NovelToon NovelToon
Pilot Tampan Itu Milikku

Pilot Tampan Itu Milikku

Status: tamat
Genre:Dosen / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:86.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nervayana

Seorang pilot tampan yang banyak di gandrungi kaum wanita itu ternyata menyimpan luka yang dalam. Dalam keluarganya sejak ia sudah disungguhkan dengan pertengkaran kedua orang tuanya. Hingga akhirnya saat ia menginjak remaja kedua orang tuanya berpisah.

Dalam kisah cintanya ia juga tidak beruntung, ia begitu mencintai seorang gadis impiannya namun ia ditolak mentah-mentah oleh keluarga sang kekasih.

Saat masuk di dunia penerbangan dan karirnya yang melejit menjadikannya sosok yang lebih dingin dan begitu angkuh. Sikapnya yang dingin dan tidak pernah berbicara kalau tidak penting membuat para wanita susah mendekatinya.

Sehingga pada akhirnya ia menemukan gadis yang lebih cuek dan dingin dari pada dirinya, namun mampu mengetuk relung hati terdalamnya.

apakah wanita itu nanti mampu menaklukkan hati sang pilot tampan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nervayana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bermain dengan Dhania

Seminggu berlalu, Ardham pernah janji akan mengajak Dhania jalan-jalan ke mall untuk main di time zone.

Saat mereka berdua akan menaiki eskalator tiba-tiba ada yang memanggil nya.

''Ardham tunggu,'' panggil Vanilla.

Ardham hanya berhenti tanpa menoleh kearah Vanilla.

''Hai Ardhania,'' sapa Vanilla pada Dhania.

''Nggak usah sentuh dia, cepat bicara ada apa!'' Ucapnya datar.

Vanilla pun mengkerut kan keningnya, tidak biasanya Ardham dingin seperti ini.

''Maafin ucapan mama, tolong jangan diambil hati,'' ucap Vanilla.

''Saya permisi, tolong jangan kejar saya. Saya tidak mau diganggu,'' ucapnya sinis.

Ardham pun kembali melangkah meninggalkan Vanilla sendirian.

''Formal banget ngomongnya,'' gerutunya.

Vanilla pun pergi dengan kecewa, Ardham benar-benar tidak mau memaafkan nya. Gadis itu berjalan dengan menitikkan air matanya, lebih sakit di tinggalkan Ardham dari pada ditinggal papanya. ''Inikah cinta sesungguhnya,'' gumamnya pelan.

''Aku masih berharap kita bisa kembali Ar, aku akan bujuk mama,'' gumamnya dalam hati.

Sedangkan ditempat permainan seorang gadis cantik mendekat ke arah Ardham yang sedang bermain dengan Dhania.

''Hai capt, ini ... '' nunjuk ke arah Dhania yang sedang bola.

Ardham tidak menghiraukan Laura yang menanyakan soal adek nya. Ia masih asik bermain melempar bola dengan Dhania.

''Tatak arldham Nia bocan,'' ucap gadis kecil itu nampak merenggut.

''Oke sini gendong kakak, ayo kita main tembakan,'' ucap Ardham yang duduk menggendong Dhania.

Laura pun mengelus dadanya, ''untuk hanya adek, kirain anak nya. Masa iya masih muda punya anak,'' gumamnya lirih.

''Capt, tunggu!'' Panggil Laura yang mengejar Ardham.

Ardham hanya melihat sekilas Laura lalu menurunkan Dhania, yang awalnya mau main tembakan tapi urung setelah melihat area menggambar anak.

''Capt, ayo kita tinggal ngopi disana!'' Tunjuk Laura yang sedari tadi membujuk Ardham.

''Silahkan ngopi sendiri, saya tidak bisa meninggalkan adek saya!'' Ucapnya datar.

''Cuek banget ini kapten satu,'' gumamnya dalam hati. ''Untung tampan,'' lirihnya lagi.

Setelah lelah bermain, akhirnya Dhania pun ngajak pulang Ardham. Nampak dari raut wajahnya ia lelah, dan sepertinya mengantuk juga. Ardham pun menggendong nya menuju ke mobil, Dhania pun sudah tidur di gendongan Ardham. Ardham hanya senyum melihat adek kecilnya yang menggemaskan.

Saat Ardham mau menutup pintu mobil setelah menidurkan Dhania di kursi belakang, tak sengaja ia menabrak gadis yang lewat di belakangnya. Sehingga gadis yang membawa buku itu pun terjatuh.

Ardham pun segera membantu gadis itu berdiri dan mengambil bukunya yang jatuh.

''Maaf,'' ucap Ardham datar dan mengembalikan buku yang diambilnya tadi.

''Sudah berapa kali anda menabrak saya dan langsung pergi begitu saja. Ini pun hanya minta maaf, tanpa menanyakan ada luka apa tidak. Benar-benar miris,'' ucapnya sinis menatap punggung Ardham yang masih mematung.

Ardham pun kembali menoleh ke arah gadis itu, namun gadis itu jalan melewatinya begitu saja.

''Laki-laki sombong!'' Ucapnya tersenyum sinis, dan berhenti tepat disamping Ardham.

Ardham hanya menatap wanita itu, ia tidak tau siapa. Namun wajahnya tidak begitu asing bagi Ardham. Seperti sudah pernah melihat lama namun ia mencoba mengingat tetap saja tidak ingat.

Ditempat lain Mac yang menempuh pendidikan TNI AU pun sudah selesai, ia benar-benar memilih mengabdi pada negara. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan anak seorang pengusaha sukses memilih untuk mengabdikan dirinya pada negara.

Setelah tiga bulan Mac menjalani pendidikan Penerbangan Pesawat Tanpa Awak (PTTA) yang didedikasikan untuk memperkuat TNI AU. Dimana penggunaan PTTA menentukan jalannya pertempuran modern, sehingga Mac pun menjadi salah satu siswa lulusan penerbang PTTA.

Mac yang nampak gagah memakai seragam kebanggaan TNI AU itu pun tersenyum didepan cermin didalam kamarnya. Entah kenapa ada kebanggaan dalam diri Mac menjadi seorang abdi. Selama ini ia tidak pernah sedikitpun memikirkan tentang jalannya bisnis, yang ia pikir selalu tantangan. Ya, jiwa keberanian serta cita-cita nya yang ingin menjadi seorang pilot membuat ia memilih masuk di dunia militer.

Ada suatu kebanggaan tersendiri dalam diri Mac jika ia bisa ikut serta menjaga negara nya.

''Selamat bro, kamu jadi lulusan terbaik tahun ini,'' ucap salah satu teman sekamar Mac.

''Semua lulusan terbaik bro, karena yang terbaik atau pun tidak. Tugas kita sama, menjaga kedaulatan rakyat Indonesia.''

Mereka semua para penerbang pun siap latihan dan melatih skill. Ditengah konflik antar negara yang kerap terjadi, mereka pun harus profesional dan melatih skill.

Mac memang tinggal di samping apartemen Ardham, untuk menyimpan barang dan semua kebutuhannya. Namun karena ia seorang abdi negara jadi apartemen itu sering kosong.

***

Ditempat koas Vanilla tidak fokus pada kegiatannya hari ini, masalahnya dengan Ardham benar-benar membagi fokusnya saat ini. Padahal hari ini dia ada otopsi mayat di stase forensik, tapi karena pikiran dan hati tidak sinkron membuat Vanilla sering mendapat teguran.

Vanilla pun menghela nafas panjang dan mengafirmasi dirinya terus menerus untuk fokus pada praktek nya hari ini.

Saat ini ia masih bergelar menjadi co-assistant, sebagai calon dokter muda yang sedang menyiapkan tahap akhir pendidikannya di akademisi.

''Vanilla, apa bisa lebih fokus? Jika masih tidak bisa fokus mengikuti praktek saat ini silahkan keluar dari ruangan,'' peringatan dokter yang menjadi konsulen mereka saat ini.

''Iya dok, Vanilla siap fokus!''

''Baik kita akan mulai sekarang,'' ucap dokter pembimbing.

''Siap dok,'' jawab mereka serempak.

''Menjadi seorang dokter forensik mungkin akan selalu mengingat kan kalian pada hal kematian. Selain itu pekerjaan ini juga berhubungan dengan otopsi, dimana kalian sebagai saksi kunci dalam sebuah kasus apabila jenazah yang kalian otopsi adalah korban pembunuhan. Kalian akan berbicara soal ilmu karena kalian adalah saksi ahli bukan saksi mata. Artinya, yang kalian ungkapkan nanti fakta yang kalian temukan berbasis fakta ilmiah dan keilmuan. Jadi apapun yang kalian temukan ungkapkan secara jujur, tanpa menutupi atau memihak pada satu kepentingan. Itu salah satu komitmen dan kode etik yang harus kalian pegang. Mengerti?!''

''Mengerti dok!''

''Masih ingat pesan saya tadi, jangan pakai masker berlapis-lapis. Tujuannya agar kalian bisa mengenali bau may*t.''

Semua pun mengangguk dan mendengar semua arahan dari dokter Vino selaku dokter pembimbing mereka.

Masih di depan jenazah yang akan di visum, dokter Vino kembali memperingati mereka.

''Meskipun pasien kita semua sudah tidak bernyawa, kita tetap berlaku sopan kepada mereka. Anggap saja pasien kita sendang tidur, jadi kita tetap jaga ucapan dan sikap kita didepan para jenazah. Jangan lupa selalu meminta ijin pada sang jenazah saat kita melakukan pembedahan atau pemeriksaan sebagai rasa hormat atau menghargai si jenazah. Karena setiap kasus memiliki resiko dan tingkat kesulitan bermacam-macam.''

''Iya dok!''

jadi ...

1
UUN UNAYAH
di fb GK ktmu thor pp FB nya gmbr ap
UUN UNAYAH
Luar biasa
Casper Jr.
alur cerita nya sulit di pahami, dan membingungkan,.
Icha Arios
biar ardan berjodoh dengan refelin
dan biar raisa menyesal telah menghina ardan tor
Icha Arios
semangat tor
buat ola menyesal tor
Wahjuni Indahjani
bagus
Agoda fraund
baru mampir kk
Nervayana: terimakasih kak, mohon dukungan dan koreksinya 🙏😊
total 1 replies
nonaleutik
semangat terus kk up tiap hari meskipun jarang komen 🤗
Nervayana: siap kak, 🥰
total 1 replies
Gadis Senja
bagus kak ceritanya mampir juga ya kak ke karya pertamaku , Semangat
Nervayana
maaf kak, akan di usahakan optimal 😊🙏
Febri Ramadani
kok lama yaa kak up date nya
Gusmeiniar decy
Bagus
Nervayana: makasih dukungan nya kak ..
total 1 replies
Rima R P
menurut aku ga nyambung sama judul nya ka tolong di perbaiki lagi
Nervayana: Spil judul yang cocok kak sebelum diterima kontrak 🙏 ini sebenarnya masih awal, belum ke konflik sebenarnya. nanti pemerannya memang pilot 🙏
total 1 replies
Kuririn
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Nervayana: makasih support nya kak, masih amatiran dan butuh dukungan 😊🙏
total 1 replies
♥Kat-Kit♥
Mantap betul! Terimakasih, author!
Nervayana: terimakasih support nya kak, masih amatiran 🙏😊
total 1 replies
Mamimi Samejima
Jalan ceritanya memukau!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!