Tuan Autis

Berhubung hari itu Velisha memiliki waktu luang, dan Riza juga merasa pasti akan sedikit jenuh kalau harus diam dan menani Velisha di rumahnya seharian.

Jadi Riza mengajak Velisha pergi keluar untuk sekedar melepaskan penatnya, dengan harapan bisa cepat mengembalikan mood positifnya yang sempat down.

Mereka menaiki sebuah bus tour kota terbuka yang memang di peruntukan untuk berkeliling keliling di wilayah kota B, dan mereka duduk berdampingan di dalam bus yang berpenumpang beberapa orang saja, karena memang itu bukan hari libur.

Velisha nampak cantik dengan stelan outfit tunik coklat kotak kotak berlengan putih, di padu topi bucket jeans di kepalanya yang mempermanis penampilanya.

Sementara Riza hanya mengenakan stelan kaos abu abu muda dan stelan celana jeans yang sederhana seperti biasanya, namun tidak mengurangi kesan gagah dan tampan pada dirinya.

"Kita mau kemana sih?" tanya Velisha.

"Sebenarnya aku tidak punya rencana akan mengajakmu kemana, aku hanya ingin menemanimu jalan jalan saja" ucap Riza

"Oh, kukira kau punya tempat yang ingin kamu kunjungi, ini masih pagi, jadi mungkin gak ada tempat yang seru untuk bisa di kunjungi" ucap Velisha.

"Setidaknya kita keluar, jika kamu di rumah terus, takutnya mood kamu akan sulit di obati" ucap Riza.

"Tidak juga, asalkan aku denganmu, di manapun itu sepertinya moodku akan mudah membaik, tidak terkecuali jika di rumah" ucap Velisha

Riza langsung tersenyum renyah, "Itu kedengarannya seperti kau sedang menggodaku" ucap Riza.

"Bukan menggoda, tapi memang itu kenyataan, aku juga tidak tau kenapa, tapi rasanya apapun beban yang sedang kuhadapi, mudah sekali hilang kalau aku bersamamu" ucap Velisha

"Jangan berbicara seperti itu terus, itu terlalu manis, kecuali kalau kau mau bertanggung jawab kalau aku nanti bawa perasaan" ucap Riza

Velisha hanya tersenyum menanggapinya.

"Oh, Wait wait, aku akan cari rekomendasi destinasi yang seru dari web saja, siapa tau ada tempat yang cocok untuk kita kunjungi sekarang" ucap Velisha langsung mengotak ngatik ponselnya.

"Boleh juga" ucap Riza yang juga ikut melihat ponsel Velisha.

"Kesini rame kayaknya ni, tapi masih dingin juga sih kalau ke waterpark di jam segini, harusnya agak siangan" ucap Velisha.

"Kalau ke Zoo, seru gak kira kira?" tanya Riza saat melihat rekomendasi lain.

"Mmm, sepertinya seru juga sih, sudah lama aku tidak pergi kebun binatang, kita kesana saja" ucap Velisha.

"Baiklah, setuju" ucap Riza.

Mereka pun akhirnya pergi k kebun binatang yang masih ada di dalam kota, dan Jaraknya juga tidak terlalu jauh, dan ramah juga di kantong Velisha.

Mereka menghampiri loker dan membeli tiket untuk mereka masuk, dan kedatangan mereka pun langsung di sambut oleh rindangnya pepohonan dengan nuansa alam buatan yang menyerupai habitat asli untuk hewan hewan di sana, seakan mereka baru saja memasuki sebuah hutan belantara namun berdimensi kecil.

"Hah, hahah, benar benar suasana yang bagus untuk mencari mood yang bagus" ucap Velisha.

"Ya kurasa kau benar," ucap Riza

Dan hal yang paling awal mereka temui saat memasuki area itu adalah kura kura air yang berukuran sangat besar di kolam khusus.

"Waw, lihatlah , itu kura kura atau penyu, belum pernah aku melihat yang sebesar itu," ucap Velisha menunjuk kura kura yang berada di dalam air yang jernih di dasar kolam.

"Entahlah, mungkin masih semacamnya" ucap Riza yang juga tidak terlalu tau jenis kura kura yang mereka lihat, padahal ada informasi yang di tempel di dinding prihal kura kura tersebut, namun mereka tidak membacanya.

"Ayo kesana, aku sudah tidak sabar ingin melihat Rusa" ucap Velisha.

"Baiklah"

Mereka segera memasuki wilayah kebun binatang itu lebih dalam lagi dan menjumpai berbagai jenis hewan yang beranekaragam bentuknya, tapi Velisha hanya ingin berfoto dengan Rusa jantan yang memiliki tanduk yang meliuk liuk di kepalanya.

Velisha langsung memasuki kandang Rusa yang seperti sebuah taman dengan padang rumput hijau, dan di pandu oleh petugas kebun binatang.

"Ayo kemari, aku punya makanan kalian?" ucap Velisha memancing rusa rusa iti dengan sayuran segar yang dia bawa.

Sontak Velisha pun langsung di kerumuni oleh semua Rusa yang ada di sana, dan Velisha segera mendekati target nya ya itu sang rusa jantan yang paling besar di antara yang lainya.

"Kak, ayo foto cepat, mumpung rusanya ada di dekatku" ucap Velisha

"Oh oke, siap, tiga dua satu, oke, lagi lagi" ucap Riza yang jadi kameramen dadakan bentuk Velisha.

Riza juga tidak lupa mengambil beberapa vidio momen untuk story di akun pribadi Velisha tentunya.

Petualangan mereka berlanjut mengunjungi satwa lainya, dari mulai yang berukuran kecil sampai besar, dari hewan yang biasa sampai hewan yang langka, dan tetunya semuanya di abadikan di ponsel Velisha.

Tidak lupa mereka juga mencoba beberapa wahana yang ada di sana, salah satunya naik gajah dan naik kayak bebek di danau buatan.

…

Menjelang siang di tempat makan.

"Hah, seru seru, teman teman kuliah ku sampai bertanya tanya aku sedang ada di mana sekarang" ucap Velisha sambil fokus melihat komentar komentar temanya di story nya.

"Tentu saja, kau bolos kuliah dan malah pergi jalan jalan, mungkin itu pendapat mereka" ucap Riza

"Iya sih, pasti gitu. Haa ha, masa mereka bilang aku penakut sih" ucap Velisha.

"Di momen mana?" tanya Riza memperhatikan ponsel Velisha.

"Ini, yang aku naik gajah tadi" ucap Velisha memperlihatkanya.

"Iyalah, ekspresimu itu emang keliahatan takut" ucap Riza.

"Iya sih, kalau lihat di vidio kelihatanya gajah itu lucu lucu, tapi liat aslinya nakutin tau, ini kali pertama aku naik gajah" ucap Velisha.

"Ya sudah taruh dulu ponselmu, makanannya sudah mulai dingin, kamu makanlah dulu," ucap Riza mengingatkan.

"Ya baiklah" Velisha segera menaruh ponselnya di meja dan mulai menyantap makanannya yang sudah sedari tadi menunggu di makan.

"Kau senang hari ini ?" tanya Riza.

"I'm very very happy, kamu bisa melihatnya sendiri kan" ucap Velisha yang full senyum sedari awal.

"Ya aku hanya ingin memastikanya saja" ucap Riza sambil menyantap makanan nya juga.

Tidak lama ponsel Velisha tiba-tiba berbunyi tanda panggilan masuk

Velisha segera melihatnya dan langsung menjawab panggilan itu.

"Mau apa lagi kamu menelponku?, bukankah hutang di antara kita sudah lunas?" tanya Velisha dengan nada ketus.

📲"Aku tau, aku hanya ingin minta maaf soal kemarin" ucap Zidan di sebrang telpon.

"Kau benar benar sudah mebuatku malu Zidan, dan semudah itu kau meminta maaf?, jangan harap" ucap Velisha

📲"Velisha, aku tau aku salah, aku minta maaf, beri aku kesempatan sekali lagi, aku bisa buktikan kalau aku bisa lebih baik dari dia" ucap Zidan.

"Dia?, siapa maksudmu?" tanya Velisha sedikit ngelag.

📲"Aku tau pacarmu yang sekarang lebih keren dariku, tapi itu tidak menjamin kalau dia lebih baik, dia pasti hanya ingin memanfaatkan kepolosanmu saja Velisha" ucap Zidan.

Velisha langsung memutar mata malasnya, karena dia tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan Zidan.

"Dengar, aku tidak paham maksudmu dia itu siapa, aku sedang sibuk sekarang, jadi babay" ucap Velisha ingin mematikan ponselnya.

Tapi Velisha sedikit tertahan karena rasa penasarannya soal orang yang kemarin sudah melunasi hutangnya pada Zidan, dan berpikir mungkin yang di maksud Zidan adalah orang itu, jadi Velisha tidak langsung memutus panggilannya untuk mendapat petunjuknya.

📲"Tunggu-tunggu Velisha, aku mohon jangan matikan dulu panggilannya" ucap Zidan.

"Apalagi?, kau sudah tau pacarku yang sekarang kan?, jadi ya sudah, kita akhiri hubungan kita sampai di sini, ok?" ucap Velisha.

📲"Ayolah, jangan seperti itu, aku masih mencintaimu Velisha, aku akan buktikan kalau aku bisa lebih baik dari pria itu" ucap Zidan.

"Memangnya kau tau apa soal dia, hhmh?" tanya Velisha.

📲"Ya, aku, aku tau dia hanya modal tampang dan motor mahal doang kan, aku juga bisa seperti itu kalau memang kamu suka motor besar" ucap Zidan.

"Gak jelas, sudahlah aku sudah muak mendengarmu bicara" ucap Velisha langsung mematikan panggilannya dan memblokir nomor Zidan.