Single Mom Mafia

Erika mendengus kasar. Dia segera memberitahukan rencana terbaiknya pada Ethan. Menurut Erika, cara terbaik adalah mengambil kepercayaan warga desa Lotuscia yang telah menjadi korban Mr. Sullivan.

"Ide bagus. Tapi itu sepertinya bukan hal mudah untuk dilakukan," ujar Ethan.

"Aku tahu. Tapi jika berhasil, kita bisa dengan mudah menjatuhkan Mr. Sullivan. Kita butuh sesuatu hal besar agar warga percaya pada kita," tanggap Erika.

"Oke. Aku percaya padamu," sahut Ethan.

"Jangan hanya berharap padaku! Pikirkanlah juga!" tukas Erika.

"Tentu saja aku akan memikirkannya. Aku hanya ingin bilang kalau aku mempercayaimu," balas Ethan. Atensinya dia alihkan pada hamparan kebun Erika yang sudah ditanami.

"Apa kau yakin sudah menanam sesuatu? Kenapa belum ada benih tanaman yang tumbuh?" celetuk Ethan yang mendadak merubah topik pembicaraan.

"Ya ampun, Ethan! Ini baru beberapa hari aku menanam. Tentu saja belum ada yang tumbuh," sahut Erika.

"Ah! Benar juga." Ethan menggaruk kepalanya karena malu. Pembicaraannya dan Erika berakhir.

Hari demi hari terlewat. Erika menjadikan Andy dan kawan-kawan sebagai budaknya. Tidak hanya dalam hal berkebun, tetapi juga membersihkan rumah. Sehingga Cynthia bisa lebih santai dari biasanya.

Selagi memperbudak Andy dan kawan-kawan, Erika tak pernah lupa menggantung senapan di bahunya. Karena jika Andy dan dua temannya mencoba kabur, maka Erika tidak akan segan menarik pelatuknya.

Di sisi lain, Mr. Sullivan baru saja mendapat kabar dari bawahannya. Ia diberitahukan kabar mengenai nasib Andy, Patrick, dan Morgan yang tak kunjung kembali.

"Awalnya aku mengintai lahan wanita itu di siang hari, dan tidak menemukan apapun. Tapi saat mencoba melihat di malam hari, barulah aku melihat Andy dan yang lain, Bos! Mereka disuruh bekerja di kebun wanita itu," lapor anak buah Mr. Sullivan.

"Sialan!" Mr. Sullivan geram sekali. Ia juga tak menyangka seorang perempuan seperti Erika mampu mengalahkan tiga pria dewasa. Terlebih Andy, Patrick dan Morgan adalah anak buah terbaiknya. Tidak heran Mr. Sullivan sangat marah mendengar ketiga bawahan terbaiknya di ambil.

"Ada satu informasi lagi, Bos!" imbuh Rick yang kembali angkat bicara. Ia ingin melaporkan sesuatu yang lain.

"Apa?!" tanya Mr. Sullivan.

"Ini tentang Ethan. Dia sepertinya sekongkol dengan wanita itu. Beberapa kali aku lihat dia datang ke lahan dan mengobrol bersama wanita itu," kata Rick.

Mendengar itu, Mr. Sullivan dibuat semakin marah. Ia sampai melempar gelas ke lantai.

Di saat yang sama, seorang perempuan sejak tadi mengamati dari balik pintu. Ia tidak lain adalah istrinya Mr. Sullivan. Namanya adalah Viona.

Tubuh Viona tampak dipenuhi luka dan lebam. Itu dia dapatkan dari suaminya sendiri. Mengingat Viona selalu berusaha melawan ketidakadilan yang diberikan Mr. Sullivan.

Mata Viona menatap tajam ke arah Mr. Sullivan. Semenjak menjadi penguasa nomor satu di desa Lotuscia, Mr. Sullivan memiliki banyak wanita di sekitarnya. Sekarang bahkan ada dua wanita yang menemani Mr. Sullivan duduk.

Mr. Sullivan sendiri tidak menikahi para wanita itu. Dia hanya menjadikan mereka sebagai pemuas nafsunya. Ada banyak perempuan di desa Lotuscia yang sudah menjadi korban birahi Mr. Sullivan. Jadi tidak heran sosoknya sangat ditakuti.

Orang yang paling sakit hati dengan kelakuan Mr. Sullivan tentu adalah Viona. Sebagai istri dari lelaki itu, dia juga merasa bersalah pada warga yang sudah jadi korban.

Saat mendengar berita tentang Erika, Viona seolah menemukan harapan. Dia memang sudah melakukan banyak cara untuk menjatuhkan Mr. Sullivan. Akan tetapi selalu gagal karena kurangnya dukungan. Terlebih Mr. Sullivan selalu memberikan penjagaan ketat padanya.