NovelToon NovelToon
Ruang Kelas

Ruang Kelas

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Mata Batin
Popularitas:144
Nilai: 5
Nama Author: Risma Dwika

Di sebuah desa yang masih asri dan sejuk juga tak terlalu banyak masyarakat yang tinggal hidup lah dengan damai jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota yang sibuk.

Kegiatan yang wajar seperti berkebun, memancing, ke sawah, juga anak-anak yang belajar di sekolah.

Di sekolah tempat menuntut ilmu banyak yang tak sadar jika terdapat sebuah misteri yang berujung teror sedang menanti masyarakat lugu yang tidak mengetahui apa penyebab nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risma Dwika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Namun perkiraan Andik meleset.

Rama yang sudah di kuasai dendam dan amarah, kini sedang memikirkan strategi nya untuk membalas semua perbuatan Andik pada nya dan pada anak-anak lain.

Terutama pada Zaki, sahabat dekat nya Rama.

Rama berencana memberi pelajaran pada Andik saat dia seorang diri.

Andik kuat karena di bantu teman-teman nya, kalau sendiri mana berani dia.

Rama akan mencari waktu saat Andik main ke desa ini sendirian.

Rencananya Rama akan menunggu di pintu masuk desa.

Karena di situ sepi, pasti Andik seorang diri. Memang biasanya saat berangkat sekolah mereka itu masing-masing. Jadi pasti Andik sendirian, apalagi cuma dia yang beda desa.

Sebenarnya kepala sekolah sudah memberikan surat peringatan ke Andik dan orang tua nya. Kalau sekali lagi berbuat masalah, kepala sekolah tak segan akan mengeluarkan Andik dari sekolah. Tidak peduli orang tua nya Andik orang berpangkat. Bagi pak Toto kalau salah ya harus di tegur.

Saat ini Rama sedang kamuflase di antara semak semak yang ada di gerbang desa. Rama menunggu Andik melintas.

Ia perhatikan area luar gerbang desa.

Hari masih lumayan gelap.

Kenapa Rama menunggu sepagi ini? Bukankah biasanya Andik berangkat sekolah hari sudah siang?

Jawabannya karena Rama mendengar Andik akan bertemu seseorang sebelum ke sekolah.

Andik janjian dengan seseorang di dekat gerbang desa. Entah untuk apa Andik janjian dengan orang sepagi ini.

Rama mempunyai firasat bahwa Andik akan melakukan sesuatu yang tidak sesuai norma.

"Mana nih si biang kerok. Pasti sedikit lagi sampai nih". gumam Rama.

Tak lama kemudian Andik muncul di balik kabut dengan motor matic nya.

'Tumben dia nggak bawa motor gede nya. Apa supaya nggak berisik yaa'. Batin Rama.

Cahaya silau motor makin dekat. Rama melihat Andik berboncengan dengan seseorang yang usianya seperti jauh lebih tua dari mereka.

Rama yang sudah di kuasai oleh amarah dan dendam yang besar tidak memperdulikan resiko yang akan ia tanggung nanti.

Rama memantau dengan seksama.

Andik memberhentikan laju kendaraan nya tepat di gerbang desa.

Motor ia matikan, sehingga hanya dari cahaya ponsel yang terlihat.

Tak menunggu waktu yang lama, dua orang lagi muncul mendekati Andik.

Rama merekam semua aktivitas Andik dan dua orang yang tak di kenal itu.

Andik melirik kesana kemari seperti memperhatikan sekitar dengan gelisah.

Dua orang lelaki yang seperti nya di atas mereka usia nya mengeluarkan sesuatu dari kantong jaket nya.

Sebungkus seperti obat.

'Obat terlarang kah itu?'. Batin Rama.

Rama terus merekam aktivitas yang mencurigakan itu.

Setelah dapat beberapa menit, ia matikan rekamannya kemudian ia membungkus ponsel nya dengan plastik hitam lalu mengubur nya di tempat ia berdiri.

Sebelum itu ia mengirim pesan ke Zaki.

...----------------...

Di sisi lain, Zaki yang baru selesai melaksanakan ibadah sholat, mengambil ponsel nya untuk melihat apakah ada pesan penting.

Ia lihat ada pesan dari Rama.

Perasaan Zaki tak enak, karena tak biasanya Rama mengirim pesan. Kalau pagi begini pasti dia kerumah untuk berangkat sekolah bersama tanpa mengirim pesan dulu.

Tangan Zaki gemetar membuka pesan Rama.

Aku akan membalas semua perbuatan dia, tolong kalau aku tak ada kabar kamu cari aku di gerbang desa dekat semak yang rimbun. Aku titip pesan penting di sini.

Begitu bunyi pesan Rama ke Zaki.

Zaki berkeringat dingin.

Ia takut terjadi sesuatu pada sahabat nya itu.

"Kenapa Rama ceroboh sekali sih, kan sudah gue bilang jangan aneh-aneh. Harus gimana sekarang gue nih? Yaa Tuhan semoga Rama nggak kenapa-kenapa".

Zaki buru-buru bersiap ke sekolah, sebelum nya ia akan ke gerbang desa dulu untuk memastikan sahabat nya tidak nekat.

Kali ini Zaki meminjam sepeda bapak untuk pergi sekolah, agar cepat langkah Zaki ke gerbang desa.

1
Risma Dwika
Selamat membaca semua nya 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!