NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 29

Di sebuah ruangan,Ananda sedang duduk di sebuah kursi sambil menyilangkan kakinya,aura tegas dan berkuasa Ananda sangat terlihat jelas,matanya menatap datar kepada ke empat orang di depannya.

"Ini hasil kerja siapa" tanya Ananda sambil melemparkan kertas di atas meja yang ada di depannya.

"Itu hasil kerja kami berdua Bu" kata seorang dari anak magang itu ketakutan.

"Kalian berdua..?" tanya Ananda pada dua gadis di sebelah mereka.

"Kemari aku sudah menunggu lama,tapi Anda tidak kunjung datang,jadi saya pulang saja,saya bukan orang yang suka menunggu" kata Amel sok.

"Kamu" tanya Ananda pada wanita di sebelah Amel, menunjuk dengan dagu nya.

"Saya juga bukan tipikal orang suka menunggu,jadi saya pergi dengan Amel" kata Tasya mengikut-ikuti Amel.

"Kalian berdua boleh pergi,kerjakan dengan teliti,aku tidak mau hasil yang begini lagi" kata Ananda pada dua anak magang yang tidak bermasalah itu.

Sedangkan Amel dan Tasya tetap dia tahan di ruangan itu.

"Jadi kami..?" tanya Tasya tak terima.

Ananda tidak menjawab pertanyaan anak magang itu,dia bangkit dari kursinya dan langsung berjalan ke arah kedua anak magang tersebut.

"Apa kedudukan kalian di kantor ini" tanya Ananda kepada mereka berdua

"Anak magang" kata mereka berdua bersamaan.

"Apakah kau tahu level anak magang itu dimana,anak magang adalah level paling rendah di kantor ini,bahkan orang-orang yang bekerja jadi pembersih toilet pun,tidak dapat di samakan dekan kalian,karena mereka jauh lebih tinggi kedudukannya di kantor ini,jadi apa yang kau harapkan dengan status sebagai anak magang." kata Ananda pada kedua anak magang yang sok itu.

"Apa maksudmu,apakah kau sedang merendahkan ku,jangan macam-macam kamu yah,apa kau tidak tau siapa aku" kata Amel marah karena tidak terima bahwa dia disamakan dengan orang-orang kotor yang sangat menjijikan.

"Apakah karena kau anak seorang menteri sehingga kau pikir kau bisa jadi seorang bos,aku tidak peduli siapa kau,aku juga tidak peduli bahwa ayahmu seorang menteri,karena aku tidak bekerja di naungan ayahmu,jadi jangan bawa-bawa status ayahmu ke tempat kerja" kata Ananda pada Amel.

"Lihat saja,aku akan mengadukan pada papa ku,karena aku sangat menantikan wanita angkuh sepertimu berlutut di kaki dan meminta maaf" kata Amel sambil tersenyum licik dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

"Apakah kau tidak malu,umurmu sudah sebesar ini,tapi kau tidak mampu hidup tanpa ayahmu,seperti sekarang ekor ayam yang baru menetas,hanya berjalan kemana induknya pergi,tidak bisa di andalkan,sangat menyedihkan jika aku seperti dirimu" kata Ananda pada Amel sebelum dia meninggalkan ruangan itu.

"Apa kamu bilang" kata Amel tak terima.

"Sampai jumpa lagi,aku menunggu kedatanganmu dengan penyelamatmu" kata Ananda dan langsung keluar dari ruangan itu.

"Sialan kamu,lihat saja nanti,akan ku buat kau menyesal karena telah memperlakukan ku seperti ini" kata Amel emosi.

Sedangkan di tempat lain,Axel sedang menerima telpon dari seseorang.

"Bagaimana,apakah kau sudah meninjau tempat keberadaannya" tanya Axel pada orang di seberang sana.

"Aku sudah kesana tapi belum menemukan hasilnya" kata Arnold.

"Itu adalah lokasi terakhirnya,carilah lagi,aku sangat yakin dia berada di kota itu" kata Axel pada Arnold.

"Tapi tumben kau menelpon ku untuk sebuah hal yang tidak penting untuk kau urusi,biasanya kau tidak peduli tentang hal itu"tanya Arnold pada Axel.

"Karena ada yang mengganjal di hatiku,mungkin orang yang kau cari ini ada kaitannya dengan yang ingin kucari tahu" kata Axel memberitahu.

"Baiklah,akan ku usahakan SE segera mungkin untuk menemukannya.

"Aku menunggu kabar baik secepatnya darimu" kata Axel.

Setelah waktu pulang sudah tiba,Ananda langsung membereskan meja kerjanya,tiba-tiba pintu kantornya di ketuk.

"Masuk" kata Ananda,tapi dia masih sibuk membereskan meja kerjanya.

"Bu,ini hasil kerja kami,hari ini kami sangat berusaha,agar anda senang dengan hasil kerja kami" kata mereka berdua.

"Baiklah,aku menghargai semangat kalian,pulanglah,hati-hati di jalan" kata Ananda pada kedua anak magang itu.

"Terima kasih Bu,kalau begitu kami permisi" kata mereka berdua sambil menundukkan kepala mereka.

Saat Ananda sudah selesai membereskan meja kerjanya,Ananda melihat ke luar,tidak ada tanda-tanda orang ingin datang ke ruangannya.

"Mungkin sebentar lagi" kata Ananda pada dirinya sendiri.

Karena bosan menunggu,akhirnya ananda memeriksa hasil kerja anak magang itu,Ananda tersenyum melihat kertas yang ada di depannya itu.

"Setidaknya sudah ada peningkatan" kata Ananda senang.

Tak terasa waktu berlalu,Ananda sudah menunggu hampir satu jam,tapi orang yang di tunggu-tunggu pun belum juga muncul,akhirnya ananda memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Sedangkan di sebuah rumah mewah,sebuah keluar yang terlihat harmonis sedang berkumpul di sebuah meja makan.

"Bagaimana tadi di kantor sayang,apakah berjalan lancar" tanya seorang pria paruh baya pada putrinya.

"Dad,hari ini aku sangat kesal,ada seorang jaksa memarahiku,bahkan dia mengatai ku sangat menjijikan dan aku disamakan dengan sampah buangan,aku tidak terima dad,pokoknya besok Daddy harus memberi pelajaran pada wanita itu,aku ingin dia mencium sepatuku" kata Amel menjadi pada daddy-nya.

"Wah siapa yang berani-beraninya bicara seperti itu pada putri kesayangan ku,akan ku buat dia menyesal seumur hidupnya" kata pria paruh baya itu tidak terima.

Mendengar hal itu,Amel sangat sedang di dalam hatinya,dia tidak sabar menunggu besok,dia ingin melihat langsung bagaimana wanita arogan itu memohon-mohon di kaki nya.

Saat di perjalanan pulang ke rumahnya,Ananda melihat Jeremy sedang makan di sebuah restoran pinggir jalan.

"Apakah seorang anak konglomerat ini tidak bisa makan di restoran bintang lima lagi,sehingga dia harus makan di pinggir jalan" kata Ananda menghampiri Jeremy,sambil duduk di depan pria itu.

"Hai,aku sangat lapar sekali,dari siang aku belum makan,jadi saat pulang ku luangkan waktu sebentar untuk makan,kebetulan aroma masakannya sangat menggoda" kata Jeremy sambil menyeruput mie yang dia makan.

"Setidaknya makanlah nasi disaat perutmu kosong" kata Ananda menasehati Jeremy.

"Aku tidak punya nasi di rumah" kata Jeremy sambil nyengir.

"Sudah saatnya kau menikah,jadi kau bisa lebih terurus" kata Ananda memberi saran.

"Masalahnya tidak ada yang mau padaku" kata Jeremy.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys jangan pernah bosan baca karya aku yah.

Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys 😊

Happy reading All 💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!