NovelToon NovelToon
Perceraian Paling Hina

Perceraian Paling Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:48.5k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Biasanya, perceraian dilakukan antara dua orang atas kesadaran masing-masing diantaranya.

Retaknya rumah tangga, hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, dan perihal pelik sebagainya.

Namun berbeda yang dirasakan seorang model sekaligus Aktris cantik yang benama Rania. Tepat satu tahun di hari pernikahanya, Rania mendapat kejutan perceraian yang di lakukan suaminya~Pandu.

Tanpa memberi tahu Rania, Pandu langsung saja membuat konferensi pers terhadap wartawan, bahwa Rania adalah sosok wanita yang begitu gila karir, bahkan tidak ingin memiliki seorang anak pada wanita umumnya.

Rania yang saat itu tengah melakukan pemotretan di Amerika, tidak pernah tahu menahu, bahwa suami yang begitu dia cintai menceraikannya secara hina. Rania sendiri sadar, saat melihat berita dari televisi internasional.

Dan setelah kedatangn Rania ke tanah air. Dia baru tahu, jika gugatan cerai yang dia terima, semata-mata hanya untuk menutupi perselingkuhan Pandu dengan sahabatnya sesama model~Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28~PPH

"Permisi!"

Rania yang baru saja selesai menyajikan beberapa hidangan sarapan, kepalanya langsung menoleh saat mendengar suara yang tak asing lagi baginya.

"Kamu mending keluar sek wae, Nduk! Ini biar ta teruske Nek Uti," ucap nek Fatonah sambil mengaduk teh hangat.

Rania lantas segera keluar. Senyum hangat merekah, karena sudah beberapa minggu tidak bertemu dengan sang Manager.

"Daniel ... Kenapa nggak kasih kabar sebelumnya? Mendadak banget!" cibir Rania setelah menyambut kedatangan sang Manager.

Haha!

Tawa Daniel pecah. Dia lalu menjatuhkan tubuhnya diatas sofa kayu, dengan ukiran kuno yang cukup klasik.

"Aku sengaja! Kamu tahu, sejak kamu pergi, aku kehilangan sosok ceria, cerewet, pokoknya serba menyebalkan," jawab Daniel yang masih terkekeh dalam kalimatnya.

Rania mendengus kesal. Dia megambil bantal sofa, lalu dilemparkan pada wajah mantan Managernya.

"Kenapa nggak ngajak, Laront?"

Daniel menghendikan bahu acuh. Setelah itu dia menegapkan badanya, lalu menatap kesekeliling, bahkan matanya menembus luar rumah, menghirup udara pagi khas pedesaan.

"Disini segar sekali, Rania! Aku rasa, aku akan betah tinggal lebih lama!" gumam Daniel menatap Rania.

"Sudah lama ya ... Kayaknya terakhir aku ngajak kamu kesini, sebelum aku menikah!"

Daniel mengangguk paham.

Nek Fatonah datang dari dalam. Wanita tua itu sudah kenal dengan Daniel, jauh sebelum Rania menikah dengan Pandu.

"Daniel, ayo kita sarapan sama-sama! Cantiknya Uti ... Ayo cepet temane diajak sarapan!"

Rania lalu menepuk bahu Daniel setelah dia berdiri.

"Nggih, Mbah!" jawab Daniel mencoba mengikuti basa khas jawa tengah.

.

.

Sementara di kediaman pribadinya, Dimas yang baru saja selesai apel pagi. Kini dia mendadak resah, karena hari ini adalah ulang tahun wanita pujaannya.

Pria 38 tahun itu mondar mandir di ruang tengah, sambil memikirkan, kado apa nantinya yang akan dia berikan. Tidak mungkin Dimas akan memberikan barang sembarangan, sementara si wanita bukanlah sembarangan orang.

Diky yang kini tiba di pintu depan rumah Dimas, sontak saja mengerutkan dahi, saat melihat temannya kebingungan.

"Dim ... Ngapa to, kok kaya setrikan. Mondar mandir ndak jelas!" cibir Diky berjalan masuk.

Dimas langsung menjatuhkan tubuhnya diatas sofa, dengan menyandarkan punggungnya kebelakang.

"Aku bingung, Dik! Hari ini ulang tahunnya Rania. Aku ingin memberi dia kado. Tapi tak kasih kado apa, ya?"

Diky memajukan badanya. Tatapanya menerawang jauh, juga ikut memikirkan apa yang sedang di pikir sang sahabat.

Pria berusia 36 tahun itu membuka ponselnya, dan seketika ide cemerlang muncul setelah dia membuka beberapa cafe ternama.

"Eh, Dim ... Sini deh! Lihat ini," Diky menggapai bahu sang sahabat, untuk diperlihatkan pada layar ponselnya.

"Ini tempate romantis banget, lho! Mending kamu ajak Rania makan malam kesini saja! Boking satu tempat, nanti aku bantu. Ini Cafe baru, Dim! Tempate nyaman kok!" papar Diky kembali.

"Ya wis, Dik! Aku mau ambil mobilku dulu di rumah Bapak! Kamu ikut, ndak?" ajak Dimas seraya bangkit.

"Ya ikut dong! Ya wis lah, ayo!"

Dua bujang itu langsung saja bergegas ke Banyumanik, menuju rumah orang tua Dimas.

Dimas yang sudah lama mengikuti media sosial Rania, dia rupanya mencatat semua hal penting dalam bio model cantik itu. Hingga tanggal ulang tahun Rania pun, Dimas sudah menyimpannya rapat dalam pikiranya.

Dan disaat mereka hampir melewati rumah nek Fatonah, Dimas yang sengaja menatap rumah itu, rupanya dibuat sedikit terkejut dengan adanya mobil mewah bewarna hitam.

Namun karena dia tahu siapa nek Fatonah, Dimas masih mencoba berpikir positif, mungkin keluarga Rania dari kota.

"Ada mobil tadi, Dim?"

"Mungkin keluarga Rania, Dik! Uwis lah, ndak usah mikir aneh-aneh," sahut Dimas walaupun terasa berat dihatinya.

Diky hanya mengangguk, lalu melanjutkan kembali jalannya.

.

.

•••Latulip Cafe•••

Sore harinya, Dimas bersama Diky kini sudah resmi memboking satu ruangan, di Cafe tersebut. Dimas meminta, ruang yang sedikit terbuka itu diberi sedikit hiasan bunga mawar, namun lebih ke elegant moment.

Sementara disatu sisi tempat yang sudah di sewa Dimas, pria itu yang sudah keluar bersama Diky, tidak sengaja melihat kearah samping, yang juga mendapati ruangan tadi sudah disulap menjadi ruangan dengan nuansa romantis.

"Ada acara juga, ya Mas?" tegur Dimas menatap kagum ruangan tadi.

Pria itu tersenyum sopan, sambil berkata, "Kejutan kecil-kecilan, Mas! Rencananya malam ini mau melamar pujaan hati!" jawab si Pria tadi.

Dimas dan juga Diky hanya mengangguk. Entah mengapa Dimas tertular rasa bahagia, karena dia juga sedang menanti moment bahagia itu.

"Saya doakan lancar ya mas, saya juga memboking satu tempat itu," tunjuk Dimas pada ruangan sebelah si Pria tadi.

"Saya juga mendoakan yang sama! Semoga acara anda juga lancar," jawab si Pria menepuk bahu Dimas.

Setelah itu, Pria asing itu keluar memasuki mobil mewahnya.

Diky sejak tadi mengerutkan dahi merasa ada yang aneh dalam pandanganya. Pria itu tampak diam, dengan pikiran menerobos jauh, mencoba mengingat sesuatu.

"Ngapa, to Dik? Ngalamun wae," tegur Dimas yang kini sudah mulai menjalankan mobilnya.

"Kok mobil pria tadi ndak asing ya, Dik! Kayae aku pernah lihat."

Dimas tersenyum malas, "Mobil seperti itu memang banyak, Dik! Atasan kita saja punya mobil keluaran terbaru kaya punyae si Mas tadi!" bantah Dimas.

Diky mencoba mengangguk pasrah. Mungkin saja dia hanya berhalusinasi.

"Oh ya, Dim ... Kamu sudah menghubungi Rania? Takutnya dia kalau ada acara," ujar Diky mengingatkan.

"Beres, Dik! Rania sudah mau kok! Tinggal bilang sama Neneknya."

Sementara di rumah, Rania kini tampak menyembunyikan senyumnya, karena hatinya mendadak bahagia.

Dia membuka satu koper kecilnya, dan disana dia mulai mencari gaun yang terlihat elegant saat digunakan. Tangan Rania tampak sibuk, karena tidak ada satupun dress yang menurutnya cocok.

"Tinggal ini deh! Tapi sebentar-sebentar ... Ini kayaknya bagus deh! Nah, bagus kan. Simple, nggak terlalu norak juga," gumam Rania saat menempelkan dress hitam tadi pada tubuhnya.

Setelah Rania bersiap-siap dan keluar, sontak saja mata Daniel terbuka lebar penuh kagum.

'Kenapa Rania bisa tahu, kalau aku membuatkannya kejutan! Baguslah kalau begitu'

Setelah meminta ijin pada nek Fatonah, Daniel langsung saja menarik tangan Rania.

"Ran ... Sudah siap? Ayok!" Daniel langung saja menarik pelan lengan Rania keluar.

Sementara Rania, dia masih menatap bingung, dengan terus berjalan. Hingga pikiranya sadar, saat dia teringat janjinya dengan Dimas nanti.

"Stop, Daniel! Kamu mau mengajak aku kemana?" Rania menghentikan langkah kakinya, saat berada dihalaman rumah.

Daniel menoleh tersenyum.

"Sudahlah, Ran ... Aku pas kesini melihat cafe yang sangat bagus! Buat nongkrong kayaknya cocok deh! Sudahlah, ayo-"

"Daniel! Tapi aku sudah ada janji dengan temanku disini," tolak Rania menatap tajam mantan Managernya.

Bukanya marah, Daniel hanya terkekeh merasa gemas dengan wajah sang model.

"Sebentar saja, Ran! Plist ... Aku sudah jauh-jauh kesini, tapi kamu menolaku. Oh, aku akan menangis semalaman nanti!" jawab Daniel menekuk bibirnya kebawah.

Tangan Rania kembali ditarik oleh Daniel, dan dimasukannya kedalam mobil.

"Aku nggak mau tahu, pokonya kalau sudah jam 8, kita harus pulang!" seru Rania sambil bersedekap dada.

"Baik, tuan putri!" kekeh Daniel, dan langsung melajukan mobilnya.

Brug!

Buket bunga mawar yang terbungkus paperbag itu terjatuh, bersamaan jatuhnya hati Dimas saat ini. Dia yang sudah siap menaiki motor dari rumah, berencana ingin menjemput sang pujaan, agar tidak menimbulkan huru hara para tetangga, kini mendadak dadanya terasa hancur, saat melihat Rania lebih dulu pergi bersama seseorang dengan mobil mewah.

Motor matic itu seakan tahu, karena dia juga mendadak ikut berhenti juga. Tatapan Dimas begitu kosong, entah mengapa dadanya terasa sesak. Padahal dia belum tahu, dengan siapa Rania pergi saat ini.

'Mungkin saja Rania pergi dengan kakaknya, atau keluarganya. Lebih baik aku ke Cafe dulu, seperti apa dekorasinya'

Dimas yang sektika tersadar, dia masih bisa tersenyum, dan berpikir positif. Dia kemudian mengambil kembali paperbag tersebut. Tujuannya saat ini menuju Latulip Cafe.

Sementara dilain tempat, kini mobil Daniel sudah terpakir di Cafe dengan papan nama,

~Latulip Cafe~

1
Adinda
semoga Rania sama Aston jangan yang lain thor
Septi.sari: baik kak adinda, tunggu bab selanjutnya🤣
total 1 replies
Kusii Yaati
sebenarnya pada siapa nanti hati Rania akan berlabuh Thor,sama Aston,apa sama Dimas atau mungkin kembali ke pandu...di antara mereka bertiga aq lebih suka Rania sama Aston sih🤭😁
Septi.sari: kak, tunggu bab selanjutnya ya 🤣authornya masih bingung😆
total 1 replies
Adinda
Nadia sama dimas aja Thor, buat rania nikah sama Aston thor
Adinda
thor rania sama Aston saja jangan dimas atau pandu ya thor
Septi.sari: tunggu Aston setelah sampai Semarang kak. 😁
total 1 replies
Ilyas Ari
semakin seru cerita nya
lanjut thor
Septi.sari: semakin menegangkan kak. dua2nya saling nyamar, gemes 🤣
Devi ana Safara Aldiva: kalau memang masih saling mencintai buat kembali bersatu... dengan di beri sedikit ujian biar seru
total 2 replies
Mundri Astuti
lah emaknya Laura ngga langsung kasih ultimatum ke Laura y, padahal dah ditekanin ma Aston
Septi.sari: next bab ya kak, ini masalahnya orang tuanya baru saja ke LN 🤧
total 1 replies
Adinda
Rania sama Aston saja thor
Septi.sari: tunggu next bab ya kak. bakal ada kejutan 🤗
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut thor
Septi.sari: baik kak ilyas 🙏🙏
total 1 replies
Rizky Sandy
ak nunggu Laura mati aja Thor,,,,
Septi.sari: kak ngakak 🤣🤣😭😭
total 1 replies
Myra Myra
Thor nape Ae perangai dia jauh dari ibu dan bapa Ae jgn2 tertukar agak Ae Ngan Rania....😅😅😅 cepat bertindak ibu dan bapa Laura...ank mu gatai sgt tu....
Myra Myra: yekew...nape perangai mcm tu pelik🤣🤣🤣
Septi.sari: ndak kak, tapi Laura emang bener anak emak bapaknya 🤣
total 4 replies
Kusii Yaati
lama2 muak aq sama Laura...dah lah Aston bikin end aja tuh si jalang jablai 😤
Septi.sari: ambisinya terlalu besar kak. author aja gemes 😆
total 1 replies
Adinda
buat Aston rania menikah thor
Septi.sari: kak nanti author timbang ya 😍
total 1 replies
Myra Myra
kdng jadi muak Ngan Laura...bila dia nak tumpaskan hama satu niey
Septi.sari: Ambisinya terlalu besar kak 😅
total 1 replies
Rizky Sandy
cerdas dia bilang,,,,,
Septi.sari: Kalau Aston tidak perlu diragukan kak.😍
total 1 replies
Kusii Yaati
kenapa Aston kayak agak lembek sama Laura padahal kalau sama Nadia aja bengis banget 🙄
Myra Myra
tak sangka perempuan murahan Laura...
Bela Viona
masih baca alur ny. semoga seru
Septi.sari: selamat membaca kak 😇
total 1 replies
Nadira ST
si pandu lagi nyamar
Septi.sari: pada curiga ama Pandu ya kak 🤭🤣
total 1 replies
Adinda
Aston sama rania aja thor jangan yang lain dimas cocok sama nadira thor
Septi.sari: kita lihat nanti ya kak 🤭
total 1 replies
Myra Myra
dah Ae merampas pandu sekarang nak Ansto bole....jgn Thor....pompun tamak....
Myra Myra: hrp begitu Ae Thor ..hama niey kena tebas sekali
Septi.sari: tenang kak, Aston nggak bakal tertarik 🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!