NovelToon NovelToon
Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: apriliyakim

Dalam novel Yuna sering membaca tentang perjodohan, dari benci hingga akhirnya saling mencintai.

Namun ia tidak pernah menyaka bahwa kisah tentang perjodohan terjadi kepadanya. Ternyata rasanya campur aduk, cemas dan kebingungan karena belum pernah mengenal satu sama lain. Terlebih lagi Yuna memiliki pujaan hati yang bernama Sunoo, cinta pertamanya.

Pertemuan pertama Yuna dan laki-laki yang di jodohkan olehnya terbilang tidak baik, ada kesalahan disana.

Bagaimana pun Yuna harus menerima perjodohan tersebut, terlebih lagi mereka sudah di jodohkan sejak balita. Meski begitu ia menyadari bahwa tersimpan rahasia terdahulu antara mereka yang tidak Yuna ketahui, selain Jungkook.

Entah rahasia apa yang di sembunyikan Jungkook?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apriliyakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Riuh angin meniupkan dedaunan hingga berjatuhan di antara langkah kaki Jungkook. Ia menatap sekilas pohon besar yang di jadikan sebagai pohon ajaib untuk mengabulkan setiap permohonan. Memang terdengar tidak masuk akal, tapi di beberapa drama sering terjadi.

Jungkook menuliskan permohonan-nya, tentu itu semua tentang Yuna. Banyak harapan yang ia ingin- kan namun wanita itu yang terus menjadi tujuan hidupnya.

"Aku berharap permohonan ini menjadi kenyataan. Bagaimana pun jalan yang kini kami lalui aku harap Yuna adalah tujuan akhir hingga kami dapat bersama dalam sebuah ikatan." ujar Jungkook.

Kenapa Jungkook menjadi putus asa? Itu karena ia terus saja mendapatkan teror dari orang asing. Bukan apa-apa Jungkook hanya merasa hidupnya sudah terancam ketika ia berhasil mengatasi segalanya. Bagaimana pun Jungkook adalah pembisnis yang bisa kapan saja mati karena balas dendam.

Setelah menggantungkan harapan di pohon besar itu, Jungkook melanjutkan perjalanan-nya seorang diri. Rupanya niat untuk kembali ke negara dimana ia meninggalkan Yuna hanyalah sebuah angan, ia tidak ingin wanita itu dalam bahaya karena dirinya. Maka dari itu Jungkook masih berada di sana.

Jungkook baru mendapatkan kabar bahwa Yuna sudah pergi pindah bersama kedua orang tuanya. Memang harus agar Yuna tidak merasa kesepian apa lagi tidak ada yang menjaga wanita itu di sana, karena Jungkook sudah pergi. Entah sebenci apa Yuna sekarang.

Langkah kaki Jungkook terhenti ketika daun untuk jatuh tepat di hadapannya. Sangat indah dan bisa di bilang unik berbentuk love.

"Jika Yuna ada di sini mungkin dia akan menyukainya." ujar Jungkook dengan suara pelan serta senyum mengembang.

Andai Yuna tahu kenapa Jungkook mencintainya hingga sabar menunggu selama ini, namun biarkan Yuna melupakannya hingga suatu saat ia teringat dengan sendirinya. Rahasia itu akan terbongkar.

Yuna tidak mungkin menolak Jungkook!

Beberapa kata terus teruntai dari lubuk hatinya, tapi sesaat kemudian Jungkook meneteskan air mata. Ia hanya teringat kenangan-nya dengan Yuna.

"Tuan, apakah Anda menangis?" tanya seorang anak kecil menyodorkan permen lolipop kepada Jungkook.

Jungkook menekuk kakinya, tersenyum sambil mencubit sebelah pipi anak tersebut."Untuk paman?"

"Tentu, jangan menangis lagi." ujar anak tersebut.

"Dimana orang tua mu?"

"Aku tinggal di sebelah sana jadi sudah terbiasa tinggal di sini."

"Oh seperti itu."

Kini Jungkook dan anak laki-laki sekitar usia sembilan tahun tengah duduk bersama sambil menjilat ice cream.

"Apakah paman kesepian?"

"Apakah kamu juga?"

Keduanya saling menoleh kemudian tersenyum. Bukankah akan lebih indah menjadi anak kecil?

"Paman tahu aku adalah anak adopsi dari panti asuhan untuk membuat kedua orang tua-ku yang sekarang mempunyai anak mereka. Kini mereka lebih peduli dengan anak mereka ketimbang aku, jadi aku sering bermain ke mari setiap hari setelah pulang sekolah. Lalu kembali ke rumah ketika hendak menjelang malam."

Ucapan anak tersebut menyayat hati Jungkook, berapa banyak penderitaan yang telah di telan dalam-dalam olehnya yang baru berusia sembilan tahun.

Jungkook merangkul anak tersebut, ia merogoh kartu nama yang berada di saku jas nya.

"Ini, ambil ini dan cari aku ketika kamu membuhkan bantuan aku akan ada untukmu." ujar Jungkook.

"Benarkah?"

"Tentu, aku akan selalu ada."

"Bahagaimana pun hidup kita, bersyukur adalah jalannya. Namun kamu harus lebih mengenal dunia yang begitu mengerikan ini. Banyak orang di dunia ini, orang baik atau pun jahat."

"Lalu paman adalah salah satu orang baik yang kini aku temui."

"Aku tidak baik, Nak." ujar Jungkook.

"Paman sudah membelikan aku ice cream serta memberikan kartu nama."

Jungkook menggeleng,"Bukan, aku hanya berusaha baik karena nyatanya aku adalah orang terburuk di dalam hati seseorang."

Tidak sadar waktu yang mereka lalui sangat lama, Jungkook harus segera kembali karena orang tua nya akan khawatir dan Jimin akan prustasi.

"Paman harus segera pergi, apa kamu mau tetap di sini atau mau paman antar ke rumah mu?" tanya Jungkook.

"Tidak usah, aku akan tetap berada di sini."

"Baiklah, jaga dirimu."

"Oh iya, siapa nama mu?"

"Samuel, itu namaku dari kecil."

"Baik Samuel, selamat bertemu kembali. Lain kali aku akan membawakan kue yang enak untukmu,oke?"

"Baiklah."

Jungkook pergi meninggalkan dia seorang diri sambil terus melambaikan tangan. Sesampainya di parkiran mobil Jungkook segera masuk kedalam dan menginjak pedal gas untuk segera pulang.

...****************...

Yuna memiliki berbagai list untuk di wujudkan, membahagiakan diri adalah prioritasnya mulai sekarang. Mulai dari memilih universitas yang akan ia tuju sebagai pendidikan selanjutnya.

"Apa kamu tidak akan pergi ke luar?" tanya Ibunda Yuna.

"Ah, aku lupa akan mencari buku di perpustakaan." ujar Yuna segera bergegas memakai baju untuk keluar.

Di kota sebesar ini Yuna belum memiliki seorang teman, ia hanya bepergian sendiri dan menyapa beberapa orang yang memang ramah. Mulai besok Yuna baru akan segera kembali sekolah setelah dua minggu di rumah.

"Nona, apakah kamu melupakan jaket?" tanya Ibunda Yuna bercanda sambil memberikan debit.

"Ah terimakasih, di sini aku akan menghabiskan banyak uang. Haha!"

"Boleh, bahagiakan dirimu sendiri Yuna. Segera berangkat sebelum larut malam, jangan terlalu malam pulangnya."

"Baik."

Yuna memakai sepatu putih dengan jaket berbulu senada, kini gayanya sudah berbeda dari sebelumnya. Ah begitu membahagiakan melihat diri sendiri mulai mencintai hal-hal lain. Apalagi waktu luang Yuna di habiskan untuk membaca novel.

"Wah indah sekali, dingin." ujar Yuna dengan senyum melengkung.

Beberapa pasangan terlihat dari pupil mata Yuna membuat iri saja, ia jadi teringat akan seseorang. Entah sekarang orang itu sedang apa? Namun Yuna juga bertanya kenapa berita pernikahan itu segera di hapus. Bagaimana pun Yuna sudah tidak peduli dengan masalah pria itu.

"Selamat sore." sapa Yuna ketika ia masuk ke dalam toko buku di sebrang jalan.

"Selamat sore juga, silahkan."

Yuna melihat beberapa buku novel yang sudah ia incar dengan lama, untung sekali Ibunya memberikan debit yang lebih dari kata cukup untuk membeli tiga sampai lima buku.

Ada satu buku yang kini tengah Yuna baca, ia jadi tersenyum sendiri. Hingga perhatian Yuna teralihkan oleh seorang pria yang menyapa Yuna.

"Apa boleh berkenalan?"

Yuna menoleh,"Maaf, apakah kita sebelumnya saling kenal?"

"Tidak, aku melihat kamu suka sekali dengan buku. Hobi kita sama membaca buku jadi aku mencoba untuk berkenalan. Sepertinya kamu baru di sini karena baru pertama kali aku melihatnya."

"Memang, aku baru pindah ke sini. Nama-ku Yuna, nama mu?"

"Delon, aku seorang mahasiswa tingkat pertama."

Yuna tersenyum," Salam kenal."

"Salam kenal juga."

Sepertinya orang tersebut menjadi yang pertama menjadi teman baru Yuna, manis juga.

"Apa masih sekolah?"

"Iya, aku juga sedang mencari universitas untuk melanjutkan nanti."

"Betulkah? Aku bisa merekomendasikan universitasku. Mau bertukar nomor handphone?"

Yuna senang, ia langsung mengangguk."Boleh."

YES!

Yuna sudah mempunyai teman di sana, apalagi hobinya membaca seperti Yuna meskipun bacaan-nya berbeda.

"Jurusan kedokteran?"

"Betul, kamu bisa menebaknya ternyata."

"Anatomi manusia, hanya anak kedokteran yang membacanya."

Mereka berdua tertawa bersama, alangkah bahagianya mendapatkan teman di saat Yuna selalu melakukan apa pun sendiri di kota sebesar ini.

"Senyum kamu manis, Yuna."

1
Yathi Sri
kelanjutan nya mana
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
😻😻😻
mamanick
lanjut
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
RossaFatmawati RossaFatmawati
nexxxxxtttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
seru banget nexxxxttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
morelight
author emang debest deh, pacar aja kalah nyenengin hati aku! karyamu selalu ditunggu!
RossaFatmawati RossaFatmawati
nextttt5 thorrrrrrr
LilCutie
Ceritanya makin seruuuu! Semangat Thor!
coastbycoast
Ceritanya ngeri sedaaaapppp like like like lanjut
SecretGiggle
Keluarkan semua babmu Thor! Mata ini masih kuad membacanya!
booksand peonies
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
DavidTheDancer
Aku mah anti mendua deh Thor! Aku di sini menunggumu~
RossaFatmawati RossaFatmawati
luar biasa
MouthofMexico
Yang punya daya tarik bukan magnet aja. Tapi karya author juga, lho! Hahaha.. semangat lanjut kak!
CandycaneMissy
Thor, aku nungguin crazy up karena ceritamu sudah drive me crazy~
Alfiyahpna_
makanya ada yang bilang, penampilan bisa menipu🤣
Mata Diam
ceritanyah bagus aku suka lanjutkan karya mu thorr👍
champagnefabulous
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!