NovelToon NovelToon
Cherish My Love!

Cherish My Love!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen Angst / Keluarga
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Writle

Masa remaja, masa yang penuh akan rasa penasaran, rasa ingin mencoba dan juga rasa yang sulit dimengerti bernama Cinta.
Ini adalah kisah Cinta enam orang remaja SMA, dengan segala problematika mereka yang beragam rasanya.
Pahit, asam dan manis seperti rasa Jeruk, Blueberry dan juga Cherry.

Yuk ikuti keseruan cerita mereka di sini. 🐢

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Writle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat Untuk Pulang

...🍒🍒🍒...

#Ara’s point of view

Rumah. Kata sederhana yang banyak artinya, bangunan untuk tempat tinggal jika menurut kamus besar bahasa indonesia. Namun banyak juga yang mendefinisikan rumah sebagai tempat ternyaman, bukan hanya berbentuk bangunan, terkadang manusia menjadikan manusia lainnya sebagai tempat ternyaman mereka.

🐢Menurut Kalian rumah itu apa?

Menurutku rumah adalah tempat dimana kita bisa melepas lelah, tempat kita mencurah segala keluh dan kesah, bagiku rumah adalah Mama dan Ayah.

Keluargaku selalu harmonis sejak dulu, mereka memperlakukanku selayaknya seorang ratu, sehingga aku selalu bersyukur terlahir menjadi diriku, sampai tiba hari itu. Hari dimana aku menemukan Mama dan Ayah yang tak lagi padu, mereka berseteru.

...🍒🍒🍒...

#Author’s point of view

Sore itu sepulang dari kerja kelompok di rumah Irsyam, Ara segera memasuki rumahnya

“Aku pul-“

*Brak!

*Prang!

Belum sempat Ara menyelesaikan salam selamat datangnya ia dikejutkan suara nyaring yang bersahutan

“Gila ya kamu! Kenapa kamu menggadaikan rumah ini!?”

“Aku butuh uang untuk menghidupi kalian berdua! Kamu pikir mudah mencari orang yang mau berinvestasi pada bisnis yang belum berlisensi!?”

“Ini rumahku dan Ara! Aku yang membelinya dari uang beasiswa, kalau kamu tidak mampu membayarnya, kita mau tinggal di mana!?”

Ara pikir itu adalah suara televisi yang tengah menyiarkan sinetron keluarga

“Kamu memang tidak pernah berguna, seharusnya kamu mau membantu suamimu sekali saja, seharusnya saya tidak datang ke sini, seharusnya saya mengikuti kemauan orang tua saya dan menjadi dokter saat ini.” Tapi ternyata bukan, Ara kenal suara ini, ini suara Ayahnya.

“Siapa? Siapa yang meminta kamu mencari saya dan mengikuti saya ke Indonesia?!” Kali ini suara Mamanya

“DAMARE!” (DIAM!) Bentak sang Ayah

“Kamu menyalahkan saya, Hana?” Tambahnya lagi dengan menunjuk-nunjuk wajah sang Mama

“Saya sudah bilang, apa yang terjadi di jepang itu kesalahan, kamu tidak perlu bertanggung jawab kalau tidak mau! Saya bisa membesarkan Ara sendiri Keii.” (Keiichi adalah nama Ayah Ara)

“Tapi dia juga darah daging saya Hana! Sudah saya bilang jangan pulang ke Indonesia tinggal saja bersama saya.”

“Tinggal bersama kamu lalu direndahkan oleh ayah dan ibumu setiap hari, begitu?”

Kedua orang tua Ara belum menyadari kalau putri mereka sudah pulang dan Ara pun belum mau memberikan tanda-tanda kalau ia sudah datang, ia hanya diam melihat kedua orang tuanya bertengkar saling melempar barang.

“Kamu dan anak itu menghancurkan hidup saya Hana.”

“Kamu yang menghilangkan masa depan saya Keii. Kalau saja tidak hamil saya bisa menyelesaikan studi saya, mendapat gelar sarjana dan bekerja di sana, tapi kamu menghamili saya!”

“Jangan munafik Hana, saya tahu kamu juga tertarik pada saya, kamu bahkan menggoda saya.”

*Prang!

Entah gelas kaca ke berapa yang dilemparkan mamanya pada sang Ayah hari ini, Ara tidak tahu, melihat dari banyaknya pecahan kaca berserakan di situ.

“Siapa yang menggoda siapa Keii!? Sudah jelas-jelas kamu mabuk dan memaksa saya hari itu!” Teriak mama Ara dengan suara yang mulai gemetar.

Ara merasa sesak di dadanya, karena ia pikir sedari awal ia hidup di keluarga yang penuh cinta, ia kira Mama dan Ayahnya saling mencintai lalu memutuskan untuk mengikat janji sehidup semati, namun nyatanya kelahiran Ara sendiri hanya sebuah petaka bagi kedua orang tuanya, mereka terpaksa bersama karena ada Ara.

“Mari kita bercerai, saya akan pulang ke jepang.”

*Brak

Kali ini suara datang dari Ara, ia menjatuhkan tas yang sedari tadi ia bawa, membuat suara yang berhasil mencuri perhatian orang tuanya, keduanya menoleh pada Ara.

“Ara.” Ini suara sang Mama yang menyapa telinganya

Ara tersenyum getir, kakinya melemas tapi ia tetap berdiri menguatkan diri

“Kenapa berhenti Ma? Gelasnya masih ada lho belum pecah semua.” Kata Ara tertawa sarkas

“Yuki.” Kali sang Ayah ikut menyapanya

“Apa? Kenapa masih berdiri di sana, bukannya Anda bilang akan pulang ke Jepang?”

“Nak sejak kapan kamu pulang?” Sang Mama hendak mendekati Ara

“Pulang? Hhaha.” Ara tertawa lagi

“Bukannya yang namanya pulang itu artinya kembali ke Rumah Ma? Kalau begini, apa masih pantas disebut rumah?” Kata Ara.

“Sayang kamu dengar mulai dari mana?” Tanya sang Mama, bulir bening mulai keluar dari matanya

“Dari bagian yang cukup untuk membuat Ara mengerti, kalau Ara tidak seharusnya lahir ke dunia ini.”

“Bukan begitu Nak, Mama sayang Ara.” Tangis sang Mama menjadi lebih deras ia hendak meraih putrinya

“Bukannya aku menghilangkan masa depan Mama ya?” Kata Ara menepis tangan Mamanya

“Yuki!” Bentak sang Ayah tiba-tiba.

“Oh iya, dan Anda, maaf saya juga menghancurkan hidup Anda.” Kata Ara sambil menatap Ayahnya.

“Jaga bicaramu Shahara Konayuki!”

“Lho kenapa? Yang saya katakan adalah apa yang kalian pikirkan tentang saya.”

“Nak-“

“Terimakasih Ma, Yah, karena sudah membesarkan Ara selama ini, maaf Ara sudah terlahir di dunia Ini.”

...🍒🍒🍒...

Ara sekuat tenaga berlari keluar dari rumahnya setelah mengucapkan itu semua, Ia berlari dan terus berlari hingga tak sadar ia sampai ke halte bus kini. Ia naik bus yang entah akan membawanya ke mana, beruntung Ara membawa tasnya, jadi masih ada dompet, kartu bus, handphone, charger dan hal-hal penting lainnya di sana.

Entah karena sudah terbiasa atau memang tak punya tujuan saja, Ara malah turun di sekolahnya. Sekolah tampak sepi karena memang waktu sudah hendak menuju malam hari, gerbangnya pun terlihat dikunci tidak terlihat penampakan pak Yudi.

Ara yang tengah duduk di halte seberang sekolahnya mulai merasakan sesak yang tidak terkira, ucapan Ayah dan Mamanya kembali terngiang di kepala, tentang sebahagia apa mereka seharusnya jika Ara tidak terlahir ke dunia, tanpa sadar air mata yang sedari tadi ia tahan tumpah membasahi pipinya.

Ara menangis berjam-jam di sana, entah berapa lama, cukup lama sampai sudah dua buah bus lewat di halte tersebut, orang-orang tak ada yang peduli dengan gadis SMA yang menangis sesenggukan sendirian, entah tidak peduli atau tidak mau ikut campur saja.

Menangis begitu lama membuat Ara pusing tak terkira kepalanya terasa berat berputar-putar, pandangannya pun terasa mulai menjadi samar-samar, ditambah ia lapar, mungkin efek dari ia yang belum makan lagi sejak sarapan pagi tadi.

Di tengah kondisi tubuhnya yang seolah mati rasa, Ara mencoba menghubungi Yuri sahabatnya, berharap gadis itu mau membiarkannya menginap setidaknya untuk malam ini saja, Ia mencari kontak Yuri dengan keadaan mata yang sudah kehilangan fokusnya.

[“Halo”] Ara berpikir rasa pusingnya membuat telinganya tidak berfungsi dengan baik juga, karena orang yang mengangkat teleponnya terdengar seperti suara seorang pria

[“Yuri”]

[“Hah?] Respon orang di seberang teleponnya

[“Tolong Aku”]

*Brak

Ara tidak sanggup lagi menahan berat yang ia rasa di kepalanya, handphonenya terlepas begitu saja dari genggaman, bersamaan dengan tubuhnya yang jatuh meringkuk di atas trotoar jalan.

[“Halo...Halo”] Masih terdengar suara dari telepon yang belum sempat Ara matikan

[“Kayu? Tolong apa? Lo kenapa?”] Tanya suara itu lagi

[“Halo? Lo di mana?”] Nada khawatir terdengar jelas dari suara si penerima telepon Ara

[“Ck! Pak Rusli, tolong lacak lokasi nomor telepon ini! Siapkan mobil juga pak, ayo kita langsung ke sana.”]

*Tutt

Telepon itu dimatikan oleh pihak penerima, yang ternyata bukan Yuri melainkan Syamsyi nama kontak yang ditelepon Ara tadi.

...♡🍊🫐🍒♡...

1
Mr.sun
🫣
moodbooster🐝
menarik, penggunaan bahasa sangat bagus dan penulisan sangat rapih👍🤍
Writle 🐢: Terimakasihh. 🤍🐢
total 1 replies
Mada Rabka
ceritanya baguss, unik, menceritakan dua pasangan yang berbeda, mantapp 👍🏼semangatt tor 🐢♡
Qaidarra: salken kak
Writle 🐢: Terimakasihh. ♡🐢
total 2 replies
Mr.sun
masih lucu aja 😆
Writle 🐢: Tidak kepikiran jokes lain. 😌☝🏻
total 1 replies
Mr.sun
🤭
Mr.sun
Pepet terus jangan kasih kendorr
Mr.sun
nyaman bangett keliatannya
Mr.sun
semangattttt 🤍
Writle 🐢: Terimakasihh lagii. 💚🐢
total 1 replies
Abu sidiq
Sudut pandang utamanya sering berubah-ubah dan banyak penggunaan bahasa asing jadi sedikit membingungkan, tapi masih lumayan untuk dibaca saat gabut.
Mr.sun
hampir ke Isekai oleh truk Kun
Writle 🐢: Truck chan~
total 1 replies
Mr.sun
kewwreen
Mr.sun
semangattttt🫶🏼
Writle 🐢: Terimakasihh. 💚🐢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!