya, Karisma, Ibu Sambung Karim."

"Jangan pernah mengaku Ibuku karena Kamu tak lebih dari Istri ayahku saja."

"Karim! Jaga ucapanmu!"

Wow! Seru juga! Gue gak menyangka bakal menghadapi situasi seperti ini! Sumpah! Hidup Gue kejutan banget! Tiba-tiba dinikahin Duda! Eh tahu-tahu masuk dalam drama rumah tangga begini! Anjir! Kartika Lo drama novel banget! Congrats!

Dengan santai Kartika maju mendekati Kedua Orang Tua Karim, "Sayang," Karim terkejut melihat Kartika maju, meraih tangan Ayah Karim dan mencium drngan takzim.

"Assalamualaikum Pak. Perkenalkan, Saya Kartika Sari Devi, panggil saja Saya Kartika. Saya Istri Mas Karim, Putra Bapak."

Kertanegara dibuat terpaku. Tak menyangka, dengan sikapnya yabg tidak bersahabat, namun Kartika bisa luwes memperkenalkan diri dan tak sungkan menyalaminya.

1
Radya Arynda
semangaaat caantik,,,di tunggu2 baru muncul
Dwi ratna
,up yg bnyk dong kak
Asyifa Imoet: up dong dah nungguin nih
total 2 replies
Radya Arynda
semangaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
udah tika jangan jadi istri durhaka.....ber sama2 karim suka duka menghadapi para setan pelakor dan kuntil anak
Dwi ratna
Weh jgn bilang si Tama ngintip disono,Gatot lah kentang
Dwi ratna
eh pak tua,maumu apa sih kekeh bgd bikin anakmu Susah
Dwi ratna
si Tika masa gk ada rasa gmn² gtu ada cwo yg perhatian kyk gtu luar biasanya, dh mati apa hatinya bt cwo,apa gk normal...wkwk
Dwi ratna
emang ya dmn² pelakoer itu serakah dan gk punya malu
Dwi ratna
modus pk Karim ini mah biar dinikahin sm Tika,cerdas caranya
Dwi ratna
Tika loe jgn cuek² amat si jd cewe
Dwi ratna
Napa sih Tika bawaannya sensi Mulu, s duda kyknya ada feel tuh
Radya Arynda
mantap jangan takut karim,,,tetap ber sama dengan kartika dalam suka duka,,,dan kartika semogah kamu selalu ber juang ber sama suamimu
TIARA
Makasi Kakak
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat kartika,,,,,,j
Radya Arynda
semangaaat,,,tetap berjuang ber sama tika dan karim,,,cepet ceritain biar agak plong rim karim
TIARA
Makasi Kak
Radya Arynda
semangaaat,,,,kartika selalu dampingi karim menghadapi semua para dedemit
Radya Arynda
semangaaat tika,,,,,hancur kan para pelakor dan ulat bulu yang serakah,jangan kasih cela buat pelakor,,,,,,besok up lagi ya cantik....jangan sekarang up 2 besok ngambek😄😄😄😄
Radya Arynda
haduh jangan sampai ulat bulu pelakor dan mak lampir ber hasil menjebak karim,,,,,hayooo kartika,,,selalu ber sama ber juang ber sama karim,,,hancur kan para hama pelakor,,orang2 serakah💪💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!