Instagram; Tantye005
Tiktok: Cepen
Juara dua lomba anak Genius S4
"Sejatinya, gadis yatim piatu sepertiku tidak akan mendapatkan cinta dari siapa pun, termasuk suamiku sendiri."
Alea harus menelan pil pahit di detik-detik menantikan kelahiran buah hatinya. Wanita itu tidak sengaja mendengar pembicaraan sang suami dengan wanita di masa lalunya. Di mana Rocky, akan menikahi Arumi setelah Alea melahirkan anak yang tidak sengaja tertanam di rahimnya.
Tidak ingin dipisahkan oleh buah hatinya, Alea memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan sang suami hingga 6 tahun lamanya. Selama itu pula dia selalu mendapatkan hinaan lantaran mempunyai anak tanpa suami.
Namun, persembunyian yang dia lakukan akhirnya tercium juga ketika anak kembar yang dia besarkan bertemu dengan Rocky secara tidak sengaja di ajang pencarian bakat cilik.
Akankah Alea dan Rocky dipersatukan oleh anak-anak mereka, ataukah mungkin anak itu akan menjadi pemicu perselisihan karena hak asuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Mulai goyah
Sejak beberapa jam yang lalu, tatapan Rocky tidak pernah teralihkan pada wajah Alea yang sedang menutup mata. Entah kenapa jantungnya bereaksi berlebihan berada satu ranjang yang sama dengan istrinya. Padahal jarak mereka cukup jauh lantaran ada tiga anak di tengah-tengah mereka. Davino tepat di sampingnya atas permintaan Alea, Arumi di samping Alea, dan Devina tepat di tengah-tengah.
Dengan pergerakan pelan Rocky menggeser tubuhnya untuk turun dari ranjang tanpa menimbulkan pergerakan cukup intens yang bisa membangunkan Davino. Ia mengelilingi tempat tidur kemudian memegang lengan Alea.
"Alea," panggil Rocky setengah berbisik.
"Hm."
"Geser sedikit, kamu bisa saja terjatuh," ujarnya.
Mungkin karena sangat mengantuk, Alea menggeser tubuhnya tanpa membuka mata, saat itulah Rocky meletakkan bantal guling tepat di belakang Alea, karena tidak ingin wanita itu terjatuh ke lantai. Setelah memastikan Alea dan anak-anaknya tidak akan terjatuh, Rocky keluar dari kamar dan berbaring di sofa ruang tamu.
Mata Rocky enggang terpejam padahal sudah jam 2 pagi. Isi kepalanya dipenuhi oleh ucapan Eril tadi. Di mana ia harus mengambil keputusan. Ia tidak bisa mendapatkan semua yang ia inginkan, artinya pria itu harus melepaskan salah satu dari mereka.
Namun, Rocky harus melepaskan siapa? Di luar dari si kembar, Rocky tidak ingin jika Alea pergi lagi, tetapi di sisi lain ia tidak ingin menyakiti Arumi. Pria itu cukup menyesal telah memperlakukan Arumi buruk dulu saat bekerja di perusahaan Cakra sebagai desain interior.
Rocky meraih ponselnya kemudian menghubungi Adrian tanpa peduli saat-saat seperti ini sedang nyenyaknya tidur.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Adrian disertai uapan kecil.
"Apa yang akan kau lakukan jika diberi dua pilihan?"
"Pilihan apa?" Kening Adrian mengerut di seberang telepon.
"Kau memiliki kedai dengan beberapa cabang di tempat lain, tetapi kamu tidak menyukai usaha yang kamu jalani saat ini. Terus kau ditawarkan sebuah perusahaan besar yang sangat kau sukai tetapi belum tentu menjadi milikmu."
"Tuan ayolah, secara logika saya akan memilih yang pertama. Meski saya tidak menyukai pekerjaan itu, setidaknya ia bisa menentukan masa depan karena sudah pasti memilikinya. Dibandingkan harus berjuang mendapatkan pekerjaan yang saya sukai yang belum tentu akan saya miliki."
"Kau tidak ingin berubah pikiran?"
"Untuk apa? Lagi pula berubah pikiran atau tidaknya saya tidak akan mendapatkan keduanya."
"Ya sudah kalau begitu."
"Astaga Tuan, anda membangunkan saya hanya untuk bertanya hal itu?"
"Kenapa kau ingin protes?"
"Tidak, Tuan. Semoga bahagia." Adrian memutuskan sambungan lebih dulu tetapi itu tidak membuat Rocky marah.
Pria yang mempunyai tiga anak itu mulai memejamkan matanya. Memikirkan kata-kata Adrian dan digabungkan oleh nasehat adiknya tadi. Jika boleh jujur, ia tidak pandai mengambil keputusan jika menyangkut kehidupannya sendiri. Berbeda jika dalam bidang pekerjaan, ia bisa menyelesaikannya dengan cepat.
...
Alea meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku akibat tidur dengan sedikit pergerakan. Ia membuka mata dan tidak mendapati Rocky di ujung sana, bahkan bantal guling yang semula ada pada Rocky ada di belakang tubuhnya.
"Ke mana dia?" gumam Alea.
Ia segera keluar dari kamar tanpa membangunkan anak-anaknya, berniat ke apartemen sebelah membuat sarapan untuk anak-anak. Langkahnya terhenti ketika melihat Rocky tidur di sofa tanpa penutup apapun di tubuhnya selain sehelai baju kaos dan celana pendek.
Suara deringan ponsel di atas meja membuat Alea buru-buru melangkah karena tidak ingin Rocky tahu bahwa ia sedang memperhatikan sejak tadi. Saat melewati meja, ia tidak sengaja melihat nama pemanggil yang ternyata dari Arumi.
Entah mengapa ia selalu merasa kesal setiap kali teringat dengan masa lalu Rocky. Ia rasanya ingin melabrak wanita itu agar tidak mengganggu suaminya. Namun, jika ia melakukan hal itu, sudah pasti ia mempermalukan dirinya sendiri. Bagaimana tidak, statusnya digatung dan Arumi adalah wanita yang Rocky cintai.
Alea sama sekali tidak mempercayai ucapan Arumi kecil yang mengatakan Rocky selalu memandangi fotonya sebelum tidur, terlebih saat di kamar tadi ia tidak mendapatkan foto apapun. Bisa saja Arumi salah melihat.
Tepat saat Alea meninggal apartemen Rocky, sebuah pesan masuk ke ponsel pria itu berbarengan pemiliknya terbangun.
Aku ada di basemen
Itulah isi pesan yang masuk ke ponsel Rocky. Ia langsung terbelalak. Ia tidak menyangka Arumi akan kembali ke Jakarta di pagi-pagi seperti ini, padahal ia berniat akan menemui jika urusan pekerjaannya telah selesai di kantor.
Rocky beranjak dari duduknya. Hanya mencuci muka dan keluar dari apartemen. Tentu saja tujuannya untuk menemui Arumi.
❤❤❤❤
🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤣🤣
❤❤❤❤