NovelToon NovelToon
Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: zi_hafs

Maritsa tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah menjadi janda..

Setelah kehilangan suaminya, Maritsa menemui beberapa rintangan dalam kehidupannya.
Bagaimana jika keluarga dari pihak mantan suami yang terus mengusik kehidupannya?

bahkan dia di ruduh merebut calon suami dari kakak iparnnya.

Mampukah Maritsa melewati semua itu?
Siapakah yang akan tetap bertahan disampingnya?

Yuk ikuti kisah Janda kuat yg satu ini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zi_hafs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penolakan

*Tok tok tok

"Ya silahkan masuk."

"Selamat pagi Pak Rayyan, kedatangan saya kesini karena ingin mengantar titipan ini."

"Pagi Pak Barri, waduh terimakasih banyak ya pak. Pagi-pagi sudah dapat rejeki." Rayyan tersenyum.

"Ini bukan dari saya pak, tapi dari Bu Maritsa. Kebetulan seperti biasa saya mengambil bekal makan siang Pak Direktur. Ternyata saya dititipin puding ini buat Pak Rayyan."

"Oh ya?" Rayyan semakin mengembangkan senyumnya. Dia merasa senang sudah diperhatikan oleh Maritsa.

Dia pun melamun dan bergumam.

"So sweet banget. Akhirnya Maritsa mulai perhatian. Apa dia sudah mulai membuka hati?"

"Halo Pak Rayyan, pak.. Kenapa bapak melamun?"

"Oh iya maaf pak. Saya cuma bahagia saja."

"Iya pak saya juga senang. Bu Maritsa orangnya perhatian ya. Saya juga diberi puding. Sama seperti pak Direktur dan pak Rayyan." Barri menyunggingkan senyumnya.

"Apa? Pak Barry dan Pak Rendra juga dapat?"

"Iya pak. kita bertiga dapat puding yang sama. Kalau begitu saya undur diri pak." Barri melangkahkan kakinya keluar ruangan.

"Dasar kepedean kamu Ray. Hmm tapi tak apalah. Lumayan dapat rejeki."

***

Maritsa dan Bu Lek Hawa segera menuju rumah Papa Bayu untuk melayat. Zyan juga ikut dibawa karena tak mungkin ditinggal sendiri. Mereka menggunakan taksi online karena belum ada kendaraan untuk saat ini.

Maritsa sesekali mengusap air matanya. Dia mengingat bagaimana kebaikan mertuanya itu. Papa Bayu orang nya penyabar dan perhatian. Tak pernah sedikitpun menyinggung perasaan Maritsa. Beliau seperti sosok Papa kandung bagi nya.

"Nduk, sudah sampai. Jangan nangis lagi. Ayo kita masuk." titah Hawa.

Maritsa hanya tersenyum parau. Dia berjalan menuju rumah mendiang suaminya itu dengan menggendong Zyan yang terlelap.

"Assalamualaikum." Mereka berdua memasuki ruang tamu yang sudah dipenuhi tamu.

"Waalaikum salam." Jawab para tamu tersebut.

"Heh Kamu.!! Ngapain kamu kesini hah !!! Belum puas kamu menghancurkan hidupku. Pergi kamu dari sini. Aku gak sudi wanita sepertimu menginjakkan kaki dirumahku." Zetta yang tiba tiba berdiri itu memaki Maritsa.

"Astagfirullah, Kak Zetta. Kumohon izinkan Maritsa melihat papa untuk yang terakhir kali."

"Tidak!!! Papa tidak pernah mau dilihat menantu durhaka sepertimu. Pergi dari sini !! Cepat pergi!! Belum puas kamu menghancurkan pernikahanku, sekarang berani-berani nya kamu kesini. Asal kamu tau, Papa meninggal gara-gara kamu. Kamu penyebab semua ini. Dasar janda gatal gak tau malu. Cepat pergi!!!" Zetta mengusir Maritsa. Sepertinya kemarahannya tidak bisa dikendalikan lagi.

Rianti yang sedari tadi duduk di sebelah Papa Bayu yang terbaring diselimuti kain putih itu terus saja menangis. Tak sedikitpun menghiraukan kedatangan Maritsa dan Hawa.

Semua tamu yang ada disana mulai berbisik bisik. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menatap jijik Maritsa. Mereka mulai bergosip dan mencari tau apa yang sudah terjadi.

Maritsa yang terus menangis merasakan sesak di dadanya. Bu Lek segera membawa Maritsa keluar dari rumah itu, sebelum para tamu yang beralih mengusir mereka. Beruntung saat itu Zyan masih terlelap.

"Yang sabar ya Nduk, yang iklhlas. Semoga mereka mendapat hidayah dari Allah. Yang penting sekarang kamu mendoakan papamu agar diterima disisi-Nya dan ditempatkan ke surga terbaik."

"Bu Lek, kenapa kak Zetta menuduh ku seperti itu? Aku bahkan gak ngerti apa yang terjadi."

"Sudah, gak usah terlalu dipikirkan Nduk. Ayo kita pulang. Taksinya sudah datang."

Mereka pun segera pulang kerumah untuk menenangkan diri.

"Astaga Bu Lek, Pak Rendra menelponku 4 kali dan aku gak sadar. Ada apa ya? Apa ada hal penting?"

"Ya sudah kamu kirim pesan aja. Bilang kalau kamu tidak sempat lihat HP."

"Baik Bu Lek. Oh ya Bu Lek jadi kan beli motor hari ini."

"Iya jadi Nduk. Setengah jam lagi Bu Lek berangkat. Sekarang Bu lek mau temani kamu dulu."

"Terimakasih, Bu Lek selalu ada buatku." Maritsa langsung memeluk Hawa dengan erat. Hatinya berasa tenang berada dipelukan Hawa.

Setengah jam kemudian, Hawa berpamitan untuk pergi membeli motor. Dia memastikan kalau Maritsa sudah merasa baik-baik saja.

.

.

.

*Tring Tring..

Rendra kembali menelpon Maritsa. Dia segera mengangkat telpon itu.

"Halo assalamulaikum Pak Rendra, ada yang bisa saya bantu?"

"Waalaikum salam. Ehm, saya tadi hanya mau menanyakan. Kenapa Bu Maritsa repot-repot mengirimkan puding ke Pak Rayyan? Apakah Pak Rayyan juga memesan bekal seperti saya?" Rendra terlalu gengsi untuk menanyakan apa yang di pikirkannya. Tapi juga dia gak mau gegabah, takutnya Maritsa curiga.

Maritsa menyipitkan matanya. Dia bertanya-tanya. Kenapa Rendra sampai menelpon berulangng kali hanya untuk menanyakan hal yang menurutnya sangat konyol.

"Oh itu, iya..kebetulan saya lagi membuat puding pak, tapi kebanyakan. Jadi saya share ke Pak Rendra, Pak Rayyan dan Pak Barri. Tapi untuk saat ini yang memesan bekal makan siang hanya anda pak. Anyway, Terimakasih ya Pak sudah order bekal ke saya. Semoga bapak tidak bosan dengan masakan saya."

"Tidak akan pernah bosan Sa, Masakan kamu seperti candu bagiku. Aku berharap sampai nanti kamu yang akan menyediakan masakan untukku." Rendra hanya berucap dalam hati. Tak mungkin dia frontal mengutarakan isi hatinya. Bisa-bisa jantung Maritsa meledak.

"Halo Pak, apa pak rendra ada masih disana? Haloo..?"

"Eh iya maaf Bu Maritsa, Oh ya kado dari saya apa sudah dibuka?" Rendra merasa penasaran karena dia sampai sekarang tidak mendapat komentar apapun dari Maritsa.

"Oh iya pak maaf, kadonya belum saya buka. Masih belum sempat. Punya rekan rekan yang lain juga belum saya buka kok. InsyaAllah nanti saya buka.Terimakasih sudah diingatkan."

"Ya sudah kalau begitu saya tutup telponnya ya Bu, karena saya ada meeting setelah ini. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." Panggilan itu pun berakhir.

"Pak Rendra aneh banget deh. Kesambet kali ya? "

Gumam maritsa.

***

"Sepertinya Mereka berdua tidak sedang menjalin hubungan. Semoga saja memang tidak." Rendra bergumam sambil memutar pena yang ada di tangannya.

*tok tok tok..

"Ya masuk."

"Selamat Pagi Pak Rendra. Ada yang ingin menemui bapak. Mereka dari perusahaan QSH Co, Ltd. mau membicarakan soal kerjasama yang sempat tertunda minggu lalu." Ajeng menjelaskan jika ada tamu dari perusahaan asing yang sempat tertunda karena jadwal keberangkatan pesawat yang delay.

"Suruh mereka masuk." Titah Rendra.

"Baik Pak." Ajeng segera undur diri dan mempersilahkan ke dua orang tamu itu agar segera masuk ruangan Direktur.

*mereka berkomunikasi memakai bahasa inggris. Dan ini translatenya...

"Selamat datang Mr. Kim.. And Miss. Jenny. mari silahkan duduk." Rendra mempersilahkan mereka duduk di sofa.

"Terimakasih Mr. Rendra. Bisa kita mulai pembahasan supply metal part material nya?"

"Silahkan Mr. Kim."

Jenny menjelaskan struktur kerjasama dengan jelas. Sesekali Kim juga menyampaikan beberapa pendapat dan saran. Begitu juga Rendra yang beberapa kali menganggukkan kepalanya pertanda setuju. Setelah selesai meeting, mereka akan melaksanakan makan siang di restoran terdekat.

Jenny yang terlihat mengagumi ketampanan Rendra, dia sering curi pandang dan mengedipkan mata. Rendra yang sopan dan menghargai hanya membalas dengan senyuman meskipun dia merasa kurang nyaman.

"Anyway, apakah Mr. Rendra masih single?" Tanya Kim dengan santai. Karena mereka sudah di luar kerjaan jadi menurutnya sudah hal wajar jika berbincang non formal.

"Ehm, Iya Mr. Kim, saya masih single." Jawab Rendra dengan senyuman manis yang jarang ditunjukkan ke orang lain itu.

"Baguslah kalau begitu. Hahaha." Kim tertawa pelan.

Rendra yang notabennya sangat menghargai lawan bicara, dia pun ikut tertawa renyah.

Sedangkan Jenny senyumnya semakin dibuat-buat agar terlihat manis. Dia merasa lega karena lelaki incarannya masih berstatus bebas.

mereka berbincang seputar pekerjaan bahkan Kim juga bertanya tentang kultur Indonesia.

Setelah selesai makan siang mereka pamit kembali ke hotel. Sedangkan Rendra harus kembali ke kantor.

mereka saling bersalaman dan membungkukkan sedikit badan mereka.

Tapi ada yang mengganjal hati Rendra, ketika hendak pergi, Jenny menyelipkan kartu nama di tangan Rendra sambil mengkode agar Rendra menelponnya nanti. Satu kedipan berhasil lolos dari mata Jenny.

Rendra hanya menghela nafas lega setelah kepergian sekertaris genit itu.

Memang sudah hal wajar jika ada noda hitam di dunia bisnis, tergantung pelaku nya saja. Bisa kuat iman atau tidak. Mau lurus atau berbelok-belok.

Rendra segera memasuki mobil dan membolak balikkan kartu nama Jenny. Dia bergidik ngeri membayangkan jika dia menerima tawaran sekertaris Mr. Kim tersebut.

"Astaghfirullahaladzim." Rendra mendadak istighfar.

"Ada apa Pak Rendra? Apa bapak baik-baik saja?" Tanya Barri yang saat itu mengemudikan mobil.

"Ah tidak apa-apa Pak Barri. kita langsung ke kantor saja."

***

1
Ratna Nur
GK ad bonus chapter gitu Thor. nanggung🤭🤭🤭
zi_hafs: halo kak.. episode 53 sudah aku revisi ya.. nex episode 54 akan aku update/Kiss/
zi_hafs: halo kak, setelah dipikir ulang, sepertinya Author ingin melanjutkan novel ini. makasih ya udah ngasih saran/Grin/
total 2 replies
dinanti putri
Harusnya Mutiara Kak. Bukan Maritsa
zi_hafs: oh iya makasih koreksinya kak/Heart/
total 1 replies
Royana ayu
jadi bingung milih yang mana Thor?/Grin/
zi_hafs: pilih sesuai kata hati kak/Chuckle/
total 1 replies
Royana ayu
fix bosnya demen sama Marisa/Facepalm/
Royana ayu
visual nya mana Thor?
Royana ayu
semangat berkarya author/Good/
Ai
Nice story, Thor.
Mampir di karyaku jg ya
ɪsᴛʏ
alhamdulillah Maritsa sudah melahirkan..
ɪsᴛʏ
yg sabar Maritsa dan jadi wanita yg kuat..
ɪsᴛʏ
mantan yg gila....
zi_hafs: hihihihi sabar kak/Smirk/
total 1 replies
ɪsᴛʏ
aku mampir Thor..
zi_hafs: semoga suka ceritanya kak/Heart/
total 1 replies
Siti Munawaroh
bagus
zi_hafs: Terimakasih kakak../Heart/
total 1 replies
OBELISKC
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
zi_hafs: /Rose/ jalan-jalan bareng author ya ke negeri dongengnya/Heart/
total 1 replies
Bé tít
Waktu baca jadi cepat berlalu, keren abis!
zi_hafs: wah terimakasih kak, jadi makin semangat buat berkarya../Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!