Hari dimana Santi merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 25, semuanya tampak berjalan dengan baik. Tapi itu hanyalah awal dari bencana besar yang akan dia hadapi. Tanpa diduga, hal yang tidak pernah disangka oleh Santi adalah, Dani suami yang selama ini dicintainya itu akan meminta cerai padanya, karena dia telah menjalin hubungan terlarang dengan seorang wanita berusia 20 tahun dibelakangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Pria Muda
Aleya mengagumi apartemen barunya dengan takjub, tidak percaya betapa indahnya apartemen itu. Pemandangannya indah, dan lokasinya bagus. Saat menata beberapa perabotnya, dia menyadari bahwa dia perlu membeli beberapa perabotan lagi. Dia mengambil foto dan mengirimkannya kepada mamanya.
Sementara itu, di sebuah restoran di Surabaya, Santi bersiap untuk makan malam bersama Sarah, Julia, dan Marina. Santi tak kuasa menahan senyum saat mendengarkan pesan suara yang dikirimkan putrinya dan melihat kegembiraan di setiap foto putrinya itu di ponselnya.
"Santi Amalia, apakah kau ingin mengatakan padaku bahwa ada seorang pria yang mengirimi mu foto bugilnya?" seru Julia, menyebabkan Sarah tersedak minumannya.
Santi tidak dapat mengerti dari mana Julia mendapatkan pikiran seperti itu tentang dirinya.
"Apakah kau benar sedang melihat gambar seorang pria bugil, Santi?" Tanya Marina dengan heran.
"Tentu saja tidak! Apa yang membuat kalian berpikir seperti itu?" Tanya Santi dengan bingung.
"Itu terlihat jelas dari senyum di bibirmu. Aku hanya tersenyum seperti itu saat melihat foto seorang pria atau membaca pesan mesra yang membuatku terpesona," ucap Julia menjelaskan.
Mendengar hal itu membuat Santi tertawa terbahak-bahak. Hanya Julia yang bisa mengatakan suatu hal seperti itu. Dibanding para sahabatnya yang lain, Julia memang selalu terbuka dalam hal seperti itu.
"Memangnya kau sering menerima foto pria seksi?" Tanya Marina pada Julia dengan heran.
"Tentu saja, dan kau tidak tahu betapa tampannya dia. Kau ingin melihatnya?" Tanya Julia sambil mengeluarkan ponselnya.
"Demi Tuhan, jangan! Apa kau gila, Julia? Bagaimana mungkin kau mau menunjukkan pria bugil kepada kami?" Seru Sarah.
"Aku bicara tentang betapa menariknya pria tampan ini saat dia memakai setelan jas," ucap Julia menjelaskan.
Santi terus tertawa. Dia mengenal Julia dengan cukup baik sehingga tidak mengherankan jika Julia memenuhi rumahnya dengan foto-foto pria seksi itu.
"Baiklah, aku bisa menunjukkan alasan di balik senyum polos dan murni ku ini. Tapi percayalah, aku akan menatap setiap foto yang dikirimnya dengan penuh cinta," kata Santi sambil menunjukkan foto-foto Aleya yang sedang tersenyum di apartemen barunya.
"Dia tampak sangat bahagia," kata Marina saat menatap ponsel Santi.
"Aku ingin mengunjunginya dalam beberapa minggu kedepan dan memberinya beberapa perabotan sebagai hadiah," kata Julia.
"Tentu saja, asal kau tidak menunjukkan foto pria tampan tanpa busana itu padanya," canda Santi sambil tertawa.
"Memangnya aku ini gila, bagaimana kalau dia tergoda dan merebut pria tampan milikku itu," balas Julia.
"Berapa umur pria tampanmu itu?" Tanya Marina.
"Dua puluh delapan," jawab Julia, membuat teman-temannya terkejut. "Ayolah, jangan menatapku seperti itu. Dani saja berusia 52 tahun dan gadis itu berusia 20 tahun. Saat dia melakukannya, dia disebut sebagai seorang pria penakluk yang hebat. Dan saat aku melakukannya, semua orang menatapmu seperti aku ini..."
"Seekor rubah!" sela Santi, mengejek.
"Apa kau tidak bisa menemukan pria yang jauh lebih dewasa?" Komentar Sarah.
"Apa ada masalah jika berhubungan dengan yang lebih muda?" Ucap Julia balik bertanya.
"Lihat bagaimana Dani berakhir dengan gadis muda itu," komentar Marina.
"Apakah kau akan menceritakan semua gosip itu sekarang?" Tanya Julia dengan tatapan penuh selidik.
"Baiklah, jangan menatapku seperti itu. Kemarin, Dani datang untuk makan malam di rumah bersama para kliennya. Dani datang sendirian. Setelah klien-klien itu pergi, aku mendengar Satria mengatakan sesuatu tentang hotel dan bagaimana Dani tidak tahu apa pun kabar tentang wanita mudanya itu. Singkat cerita, ketika dia pergi, aku bertanya kepada Satria apa yang sedang terjadi, dan dia mengatakan kepadaku bahwa Dani telah meninggalkan wanita itu pada hari pemakaman. Ada sebuah insiden selama pemakaman, dan Dani sekarang tinggal di sebuah hotel, meninggalkan wanita itu sendirian di apartemen mereka," ucap Marina mengungkapkan semuanya.
Julia menatap Santi, yang masih terkejut. Santi menyadari bahwa mengetahui Dani sedang mengalami masa sulit tidak membuatnya bahagia. Papanya selalu berkata bahwa kita menuai apa yang kita tabur.
"Yah, aku tidak akan sampai ke titik itu. Ketertarikanku hanya untuk mengenal pria ini lebih jauh. Bertemu dengannya, menghabiskan waktu bersamanya, sebelum memutuskan untuk menghabiskan hidupku bersamanya," Julia menyatakan.
"Kau masih belum bertemu dengannya?" Tanya Sarah dengan heran.
"Tidak, aku menemukannya di Timo. Dia dari Malang, tapi percayalah, aku akan menemuinya," jawab Julia.
"Kami percaya padamu. Lain kali kami bertemu denganmu, kau pasti baru saja kembali dari Malang," kata Marina.
"Katakan padaku, apa itu Timo?" Tanya Santi tampak penasaran.
"Itu adalah aplikasi tempat kau bertemu orang baru, seperti Facebook atau Instagram. Meskipun Timo lebih digunakan untuk kencan. Kita bisa membuat profil untukmu di Timo, dan kau akan mendapatkan kencan online," saran Julia.
Santi hanya tertawa terbahak-bahak.
"Dan kemudian aku akan dibombardir dengan foto-foto bugil para pria disana," komentar Santi.
"Tapi kau harus keluar dan bertemu orang-orang baru," tambah Julia.
"Aku tahu dan aku juga ingin bertemu seseorang untuk berbagi cerita, tapi rasanya aku tidak mau berkenalan dengan seseorang melalui aplikasi itu." Ujar Santi.
"Mungkin kami bisa mengenalkan mu pada seseorang secara langsung," kata Marina.
"Jangan lakukan itu, kencan buta telah mengakhiri persahabatan yang telah berlangsung bertahun-tahun, percayalah," kata Julia.
"Tidak harus kencan buta. Beberapa hari kedepan, suamiku akan berulang tahun dan kami akan mengadakan pesta kecil. Bisa saja di sana ada pria yang tepat untuk Santi." Saran Sarah.
"Aku suka ide itu. Kau akan mengundang pria itu dan aku akan bertemu dengannya secara kebetulan." Ucap Santi.
"Kurasa kau juga akan mengundang Dani, karena dia teman suamimu. Akan menyenangkan melihat Santi menggoda pria lain di depannya. Kita bisa mengundang Clara juga, dan itu akan menjadi pelengkap yang sempurna. Aku akan duduk di barisan depan," jawab Julia.
Mereka berempat mulai tertawa, dan di akhir malam setelah pertemuan dengan teman-temannya, Santi dengan gembira kembali ke rumah.
...----------------...
Keesokan harinya, Aleya muncul untuk pertemuannya dengan Aldi Yunanda di Jakarta.
"Aleya, apa kabar? Silakan duduk. Ada banyak hal yang harus kita bicarakan," kata Aldi. "Kau mau kopi, teh, soda, atau jus?" Tanya Aldi lagi.
"Jus saja Pak," jawab Aleya.
Aleya duduk, sementara Aldi meminta sekretarisnya untuk membuatkan jus jeruk dan kopi. Aleya merasa gugup karena masa depannya akan ditentukan hari itu.
Dia tahu bahwa Aldi telah bertemu dengan produser dan sutradara, menentukan proyek mereka untuk tahun berikutnya.
Aldi mengambil beberapa map dan duduk di seberang Aleya.
Sekretaris Aldi memasuki kantor, membawa kopi dan jus yang dimintanya.
Bersambung....
🖕(dani aki2🤮clara cabe2an)