NovelToon NovelToon
Dosenku Mantan Suamiku

Dosenku Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Pernikahan Kilat
Popularitas:353.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hermosa

Kirana, gadis berusia 20 tahun yang baru saja menginjak semester tiga di kampusnya, ternyata sudah pernah menikah dan bercerai.

Rian, Dosen Fisika paling killer se-kampus yang biasanya hanya mengajar mahasiswa tingkat akhir dan S2, malah tiba - tiba menjadi dosen Kirana.

Siapa sangka, dosen killer itu adalah Rian yang sama yang pernah menikahi dan menceraikannya tiga tahun yang lalu.

Saat hatinya sudah mantap melupakan masa lalu, Kirana justru bertemu kembali dengan orang yang paling dia hindari selama ini.

Apakah Kirana masih mengharapkan cinta Rian?
Atau Kirana justru berpaling pada Radit, sang Ketua BEM yang menaruh hati padanya?
Mungkinkah Kirana justru bermain hati dengan Raka, mahasiswa baru dari luar negeri yang tiba - tiba jadi pacar pura - puranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hermosa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Rahasia di balik Lembar Jawaban yang Hilang

Bagaimana mungkin di lembar jawabannya bisa ada lipstik. Memangnya apa yang sudah dia lakukan dengan lembar jawabannya sampai bisa terdapat noda lipstik.

“Wah.. kamu nyium lembar jawaban kamu? Biar di notice Pak Rian?”, salah seorang dosen pria yang juga masih muda memberikan celetukan.

Padahal mereka sedari tadi sangat sibuk dengan urusan masing - masing. Namun, tiba - tiba saja satu orang dosen malah menimpali.

Rian nampak tidak menggubris ucapan dosen tersebut yang juga merupakan rekan kerjanya.

“Bisa kamu jelaskan lebih rinci lagi, bagaimana bisa lembar jawaban kamu bisa ada bekas lipstiknya. Karena disini, tidak ada bekas lipstik sama sekali. Saya tidak bisa hanya mempercayai keterangan kamu karena semua orang juga bisa melakukan hal yang sama.”, ucap Rian berusaha seobjektif mungkin.

“Hm.. saya kesulitan untuk berkonsentrasi saat mengerjakan tugas ini. Jadi, saya berusaha mencari kegiatan untuk sekedar refreshing sebentar. Dan..”, Kirana bingung ingin melanjutkannya atau tidak.

“Dan?”, tanya Rian ingin Kirana segera melanjutkan kalimatnya.

“Dan dandan adalah aktivitas refreshing yang saya pilih pagi dini hari itu. Sejam kemudian setelah dandan, saya tidak bisa menahan kantuk dan tertidur. Sadar - sadar, bibir saya sudah menyentuh lembar jawaban. Meski saya sudah berusaha menghapusnya, tetapi tetap ada sedikit bekasnya.”, jelas Kirana sambil menunduk malu.

‘Kenapa aku harus menceritakan hal ini sih. Tapi sudah kepalang tanggung.’, pikir Kirana dalam hati.

“Lalu, kalau bukan disini, di meja saya, kemana perginya lembar jawaban kamu.”, kata Kirana.

Rian juga berusaha mengingat kembali kejadian pagi itu. Pagi dimana Kirana tertidur di ruangan dosen. Saat itu dia bisa melihat lembar jawaban yang dipegang gadis itu. Tapi mana dia ingat apakah ada bekas lipstik atau tidak disana.

Setelah memberikan selimut pada Kirana, Rian memilih untuk keluar menuju laboratorium untuk mengerjakan proyek penelitiannya.

Dia baru kembali lagi ke ruangan sekitar 11 pagi untuk bersiap - siap makan siang dan masuk kelas jam 1. Saat itu, di mejanya sudah tertumpuk lembar jawaban.

Rian sangat mengenal Kirana. Mana mungkin gadis itu berbohong. Terlepas apa yang terjadi diantara mereka, Kirana adalah tipe pekerja keras. Dia juga sangat rajin belajar. Bahkan saat bersamapun, Kirana tak pernah langsung meminta Rian mengerjakan PR nya.

Jika dia mengalami kesulitan, Kirana meminta Rian untuk memberikan simulasi soal sehingga dia bisa mengerti dan bisa mengerjakan PRnya. Jadi, mungkin saja ada sesuatu yang tidak dia ketahui disini.

Jika benar, ini bisa menjadi isu.

“Saya tidak tahu, Pak. Saya sudah menaruh lembar jawaban saya di meja Bapak. Setelah itu saya pergi dari ruangan. Saya tidak tahu kalau kembar jawaban itu ada disana. Dan disini Pak Rian lihat, bulatan nya sangat rapi, kan? Seperti menggunakan cetakan. Tapi saya tidak pernah membulatkan lembar jawaban dengan cetakan. Saya selalu membulatkannya secara langsung.”, Kirana menjelaskan temuannya yang lain yang bisa membuktikan bahwa lembar jawaban ini adalah bukan miliknya.

“Pak Rian bisa lihat lembar jawaban saya yang lain. Saya tidak pernah sekalipun menggunakan cetakan.”, terang Kirana.

“Kamu berharap saya meminta lembaran jawaban kamu untuk mata kuliah lain ke dosen - dosen?”, kata Rian datar.

“Bukan begitu Pak. Tapi saya se-confident itu untuk bisa membuktikan kalau lembar jawaban ini bukan lembar jawaban saya.”, kata Kirana lesu.

Dia tahu, dia mengerti. Kalau dia ada di posisi Rian, dia juga pasti akan mengatakan hal yang sama. Bagaimana mungkin Kirana bisa membuktikannya saat lembar jawaban atas namanya yang ada di meja Rian hanya satu saja.

“Baiklah. Kamu boleh kembali dulu. Nanti akan saya pertimbangkan kembali.”, ucap Rian akhirnya menutup ini sampai disini terlebih dahulu.

“Tapi Pak.”, ucap Kirana.

“Nanti saya kabari lagi. Sebentar lagi saya ada kelas.”, ucap Rian pada Kirana.

“Baik Pak.”, Kirana memberikan hormat dengan menunduk sedikit kemudian ke luar ruangan.

“Oh? Raka?”, sapa Kirana saat dia keluar ruangan dan mendapati Raka tengah berdiri di dinding depan ruangan dosen Fisika. Entah apa yang dia lakukan sedari tadi disana.

Gerak - geriknya seperti sedang menunggu orang lain. Raka melirik sebentar ke arah Kirana kemudian melewatinya dan masuk ke ruangan dosen.

“Siang Pak.”, sapa Raka dengan penuh semangat.

Kirana mendengarnya dan sedikit heran dengan perubahan ekspresi pria itu. Bagaimana mungkin dia bisa menyapa mereka dengan penuh semangat sementara barusan dia benar - benar seperti mengacuhkan Kirana.

“Oh.. Raka. Kamu sudah datang. Guys, perkenalkan, ini Raka, mahasiswa baru. Dia punya talent di Fisika jadi kemungkinan bisa membersamai kita dalam project penelitian selanjutnya.”, ucap Rian memperkenalkan Raka pada dosen yang lain.

“Project penelitian. Beruntung sekali laki - laki itu. Dia cerdas rupanya. Sampai - sampai dilibatkan dalam project penelitian dosen.”, ucap Kirana yang tak sengaja mendengarnya dari luar.

Setelahnya, gadis itu memilih untuk meninggalkan ruangan itu segera.

Raka melirik sebentar ke arah Rian dan kemudian ke belakang seolah melirik ke arah Kirana yang tadi ada disana. Tatapan Raka pada Rian dingin. Berbeda dengan tatapannya dengan para dosen yang lain. Namun, hanya Rian yang dapat merasakannya.

**************

“Oke, silahkan kalian kerjakan soal yang saya posting di portal secara online. Pada pertemuan minggu depan, silahkan untuk di bawa kembali.”, ucap Rian pada semua mahasiswa S2 nya.

Ya, selain mengajar mahasiswa S1 untuk beberapa kelas plus kelas milik Bu Rika, Rian juga mengajar dan membuka bimbingan skripsi dan tesis untuk mahasiswa S2. Di kampus ini, dosen untuk Fisika Dasar maupun terapan serta penjurusan masih sangat sedikit.

Sementara, untuk beberapa jurusan sains seperti di Fakultas Teknik, Komputer, dan juga Ilmu Pengetahuan, bahkan kedokteran, para dosen Fisika ini sangat dibutuhkan.

Segera setelah memberikan komentar terakhirnya hari itu, Rian berjalan keluar ruangan. Seperti biasa, setiap masuk ke ruangan untuk mengajar, dia tidak pernah membawa tas, buku, atau apapun kecuali ponselnya.

Sama halnya seperti sekarang ini. Dia juga hanya membawa ponselnya saja. Setiap ada mahasiswa baru dan saat itu Rian menggunakan pakaian yang terkesan lebih santai, pasti ada saja mahasiswa yang menyangka dirinya adalah senior di kampus atau asisten dosen yang baru lulus.

“Pak, bisa kita bicara sebentar.”, tak lama tiba - tiba Raka, mahasiswa yang tergabung dalam klub Fisika untuk proyek penelitian mencegatnya di depan kelas.

“Untuk?”, tanya Rian.

Ada dua topik yang mungkin bisa dibicarakan oleh mereka. Topik Kampus atau pribadi. Rian tidak ingin membahas masalah pribadi di kampus karena setiap pertemuan mereka tidak pernah tidak berakhir dengan perkelahian.

Disini, bahkan saat di luar negeri sekalipun.

“Saya rasa saya tahu siapa yang mengganti lembar jawaban mahasiswa yang menemui Bapak tadi pagi.”, ujar Raka.

Rian mengernyitkan dahinya seraya berpikir siapa kiranya yang dimaksud oleh anak laki - laki satu ini.

“Siapa? Kirana?”, balas Rian memastikan.

“Ah.. ya.. Kirana. Aku lupa namanya.”, jawab Raka.

Padahal Raka sudah beberapa kali bertemu dengan Kirana bahkan sempat menguping gadis itu dua kali. Tapi, bisa - bisanya dia lupa kalau nama gadis itu adalah Kirana.

“Darimana kamu tahu?”, tanya Rian mulai tertarik dengan pembicaraan Raka.

“Yana, gadis itu masih menyimpan lembar jawaban milik Kirana.”, balas Raka.

Alih - alih segera menjawab pertanyaan Rian, Raka langsung to the point seolah ingin menyelesaikan pembicaraan ini segera.

“Saya tanya. Darimana kamu tahu?”, kata Rian mempertegas kembali pertanyaannya.

“Saya tidak sengaja bertabrakan dengan gadis bernama Yana itu. Beberapa buku yang dia pegang terjatuh, termasuk lembar jawaban milik Kirana.”, jawab Raka.

“Darimana saya tahu?”, lanjut Raka lagi.

“Saya tidak sengaja mendengar percakapan antara Pak Rian dan Kirana di ruang dosen tadi pagi.”, terang Raka kembali.

“Baik. Kamu sudah mengatakan pada Kirana soal ini?”, tanya Rian.

Raka menggeleng.

“Oke.”, Rian kemudian hendak meninggalkan Raka dan kembali ke ruangannya.

“Eh? Hanya itu saja?”. Tanya Raka heran.

1
Elfin Mberanga
sepertinya Claudia ini cewe gampangan de. hati2 Rian jgn terjebak.
Elfin Mberanga
iya coba Rian sama Karina jujurlah dgn perasaan kalian jgn sampai patah hati yg ke dua kalinya .
naura nahwa
selalu di tunggu
Mukmini Salasiyanti
kpn up. nya nih kk Mosa??
udah nunggu stgh tahun kyknya...


hihiii wkwkwk
Theresia Ose
kok lama banget up nya kak???
Dewi Kecana Sulistyawarni: up nya mana nih...lama bingit
Hermosa: Haha ralat, judul yg sedang proses editing 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Mungkin bisa mampir dulu ke novel itu yg sudah tamat utk musim pertamanya. Gak kalah seru sama novel yg ini 🙏🏻
total 4 replies
Adriani Moita
up nya kelamaaaan misssss mosaaaaa😂
Adriani Moita
laaaaamaaaa amat up nya
Mukmini Salasiyanti
Kpn upnya nih, kak Mosaaaa??? 😩
Hermosa: Haloo sebelumnya makasih yaa sudah tertarik dg salah satu karya othor.. dan maaf jg karna lama updatenya.. Othor izin sedang proses editing karya othor yg lain 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Setelah editing disana rampung, othor akan lanjut proses editing novel ini dan lanjut bab 🙏🏻😊
total 1 replies
Alanna Th
tuh ini juga, knapa blm up juga? aq sdh nunggu lbh dari s bln lho
Hermosa: Haloo sebelumnya makasih yaa sudah tertarik dg salah satu karya othor.. dan maaf jg karna lama updatenya.. Othor izin sedang proses editing karya othor yg lain 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Setelah editing disana rampung, othor akan lanjut proses editing novel ini dan lanjut bab 🙏🏻😊
total 1 replies
Theresia Ose
udh lewat sebulan lho ga up ...
Eta A
lm bgt upx kak
Firzan Fathan
malas dg karakter kirana..ladeni suami mu kirana..urusin bajunya gt klo yg biologisnya blm..terlalu flat kirana sikapnya
ayo thor kirananya cpt2 dikasih hidayah
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhh
aqu pusinggg lht ego Rana..
lbh pusingggg lg nunggu kak. mosa nih..
up nya luamaaaaaaaa🤭🤣
🌹Nabila Putri🌹
mau skg Atau nanti toh rasanya juga sama awalnya yg sakit...Kirana Dzalim ama suami tidak memenuhi kebutuhan biologis suami.harusnya kl.siap menikah siap juga melayani suaminya diranjang.
dite: jarang ada yg mikir gini orang jaman now, maunya pada sekarepe dewe
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
yaaahhhhhhhh
kak Mosa..
dikit amat...
nunggunya luamaaaa.... 😩
Firzan Fathan
aishhh ka br mulai baca lah beres 😃 singkat padat sekali kaka thor
ditunggu up nya
Memyr 67
𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮, 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝘂𝗽 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗱𝗶𝘁𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂 𝘂𝗽 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮 𝘆𝗮?
Alanna Th
mangkanya jngn sok gengsi, pk doski
Mukmini Salasiyanti
ishhhhh
kpn la ini MPnya???
maju mundur trussss
😏😃🤣
Memyr 67: 𝗸𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗯𝗿𝗶𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻𝗮, 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗵 𝘄𝗶𝘀𝘂𝗱𝗮. 𝗵𝗲𝗵𝗲𝗵𝗲
total 1 replies
Aqil Aqil
agresif dikt pak rian😂😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!