Karna obsesinya pada seorang pria tampan, Kimmy nekad menjebak pria itu untuk menjadi suaminya, sampai sang pria tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri.
Sipatnya yang bar-bar, ceroboh, dan semaunya, membuatnya merasa terperangkap dengan jebakannya sendiri, ia merasa terpenjara di tempat suci bernama pondok pesantren.
Tempat itu tak lantas langsung merubah diri Kimmy dengan cepat, berbagai tingkah ajaibnya selalu mewarnai orang-orang sekitarnya.
Lantas bagai mana dengan kisah cintanya bersama pria tampan?, yang merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren. Semua orang memanggilnya Gus Ridwan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami menjengkelkan
"Benar-benar si Agus itu, astagha hanya karna aku ketiduran dia menyiksaku dengan sapu lidi, Ya Tuhan kaki jenjangku merah-merah begini, Sepertinya aku salah dalam mencari pejantan!". Kimmy tidak henti-hentinya mengerutu serta mengumpat kata-kata tak lazim.
.
"Baru dua hari saja wanita jadi-jadian itu sudah mengacaukan hidup nyamanku, Astaghfirullah, Astaghfirullah", berkali-kali Pria tampan itu berkata seperti itu, tidak habis pikir dengan kelakuan istri dadakannya itu, sering sekali mengundang amarahnya untuk nampak di permukaan.
"Ada apa Dek?, pagi-pagi sudah masam seperti itu, bukannya berseri-seri layaknya pengantin baru pada umumnya". Risma menyunggingkan senyum tipis yang justru Ridwan artikan seperti ledekan untuk dirinya.
"Diam lah mba, jangan malah menambah hariku semakin buruk".
"Apa istri jadi-jadianmu membuat ulah lagi? " Risma terkikik geli menirukan panggilan Ridwan untuk adik iparnya.
"Rasanya aku lebih baik mendidik 100 santri nakal dari pada harus berhadapan dengannya Mba, dia sangat menjengkelkan".
"Sabar Dek, ingat Kimmy itu amanah dari Allah dan sudah menjadi tanggung jawabmu".
Abi, umi, serta Riza Berjalan beriringan mendekat ke arah meja makan, bersiap untuk sarapan bersama.
"Dimana istrimu Lek? ". Umi membuka suara menghentikan adik kakak yang tengah bercurhat-curhat ria.
"Dia sedang membersihkan diri Umi, biar saja nanti jika dia lapar juga makan sendiri"
"Biar Mba panggilkan Kimmy untuk makan bersama"
"Tidak usah Mbak yang ada dia malah jadi besar kepala". Ridwan menghentikan langkah kakak perempuannya, bibir indahnya melarang siapapun untuk memanggil Istri dadakannya itu.
"Biarkan saja aku habis menghukumnya, mungkin saja dia akan merajuk dan pasti akan berbelit-belit dan mendrama.". Ridwan masih saja kesal dengan kelakuan istrinya yang nakal itu.
.
Sedang di dalam kamar Kimmy nampak mondar mandir tidak bisa diam melangkahkan kakinya dengan acak, perutnya lapar tapi ia terlalu malu untuk sekedar meminta makan. "Aish, si Agus itu keterlaluan sekali, setelah menyiksa fisikku sekarang perutku di biarkan kosong, sungguh calon suami penghuni neraka, apa dia benar-benar tidak ada niatan untuk memberiku makan? ".
Kimmy mengambil ponselnya berniat akan memesan makanan secara online, namun sangat di sayangkan tidak ada tukang makanan atau yang bisa delevery secara singkat, sedang perutnya tidak kuat untuk menunggu. Tanpa sengaja Kimmy melihat dompet suaminya tergeletak di atas nakas, Kemudian kimi meraih dompet itu meraih isinya beberapa lembar untuk membeli makanan, ternyata nasib baik masih berpihak padanya.
Kimmy keluar melalui jendela, mengendap secara pelan-pelan bertujuan untuk membeli makan, setelah lumayan jauh dari rumah suaminya, matanya mengedarkab pandangan mencari hal yang menjual makanan untuk mengisi perutnya yang kosong, sampai matanya tertuju pada sebuah kantin yang nampak ramai di kerumuni santri-santri pria bersarung.
"Aneh sekali mengapa mereka membuang pandang dariku, sudahlah tempat ini memang aneh, lebih baik aku makan terlebih dahulu agar aku bisa berpikir langkah apa yang bisa ku ambil". Kimmy memesan makannya dan mencaplok gorengan di atas meja, tanpa Kimmy sadara orang-orang bersarung di sekitarnya berbisik dan kadang menunduk tapi mencuri-curi pandang. Kejadian ini memang langka dan bisa dikatakan baru kali ini terjadi, yang dimana ada gadis cantik, Sexy bak bidadari berada di Area berkumpulnya Santri pria, apa lagi hanya mengenakan kaos oblong dan celana hotspan sebatas setengah pahanya. rambut indahnya semakin mencolok dengan beberapa warna yang semakin memperindah, jangan lupakan kaki jenjannya yang mulus dan putih, Ahh ini lebih dari sekedar cuci mata, kapan lagi ada pemandangan seindah ini.
"Astaghfirullah Ukhti! ". Tiba-tiba seorang Pria bersorban menghampirinya, membuka belitan sorban di kepalanya lalu melampirkan di kepala gadis itu.
"Hey! apa-apaan ini? " Jelas saja Kimmy terkejut sampai ia ber diri dari duduknya.
"Astagfirullah", laki-laki itu meraih gorengan di atas meja, lalu meletakannya di kursi, tujuannya mengambil taplak meja lalu membalutkan kain berminyak itu ke pinggang rampingnya. Kainnya lumayan panjang, hampir menutupi semua kaki Kimmy sampai kemata kaki, untuk sekejap Kimmy membatu tanpa bergeming sama sekali menatap Pria muda di hadapanya yang kini sedang membuat simpul tali dengan kain itu di pinggangnya.
"Apa yang kalian lakukan? "Suara bariton itu mengejutkan keduannya.
..