" Di sela sela cintaku yang ber api-api,
aku menangis dalam sunyi
melangitkan doa pada ilahi robbi
agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya" _ja'far shodiq_
lelaki yang tiba2 mencintai janda dari mendiang adik nya sendiri , bagaimana kisah nya meluluhkan hati sang pujaan???
yuuuk simak kisah nya disini...!
semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adella mustaqim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGOBAT LUKAMU
ja'far dan luna melangkah tergesa, mencoba mengejar brankar yang membawa orang tua mereka, ja'far mengapit lengan aluna nya, dia tau jika sekedar menggandeng dia akan menyeret keberadaan wanita itu, genggaman itu saling menguatkan, saling menyalurkan rasa, banyak tanya yang hinggap di pikiran luna, kenapa, ada apa gerangan??? sejak pagi tadi dia yang menemani sang mertua, tapi beliau tak mengeluhkan sesuatu apapun, dan kini secara tiba2, suaminya pulang dan mengabarkan jika mertuanya itu harus si rawat. mereka berhenti didepan ruang IGD yang masih tertutup, didalam sana ibu nya sedang mendapat penanganan intensif di dampingi sang ayah. luna sedikit menyeret tubuh suaminya yang masih menggenggam erat tangan nya untuk duduk di kursi tunggu yang disediakan, ada ketegangan yang ia rasakan, mungkin karena ini kali pertama dia melihat wanita yang telah melahirkan nya seperti itu, sebelah tangan luna coba menenangkan, dia membelai lengan disamping nya, ja'far menoleh dan disuguhi senyum manis wanita itu, " mas yang tenang ya, ibu pasti baik2 saja, "lelaki itu mengangguk sambil membawa genggaman tangan mereka untuk dia kecup,
" terimakasih honey! "
" mas gak nyalahin luna??? " ja'far dg segera membawa pandangan nya pada wanita di sisih nya itu, "apa yang kamu lakukan sampai mas harus nyalahin kamu honey???" pandangan mata nya meredup seketika, entah apa yang ada dipikiran nya hingga dia mengeluarkan pertanyaan konyol itu, mereka sejenak saling bertatap mata, tapi akhirnya luna yang menghentikan, dia mulai menunduk, " luna yang bersama ibu sejak pagi mas, tapi sungguh ibu tdk menunjukan ada keluhan, apa mas percaya sama luna ??? " ja'far mulai mengerti kemana maksud pembicaraan nya, wanita ini seperti sdh biasa diperlakukan begitu, dia begitu menyimpan luka dari masa lalunya, mungkin itu juga lah yang menyebabkan dia sulit menerima orang baru,
" apa dulu ilyas selalu menyalahkan mu honey??"
pertanyaan ja'far membuat luna terbelalak, ia tak menyangka suaminya akan bertanya seperti itu, dia mulai gugup, dia merasa takut karna ketahuan mengingat hal buruk yang selalu ia alami ketika ada masalah. dia putuskan segera menggeleng lemah? dia segera kembali menatap mata suaminya dan coba tersenyum,
" bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan mu honey, sedang kamu yang seharian ini sdh mau merawatnya, kamu sdh memperlakukan beliau seperti orang tuamu sendiri dan " luna, segera menghentikan ucapan suaminya dg meletakkan jari telunjuknya di bibir suaminya, ada gelenyar aneh yg ia rasa kan saat menyentuh bibir kenyal itu, " beliau bukan orang lain mas, beliau ibu luna, orang tua luna "air mata wanita nya itu sdh mengaliri pipi cubby nya, tak tahan ia rengkuh tubuh wanita itu, sungguh mulai saat ini ia hanya ingin menjadi sebab senyumnya, juga sumber kebahagiaan nya,bukan kah akan sagat membahagiakan jika itu terjadi??? dia tau wanita ini sdh terlalu banyak menyimpan luka sepihak yang di berikan adik kandung nya sendiri. berbeda dg luna, dia malah nyaman berapa di dekapan itu, dia akan selalu membedakan sesuatu hal kecil yang ia lalui dg sesuatu yg prnh ia lewati bersama ilyas, bersama ilyas hampir setiap hari luna ketakutan, dia hanya tak ingin ada yg salAh yang membuat suaminya murka, karena dia akan selalu menjadi orang pertama yg suaminya salahkan dlm perkara apapun,
" dalam masalah ini, tdk ada yg harus di salahkan, honey, hanya orang tak punya etika yg akan menyalahkan seseorang yg telah merawat orang tuanya tanpa pamrih."luna pun kembali mengembangkan senyum nya,sambil berkata
"terimakasih mas!"
" kamu sdh makan??? " tanya ja'far,,
luna menggeleng, "setelah ibu dapat kamar, kita makan bersama ya?? " luna mengangguk,
"padahal tadi luna sdh masak buat mas, pakai hati lagi.."
"khusus buat mas ??? " luna mengangguk sambil tersenyum, "kalau begitu nanti mas makan, mas habisin, gak ada yang boleh minta minta "akhir nya mereka pun tergelak bersama, saling menggoda, saling mencairkan suasana, hingga muncul nya seseorang berjas putih bersama dg ayah nya, mereka berdua serentak berdiri bersama an dg itu, ja'far kembali menggenggam tangan istrinya untuk menghampiri dokter yg menangani ibunya.
" bagaimana keadaan ibu saya dok???? "
" ibu anda saat ini sedang mengalami hyperosmolar hiperglycaemic state (HHS). ini kerap terjadi pada penderita diabetes ketika kadar gula darah mencapai 600 mg/dL atau lebih, sehingga darah penderita diabetes menjadi kental.Pada kondisi ini, tubuh akan berusaha membuang kelebihan gula tersebut melalui urine, yang justru membuat penderita diabetes mengalami dehidrasi.kondisi ini biasa dialami oleh penderita diabetes yang tdk teratur menkonsumsi obat, kurang olahraga, stress, gejala serangan jantung dan yang lain nya,
"jadi bagaimana tindakan selanjutnya nya dok??" "untuk saat ini pasien sdh mendapat perawatan setelah itu kita akan ambil sampel darah untuk kita periksa ke laboratorium dan membacakan hasil lab dan mendiagnosa nya, setelah itu baru bisa kita pindah kan kekamar, "
"apa tidak bisa rawan jalan saja dok??? " ayah ja'far coba menawar keadaan, " mohon maaf Pak, untuk hari ini ibu harus dirawat dulu, kami tdk mau ambil resiko, ya sdh kalau begitu saya tinggal dulu y, saya masih ada jadwal pemeriksaan, mari.... assalamu'alaikum "dokter itu tergesa 2 meninggalkan keluarga itu,
" gak pa2 yah, mungkin ibu memang harus di rawat, daripada keadaan nya jadi semakin buruk" ja'far mulai buka suara, coba menenangkan sang ayah yang terlihat gusar sdg meraup wajah nya.
"tadi bagaimna keadaan ibu dari pagi luna??? masak gk ada tanda2 gimana gitu sampai di tinggal istirahat sendiri dikamar ??? " lidah luna mulai kelu untuk sekedar berucap, ayah mertuanya itu watak nya memang persis dg mendiang sang suami, nadanya slalu kasar meski sebnarnya biasa saja, Ja'far mengerti ketegangan di wajah wanitanya.
"yah, luna tadi sdh cerita tentang keadaan ibu, jangan seolah2 menyalahkan dia yah, " ayah nya hanya berdecak, percuma bicara dg mereka , pikir ayah nya, tak lama mereka duduk dg saling diam tiba" ada perawat yg keluar dari ruangan yg mereka tunggui. " keluarga ibu hasna.... " teriak anti perawat itu lantas membuat ja'far berdiri dan kembeli menggenggam tangan wanitanya yang sedari tadi diam, "kami suster....! " jawab ja'far sesampainya dihadapan suster itu. "mohon antarkan sampel darah ini ke laboratorium, nanti setelah hasil nya keluar mohon diantar kepada kami, biar nanti bisa dokter bacakan hasilnya"
" baik dok, kami akan segera antarkan, yuk honey" ja'far langsung saja melangkah setelah mendapat anggukan dari istrinya, mereka meninggalkan dang ayah yang sejak tadi memperhatikan interaksi mereka, apa dia tak salah lihat????
seorang ja'far putra nya yang selalu terkenal berwibawa kini lagi2 harus terjerat pesona menantunya itu, dulu saja bersama Hanna yang terlihat sempurna tanpa celah dia tak seperti itu,
"kenapa honey?? ada yang mengganggu pikiran mu??? " tanya ja'far ketika mereka sdh duduk di kursi tunggu laboratorium, ja'far tau mereka butuh privasi untuk berdua, ja'far menangkap ekspresi lain dr wajah luna yang biasanya akan terus bicara jika sdh merasa nyaman, dan ja'far tau itu terjadi hanya saat bersama nya.
ja'far coba mengusap punggung tangan nya, mencoba memberi ketenangan disana.
" ceritakan honey, jika ada yg mengganggu pikiran mu, sekarang kamu gk sendiri kan ada mas yang akan sllu di samping kamu" wanita itu tersenyum simpul, " luna gk biasa cerita2 begitu mas, luna udah terbiasa sendiri, sakit sendiri bahkan sembuh sendiri! "dia menjeda sejenak ucapan nya gina menarik nafas karna dadanya terasa sesak sedari tadi, " luna hanya bisa berbagi dengan sang ilahii, tak ada yang bisa luna jadikan sandaran selain dia, " luka yang tersirat dari ucapan wanitanya ini begitu dalam, hanya saja dia terlalu pandai menutupi nya dan membawa diri, "mas yakin ayah tdk berniat menyalahkan mu honey, memang nada bicaranya yang seperti itu, kamu tahu kan??? " luna mengangguk cepat, membawa pandangan nya kebawah, " luna selalu takut dg bentakan mas, meski itu bukan yang pertama entah kenapa rasanya begitu sakit seperti pertama kali, mas gak akan tau betapa sakit nya hati luna saat luna terlihat selalu salah, selalu buruk, selalu mnjadi sebab musabbab kemarahan, selalu memancing emosi, bahkan selalu dibilang sok Suci, sakit mass, sakittt, " tangis nya pecah, ya...tangis wanitanya mulai pecah, entah apa yang dilakukan adik nya di masa lalu hingga membuat wanita ini menyimpan luka yg sebegitu dalam nya, apa benar jika ilyas hanya terobsesi pada wanita ini??
tapi ja'far malah tersenyum tipis, dia tersenyum karena mengingat ucapan adik bungsunya yang tengil itu," jika nanti dia sudah mau mencurahkan isi hatinya, menceritakan segala keluh kesahnya, dan berceloteh banyak hal ketika dia bahagia, saat itulah abi sdh berhasil membuka hatinya, masuk lah perlahan dan genggam hatinya sepenuh hati abi juga, curahkan semua kasih sayang abi padanya, maka dia takkan mampu melihat siapapun lagi selain abi di dunia ini, "
ja'far bersemangat menggenggam kedua telapak tangan wanitanya, bahkan ia tak segan2 berlutut dihadapan nya diarea umum seperti ini, hal itu tentu membuat luna kaget dia lgsg menoleh kesana kemari yg kebetulan area sekitar sedang sepi, kemudian luna arahkan pandangan nya pada lelaki dibawahnya ini yg sedari tadi sudah menatap nya dalam, " mas, tolong jangan begini, ini tempat umum, jangan merendahkan harga diri mas sebagai laki2 begini! " luna coba membujuk, tapi laki2 ini masih diam, luna kembali menatap nya, jantung nya mulai berirama tak beraturan.
"izin kan mas jadi pengobat luka terdalam mu honey, yakinlah, meski mas tak selalu mampu menggenggam tanganmu, tapi kamu telah berhasil menggenggam hati mas seutuh nya"
"hhhh......???? "
kok mertuanya tega yaa?