NovelToon NovelToon
Perjalanan Denia Bertemu Jodohnya

Perjalanan Denia Bertemu Jodohnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jonah Fernanda

awal perjalan cinta seorang gadis blasteran lokal maksudnya antara sunda dan sumatera yg berlabuh di pulau jawa yaitu tangerang banten ,kisah cinta seorang gadis bernama denia dan seorang pria bernama endra,sungguh ironis dengan cerita perjalanan cinta antara kedua insan yg berakhir dengan kebahagiaan yaitu bersatu dalam sebuah pernikahan yang sakral dan ini memang ada dalam kehidupan yg nyata.

Oleh: Jonah Fernanda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keluarga denia datang bertakziah

Di rumah keluarga harun sailendra tampak sunyi masih dalam suasana berkabung,dan suasana duka masih meliputi dirumah keluarga endra,hari ini hari pertama abi meninggalkan keluarganya,abi pergi dengan tenang dan damai

Dalam suasana duka itu,pada pagi harinya datanglah keluarga denia dari tangerang,karena mendengar berita,dari denia bahwa ayah mertuanya telah tiada

"ting..tong..assallamualaikum"terdengar suara bel rumah berbunyi saat umi,denia dan endra sedang berada di ruang tengah,masih dalam keadaan sangat berduka setelah kepergian abi,apalagi umi masih kelihatan merenung dan tak henti hentinya menangis

"waalaikum salam",eh..ibu,bapak"

"nak,apa kabar"tanya ibunya

"baik bu,ayo masuk bu,pak,dante,denok"

"iya teh"ucap dante dan denok,lalu denok,dante,ibu dan bapaknya bersalaman dengan denia dan merekapun masuk dengan diiringi denia untuk menemui uminya dan endra

"umi,ini ada ibu dan bapak kesini"

"bu,apa kabar"tanya ibunya denia menghampiri umi dan bersalaman lalu umi masih dengan mata sembab beranjak dari duduknya menyambut uluran tangan besannya itu

"baik bu,yaaa..beginilah keadaannya"jawab umi

"kami dari keluarga denia ikut prihatin atas musibah ini,yang sabar ya bu"ucap ibunya dan umi menangis lagi,melihat keadaan itu ibunya denia lalu merangkulnya dan mengusap ngusap punggungnya umi

"ibu yang sabar,kita doakan saja semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di disisi allah"jangan terlalu diratapi bu,saya merasakan kalau saya ada diposisi ibu pasti saya merasakan hal yang sama,tapi kalau terus terusan seperti ini nanti beliau tidak tenang disana,ibu yang ikhlas ya bu"hibur besannya

"ya ,terimakasih bu,saya sedikit agak tenang mendengarnya"

Oh iya bu,saya sama bapak denia ingin ziarah ke makamnya pak harun bisa diantar ya bu?"

"oh,ya bisa nanti diantar sama endra saja,tidak.jauh dari sini,dipemakaman umum"

"ya bu boleh,sekarang saja sebelum mumpung belum sore"

"ya sudah bu,mari sekarang saja saya antar"ucap endra

"ya sudah nak,makasih ya

lalu berangkatlah mereka untuk ziarah ke makam abinya endra

kita tinggalkan keluarga denia yang sedang ziarah,kita ke rumah orangtuanya endra,denia dan uminya sedang menyiapkan peralatan untuk digelar pada acara tahlilan nanti malam

"nak,tikar-tikarnya sudah disiapkan buat nanti para warga yang akan duduk disini?"

"sudah mi,tikar sudah siap tinggal digelar saja nanti,mikrofon juga sudah siap semua mi"ucap denia

"ya sudah,kita tinggal cek dulu apa, pesanan makanan cateringnya sudah akan diantar jam berapa supaya tidak terlalu sore datangnya,kalau bisa harus siap sebelum.warga yang mau tahlilan belum mulai"ucap umi

"iya mi,nanti aku telphon ke restorannya dulu",lalu denia menekan beberapa digit nomor pada tombol telphon rumah

"dengan resto jelita masakan catering,siang"sapa resepsionis dari ujung telphon

"siang,mbak gimana sudah siap pesanan atas nama umi ranti?"tanya denia,(ranti yang dimaksud adalah nama uminya endra)

"oh,atas nama umi ranti dijalan plp candu curug,pesan 250 porsi,apa benar bu?"

"iya benar,mbak,tolong diantar siang ini bisa nggak mbak?"

"oh iya bu,bisa siang ini juga petugas kurir kami akan mengantar ketempat ibu,aman bu,ada yangbisa sata bantu lagi bu,"ucapnya ramah

"sudah mbak,terimakasih saya tunggu,selamat siang"

"iya sama sama,siang juga bu"jawabnya

setelah selesai menelphon denia menghampiri uminya kembali,

"mi,aku izin keatas dulu ya ingin lihat niara,dari tadi belum aku tengokkin"

"iya nak,bawa kesini umi ingin menggendongnya"

"iya mi,sebentar ya"

lalu denia berjalan naik kekamar atas untuk melihat keadaan bayinya

"hallo...sayang,niara kamu sedang apa,anak pintar kamu udah mandi belum nih"begitu kata denia mengajak bicara anaknya,lalu diangkat bayinya untuk dimandikan

"euummm...anak bunda sudah harum nih,sekarang kita kebawah dulu ya,oma katanya kangen mau gendong kamu"

"aoh...euh...."celoteh bayinya

denia membawa bayinya kebawah untuk diberikan pada omanya

"ini mi,niaranya dari tadi tiduuur..terus,ini aku datang dia baru melek matanya"ucap denia

"ouh...cucu oma memang pintar ya,nggak mau ngerepotin bundanya sama omanya sedang sedih,opanya sudah bobo pulas sayang,nanti kamu besar kita main ya kerumah opa"hiks...hiks.."umi berucap seperti itu malah menangis

"aoh....meumm..."celoteh niara seakan menghibur omanya

"hehe...kamu bicara apa sayang,sama oma,sayang"ucap oma sedikit terhibur oleh cucunya

"assallamualaikum",terdengar suara dari depan pintu,rupanya sikembar sudah pulang

"bunda,oma"sapa keduanya dan seperti.biasa mencium tangan oma dan bundanya

"oma,bunda,memang ada apa ramai sekali banyak orang didepan semuanya mengusap kepala aku sama sava,terus ini ada apa,sofanya nggak afa cuma ada tikar tikar ini buat apa oma,bunda?"

mendengar itu umi dan denia saling menatap,ternyata kedua cucunya ini hampir terlupakan dan belum tahu keadaan yang sebenarnya,kalau opanya sudah tidak ada,

"kakak sama sava ganti baju dulu,makan dulu tuh! sudah disiapkan sama bik jum dimeja makan,nanti aja jawabnya ya" ucap denia

"ya sudah bun,oh iya opa mana,tadi pagi kata opa kalau aku sudah pulang mau ngajak aku belajar sepeda"ucap dava

"adduh!denia menepuk dahinya bingung harus bicara apa pada kedua anaknya itu apalagi opanya sangat dekat dengan dava

"kan tadi apa kata bunda kalian mandi dulu ya nanti kasih tahu",soalnya bunda sama umi sedang sibuk ya"

"iya deh"yang namanya anak anak langsung lupa dan apa yang dikatakan bundanya mereka turuti dan mereka kerjakan apa yang dikatakan bundanya

tak berselang lama terdengar suara mobil endra sampai,ternyata keluarga denia sudah selesai ziarahnya,terlihat oleh denia endra dan keluarganya sedang bersalam salaman dengan beberapa orang yang sedang membantu memasang tenda untuk nanti malam acara tahlillan,lalu mereka masuk kedalam rumah disusul oleh keluarga denia

"assallamualaikum bu"ucap ibunya denia pada umi tetap santun

"oh..ini,cucu nenek yang bungsu,mana sini nenek gendong,sayang belum kenal ya sama nenek"

"aoh..aoo..."

"iih...pintarnya cucu nenek jawab nenek ya tadi"

lalu dante dan denok mendekati ibunya dan niara

"hallo...dedek niara kenalkan ini tante denok"kita temenan ya"ucap denok mencandai keponakannya

"aaa...aa.."begitu bayi niara membalasnya seolah mengerti

"jangan mau dek,sama om dante aja ya kenalannya"ucap dante melaga laga denok

"dante,denok kalian masih seperti anak kecil saja,kalian sudah besar masih saja saling sirikkan ah"ucap bapaknya

"hehe...iya pak maaf"ucap dante

"semua keluarganya yang melihatnya hanya tersenyum

"iya sudah gagah begitu,sudah menyamai abang tuh,tingginya"ucap endra

"ah ..abang bisa aja masih gagahan abang,justru ingin sekali punta tubuh atletis seperti abang"jawab dante

"memang kamu sekarang kuliah semester berapa?"

"aku sekarang masih semester 2 bang,tinggal setahun lagi"

"syukurlah,nggak terasa ya,kamu sudah mau jadi sarjana"ucap endra

"sudah punya kekasih?"tanya endra

"ah..abang,aku yang mau sih banyak tapi aku masih ingin menyelesaikan kuliah dulu"

"wah sombong nih!,tapi hebat kamu,abang salut sama pemuda seperti kamu,ya udah tetap semangat ya kejar impianmu untuk bisa membanggakan kedua orangtua kamu"ucap endra

"kamu denok,sekarang sudah sekolah kelas berapa"

"aku masih smk bang,kelas sepuluh bang"

"kamu smk ambil jurusan apa?"

"aku jurusan akutansi bang,soalnya aku nanti ingin kerja di bank"

"wah..hebat,berarti nanti kamu kalau kuliah bisa ambil jurusan perbankan"

"insyaallah bang,kalau ada biaya"ucap denok,sedih

"iya nak,bapak sudah tua,sudah pensiun sudah nggak kuat lagi kerja,sering sakit sakitan,huk...huk.."

melihat itu endra merasa iba karena keluarganya denia adalah keluarganya juga,adik denia berarti adiknya juga

"ya sudah pak nggak usah khawatir,nanti aku bantu biayanya sampai mereka selesai pendidikannya"

"masya allah beneran nih bang?"tanya denok menyelak omongan endra dan bapaknya

"dek,nggak boleh begitu nggak sopan,bang endra dan bapak yang berbicara,kamu sudah menyelak"

"eh..iya teh maaf,maaf ya bang"

"iya sudah nggak apa,iya dek jangan takut nggak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,insyaallah nanti abang yang tanggung"

"iya bang terimakasih"ucap denok dan dante

"maaf nak,bapak jadi merepotkan nak endra"

"tidak pak,bagi saya kebahagiaan denia adalah kebahagiaan saya juga,begitu pula karena keluarga denia adalah keluarga saya juga,maka denok dan dante yang sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri maka saya juga berkewajiban juga dalam masalah pendidikan mereka"

"ya nak endra terimakasih cuma itu yang bisa bapak ucapkan"

"iya pak sama sama"

saat mereka sedang berbincang bincang dari atas terdengar suara sikembar

"kakek!,nenek!kalian datang ya?"hore...!teriak keduanya sambil berlari lari

"huff..!kalian sudah besar besar ya,cucu kakek,kalian darimana jangan lari lari nanti jatuh"ucap kakeknya dan langsung memeluk cucunya bergantian

"nene?!,..kapan nenek sama kakek datang kok kita nggak tahu"celoteh sava memeluk neneknya

"dari siang tadi sayang,tapi kakek,nenek sama om dante dan tante denok pergi ziarah ke makam opa kalian dulu",memang kalian tadi kemana aja,kok nenek nggak lihat"ucap neneknya

"hadduuh?!...ucap denia lalu mereka saling bertanya tanya dan denia hanya terdiam bingung

"lho,tunggu!,tunggu!,tadi siapa nek,opa?"opa!,...opa, mana, soalnya kan aku nanya ke bunda,tadi kata bunda opa sedang dikantor,masih kerja,belum pulang"

"hahh!...apa sayang,bundamu bilang apa?"tanya endra penuh selidik

"nggak nak bukan begitu bundanya dan umi khawatir kalau mereka tahu tadi takutnya,mereka histeris,syok,apalagi dava kan dekat sama opanya,pikir umi dan bundanya nanti juga mereka lambat laun akan tahu dengan sendirinya"ucap umi membela denia

"mi,tapikan sekarang mereka tahu juga tapi kita juga jadi bingung juga bagaimana cara menjelaskannya"

"eumm..nak endra biar bapak saja yang ngomong barangkali mereka mengerti"

"boleh pak,barangkali benar mereka akan mengerti,nantinya setelah bapak jelaskan"

"dava...sava...."kakeknya memegang lengan dava,sini duduk sama kakek,kakek akan cerita sedikit sama dava,sini sayang"ucap kakeknya lembut

"ada apa kek,memang kakek mau cerita apa tentang opa?"ucap dava lugu

"begini,bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati).

sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat,supaya dapat surganya nanti"

mendengar penjelasan dari abi dava malah garuk garuk kepala

"bapak,sih mereka berduakan masih bocil belum sampai sejauh itu pak,pikirannya"ucap dante

"hadduuh!...ya udah kamu aja dante yang jelaskan!"

"yee..bapak,sini biar aku saja gini dava keponakan om yang ganteng,yang membuat opa siapa?"

"allah"jawab dava

"dava sudah belajar belum,kalau kita semua termasuk opa terbuat dari apa?"

"tanah"

"nah,dulu nabi adam pertama diciptakan,ditempatkan dimana?

"surga"

"yee kakak,sama aja lagian udah kaya kuis aja tebak tebakkan,hihi.."ledek denok

"udah kamu aja kalau bisa"

semua keluarganya hanya senyum senyum saja dan geleng kepala melihat kelakuan dante dan denok,akhirnya endra sendiri yang menjelaskan,

"begini,dava semua yang hidup pasti akan mati,manusia,hewan,tumbuhan,pasti semuanya akan mati,nah sama aja seperti contohnya opa tadinya sedang ada sama kita tiba tiba diambil lagi sama allah,nanti nggak tahu nanti siapa lagi yang akan diambil sama allah mungkin ayah,atau bunda,atau mungkin umi salah satu dari kita akan mati juga"

"huaumm...huah..dava malah menguap ngantuk

"hua....haha..!semua satu keluarga tertawa dengan peristiwa yang terjadi saat ini seolah kesedihan terlupakan

"

1
Yendra Mahendra
namanya juga seorang nenek lebih sayang sama cucunya daripada anaknya sendiri
Yendra Mahendra
menurutku cerita perjalanan denia ini mengungkap riwayat cintanya denia hingga bertemu jodohnya dan membina rumah tangga sehingga menjadi rumahtangga yang samawa,ada percintaan manisnya dan pahitnya ujian demi ujian tapi mereka tetap bersabar,bagus dijadikan inspirasi untuk anak anak muda ambil positifnya,
untuk penulis,cerita ini bagus untuk lebih dikembangkan
kritiknya dari saya;untuk penulisan dalam kata katanya kalau bisa tolong diperbaiki ,jangan sampai ada kata kata yang salah ketik trimakasih
Yendra Mahendra
sitomboy jadi juga tunangan
Yendra Mahendra
endra ternyata bisa juga bercandanya
Yendra Mahendra
ujian untuk guru killer
Yendra Mahendra
gimana nggak naksir tuh guru killer kalau denoknya walau tomboy tapi cantik bahenol
Yendra Mahendra
nggak nyangka sitomboy udah punya pacar
Yendra Mahendra
hebat dante bisa membanggakan kedua orangtuanya
Yendra Mahendra
sukses
Yendra Mahendra
bagus dong kartika sudah insyaf
Yendra Mahendra
ada kesedihan ada kedukaan
Yendra Mahendra
turut berduka cita ya endra
Yendra Mahendra
begitulah cara orang yang menyadari tanda,terimakasihnya pada allah
Yendra Mahendra
alhamdulillah ujian telah terlewati
Yendra Mahendra
namanya juga ujian
Yendra Mahendra
denia istreri salehah
Yendra Mahendra
bapaknya juga nggak jelas!!
Yendra Mahendra
kartika edddannn/Curse/
Yendra Mahendra
waw mantap /Good/
Yendra Mahendra
kalau kampungku sudah tergusur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!