NovelToon NovelToon
THE TWINS

THE TWINS

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:524.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mommy Shine

Clara yang tak tau apa-apa.. malah terjebak pada malam panas dengan seorang pria yang tak dikenalnya akibat dari jebakan seseorang. Dan dihadapkan pada kenyataan jika dirinya tengah hamil akibat malam panas pada malam itu.

Akankah clara mempertahankan kehamilannya itu, atau malah sebaliknya? Dan siapakah pria yang telah menghamilinya? Dan siapa yang telah menciptakan konspirasi tersebut?

Yuk simak kisah clara disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Memang! Karena yang selama ini bersama kalian kan bukan aku, tapi Arsen. Anak dengan wajah yang begitu mirip denganku." ucapan Airlen, yang hanya mampu Airlen ucapkan dalam hatinya sembari menatap semua orang.

"Apa salah jika merindukan keluarga sendiri?!" ucap Airlen. "Itu karena.. Saat aku terbangun aku tak mendapati satupun dari kalian di ruangan ini. Ku kira kalian akan meninggalkan ku di sini sendirian," lanjutnya dengan berpura-pura merajuk untuk menutupi kebenaran yang sebenarnya.

"Kau ini, kau adalah satu-satunya permata berharga di keluarga kami, jadi mana mungkin kami meninggalkan kau sendiri di sini. Kau ini ada-ada saja," ucap Granny Aerin sembari kembali memeluk sang cucu. "Bagaimana keadaanmu sekarang? Kenapa oksigen itu bisa terlepas? Siapa yang melepasnya" ucapnya lagi dengan begitu banyak pertanyaan seraya mengurai pelukannya dari Airlen.

"Aku__"

"Astaga!" seru Granny Aerin.

"Kenapa, Mom?" tanya tuan Arkhana yang panik mendengar seruan Granny Aerin, takut jika terjadi sesuatu pada sang anak seraya menghampiri.

"Kemana infus mu?!" tanya Granny Aerin tak menanggapi pernyataan dari anaknya sendiri karena lebih fokus pada sang cucu sambil mengangkat dan membolak-balikkan tangannya.

"Entahlah," Airlen berucap sembari mengedikkan bahunya. "Waktu aku terbangun, semua sudah seperti ini," sambungnya.

"Tapi, bagaimana bisa?? Dan juga tak ada bekasnya sama sekali," ucap Granny Aerin sembari terus menatap tangan yang tadinya tertusuk jarum infus.

Padahal Granny Aerin ingat betul jika tangan itulah yang di masukkan jarum infus.

"Mungkinkah Mom salah lihat?" ujar tuan Arkhana. "Karena mana mungkin anak sehat-sehat saja seperti ini akan diinfus," lanjutnya.

"Tapi Arkhan... Airlen tadi sedari dari rumah sampai kamari, kondisinya sangat menakutkan. Sama halnya seperti kau dulu yang terserang alergi." tutur Granny Aerin. "Jika kau tak percaya.. Kau tanya saja pada nenek dan kakek mu, juga dokter yang menangani Airlen di sini," lanjutnya.

Airlen yang juga ikut mendengarkan perbincangan antara granny dan daddy nya itu.. Langsung teringat pada Arsen.

"Bagaimana keadaan Arsen ya?? Apa dia sudah sampai di ruangan yang aku beritahu? Kenapa aku jadi merasa tidak nyaman seperti ini saat mengingatnya," batin Airlen.

***

"Astaga... Anak siapa ini..?"

"Kemana orang tuanya?"

Samar-samar Clara yang baru saja tiba di rumah sakit mendengar ucapan orang yang tengah berkerumun. Entah sedang mengerumuni apa.

Clara yang penasaran pun berjalan menuju kerumunan itu. Belum juga Clara sampai, seorang perawat wanita datang dan berseru, "Ini adalah anak di ruangan 103,"

"103??" ulang Clara. "Tidak, Arsen," ucapnya seraya segera berlari. "Arseen...." panggil Clara dengan suara lantang.

Saat tiba di kerumunan itu, Clara segera membelah kerumunan dengan tangannya.

Seketika matanya membulat sempurna karena dugaannya benar, itu adalah Arsen anaknya yang tengah tergeletak tak sadarkan diri dengan jarum infus yang tertancap di pergelangan tangannya.

Walau Arsen saat ini tengah memakai masker serta topi, tapi Clara tetap bisa mengenalinya.

"Arsen... Sayang... Bangunlah. Arsen..." Clara terus saja memanggil nama sang anak agar sang anak membuka matanya seraya melepaskan topi serta masker yang dikenakannya. "Cepat panggilkan dokter..!!!" seru Clara dengan air mata yang terus mengalir. "Sayang Arsen... Bukalah matamu Sayang... Ini mommy... Arsyaa...!!!" ucap Clara yang di akhir kalimatnya Clara menyebut nama Arsen dengan sebutan Arsya yang tak disukai sang anak dengan histeris sembari memeluk erat tubuh kecilnya.

Tak lama kemudian datang seorang dokter dan segera membawa Arsen ku unit gawat darurat.

Setelah beberapa saat menunggu, pintu pun terbuka dan menampilkan sosok dokter yang menangani Arsen.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Clara dengan cemas.

"Anak Anda sepertinya mengalami alergi. Tapi kita pastikan nanti setelah hasil Labnya keluar," ucap dokter tersebut.

"Anak saya memang ada riwayat alergi, Dok. Kacang, anak saya alergi kacang," ucap Clara.

"Benarkah?" tanya dokter memastikan, yang langsung di angguki oleh Clara. "Berarti Anda harus lebih berhati-hati dalam menjaga makanannya. Mungkin saja benar anak Anda telah memakan atau tidak sengaja memakan kacangnya langsung atau sekedar perasa nya saja, sehingga menyebabkan kembali terjadinya alergi tersebut. Tapi agar kita tidak hanya menduga-duga saja, lebih baik kita tunggu hasil Laboratorium anak Anda keluar terlebih dahulu," jelas dokter.

"Baiklah, Dokter. Terimakasih," ucap Clara seraya menundukkan kepalanya sejenak. "Apa saya boleh melihat anak saya, Dokter?" lanjutnya dengan bertanya.

"Sebaiknya nanti, setelah dipindahkan ke ruang rawat. Karena suster sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk segera dibawa ke sana," ucap dokter.

"Baiklah, Dok. Sekali lagi terimakasih. Kalau begitu saya permisi," ucap Clara saat melihat brangkar yang diatasnya terdapat tubuh Arsen sedang didorong keluar oleh beberapa perawat.

Dokter pun mengangguk menanggapinya.

***

Di ruang rawat Arsen...

"Sayang... Kenapa bisa sampai seperti ini, hm? Bukannya kata bibi Ester kau hanya bersin-bersin? Tapi mengapa justru seperti ini yang Mom lihat..., apa yang sebenarnya terjadi.. Apa Arsen ingin sekali makan kacang-kacangan, sehingga tanpa sepengetahuan Mommy Arsen memakannya, iya?" ucap Clara sembari terus mengelus kepala dan pipi Arsen serta memperhatikan cara Arsen bernafas kali ini yang berbeda dari biasanya walaupun telah menggunakan alat bantu pernafasan. "Seharusnya Arsen bilang dulu pada Mommy... Jika Arsen ingin makan makanan yang dilarang untuk Arsen. Kita bisa mencari solusinya bersama-bersama terlebih dahulu.. Agar tak terjadi hal semacam ini, yang bisa menyakiti diri Arsen sendiri," Clara menghela nafas sejenak untuk menghilangkan rasa sesak yang kini ia rasakan, meski air mata terus mengalir walau telah dirinya hapus berkali-kali. "Arsen berkata, Arsen sayang Mommy..., tapi mengapa Arsen buat Mom sedih dengan Arsen yang memperlihatkan Arsen yang seperti ini..? Bukankah Arsen sudah__"

"Nyonya!" panggil bibi Ester dari arah belakang Clara, yang membuat celotehannya pada sang anak terhenti. "Anda sudah di sini?" lanjutnya sembari melangkah menghampiri Clara yang tengah menemani tuan mudanya.

"Bibi! Mengapa Bibi mengat__"

"Astaga tuhan..!!"

Seruan bibi Ester menghentikan teguran yang ingin Clara lontarkan kepadanya.

"Bagaimana ini bisa terjadi Nyonya?! Apa yang terjadi dengan tuan muda..?"

Clara mengerutkan keningnya mendengar perkataan dari bibi Ester, sebelum kemudian berucap, "Apa maksud Bibi Ester berkata seperti itu? Bukankah Bibi Ester yang membawa Arsen kemari karena hal ini?! Tapi Bibi Ester saat menghubungi saya tadi mengatakan jika Arsen tidak apa-apa, hanya bersin-bersin saja. Tapi nyatanya?!! Apa Bibi Ester berkata seperti itu agar saya tidak cemas, iya? Benar, Bibi Ester benar. Saya tidak tidak begitu cemas tadinya. Tapi saat telah sampai di sini justru semakin__"

"Maaf Nyonya, tapi saya harus menyela," ucap bibi Ester.

1
Ismalinda
Luar biasa
Nur Azizah
terima aja clara kasihan anak"mu yg butuh keluarga yg utuh
Nur Azizah
oayyooo lanjuuttt kakak authoooorr
Nur Azizah
top markotopppp lanjuttt kak auutthor
Nur Azizah
woooww kereen pokoknya ceritanya kak author lanjuutt
Nur Azizah
ayoo lanjutt kak author
Nur Azizah
jgn buat Readers penasaran kaka author ayo cepat buka rahasia besar ini
Nur Azizah
cepet buka kebusukan Bella kak aurhor
Nur Azizah
ssmakin penasaran kak author
Nur Azizah
jgn mbulat mbulet kam author ceritanya
Nur Azizah
siapa yg memaggil clara yaaahh
Nur Azizah
sambut bahagiamu mulai hari ini clara
Nur Azizah
siapa yg menegur clara mungkinkan asisten leo
Nur Azizah
lanjuuuttt kakakk aauttthhorr
Nur Azizah
semoga kalian berjodoh arkhana sama clara leo sama eliza
Nur Azizah
lanjuutttt siapa lg yg datang yaaa,,
Nur Azizah
Bella
Nur Azizah
bener"anak GENIUS Arsen
Nur Azizah
jgn lama"kak author mempertemukan twin brsama ke 2 orang tuanya
Nur Azizah
haduuuh ketahuan Airline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!