NovelToon NovelToon
Madu Kesayangan

Madu Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:261
Nilai: 5
Nama Author: Syana Elvania

Elara Calista seorang wanita cantik yang menjadi istri kedua dari Erlangga Lysander pria tampan yang begitu dicintainya. Sayang saja hubungan mereka tidak pernah mendapatkan restu. Membuat rumah tangga mereka sering di landa masalah. Yang dibuat oleh istri pertama Erlangga serta ibu mertuanya yang begitu tidak menyukainya.

Mereka melakukan berbagai cara untuk menghancurkan pernikahan nya. Hingga akhirnya pernikahan Elara dan Erlangga benar benar berada di ujung tanduk.

Apakah Elara harus bertahan atau memilih untuk menyerah?. Dan apakah Erlangga akan membiarkan Elara pergi dari kehidupannya?.

(Jangan lupa yaww bantu folow akun Ig @sya_gelow )

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syana Elvania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah sakit

Erlangga turun dari mobil, ketika mobilnya sudah sampai di rumah sakit terkenal di kota ini. Dia membuka pintu mobil istrinya.

"Mas... Elara bisa jalan sendiri." Tolak Elara ketika suaminya hendak kembali menggendong nya.

"Aku tidak menerima protes untuk saat ini sayang." Erlangga tetap menggendong istri nya membawanya masuk ke dalam rumah sakit. Di lobby rumah sakit Stevan sudah menunggu.

"Mari tuan saya antar." Ajak Stevan berjalan lebih dulu mengarahkan Erlangga ke ruangan seorang dokter spesialis terbaik disini.

Stevan berhenti disebuah pintu bertuliskan Dr. Sofia. Membukakan pintu untuk Erlangga masuk. Setelah itu menutup kembali pintu dan berjaga diluar.

"Hallo Tuan Erlangga. Silahkan nyonya bisa di baringkan diatas bed." Ujar dokter Sofia ramah, yang sudah menunggu didalam bersama dengan seorang perawat. Menunjuk bad di samping ruangan.

Erlangga membaringkan tubuh istrinya ke atas bed dengan hati hati. "Tolong periksa istri saya. Luka jahitan nya memerah." Pinta Erlangga menggeser tubuh nya. Memberikan akses untuk dokter Sofia memeriksa sang istri.

"Tuan anda bisa duduk disofa selagi kami melakukan prosedur pemeriksaan." Pinta dokter Kenan. Menunjuk ke arah sofa, dengan sopan.

Pria itu mengangguk, duduk di sofa mengamati sang istri dan bagaimana dokter itu bekerja. Sedari tadi tatapan nya tak lepas dari wajah istrinya.

Elara balik menatap suaminya dengan senyum lembut. Ingin menunjukkan bahwa ia baik baik saja. Walaupun nyatanya tidak. Ia sedikit meringis ketika dokter menyuntikan cairan ke lengan nya. Dan mulai mengobati serta mengecek luka jahitan nya yang memerah dengan profesional.

Kali ini Elara dapat lebih tenang tak sesakit tadi. Mungkin cairan yang disuntikkan dokter adalah obat pereda nyeri. Ia tak berani melihat dokter yang tengah memeriksa dan mengobati lukanya. Memilih untuk melihat suaminya saja.

Dokter akhirnya selesai dengan tugasnya membalut luka nya dengan perban anti air. Membuat Elara menghela nafas lega. Dokter itu terlebih dahulu mensterilkan kedua tangan nya agar bersih. Sebelum akhirnya duduk di mejanya. Mengamati kertas hasil pemeriksaan Elara yang di catat suster.

Pria yang sedari tadi menatap nya dengan khawatir akhirnya berdiri duduk di kursi depan meja Sofia. "Bagaimana dok?. Tidak ada yang sangat serius kan?."

"Hanya iritasi ringan. Tapi masih harus dipantau untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan. Dan boleh saya bertanya?. Apa nyonya Elara banyak melakukan aktivitas berat?." Tanya dokter Sofia.

Erlangga dan Elara saling tatap sejenak. Namun Elara langsung menunduk kan pandangan nya ketika mendapatkan tatapan mengintrogasi dari suaminya.

"Dari hasil yang saya dapat. Luka jahitan nyonya Elara. Merupakan jahitan dalam. Jadi untuk pemulihannya cukup lama berkisaran 6 Minggu. Selama itu nyonya Elara, jangan terlalu Melakukan aktivitas berat. Saya juga butuh rekam medis nyonya Elara sebelumnya agar bisa melakukan tindakan medis lanjutan." Lanjut dokter Kenan lagi dengan profesional.

Pria itu mengangguk menyetujuinya. "Saya akan segera mengurusnya dan tolong berikan perawatan terbaik untuk istri saya. Saya ingin dia cepat sembuh."

"Baik Tuan. Kami akan segera memindahkan nyonya ke ruang VVIP. Dan nanti saya dan suster yang akan memantau kondisi nyonya."

Erlangga kembali mengangguk. Terus menemani istrinya yang akhirnya dipindahkan keruang ICU kelas VVIP. Ruangan yang lebih terlihat seperti kamar dengan kasur king size, sofa dan meja serta televisi. Ruangan yang nyaman dan bersih.

Dia menunggu suster dan dokter menyelesaikan tugasnya dimana mereka tengah memasang kan selang infus.

Setelah selesai Erlangga mendekat duduk di kursi samping bad sang istri. "Bagaimana?. Sudah membaik?. Tidak sakit lagi kan?." Tanya Erlangga khawatir menggenggam erat jemari sang istri. Mengecup jemarinya secara bergantian.

"Iya... Kamu ga usah khawatir aku kan kuat." Jawab Elara dengan senyum lebar.

"Tapi aku tahu kamu tidak sekuat itu sayang. Aku tahu kamu... Sangat rapuh."

Jemarinya menggenggam balik suaminya. "Iya... Tapi aku sudah jauh lebih baik... Karna ada kamu. Disisi aku."

Pria itu kembali tersenyum lembut mengecup punggung tangan istrinya. Mengusap lembut wajah sang istri. "Hmm... Aku akan selalu ada untuk mu mulai sekarang. Sekarang kamu bisa katakan pada ku dimana kamu dirawat sebelum nya?." Tanya Erlangga.

"Emm... Di rumah sakit Medika. Yang dekat pinggir kota."

"Baiklah. Aku akan mengurus nya kamu fokus saja pada kesembuhan mu, honey." Pinta Erlangga membelai pipi istrinya yang mulai menirus.

Elara mengangguk patuh. Pintu kamarnya diketuk beberapa kali sebelum akhirnya seorang suster masuk membawakan nampan berisi sarapan pagi untuk Elara.

Erlangga memberikan isyarat agar suster meletakkan nya di atas nakas. Suster itu kemudian pamit pergi setelah meletakkan nampan berisi sarapan Elara.

"Baiklah sekarang kamu harus makan dan minum obat lalu istirahat." Erlangga mengambil nampan yang tadi di bawa suster berisikan semangkuk bubur. Membuka plastik wrap nya. Mulai menyendok sesendok bubur ayam. "Ayo sayang buka mulutmu." Suruh Erlangga hendak menyuapi Elara.

Elara membuka mulutnya. Menerima suapan suaminya dengan senang hati. Dibawah suapan suaminya ia mulai makan dengan lahap. Entah mengapa nafsu makannya yang sudah menghilang beberapa hari terakhir kembali.

Setelah menghabiskan makanannya. Dengan penuh pengertian Erlangga menyiapkan obat untuk sang istri. Memberikan nya pada Elara untuk ditelan sembari memberikan segelas air putih.

Pria itu kemudian membantu sang istri mencari posisi nyaman untuk tidur. Menarik selimut sampai sebatas bahu istri nya. "Beristirahat lah aku ingin menemui Stevan diluar. Untuk mengumpulkan rekap medis mu. Hanya sebentar baby." Bisik Erlangga mengecup kening sang istri beberapa kali.

"Iya... Tapi cuman diluar loh. Mas langga jangan tinggalin aku lagi ya..." Pinta Elara memelas.

Dengan senyum gemas Erlangga mengusap pipi sang istri. "Iya... Cintaku. Sudah sekarang tidur lagi." Suruh Erlangga. Terus memberikan usapan lembut pada kepala Elara. Sampai akhir wanitanya itu terlelap juga dalam tidurnya. Lantaran pada salah satu obat yang di minumnya ada efek kantuk.

Erlangga beranjak berdiri dengan hati hati keluar dari ruangan istri nya menemui Stevan yang sudah menunggu di luar ruangan. Dia duduk di sofa ruang tunggu. Mengisyaratkan Stevan untuk ikut duduk.

"Aku ada tugas tambahan untuk mu Stevan."

Stevan yang mendengar itu mengeluarkan senyum pasrah. Lantaran tugasnya bertambah lagi. Dimana harus menghandle perusahaan Erlangga untuk sementara waktu ditambahan mengurus tes DNA Lala. Sekarang ada tambahan lagi. "Apa tuan?."

"Kumpulkan informasi medis Elara saat mengalami kecelakaan dan dirawat Di rumah sakit Medika."

Stevan mengangguk. "Baik tuan."

"Dan satu hal lagi bagaimana untuk tes DNA nya?." Tanya Erlangga. Lantaran tinggal menunggu 3 hari lagi sebelum tenggat waktu yang di berikan sang istri habis.

1
shizi ah
Terus menulis, jangan kapok ya thor!
Syana Elvania: aman ajaaa
total 1 replies
Rowan
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!