NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:37.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29. Hubungan gelap.

"Zeva!" tiba-tiba Risya dan Arga datang. Wajah Risya tampak cemas yang langsung menghampiri Zeva dengan memeluk Zeva yang membuat Zeva bingung dengan sang mama yang tiba-tiba sangat aneh.

"Kenapa kamu tidak bilang sama mama dan papa. Apa yang terjadi pada kamu Zeva. Kenapa kamu diam saja dan tidak menceritakan semuanya nak. Jika kamu hampir celaka," ucap Risya menangis memeluk Zeva yang membuat Zeva semakin bingung.

Zeva melonggarkan pelukan itu dan melihat mamanya.

"Apa maksud mama. Menceritakan apa?" tanya Zeva.

"Zeva kami dari kantor Polisi. Polisi sudah menangkap orang yang ingin melecehkan kamu saat malam itu," ucap Arga. Zeva kaget mendengarnya. Dia tidak tahu bagaimana ceritanya. Kenapa orang tuannya bisa tahu dan Polisi juga kenapa tahu. Zeva juga tidak menceritakan kepada Polisi.

"Kamu pasti mengalami ketakutan saat itu. Kamu tidak apa-apakan, mereka tidak menyakiti kamu kan?" tanya Risya dengan memegang pipi Zeva yang benar-benar takut.

"Dari mama dan papa tahu semuanya," batin Zeva.

Zeva melihat kearah Askara. Sekaan bertanya apa Askara yang menceritakan pada Polisi.

"Maafkan papa Zeva. Papa tidak tahu apa yang kamu alami ternyata sangat berat dan papa terlalu sibuk menyalahkan kamu," sahut Arga yang juga menyesal.

"Sayang kamu tidak apa-apakan. Apa kamu trauma dengan kejadian itu?" tanya Risya lagi yang begitu mencemaskan Zeva.

"Mah, pah, Zeva tidak apa-apa. Mereka tidak sempat menyakiti Zeva. Jadi mama jangan khawatir dan lagi pula kejadiannya juga sudah lama," ucap Zeva.

"Kenapa harus bohong Zeva. Polisi mendapatkan pengakuan dari mereka. Jika orang-orang jahat itu sempat memukul kamu saat kamu berontak untuk menyelamatkan diri," Risya begitu sesak yang tidak membayangkan bagaimana Zeva saat itu.

"Mah, itu sudah berlalu dan yang terpenting Zeva baik-baik saja," sahut Zeva yang pasti tidak ingin membuat kedua orang tuanya mengkhawatirkan dirinya berlebihan.

"Dan iya mah, ini Dokter Askara. Dokter Askara saat itu menolong Zeva," sahut Zeva yang tidak melupakan Askara sebagai penyelamat hidupnya.

Risya dan Arga melihat ke arah Dokter yang sejak tadi berada di antara mereka. Askara menundukkan kepalanya dengan sopan kepada kedua orang tua Zeva.

"Kamu menyelamatkan putri kami?" tanya Risya.

"Hanya kebetulan saya ada di Bali saat itu. Saya bertemu dengan Zeva sebelumnya di pesawat dan bertemu kembali di Bali. Saat itu saya memang gagal menangkap orang-orang yang mengganggu Zeva dan mereka berhasil kabur. Tapi syukurlah. Jika mereka bertiga sudah ditangkap dan bisa ditangani pihak berwajib," jelas Askara.

"Saat itu Zeva keluar larut malam untuk mencari kakaknya yang tidak ditemukannya," lanjut Askara yang juga membawa nama Rora agar kedua orang tua Zeva sadar.

Jika Zeva sejak awal sudah mencari kakaknya dan bukan mengabaikan Rora. Penjelasan Askara malah membuat Zeva panik. Dia tidak ingin Askara berbicara terlalu banyak yang membuat orang tuanya semakin khawatir dan merasa bersalah

"Zeva kamu tidak cerita apa-apa kepada mama dan papa," sahut Risya yang tidak tahu lagi apa yang disembunyikan putrinya.

"Kamu pasti merasa tertekan dengan semua ini," ucap Risya dengan kesedihannya.

"Mah, sudahlah. Mama sama papa jangan memikirkan hal itu lagi. Zeva sekarang ada di sini bersama mama dan papa dan Zeva baik-baik saja," ucap Zeva.

"Zeva media sedang membicarakan kasus ini. Tapi kamu jangan khawatir papa minta mereka untuk menyamarkan nama kamu dan identitas kamu," sahut Arga.

"Iya pah. Terima kasih sudah melakukannya," sahut Zeva dengan lega.

"Dokter Askara, terima kasih kamu sudah menolong Zeva saat itu. Mungkin jika tidak ada kamu. Zeva mungkin akan bernasib sama dengan Rora. Saya benar-benar tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan kamu," ucap Risya dengan air matanya yang terus saja keluar.

"Tante jangan berlebihan. Seperti apa yang saya katakan sebelumnya. Saya hanya kebetulan ada di sana," sahut Askara.

"Jadi aku pernah bertemu dengan Dokter Askara sebelumnya di pesawat," batin Zeva yang mencoba untuk mengingat.

"Ya sudah Zeva sekarang ayo kita temui kakak kamu," ucap Risya.

"Iya mah," sahut Zeva.

"Permisi Dokter!" ucap Zeva pamit. Askara mengangguk kepalanya. Lalu mereka semua pergi.

"Jika Polisi tidak menangkap pelakunya. Mungkin saja sampai saat ini kedua orang tuanya masih tetap menyalahkannya. Dia terus merasa baik-baik saja yang merasa bersalah atas apa yang terjadi. Dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana dirinya. Masih remaja. Tetapi pikirannya sangat dewasa," batin Askara yang terlihat kagum dengan kepribadian Zeva.

Askara beberapa kali melihat Arga terang-terangan menyalahkan Zeva. Askara terkadang simpatik dan rasanya ingin berbicara. Namun merasa dirinya bukan siapa-siapa jadi tidak punya hak untuk ikut.

Tetapi apa yang di lihatnya sekarang membuatnya benar-benar sangat lega. Dengan begitu kedua orang tua Zeva bisa lebih memperhatikan Zeva.

************

Bryan berada di dalam mobil yang berhenti di pinggir jalan yang tampak sepi.

Bryan yang melihat berita tentang kematian Steffie. Berita yang baru keluar setelah mayat Steffie diotopsi kembali.

"Kematian Steffie Chopra bisa di pastikan di bunuh dan Dokter kembali melakukan otopsi pada mayatnya yang sempat dikubur. Steffie d pernah hamil dan baru mengalami keguguran. Namun saat kejadian naas yang menimpa Steffie. Steffie sudah tidak hamil lagi,"

"Polisi sekarang akan menetapkan Bryan yang ternyata kekasih dari Steffie sebagai tersangka untuk menyelidiki kasus dari kematian Steffie," Pembawa berita menyampaikan informasi terbaru.

"Argh sial!" Bryan memegang kepalanya sembari meremas rambutnya dengan kuat yang benar-benar frustasi sekarang dirinya terlibat atas kematian dari Steffie.

Flashback.

Steffie dan Bryan yang baru saja jalan-jalan dan Bryan yang mengantarkan Steffie pulang larut malam.

"Kamu tidak mau mampir dulu. Mama dan papa sedang di Luar Negri," ucap Steffie yang berada di dalam mobil bersama dengan Bryan menatap kekasihnya itu dengan penuh maksud.

"Kamu takut sendirian?" tanya Bryan.

"Iya. Lagi pula besok adalah hari Minggu dan kamu tidak apa-apa harus menginap di tempatku," ucap Steffie.

"Baiklah!" sahut Bryan setuju.

Tidak ada orang tua Steffie dan Bryan yang membuat Steffie nekat membawa Bryan menginap di rumahnya. Keduanya yang berciuman sembari menuju kamar Steffie. Bryan yang menutup pintu kamar dengan kakinya dan ciuman keduanya yang semakin panas dengan saling membalas.

Sampai akhirnya ciuman keduanya berhenti yang sama-sama memberikan udara untuk bernafas. Namun Bryan terlihat dipenuhi dengan gairah langsung mendorong Steffie ke atas ranjang dengan Steffie yang terlentang tersenyum pada kekasihnya yang berdiri tepat di hadapannya.

Steffie menjulurkan jarinya yang mengajak Bryan untuk melakukannya hal yang lebih. Steffie terlihat sangat pintar menggoda kekasihnya dengan senyumnya yang menarik.

Bryan yang dipenuhi dengan gairah dan nafsu membuka kaos yang dikenakannya dan langsung menindih tubuh kekasihnya dan meraup kembali bibir yang menjadi candunya. Keduanya yang kembali berciuman dengan panas.

Ciuman yang berpindah ke leher jenjang Steffie memberikan tanda kepemilikan di sana. Tangan Bryan yang juga tidak tinggal diam yang meraba-raba tubuh Steffie, bahakan melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Steffie.

"Kamu pacaran dengan Rora, Bryan. Jadi biarkan aku menjadi pacar kamu yang bisa memiliki kamu dan kamu bisa memiliki aku dan merasakan mu," bisik Steffie telinga Bryan sembari memberikan sensasi panas di telinga Bryan.

Bersambung

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!