NovelToon NovelToon
Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.

Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.

____

"Gue mau cerai!" Felisha

"Jangan berharap bisa lepas Baby" A

"Bisa ntar gue menghilang" Felisha

"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J

"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha

"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D

"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha


Yuk lanjut......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07_Luka

"Kemana lagi aku harus pulang jika kedua tempat ku untuk mengadu adalah tempat yang memberikan luka paling banyak"

____Delisha cetrin grisham _____

Delisha menatap datar mansion mewah didepan nya ini, ia berjalan masuk kedalam baru juga menginjakan kaki nya didalam ia mendengar suara tawa dari ruang tamu dan terlihatlah keluargaa kecil yang bahagia disana.

Delisha sedang berada di rumah orang tuanya, dia mendapatkan pesan untuk datang kemari. Delisha mendekat kearah keluarga bahagia itu dan saat mereka melihatnya tawa tadi pun hilang di gantikan dengan tatapan tajam.

"Duduklah" ujar Hendra sang ayah.

"Papah dengar dari Dinda kamu berhenti mengejar Victor apa itu benar?" tanya Hendra dingin.

"Hm" dehem Delisha.

Plak!

"Siapa yang menyuruhmu untuk berhenti hah!" bentak Hendra marah.

Wajah Delisha tertoleh kesamping karna kerasnya tamparan papa nya,ia menatap dingin Hendra dan Dinda yang menatap nya remeh.

"Aku sudah menikah dan tidak mau mengejar pria lain lagi" ujar Delisha dingin.

Plak

Bugh!

Hendra menampar Delisha lagi dan dia juga menendang tubuh Delisha, takut jika bayi nya terluka Delisha meringkuk hingga tendangan Hendra mengenai dada nya dan membuat nya sesak.

"Berani kamu melawan papah sekarang Hah!" Bentak Hendra.

"Aku ini anak papah atau bukan?" tanya Delisha dingin.

Hendra mematung mendengar ucapan Delisha, pertama kali nya untuk pertama kalinya putri nya menanyakan hal ini pada nya.

Hendra menarik rambut Delisha dengan kuat hingga kepala nya mendongak, rasanya leher nya ingin patah saat ini.

"Apa maksud mu?" tanya Hendra dingin.

Delisha tersenyum kecil tangan nya memegang tangan Hendra yang menarik rambut nya.

"Sejak dulu sampai sekarang Papah tidak pernah berlaku lembut padaku, jangankan tersenyum menatap saja papah tidak mau" ujar Delisha lirih.

"Delisha tau mamah meninggal karena melahirkan Delisha, tapi itu bukan salah Deli pah. Tidak ada anak di dunia ini yang mau ibu nya meninggal karna melahirkan nya,begitu juga dengan Deli" ujar nya gemetar.

Air mata nya sudah tidak dapat terbendungnya lagi dan keluar dengan deras dari mata nya namun tidak ada isakan disana.

Tubuh Hendra mematung, tangan nya perlahan terlepas dari rambut Delisha, sakit hati nya sakit ada apa dengan dirinya.

"Jika saat itu bisa memilih, Deli akan lebih memilih untuk tidak lahir di dunia ini pah jika taruhannya nyawa mama"

"Papah tadi hampir saja menendang perut Deli. Dinda tidak memberitahu papah kalo Deli lagi hamil sekarang?" tanya Delisha lirih.

Delisha tersenyum lalu mengangguk mengerti, apa yang dia harapkan dari Papah nya ini, Papa dan Ayah nya tidak berbeda jauh mereka hanya peduli pada adik nya bukan dirinya.

"Papah tadi hampir saja melukai cucu papah, untungnya Deli tadi cepat melindungi nya" ujar Delisha lagi.

"Saat ini Delisha sedang hamil dan kata orang ucapan ibu hamil itu bisa jadi kenyataan kan? Deli berharap saat anak Deli lahir Deli juga mati sama seperi mamah, dan jika saat itu tiba Deli mohon sama papah untuk tidak membenci anak Deli, bagaimanapun ini masih cucu papah dan Deli sayang papah" ujar Delisha lagi.

Delisha menghapus air mata nya dan berusaha untuk berdiri meski dadanya sakit saat ini, Delisha meraih tangan Hendra dan meletakkan nya perutnya.

Setelah nya Delisha melepaskan tangan Hendra dan pergi dari mansion itu dengan tertatih.

Hendra menatap nanar tangan nya yang baru saja memegang perut Delisha, apa yang dia lakukan selama ini dia menyakiti putri nya, dia menyakiti anak yang selalu ia tunggu kelahirannya, dia menyiksa malaikat kecil nya, hal bodoh apa yang dia lakukan ini.

_________

Diluar mansion Delisha menangis histeris sembari memegang perutnya, sejak dulu sampai sekarang dia hanya menginginkan kasih sayang Ayah nya, di setiap ulang tahun nya dia selalu meminta agar hati sang ayah luluh dan menyayangi nya, permintaan sederhana dan harapan yang besar namun sampai detik nya semua nya hanya tinggal angannya saja.

"Hikss gue benci hikss gue benci saat gue lemah begini hiksss"

"Gue benci semua yang terjadi, kenapa hidup ga adil banget sama gue hikss"

"Delisha ga pernah minta apapun, yang Delisha mau cuma cinta dari Papah, sayang dan manja seperti adik tapi sesulit itu untuk mendapatkan nya"

Dan pada akhirnya dirinya tidak sekuat yang dilihat orang lain, luka nya terlalu dalam untuk diselami. Tangisan nya terlalu kencang sehingga membuat orang lain ikut tertawa dengan tingkah jail nya, pecahan nya terlalu rapi hingga tidak ada yang bisa melihat nya.

Hendra terduduk dibelakang pintu dengan air mata yang keluar dengan deras, dada nya seperti dirujam ribuan jarum saat mendengar ucapan sang anak, begitu sederhana keinginan putri nya tapi tidak bisa ia berikan.

_____

Delisha memasuki mansion nya dengan penampilan yang berantakan, mata sembab dan darah yang mengering diujung bibir nya jangan lupakan pipi nya yang membengkak dan cetakan tangan yang jelas.

"By!"

"Yang!"

"Delisha!"

Delisha menatap ketiga suami nya yang menghampiri nya dengan raut khawatir, kenapa mereka tidak bekerja karna hari ini adalah hari libur.

"Sayang apa yang terjadi? Siapa yang berani melukaimu?" tanya Jayden dengan marah.

Delisha tersenyum kecil, Delisha memeluk Jayden dengan erat dan tangis nya kembali terdengar kali ini sangat besar dan begitu pilu. Ketiga suaminya mengepalkan tangan mereka erat, wajah ketiga menggelap saat mendengar tangisan sang istri untuk pertama kalinya.

"Siapa yang melukaimu?" tanya Alister dingin.

"s-sebentar biarkan dulu seperti ini" ujar Delisha gemetar.

"Kenapa begitu sakit hikss sakit hiksss" tangis Delisha memukul dadanya yang terasa sesak.

Alister menahan tangan Delisha dengan marah, bagaimana jika dads nya sesak nanti. Delisha tertawa melihat ketiga suaminya ia melepaskan pelukan dari Jayden lalu melangkah mundur.

"Sakit hikss disini sakit" ujar Delisha kembali memukul dadanya kali ini sangat kencang sehingga terdengar nyaring.

"Bukan keinginan gue buat lahir di dunia ini hikss bukan gue yang bunuh mama TAPI KENAPA GUE YANG DISALAHKAN ATAS SEMUA INI!" teriak Delisha frustasi.

Ketiga pria kembar itu mematung ditempat mereka,apa maksud istri mereka ini,bukan nya mamah nya masih hidup.

"By kamu bicara apa? Mama kamu masih hidup" ujar Alister.

Delisha menarik rambutnya frustasi, sontak menatap Alister dingin.

"Mama yang mana yang lo maksud Al? Wanita perebut itu?" tanya Delisha terkekeh miris.

"Ahh iya bagaimana gue bisa lupa, mereka hanya punya satu anak dan gue cuma seorang pembunuh HAHHAHA kenapa gue bodoh banget" tawa Delisha miris.

"Salah gue apa?" tanya Delisha sendu menatap ketiga suami nya.

"Gue bahkan ga tau salah gue apa? tapi kalian malah nyiksa gue gini,kalian pikir gue ga tau kalian akan nyiksa gue karna kesalahan wanita itukan? Orang yang sekarang menikah dengan papah gue ah lebih tepatnya mama tercinta kalian hehehe" ujar Delisha lirih.

Tubuh Jayden,Darion dan Alister menegang, bagaimana Delisha tau tentang rencana mereka.

"Kalian tau, seharusnya yang menikah dengan kalian itu adek gue,bukan gue tapi karna gue hanya pembunuh dan mereka ga mau ada pembunuh dirumah mereka, akhirnya mereka menikahkan gue sama kalian toh kalian juga tidak akan tau jika yang menikah dengan kalian adalah gadis yang dulu kalian lamar" ujar Delisha lagi.

Delisha terduduk dilantai tubuh nya lemah saat ini, Delisha menatap setiap real tubuh ketiga suaminya itu.

"Selama ini gue ga pernah minta apapun sama kalian kan? jangankan kalian sama papah pun tidak pernah_"

"Gue cuma selalu berdoa agar kelak suatu saat nanti Papah bakal menyayangi gue sama seperti adek gue"

"Tapi apa? Inilah yang gue dapet,pukulan tendangan,makian dan siksaan dan berakhir masuk rumah sakit" kekeh nya.

Delisha berdiri meski sulit ia berusaha menopang tubuh nya dengan berpegang pada sofa.

"Dan sekarang kalian"

Delisha mengatupkan kedua tangan nya.

"Terimakasih atas siksaan yang berselimut cinta dari kalian" ujar Delisha lemah.

Delisha berbalik dan pergi keluar dari mansion itu meninggalkan ketiga pria yang menatap nya dengan tubuh gemetar, mereka ingin mengejar sang istri namun seolah kaki mereka dilem dan tidak dapat bergerak.

_______

Jangan lupa

Vote

Komen

Dan follow akun mimin ya sayang.

1
mom'$ nji
agk bingung thor ni q baca nya kos dr suami 3 skrng da lagi aja anak nya 😅😅
mom'$ nji: siap thor dtunggu up bnyak nya
penulismalam4: nanti juga tau sayang,sabar aja ya nunggu certa nya
total 3 replies
mom'$ nji
da ada ja kelakuan rendom nya lucu
Travel Diaryska
tolong up nya ya author, sampe tamat ✨
penulismalam4: siap bos
total 1 replies
mom'$ nji
semangat thor up ny banyak bnyak cerita nya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!