NovelToon NovelToon
CINTA TERHALANG 30 JUZ Al'Quran

CINTA TERHALANG 30 JUZ Al'Quran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Ketika cinta harus diakhiri karena syarat dari kedua orang tuanya yang mendambakan seorang menantu hafiz Al'quran.
Dan aku terpaksa menikah dengan perempuan lain yang tidak aku cintai karena hutang jasa.

Bagai mana kelanjutannya simak ceritanya di novel. CINTA TERHALANG 30 JUZ AL'QURAN.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29. Kemarahan Buk Siti

Buk Siti sangat terkejut saat melihat Ima Adiknya sudah berdiri didepan pintu dengan nafas yang Ngos-ngosan.

"Kamu Ima, bukannya memberi salam, malah gedor-gedor pintu, bikin aku copot jantung aja." Omel Buk Siti pada Adiknya itu.

"Mbak, Nazriel, Nazriel Mbak." Ima sudah tidak sanggup bicara, dia sangat kelelahan karena berlari dari rumahnya keruamah Pak Imran.

"Minum dulu, kau tenangkan diri dulu, setelah itu baru bicara !" Ujar Buk Siti menyodorkan segelas air Putih Untuk Ima Adiknya.

Buk Siti sudah sangat penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan Ima, apa lagi melihat nafas Ima yang terengah-engah.

Ima langsung menghabiskan minum yang diberi oleh Buk Siti, Ima menarik nafas dan kemudian menghembuskan mau kasar.

"Sekarang kamu sudah tenang 'kan, coba katakan, apa yang ingin kamu bicarakan !" Titah Buk Siti.

"Nazriel Mbak, Nazriel." Ima masih belum bisa berkata.

"Iya, Nazriel, tapi kenapa dengan Nazriel ?" tanya Buk Siti, semakin penasaran dan geram pada Adiknya itu.

"Nazriel, dia dihajar warga, sekarang dia sudah dibawa kerumah sakit, Mas Imran dan Fira juga ikut kesana." Akhirnya Ima sudah bisa berkata.

"Apa ?, Astaghfirullah, kenapa, apa yang terjadi, kenapa sampai dia dihajar warga ?" tanya Buk Siti dengan perasaan yang entah gimana, tapi yang pasti wajahnya merasa tegang, matanya hampir berurai.

Khawatir, terkejut, penasaran, semua sudah bercampur menjadi satu dalam diri Buk Siti.

"Ima dari mana kamu tau, apa kamu tau, kenapa sampai menantu dihajar warga ?" Tanya Buk Siti hampir menangis.

"Aku dengar dari orang-orang, katanya Nazriel, ketemu dengan Arumi ditempat sepi, dan kemudian, Reza suami Arumi datang, dia menyuruh warga mengusir Nazriel dari kampung ini, dan Reza juga yang menyuruh warga menghajar Nazriel, dengan alasan ingin memberi pelajaran." Begitu cerita Ima pada Buk Siti.

Buk Siti mengepal kedua tangannya, dia sudah marah, dia ingin sekali menghajar Reza, tapi apa daya, Reza pasti akan dibela karena Reza menantu Ustadz Amir.

"Aku harus melapor pada polisi." Ujar Buk Siti bangkit dari duduknya.

Ima langsung mencegah, dia menarik Buk Siti Mbaknya untuk duduk lagi.

"Mbak, baut apa lapor polisi, yang menghajar Nazriel, buak satu atau dua orang, tapi warga sangat banyak, mana mungkin polisi akan mendengarkan kita." Ima menjelaskan, tidak ada guna melapor polisi, karena tidak mungkin polisi menangkap semua warga.

"Mbak tenang dulu, kita tidak boleh mengambil keputusan, sementara kita tunggu aja kabar dari rumah sakit." Ujar Ima.

Buk Siti kembali duduk, dia masih seperti tadi, mukanya masih memerah, tangannya masih mengepal.

Namun kemarahannya sudah hilang sedikit. "Aku ingin kerumah Ustadz Amir, ini semua salah Reza, aku harus bertemu dengannya.

"Mbak, jangan bikin gaduh disana, aku temani Mbak kerumah Ustadz Amir." Ima menawar bantuan.

Ima tidak akan mungkin membiarkan Kakaknya kerumah Ustadz Amir sendirian, lebih baik dia temani.

Sementara dirumah sakit, Ariel belum sadarkan diri, keadaan Ariel kritis.

Rumahsakit dikota itu, tidak bisa menanganinya, Ariel harus dirujuk kerumah sakit besar yang lengkap peralatan.

"Bapak, Mbak, pasien, mengalami luka parah dikepala, dia harus dioperasi, kami disini tidak memiliki cukup alat, jadi pasien harus dirujuk keruang sakit besar di koto J, disana cukup peralatannya." Ujar dokter itu pada Pak Imran dan juga Safira.

Pak Imran diam terpaku, dia tidak tau harus melakukan apa, dia tidak punya uang untuk biaya.

Sedangkan Safira jangan ditanya lagi, dia sudah menangis, air matanya sudah membasahi cadar yang dia pakai.

"Dok lakukan yang terbaik, selamatkan suamiku." Ujar Safira tidak berpikir dari mana dia harus mendapatkan biaya nantinya.

"Baiklah Mbak, kami akan segera mempersiapkan segalanya." Ujar dokter itu lagi langsung pergi mempersiapkan semua yang dibutuhkan.

Safira menghampiri Bapaknya yang masih mematung, dengan air mata yang sudah beranak sungai, dia berkata pada Bapaknya.

"Bapak, Bapak pulang dulu, tolong persiapkan pakaian Fira, besok pagi Bapak antar keruang sakit dikota, Fira akan menemani mas Nazriel kesana sekarang !"

Pak Imran mengangguk, air mata yang sejak tadi dia tahan, akhirnya luruh juga, dia tidak sanggup melihat keadaan menantunya, apa lagi melihat air mata Putri kesayangannya itu.

"Iya Nak, kamu harus hati-hati, jaga menantu Bapak Danang baik." Jawab Pak Imran. Namun dia menatap Fira Putrinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Fira yang paham dengan tatapan Bapaknya, dia langsung berkata.

"Bapak tidak perlu khawatir soal biaya, Fira punya sedikit tabungan, semoga saja cukup untuk biaya rumah sakit."

Pak Imran mengangguk lagi, hatinya sedikit lega, dia tidak khawatir lagi dengan biaya, namun dia sangat khawatir dengan keadaan menantunya itu.

Percakapan Anak dan Ayah itu berhenti saat dua perawat mendorong bangsal Ariel memasuki ambulance.

Fira dan Pak Imran langsung mengikuti perawat itu, Fira naik kemobil ambulance, sedangkan Pak Imran dengan pikiran yang kacau pulang kerumahnya.

Sementara dirumah Ustadz Amir, Buk Siti mengamuk, dia sudah tidak peduli dengan kesopanan, datang kerumah Ustadz.

"Reza keluar kamu, kamu bukan manusia, kamu tidak pantas menjadi guru ngaji, kamu manusia yang paling brengsek."

"Keluar kamu, jangan bersembunyi, kamu harus bertanggung jawab pada menantuku." Buk Siti menggedor-gedor pintu rumah Ustadz Amir.

Reza yang mendengar didalam kamar, dia ketakutan, dia bersembunyi dibawah tempat tidur, dia takut untuk keluar.

"Ustadz Amir yang berada didalam rumah,membuka pintu, dia menatap Buk Siti dengan tajam.

Buk Siti sama sekali tidak peduli, dia ingin mencakar wajah Ustadz Amir, namun Ima menahannya dengan kuat.

"Mana si Reza sialan itu, dia harus bertanggung jawab pada menantuku." Teriak-teriak Buk Siti.

"Kamu tidak ada sopan santun datang kerumahnya orang teriak-teriak, untuk apa kamu meminta Reza bertanggung jawab, yang menghajar menantu miskin mu yang tidak tau asal usulnya itu warga, minta warga bertanggung jawab, jangan minta Reza ." Ustadz Amir juga memakai dan menghina Buk Siti.

Ustadz Amir, bukannya berbicara dengan baik sebagai panduan dikampung itu, dia juga mengeluarkan sumpah serapahnya pada Buk Siti, hinaan, cacian, semuanya dia keluarkan untuk Buk Siti.

Buk Siti juga tidak mau kalah, dia pun menyumpahi Ustadz Amir, dan juga Reza.

"Kamu tau, kenapa warga menghajar menantu mu dan ingin mengusirnya, dia merayu Arumi, kamu tau Arumi sudah punya suami, pantas kalau Reza marah, kalau kamu menyuruh bertanggung jawab, silahkan pergi pada warga." Ustadz Amir langsung menutup pintu dan menguncinya.

Pak Imran yang mendengar suara istrinya, dia langsung keruang Ustadz Amir.

"Buk, kita pulang, biarkan Allah yang akan membalas, kita tidak punya kuasa, Allah akan membalas perbuatan mereka kalau mereka berbuat salah." Bujuk Pak Imran, menarik tangan Buk Siti pulang.

Bersambung.

1
Artika
lanjut thorr
Nyonya Gunawan
Untung ariel dah l
putus dri maya,,
Nur Wahyuni
dasar wanita gak tau malu ya si maya
Nur Wahyuni
syok gak tu si Amir dpt undangan dari kakeknya ariel..
Betti Betti
lanjut ceritanya Thor jangan sedikit ceritanya, /Pray/ terima kasih dan semangat melanjutkan ceritanya Thor
Nur Wahyuni
hamil itu si fira bude.. masa bude gak tau sih 😁😁
Nyonya Gunawan
Eeeeh btw mank fira dah di unboxing kah thor ma ariel..😂😂
Pelangi Senja: iya kak, kan udah lama
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Makanya mikir pke otak klo mank ustad knp harus menebar kebencian malu kn jadinya...
Gm y reaksi ustad abal" itu..
Nur Wahyuni
dasar orang kampung
Nur Wahyuni
ingin menghajar ariel ma... orang2 kampung sok tau... sebel sama orang2 kaya gitu
Nyonya Gunawan
Thor bisa g' sich ceritanya jgn nanggung gtu..
Nyonya Gunawan
Keren..
Nur Wahyuni
dasar ustad jahat... ustad abal2 ya begitu..
Pelangi Senja: macam Walid kak.
total 1 replies
muhammad ihsan
satu lagi thor
Nyonya Gunawan
Jgn nanggung gtu thor,,penasaran tau 😂😂
Pelangi Senja: hehehe
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi dek/Rose/tetap semangat.lanjut/Pray/
Abu Yub
tersiksa
Abu Yub
tak sanggup
Pelangi Senja: tak sanggup itu untuk bahasa Melayu. kalau Indonesia, gak, atau tidak,enggak.
total 1 replies
Abu Yub
mengingatnya
Pelangi Senja: mengingatnya, itu mengingat kita pada seseorang, kalau mengingatkannya, itu artinya kita sedang mengikatkan seseorang.
Contoh, dia teman kita dulu, kamu mengingatnya 'kan ?.
Contoh, tolong ingatkan adikmu agar tidak keluar rumah.
total 1 replies
샤롷툴 밯디얗
mampir thor nunggu banyak bab dulu biar g nunggu2 lama semangat thor untuk karya2 kerennya /Heart//Heart//Heart/
Pelangi Senja: terimakasih kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!