TAHAP REVISI
Maaf sebelumnya ini karya pertamaku guys
jadi author minta maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙌
Alana Putri Hendrawan seorang mahasiswi cantik yang mempunyai sifat ceria dan sedikit bar bar, berumur 21th terpaksa menerima perjodohan karena hutang budi orang tuanya, dia di jodohkan dengan CEO dari Wijaya Corp yang bernama Raka Wijaya laki-laki yang berumur 29th, yang mempunyai sifat angkuh,arogan,dan sombong, pokoknya jauh dari kata baik.
Raka mempunyai kekasih yang bernama Jessy Alfani seorang model terkenal di negaranya.
Akankah Alana lebih memilih pergi dari hidup Raka, atau akan tetap mempertahankan pernikahanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Menjelang malam Alana terbangun. Dia mengerjapkan bola matanya yang masih terasa lengket untuk di buka. Ia merenggangkan ototnya yang terasa remuk redam akibat ulah Suaminya yang perkasa itu.
Bola matanya mulai menengok ke kiri dan kekanan ternyata Suaminya sudah tidak ada di samping nya.
Pandangan mata Alana mulai beralih ke jam dinding yang berada di atas televisi, sudah hampir menjelang malam ternyata dia sudah tidur selama itu.
"Kamu sudah bangun hmm?" terdengar suara Raka memasuki ruangan itu. Selesai menunggu Alana bangun dia memilih mengerjakan pekerjaannya kembali, pekerjaan yang sempat tertunda akibat gairah yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"Maaf Sayang aku baru bangun" sahut Alana sembari bangkit dari tidurnya dengan mengunakan selimut yang di lilitkan di tubuh polosnya.
"Tak apa sayang, Mandilah kita akan pulang sebentar lagi" ucap Raka.
"Tapi bagaimana dengan pakaianku Sayang" keluh Alana. Tak mungkin dia memakai pakaian dia yang sudah tidak berbentuk itu, ada beberapa kancing kemeja nya yang sudah lepas gara-gara Suaminya yang tidak sabaran itu.
"Tenanglah aku akan menyuruh Andre buat membeli baju buat kamu" jawab Raka.
"Jangan !!" pekik Alana.
"Kenapa Sayang" tanya Raka sambil mengerutkan dahinya.
"Emmm...itu Sayang, kan ada Anunya" lirih Alana sambil menunduk karena malu. Tapi lebih baik di bicarakan bukan, dari pada nanti dia semakin malu akibat mengumbar hal yang menurutnya privasi itu kepada pria lain selain Suaminya.
Raka yang mulai mengerti dengan maksud sang istri seketika dia melebarkan bibirnya, karena gemas dengan tingkah malu Istrinya itu.
"Kalau begitu aku akan menyuruh Sekretarisku" jawab Raka.
"Tapi nanti dia tau kalau kita.."ucap Alana yang terpotong karena ragu mengatakannya.
"kita apa sayang" tanya Raka memicingkan matanya melihat sang istri. Ingin rasanya Raka menerkam istrinya kembali.
"Nanti dia tau kalau kita habis begituan" ucap Alana.
"Sudahlah sana mandi, tak usah kau pikirkan itu" titah Raka.
"Baiklah aku akan mandi terlebih dahulu" ucap Alana dan langsung berjalan memasuki kamar mandi yang ada di Ruangan itu.
Raka keluar dari ruangan itu untuk menunggu baju Alana dari Sekretarisnya yang sudah ia perintahkan.
Setelah tiga puluh menit akhirnya ada yang mengetuk pintu ruangan Raka.
Tok
Tok
Tok
"Permisi Pak, ini bajunya Nyonya pak" ucap sekretaris Raka sambil menyerahkan paper bag yang berisi baju Alana.
"Terima kasih" balas Raka setelah menerima paper bag itu.
"Saya permisi pak" ucap sekeretaris Raka sambil berlalu dari ruangan Raka.
Raka masuk ke dalam Ruangan dimana istrinya berada. dan ternyata Alana baru keluar dari kamar mandi.
"Ini sayang" ucap Raka sambil memberikan baju ganti kepada Alana.
"Terima kasih Sayang" balas Alana.
"Cepatlah ganti bajumu Sayang, aku sudah sangat lapar" ucap Raka lalu keluar dari ruangan itu.
Alana memakai pakaiannya dengan cepat. Dia tidak mau melihat Suaminya kelaparan.
Jemari Alana mengancingkan kancing kemeja yang berwarna putih di padu padankan dengan celana denim ketat berwarna biru. Alana mengeringkan rambutnya lalu memoles mukanya sedikit dan memakai lipstik biar tidak terlihat pucat.
Alana keluar dan mendekati Suaminya yang sedang berdiri di dekat jendela.
"Sayang" panggil Alana. Namun Raka yang di panggil tak kunjung menengok.
Entah apa yang di pikirkan suaminya itu. Jangan bilang suaminya masih memikirkan mantanya itu.
Ahhhh awas aja kalau masih berhubungan sama mantanya itu. pikir Alana.
"Sayang" panggil Alana lagi sambil menepuk bahu Suaminya.
"Eh iya Sayang" jawab Raka yang baru tersadar.
"Lagi memikirkan apa" tanya Alana dengan penuh selidik.
"Tidak ada, ayo kita pergi makan dulu" ajak Raka. Sambil memegang mengapit tangan Alana.
"Awas aja kalau bohong" ucap Alana menatap Raka tajam.
Gluk
"Serem juga kau sayang" ucap Raka dalam hati.
Akhirnya mereka berjalan keluar dari kantor. Setelah tiba di parkiran Raka membukakan pintu mobil buat Alana, setelah Alana masuk Raka mengitari mobil lalu membuka pintu mobil dan duduk di kursi kemudi.
Hari ini Raka berencana nyetir sendiri dan akan pulang ke Mansion Wijaya.
"Aku sangat bahagia hari ini sayang" ucap Alana.
"Kenapa" tanya Raka.
"Karena seharian ink aku bisa bersamamu" jawab Alana tersenyum ke arah Raka.
"Bukan karena kita habis melakukan itu Sayang" goda Raka.
"Sayang" rengek Alana yang di goda alana, sedangkan Raka malah tertawa karena puas menggoda istrinya. Sesekali Raka mengecup tangan istrinya.
Alana begitu menikmati perjalanannya. Dia tersenyum sepanjang perjalanan, dia tak terlalu banyak bicara, karena tidak mau menganggu konsentrasi suaminya yang sedang menyetir.
"Kita makan dulu di Restoran Sayang" ucap Raka. Mereka menuju ke restoran.
Setelah dua puluh menit akhirnya mereka tiba di sebuah Restoran mewah.
Raka membukakan pintu mobil buat Alana lalu mengulurkan tangan nya.
"Terima kasih Sayang" ucap Alana sambil menerima uluran tangan dari Raka.
Mereka masuk ke dalam Restoran dengan bergandengan tangan. Seolah dia takut istri tercintanya akan hilang.( padahal bukan mau nyebrang ye kan, kenapa mesti gandengan mulu coba ).
Raka menarik kursi lalu mempersilahkan istrinya duduk. Alana begitu bahagia dengan sikap manis Suaminya itu.
"Kau ingin makan apa Sayang" tanya Raka sambil melihat menu di buku yang telah di sediakan.
"Aku ingin makan steak Sayang" jawab Alana.
"Baiklah" ucap Raka
Tak lama pesanan mereka pun datang.
"Emmm" ucap Pelayan mengantarkan makanan mereka.
"Terima kasih" ucap mereka bersamaan.
Raka memotong kecil-kecil daging nya lalu menukar miliknya yang sudah di potong-potong dengan milik istrinya.
mereka mulai menikmati makanannya dengan diam tanpa mengeluarkan suara.
Tanpa mereka sadari ternyata ada yang memperhatikan mereka dari meja lain.
"Bukankah itu Raka? siapa perempuan itu, apakah dia istrinya?
Jangan harap kau akan hidup dengan tenang, setelah apa yang sudah kau lakukan kepadaku Raka, kau sudah menghancurkan karirku" ucap orang itu sambil mengepalkan tanganya.
Mereka sudah menyelesaikan makan nya, dia memutuskan untuk pulang.
Akhirnya mereka keluar dari restoran itu menuju Mansion orang tuanya. Mereka sudah tiba dan langsung di sambut mommy (Panggilan orang tua Raka aku ganti Mommy dan daddy ya, biar tidak bingung sama panggilanya orang tua Alana).
"Kau sudah datang Sayang" ucap Mommy Ella.
"Apa kabar mom" sapa Alana sambil mencium punggung tangan mertuanya, dan Raka juga melakukan hal yang sama.
"Mommy baik, masuklah sudah di tunggu daddy sama adek kamu" balas Mommy Ella.
Mereka mengikuti Mommy Ella ke ruang keluarga. Raka duduk di sebelah Alana sambil memeluk pinggangnya.
"Ck, sopan begitu di depan orang jomblo" decih Arga.
"Iri aja kamu, makanya nyari pacar" jawab Raka sambil melempar bantal ke arah Arga.
Kedua orang tua Raka tersenyum melihat hubungan Raka sama Alana yang sudah mulai romantis.
***Bersambung
jangan lupa like,koment dan vote🙏
happy reading guys🙏
kalian tidak ada niatan buat ngasih author kopi atau bunga gitu?, biar author nya semangat buat up
Love you all💕