NovelToon NovelToon
Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: zi_hafs

Maritsa tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah menjadi janda..

Setelah kehilangan suaminya, Maritsa menemui beberapa rintangan dalam kehidupannya.
Bagaimana jika keluarga dari pihak mantan suami yang terus mengusik kehidupannya?

bahkan dia di ruduh merebut calon suami dari kakak iparnnya.

Mampukah Maritsa melewati semua itu?
Siapakah yang akan tetap bertahan disampingnya?

Yuk ikuti kisah Janda kuat yg satu ini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zi_hafs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuka hati?

Mereka berempat duduk saling berhadapan. Zetta yang tampak berbinar-binar melihat tambatan hatinya itu. Sedangkan Rayyan yang merasa risih berusaha mengalihkan pandangan sambil mengaduk-aduk es kopinya.

"Mama kok bisa kenal sama Tante Rianti?" Tanya Rayyan singkat.

"Kebetulan kita dulu teman kuliah satu kelas. Oh ya kayaknya kamu sama Zetta seumuran ya. Seingat mama dulu, mama hamilnya barengan sama Rianti."

"Iya betul An, tapi kamu melahirkan lebih dulu, selang sebulan baru aku melahirkan. Tapi kita udah lama ya lost contact. Berarti anak kamu cuma Rayyan ini ya?"

"Iya cuma Rayyan anaku satu-satunya. Dia selalu bikin bangga orang tuanya. Tapi ya gitu, disuruh nikah kok yaa susah amat."

"Biasa lah An, lelaki itu suka milih, mana yang cocok mana yang tepat. jadi wajar menurutku kalau Rayyan masih single."

"Eh tapi katanya kamu lagi dekat sama sahabatmu kan, siapa ya lupa mama. Sa.. Raisa apa siapa ya?" Tanya Anita

"Maritsa.." Jawab Rayyan singkat.

"Nah iya Maritsa. Sampai sekarang juga Rayyan gak ngenalin Maritsa ke mama. Oh ya kalau kamu Rianti, anakmu sudah berapa?"

Rianti dan Zetta yang kaget mendengar nama Maritsa langsung terpaku.

"Rianti.. Hai kamu malah ngelamun. Anak kamu sudah berapa?" Tanya Anita lagi.

"Oh maaf-maaf. Anakku dua, Zetta punya adik tapi sayangnya sudah meninggal." jawab Rianti lesu.

"Astaga, maaf ya Rianti, aku beneran gak tau. Mangkanya kamu terlihat sedih. Sekali lagi aku minta maaf."

"Iya gak apa-apa An, santai saja."

"Oh iya aku sampai lupa, padahal aku dari tadi penasaran. Kalian kok bisa saling mengenal. Rayyan coba kamu jelasin ke mama!"

"Ehm..kebetulan saat itu Rayyan diundang makan malam sama Maritsa ma, lah disitu ada Tante Rianti sama Zetta. Mereka ini..." Rayyan tidak melanjutkan omongannya.

Zetta yang melihat Rayyan sedang gugup, dia begitu antusias menjelaskan.

"Jadi gini tante Anita, Maritsa itu adik ipar saya. Dan sekarang sudah jadi janda karena ditinggal adik saya meninggal."

"Apa?? Jadi Maritsa janda??" Anita kaget. Dia tak menyangka kalau Maritsa itu mantan menantu Rianti yang sekarang berstatus janda. Sebenarnya dia merasa keberatan. Karena dia menginginkan Rayyan menikah dengan seorang gadis.

"Ma, Sudah ya, aku ada acara lain setelah ini, jadi kita balik sekarang." Rayyan berusaha melarikan diri dari situasi yang rumit ini.

"Kamu ini selalu saja sibuk. Rianti, Zetta maaf ya kita balik duluan. Lain kali kita ketemuan lagi. Aku minta nomor kamu ya biar kita bisa enak janjiannya." Anita menyerahkan HP nya ke Rianti agar mengetikkan nomor HP nya.

Mereka pun berpisah dengan acara cipika cipiki. Rayyan yang sudah tak nyaman, Dia langsung berjalan dengan cepat.

"Ray, Rayyan kamu jangan cepet-cepet dong jalannya. Mama capek tau." Anita mengejar anaknya itu dengan setengah berlari.

"Rayyan sudah ditunggu teman Rayyan ma."

"Teman? Maksud kamu Maritsa? Eh dengerin mama dulu. Berhenti Rayyan!"

"Apalagi sih Ma? ayo kita pulang." Rayyan tak menghiraukan mamanya, dia langsung masuk mobil.

Anita yang dari tadi sudah tersulut emosi langsung mengomel.

"Kamu niat menghindar dari mama ya?Jawab Rayyan! Mama gak akan setuju kalau kamu dekat dengan Maritsa. Mama gak mau punya menantu janda. Ingat itu!"

"Ma Please deh. Aku kan udah bilang kalau aku ga melihat status Maritsa, bagiku dia itu baik. Dia wanita sholehah. Dia juga cerdas. Rayyan udah suka sama dia semenjak kita pertama kali masuk kantor. Rayyan sampai gak nikah gara-gara Maritsa menikah dengan orang lain. Sekarang saatnya Rayyan mendapatkan hati Maritsa Ma."

"Enggak! Mama tetep gak setuju Ray. apa kata orang-orang. Apa kata kolega Papa mu nanti. Anak kesayangan Mahendra El Prasetyo menikahi janda.. Ooh tidak, Itu tidak akan pernah terjadi." Anita tetep kekeuh dengan pendiriannya.

Rayyan yang merasa frustasi sampai mengusap wajahnya dengan kasar. Dia merasa dalam kesulitan. Tapi dia tidak mau menyerah, dia harus berusaha mendapatkan hati Maritsa dan terus meyakinkan mama nya kalau Maritsa adalah orang yang tepat untuk jadi pendamping hidupnya.

Setelah mengantar Anita pulang, Rayyan segera pergi kerumah Maritsa. Dia ingin bertemu pujaan hatinya itu. Meskipun saat ini Maritsa belum membuka hati. Tapi yang Rayyan butuhkan hanya berada di samping Maritsa. Hal itu yang membuatnya merasa tenang.

"Rayyan, kamu mau kemana? Jangan bilang kamu mau menemui janda itu. Rayyan tunggu! Rayyaaan.!"

Anita berusaha mencegah anaknya. Tapi sayang, tenaga Rayyan sangat kuat hingga dia bisa melarikan diri dengan cepat.

"Sial*n. Aku harus cari tau tentang Maritsa secepatnya. Aku harus menemui Rianti dan Zetta."

Anita terus saja mengomel.

***

*Ting tung ting tung..

Bel Rumah Maritsa berbunyi.

Maritsa mengintip dari balik jendela, dilihatnya sesosok lelaki yang saat ini selalu melindunginya.

"Ada apa bestie. Tumben kesini gak bilang-bilang dulu."

Rayyan yang mulai berkaca-kaca masuk kedalam rumah Maritsa.

Maritsa yang merasa heran kenapa sahabatnya itu bersikap aneh.

"Ray, Are you Ok? Kamu.." Belum sempat Maritsa menyelesaikan ucapannya, Rayyan langsung memeluknya.

Jujur, Maritsa sangat tidak nyaman karena dia harus menjaga martabatnya sebagai wanita. Dia sedikit memberontak.

"Ray, tolong lepasin, dua kali ini kamu tiba-tiba memelukku. Ray tolong.. Jangan kayak gini."

Rayyan tak menghiraukan Maritsa. Dia tetap memeluk erat sahabatnya itu. Dia menangis tanpa mengeluarkan suara. Hatinya begitu sakit. Bahkan lebih sakit dari pada saat ditolak Maritsa.

"Ray, kumohon. Aku gak mau Bu Lek melihat kita seperti ini." Maritsa memohon dengan lemah lembut agar Rayyan melepas pelukannya.

sepertinya kata-kata lembut Maritsa sangan mujarab. Rayyan langsung melepas dan menatap lekat wajah Maritsa.

"Ray, kamu nangis lagi? Astaga siapa yang buat kamu nangis? Kenapa kamu sangat sensitif Ray. Ayo coba cerita sama aku."

"Sa, apa kita gak bisa terus bersama?"

"kamu ini ngomong apa sih Ray, kan kita udah janji gak akan meninggalkan satu sama lain. Kita sangat dekat, sudah seperti saudara."

"Bukan itu maksudku Sa. Maksudku.. Apa kamu gak bisa membuka sedikit hatimu buatku? Sedikit saja Sa?" Rayyan begitu melas.

"Tapi Ray, aku takut jika aku membuka hati. nanti suatu saat ketika kita bertengkar, kita akan terpisah untuk selamanya. Aku gak mau itu terjadi. Aku sudah nyaman di posisi ini. Sebagai seorang sahabat dan saudara."

"Ku mohon Sa, Aku akan buktikan kalau aku layak untuk jadi pendampingmu. Aku akan menyayangimu sepenuh hati. Aku akan menyayangi Zyan seperti anak kandungku sendiri."

"Tap..." Belum sempat maritsa berucap, Rayyan menempelkan jari telunjuknya di bibir Maritsa.

""Sstt.! Kumohon kali ini. Aku gak akan pernah memaafkan diriku sendiri kalau aku berani menyakiti kalian."

Maritsa kembali berfikir. Apa yang harus dia lakukan. Dia tau kalau Rayyan bukan remaja yang sedang mengajaknya berpacaran. Dia hanya ingin Maritsa membuka hatinya, kalau sudah siap Rayyan akan segera melamarnya. Tapi bagi Maritsa itu sangat sulit. Selain dia tidak mau kehilangan sahabatnya itu, dia juga masih trauma menjalin ikatan pernikahan.

Di sisi lain, dia merasa tidak tega melihat raut wajah sahabatnya yang memelas itu. Hatinya tentu iba, tidak sekali dua kali Rayyan menyatakan cintanya dengan serius, tapi selalu saja ditolak. Bahkan sampai dia rela tidak menikah hanya karena tidak bisa melupakan Maritsa.

"Ray, aku fikirkan lagi ya. Mungkin akan aku coba. Tapi aku gak mau memberi harapan palsu ke kamu. Kalaupun nanti di tengah jalan kamu tiba-tiba ketemu jodohmu, ya kita harus terima takdir itu. Apalagi sekarang yang aku utamakan adalah Zyan. Ku harap kamu ngerti keadaanku." Maritsa bimbang.

Dia memberikan jawaban yang kurang memuaskan bagi Rayyan. Tapi paling tidak, dia sudah mulai mencoba membuka hati meskipun sedikit.

Rayyan tersenyum dan kembali memeluk Maritsa sangan erat. Saking eratnya sampai Maritsa kehabisan nafas.

"Terimakasih Sa, aku akan buktikan kalau aku bisa diandalkan."

"Uhuk Uhukk Ray lepasin woi lepasin.. Aku gak bisa nafas tau!" Maritsa memukul lengan Rayyan.

"Sorry Sa, aku saking senengnya jadi reflek. Sorry."

"Dasar kamu curi kesempatan dalam kesempitan. Awas ya besok-besok kalau peluk aku lagi. Aku gak mau maafin kamu."

"Eits Tuan Putri marah nih. Tapi kalau nanti kita jadi menikah, aku bakal peluk kamu setiap saat. Dari pagi sampe malam. Gak akan aku lepasin."

"Hmm ya nanti orang-orang nyangka kita ini kembar siam. Gak bisa bayangin di kantor kayak gimana."

"Gak usah dibayangin Sa, di praktekin aja langsung."

"Dasar Buaya... " Maritsa memukul Rayyan dengan bantal sofa.

"Sa, aku laper." Rengek Rayyan.

"Gak usah manja. Noh ambil sendiri di dapur."

"Ya elah, baru aja seneng udah dibukain hati. Eh sekarang dicuekin lagi." Rayyan memelas. Tapi tetap saja Maritsa tak menggubris.

Rayyan berjalan menuju dapur, Dia melihat Bu Lek sedang makan.

"Loh Bu lek lagi makan? Terus Zyan kemana?" Tanya Rayyan.

"Zyan lagi tidur di kamar. Apa kamu mau temenin Bu Lek makan?" Tawar Bu lek.

"Dengan senang hati." Rayyan langsung mengambil piring dan mengambil nasi. Dia merasa nyaman disini. Bahkan enggan pulang.

"Nak Rayyan, Bu Lek tau bagaimana Maritsa. Jadi Bu lek sarankan untuk tidak terlalu berharap. Jika dia sudah nyaman menganggap kamu sebagai saudara, akan sulit baginya menumbuhkan rasa cinta."

"Aku mengerti Bu lek, Tapi aku akan berusaha membuktikan, kalau aku pantas berada disampingnya. Aku akan mengenalkan Maritsa ke keluargaku setalah Maritsa benar-benar menerima lamaranku." Rayyan sangat optimis kali ini.

"Ya Allah, kenapa perasaaan hamba jadi tidak enak. kumohon lindungilah Maritsa Yaa Robbi." Gumam Hawa. Dia tau apa yang terjadi di ruang tamu antara Rayyan dan Maritsa tadi. Dia juga senang akhirnya Maritsa mau untuk mencoba membuka hati. Tapi perasaan Hawa begitu khawatir, entah karena apa dia juga tak tau.

Setelah selesai makan, Rayyan berpamitan.

"Bu Lek aku pamit dulu, Terimakasih banyak. Masakannya enak. Kalau boleh, aku makan disini tiap hari. Heheheh."

Hawa hanya tersenyum manis.

"Gak Boleh! Enak aja. Bayar dulu lah. Dikira gratis apa? Di warung aja bayar." Sahut Maritsa.

"Iya cinta.., nanti aku bayar pakai nafkah lahir dan batin."

"Hmmm kumat gila nya." Maritsa memutar bola matanya dengan malas.

***

1
Ratna Nur
GK ad bonus chapter gitu Thor. nanggung🤭🤭🤭
zi_hafs: halo kak.. episode 53 sudah aku revisi ya.. nex episode 54 akan aku update/Kiss/
zi_hafs: halo kak, setelah dipikir ulang, sepertinya Author ingin melanjutkan novel ini. makasih ya udah ngasih saran/Grin/
total 2 replies
dinanti putri
Harusnya Mutiara Kak. Bukan Maritsa
zi_hafs: oh iya makasih koreksinya kak/Heart/
total 1 replies
Royana ayu
jadi bingung milih yang mana Thor?/Grin/
zi_hafs: pilih sesuai kata hati kak/Chuckle/
total 1 replies
Royana ayu
fix bosnya demen sama Marisa/Facepalm/
Royana ayu
visual nya mana Thor?
Royana ayu
semangat berkarya author/Good/
Ai
Nice story, Thor.
Mampir di karyaku jg ya
ɪsᴛʏ
alhamdulillah Maritsa sudah melahirkan..
ɪsᴛʏ
yg sabar Maritsa dan jadi wanita yg kuat..
ɪsᴛʏ
mantan yg gila....
zi_hafs: hihihihi sabar kak/Smirk/
total 1 replies
ɪsᴛʏ
aku mampir Thor..
zi_hafs: semoga suka ceritanya kak/Heart/
total 1 replies
Siti Munawaroh
bagus
zi_hafs: Terimakasih kakak../Heart/
total 1 replies
OBELISKC
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
zi_hafs: /Rose/ jalan-jalan bareng author ya ke negeri dongengnya/Heart/
total 1 replies
Bé tít
Waktu baca jadi cepat berlalu, keren abis!
zi_hafs: wah terimakasih kak, jadi makin semangat buat berkarya../Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!