seorang pemuda yang ingin merasakan kasih sayang sangat ayah.... "ayah peluk aku sekali saja" aku hanya ingin disayang aku rindu pelukanmu!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thehope, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Hari ini zia bersemangat untuk sekolah, ia bahagia karna Zian mau membuka diri dan bersenang-senang dengan nya, ia senang melihat Zian tertawa lepas tanpa ada beban. Zia tak ingin kehilangan senyum itu, hatinya seakan tidak rela untuk melepaskl Zian pergi.
Malik menunggu zia di gerbang sekolah,
"Zia, apa aku bisa bicara sama kamu sebentar saja? " tanya malik
Zia merasa heran tak ada angin tak ada hujan malik menyapanya bahkan menunggunya di gerbang sekolah. "Kamu mau bicara apa? " tanya zia
"Ini tentang Zian, apa benar kamu bisa liat Zian dan tau dia dimana? "
"Apa kamu temannya Zian? "
Sebenarnya zia ragu, setelah kejadian Zian akan mencekik andre. Ia takut hal ini memicu amarah Zian.
"Aku sahabat Zian, kalau saja aku tidak meninggalkan Zian disini sendiri mungkin hal itu tidak akan terjadi, jadi aku mohon zia aku hanya ingin meminta maaf padanya" pinta malik
"Ikut aku,katanya kamu bicara sama Zian kan" ucap zia
"Kita akan kemana? Apa kamu benar-benar bisa melihat keberadaan Zian dan bicara
dengannya? "
"Kalau kamu tidak percaya lebih baik ga usah" ancam zia
"Iya baik, cerewet sekali"
Zia meminta malik menunggu di taman belakang sekolah, sementara zia akan menemui Zian dahulu dan mengajak nya bertemu dengan malik.
"Zian, apa kamu bisa ikut aku ke taman belakang" pinta zia
"Baiklah" Jawab Zian
"Zia, apa zian sudah ada disini? Disebelah mana. Dia" tanya malik
Zia memberi isyarat pada malik bahwa Zian ada di depan nya. Zian tertegun ia bahagia karna malik masih mengingatnya, dan sedih melihatmu diri malik jadi pendiam.
"Zi... Gua kengen lu, gua berharap lu gak. Benar-benar pergi zi. Gua minta maaf seharusnya gua gak ninggalin lu gua benar-benar nyesel zi" malik menangis terduduk
Rasa sesal selalu menghantuinya, seandainya malik bisa mengulang waktu hal itu mungkin akan ia lakukan tapi Tuhan berkata lain.
"Malik gua sayang sama lu, gua gak pengen lu sedih terus lu harus ngerelain semuanya. Lanjutin hidup lu dan jangan salahkan diri lu Sendiri"pinta zian agar zia menyampaikan nya pada malik
Zia yang melihat mereka tidak bisa menahan air matanya, ia sudah menyeka beberpa kali, tapi tetap saja ia cengeng.
" zia, tolong sampai kan ke malik kalau aku juga, sayang sama dia minta dia lanjutkan hidup dan berhenti mencari tau dan relain aku"pinta zian
Zia menyampaikan keinginan Zian Pada malik, ia akan memenuhi keinginan. Zian dia akan mengikhlaskan Zian. Malik menyeka air mata yang tak di undang itu ia mengangguk. Ia pasti akan memenuhinya.
"Zia, makasih kamu udah nemenin aku semoga kita suatu saat bisa bertemu lagi. Katakan pada malik harus kembali ceria seperti dulu" pinta Zian
Zia tergugu melihat Zian perlahan menghilang, bukan pergi dan kembali seperti biasa. Apa mungkin ini pertemuan terakhirnya. Zia menyampaikan salam perpisahan Zian pada malik itu.
SEGALA SESUATU ITU PASTI PUNYA TUJUAN, TINGGAL BAGAIMANA KITA MENGHADAPI SEMUA ITU
Tiga bulan kemudian, bagi zia kini sekolahnya terasa sepi. Biarpun zia sering bertemu dengan mahluk lainya tapi baginya zian itu istimewa. Saat ia berdiri di tempat Zian biasa melihat taman. Ia dihampiri hantu wanita itu.
"Apa kamu merindukannya? " tanya hantu wanita itu
"Aneh aku bisa merindukannya, padahal aku sudah tau sejak awal pasti akan ada perpisahan" ucap zia pelan
"Lalu mengapa kamu membantunya kalau, kamu tak ingin kehilangannya? "
"Bisakah aku bersikap egois dan mengutamakanmu perasaanku sendiri, aku ingin melakukanya tapi aku tidak bisa"
"Lebih baik kau lanjutkan hidup, bukankah kau sudah berjanji padanya" hantu itu menghilang meninggalkan zia sendiri
Malik pun mencoba merelakan Zian, ia sudah tidak mengikuti andre lagi. Ia menghormati keinginan Zian, malik tak ingin membuat Zian kecewa karna hal ini yang bisa ia tepati.
Keluarga surya juga sudah tidak seperti dulu lagi mereka tinggal terpisah, angga sendiri memilih tinggal bersama kedua kakanya.
Ia juga ikut membantu reno menyelidiki hilangnya Zian, andre masih berusaha menjelaskan pada angga. Ia tak ingin angga meninggalkan nya juga.
"Dok... Dokter.... Dokter Ardi pasien sudah sadar" panggil seorang perawat
Dokter Ardi segera berlari menuju ruang rawat pasien itu, ia bernafas lega anak yang ia jaga satu tahun ini perlahan sudah mau membuka matanya.
TUHAN MEMBERIKAN KITA KEHIDUPAN KEDUA, JADI PERGUNAKANLAH SEBAIK MUNGKIN.....
"i.. Ni... Di.. Mana... " ucapnya terbata-bata.
"Sebaiknya jangan banyak bertanya dahulu, kakak akan memeriksa kamu dulu" pinta sang dokter
Dokter Ardi memberikan obat agar dia bisa beristirahat kembali, ia bahagia anak yang ia jaga dan perjuangkan kehidupannya kini telah membuka matanya. Ia juga tidak tau mengapa hatinya seperti selalu ingin melindunginya sejak awal ia bertemu. Kehilangan sosok adik membuat nya merasa gagal menjadi seorang kakak, ia tak mau membiarkan anak itu mengahadapi semua sendiri
"Bagaimana keadaannya sekarang? " tanya dokter Sinta
"Keadaannya membaik, tapi sampai saat ini aku masih belum bisa memberikan nya pendonor untuk nya" ucap dokter Ardi kecewa
"Tapi kamu sudah berjuang selama ini, dan tidak sia sia ia terbangun kembali"
"Ia, setidaknya ia sudah sadar pun sudah cukup"
Dokter Ardi memasukan namanya sebagai adiknya, ia ditempatkan diruangan khusus yang dokter Ardi sewa. Dan namanya tidak ada di daftar pasien rumah sakit dimana ia bekerja.
Ia Zian lah pasien dokter Ardi itu, Zian ditemukan dengan tubuh penuh luka dan detak jantung yang sangat lemah. Malam saat sedang bertugas warga membawa pemuda yang tak sadarkan diri, ia kaget tenyata Zian lah pemuda itu. Dokter Ardi berterima kasih karna warga menyelamatkan adiknya, juga memberikan uang terima kasih pada warga yang menyelamatkan Zian. Dan meminta menyembunyikan hal itu.
Reno juga sudah berhenti menyelidiki andre, karna percuma saja toh kebenarannya sudah ayahnya akui sendiri. Untuk memaafkan ayahnya hal yang sangat sulit bagi reno.
Kesehatan surya kadang memburuk, ia merindukan kehadiran anak anaknya. Rumah yang selalu ramai kini terlihat sepi, dirumah luas ini hanya ada dirinya dan andre. Sungguh keputusan yang dulu ia ambil hanya menorehkan luka bagi putranya.
Dulu ia memang tak memanggil polisi, ia meminta reno yang melaporkan hilangnya Zian. Sungguh-sungguh ia tak ingin membuat anaknya tiada, permintaan andre sungguh membuatnya melakukan hal itu.
Zia dan malik bertemu di taman di mana mereka berpisah dengan zian, zia hanya tak ingin melupakan Zian. Egois kah dia jika hatinya saat ini,Meminta Zian untuk kembali.
"Malik apa aku egois jika tidak bisa merelakan nya? Aku berharap ia tidak pernah pergi" ucap zia
"Kamu gak Egois zi, aku pun sama tapi aku hanya ingin memenuhinya keinginan Zian. Tapi kita tidak akan pernah melupakannya" ucap malik
Ditempat berbeda andre merasakan cemburu, melihat zia duduk bersama malik. Zian memang tidak ada tapi hidupnya seolah-olah dibayang bayangi oleh zian.
"Zia, kamu harus jadi milik aku. Dan aku akan pastikan hal itu. " ucap andre
Andre mencoba mengajak zia pergi ke kantin, tapi. Zia menolak nya rasa takut masih membekas di ingatan zia, ia setiap hari selalu saja berusaha menghindari andre. Untungnya saat ini ada malik yang, mengajak nya terlebih dahulu.
Seminggu berlalu keadan Zian sudah mulai membaik, ia sudah bisa duduk bersandar dan alat-alat medis juga sudah dilepas tubuhnya.
Zian sempat bertanya pada dokter Ardi mengapa tidak ada keluarganya.
"Kak, apa aku sudah bisa pulang? Aku rindu papa dan kakak juga" tanya Zian
"Maaf Zian, untuk sekarang kakak belum memberitahu keluarga kamu sebelum keadaan kamu pulis sepenuhnya"
"Tapi kenpa kak? "
"Untuk sekarang kamu harus sembuh dahulu, nanti kakak yang akan memberi tau salah satu kakak kamu"
Zian mengerti,mungkin saat ini keadaan nya. Cukup memprihatinkan. Ia juga ingin sembuh apalagi dokter Ardi sudah merawat nya selama ini, ia tak ingin membuat dokter Ardi kecewa.
TERUSLAH BERJUANG UNTUK HIDUP KALAU. BUKAN UNTUK DIRIMU SENDIRI, BERJUANGLAH UNTUK ORANG YANG MENYAYANGIMU.....
makasih ya kak udah up
up nya jangan lama lama ya kak
semangat ya kak
zian/biru itu pintar, soleh, penurut dan sangat baik, pokoknya bahagia selalu untuk zian/biru🥰
atau kalo ga buat reinkarnasi nya ws.....