Menjalin kasih selama 2 tahun lamanya, bahkan sudah tinggal satu atap dengan segala tujuan cerita dan mimpi di masa depan. Semuanya sudah di rancang sejak awal.
Namun apa jadinya ketika salah satu dari mereka malah jatuh cinta pada orang lain dan memilih untuk berkhianat?
Semua mimpi dan cerita yang sudah di rangkai kini harus hancur seketika dan tidak bisa di perjuangkan lagi. Mungkin satu hal yang membuat Fadil rela menghancurkan hubungan yang sudah terjalin lama ini, hanya karena Yara yang memiliki tubuh berisi dan jauh dari kata cantik dan ideal. Seperti wanita di luaran sana.
Lalu, apa Yara akan mampu memeprtahankan hubungan ini di saat sudah ada wanita lain yang hadir di kehidupan Fadil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Kamu Yang Hanya Untuk Fadil?!
"Kalau aku pergi, tolong jangan pernah cari aku lagi Fadil. Karena mungkin aku pergi bukan untuk kembali"
Deg..
Seketika Fadil terbangun dari tidurnya, jelas sekali dia mendengar suara Yara yang terdengar begitu nyata. Fadil bermimpi bertemu dengan Yara, tapi gadis itu malah mengucapkan kata perpisahan seperti itu.
Fadil mengusap wajah kasar, dahinya di penuhi dengan keringat dingin. "Ya ampun, apa maksud dari mimpi aku ini? Kenapa aku bermimpi seperti itu"
Fadil turun dari atas tempat tidur dan berjalan ke arah balkon kamar. Dia duduk di kursi rotan yang ada di balkon dengan sebatang rokok yang menyala di tangannya. Cara Fadil menenangkan diri dan pikirannya.
"Yara, semakin kamu ingin menjauh dari aku. Maka aku juga tidak akan pernah menyerah untuk menemukan kamu dan kembali lagi denganmu"
Fadil akan tetap mencari Yara dan menemukan Yara apapun yang terjadi. Fadil tidak akan menyerah begitu saja, karena dia juga ingat bagaimana Yara yang tidak langsung menyerah ketika dia tahu Fadil telah mengkhianati cintanya. Yara tetap berjuang untuk tetap bertahan dan mempertahankan hubungan mereka. Tapi bodohnya Fadil yang tidak sadar dengan perjuangan yang di lakukan wanitanya itu. Dia malah mengakhiri hubungannya dengan Yara.
"Maafkan aku Yara, aku memang terlalu bodoh sampai melakukan ini padamu. Maafkan aku.."
Fadil memukul kepalanya sendiri dengan menjambak rambutnya juga. Dia sedang merasa begitu frustasi karena tidak menemukan Yara sampai saat ini. Bahkan Fadil juga tidak bisa melupakan semua yang telah dia lakukan pada Yara. Dia yang menkhianati cinta tulus Yara padanya. Kebodohan yang dia lakukan sampai dia benar-benar sangat menyesal sekarang.
"Maafkan aku Yara..Hiks.. Aku sangat mencintaimu Yara, maaf karena aku baru menyadari semua kebodohan yang aku lakukan padamu selama ini"
Ini aneh, namun Fadil benar-benar menangis karena dia yang sudah merasa sangat lelah dengan semua ini. Fadil yang tidak bisa menemukan Yara sampai saat ini, belum juga dia yang terus di perbudak oleh keluarga Ajeng. Dan penyesalannya yang semakin besar.
Di balik pintu balkon, Putri Ajeng berdiri dengan tangannya yang mengepal erat. Dia jelas mendengar semua yang Fadil ucapkan tentang Yara.
Aku sudah menduganya jika dia memang masih memikirkan gadis gendut itu. Lihat saja, aku tidak akan pernah membiarkan kamu kembali pada wanita itu!
Putri Ajeng yang tidak pernah mau terkalahkan oleh siapapun. Termasuk dengan Yara, karena dia sudah merasa menang dari Yara. Dia sudah menikah dengan Fadil. Namun sekarang dia baru menyadari jika dia hanya memiliki raga Fadil saja, karena hatinya hanya milik Yara. Hal itu membuat Putri Ajeng semakin kesal dan dia tidak akan pernah mau menyerah begitu saja.
Aku pasti bisa menyingkirkan Yara dari kehidupan Fadil dan juga pikirannya.
Hal bodoh yang sebenarnya tidak mungkin terjadi, karena hati Fadil sudah seutuhnya untuk Yara. Tentu saja tidak akan mudah bagi Putri Ajeng untuk membuat Fadil melupakan Yara yang jelas adalah pemilik hatinya.
Fadil mengusap sisa air matanya setelah dia benar-benar mengeluarkan kesedihannya dengan tangisan. Fadil yang mulai merasa rapuh dan hampa tanpa ada Yara di sampingnya. Tentu Fadil tahu bagaimana Yara yang selalu menenangkan dia disaat sedang banyak masalah dan pikiran. Tapi sekarang dia tidak punya siapa pun lagi yang bisa menenangkan dia disaat kondisinya sangat rapuh seperti ini.
"Kapan kamu akan kembali, Yara. Aku sangat membutuhkanmu saat ini"
######
"Fadil.."
Yara terdiam saat dengan tiba-tiba mulutnya menyebut nama Fadil tanpa ada sebab yang jelas. Hanya saja pikirannya yang sekarang di penuhi oleh bayangan Fadil.
"Ada apa denganku? Kenapa tiba-tiba aku menyebut namanya?"
Ikatan cinta diantara mereka masih terlalu kuat untuk di pisahkan.
Waktu yang berlalu tanpa terasa, pengobatan yang di jalani oleh Yara terasa tidak ada perubahan sama sekali. Yara tidak pernah bisa melakukan apapun ketika saat ini dia baru saja selesai melakukan kemoterapi. Entah bagaimana Yara bisa merasakan rasa sakit yang sangat amat menghancurkan tubuhnya. Namun semuanya terasa sa-sia ketika tidak ada perubahan apapun dalam dirinya.
"Mas, nanti tidak perlu kemo lagi. Aku tahu tidak ada perubahan apapun dalam diri aku meski terus melakukan kemoterapi. Semuanya hanya sia-sia"
Keanu terdiam mendengar itu, dia jelas tahu bagaimana penjelasan Dokter jika keadaan Yara yang tidak bisa di bilang membaik. Kerusakan ginjalnya pun semakin parah dan seharusnya segera melakukan operasi pendonoran ginjal. Namun Keanu merasa berat untuk mengatakan semuanya pada Yara, meski mungkin Yara juga sudah menduganya.
"Ra, saran Dokter kamu harus di operasi untuk pendonoran ginjal. Kalau kamu sudah bersedia, maka aku akan mencarikan pendonor yang cocok untuk kamu"
Yara tersenyum tipis mendengar itu, dia tahu kalau keadaannya sekarang memang sudah tidak baik-baik saja. "Tidak perlu Mas, aku tidak mau hanya membuang-buang waktu saja. Aku hanya ingin melewati semuanya dengan tenang dan tanpa harus terbebani oleh apapun. Aku hanya ingin bahagia sebelum aku meninggal"
"Ra, plis jangan bicara seperti itu. Aku yakin kamu akan baik-baik saja. Kamu pasti sembuh. Kamu harus sembuh agar bisa bertemu dengan Fadil"
Yara terdiam mendengar ucapan Keanu barusan. Dia menoleh pada Keanu dan menatapnya dengan bingung. Jelas Yara sudah mau menjalani sebuah awal hubungan dengan Keanu, tapi kenapa dia malah bertanya seperti itu. Seolah Keanu masih berharap Yara bisa kembali lagi pada Fadil, hal yang sebenarnya tidak mungkin terjadi.
Keanu mengalus lembut kepala Yara, dia tahu jelas bagaimana perasaan Yara sebenarnya. "Tidak papa Ra, bisa bersama dengan kamu saja sudah membuat aku senang. Lagian aku juga tidak mau terus melihat kamu yang berpura-pura mencintaiku. Aku tahu kalau kamu memang masih mencintai Fadil. Atau mungkin memang mungkin cinta kamu itu hanya untuk Fadil"
"Mas.." Yara menatap Keanu dengan matanya yang berkaca-kaca. Jelas dia tidak pernah menyangka jika Keanu akan berkata seperti itu. Jelas sekali jika dia memang mengetahui perasaan Yara yang sebenarnya.
"Tidak papa, aku senang asal kamu bisa sembuh. Balas saja perasaanku ini dengan kamu yang semangat untuk sembuh dan bisa kembali pada Fadil. Aku akan bahagia dengan itu"
Tangisan Yara pecah seketika, jelas dia tahu kalau Keanu juga pastinya sangat kecewa dengan Yara.Tapi dia masih begitu lapang dan mau menerima kenyataan yang ada.Keanu yang sangat mengerti perasaan Yara.
"Maafkan aku Mas.."
Keanu tersenyum sambil mengelus kepala Yara dan mengecup keningnya dengan lembut. "Tidak usah nangis, aku tidak papa. Aku akan senang jika kamu kembali bersemangat untuk sembuh. Jangan pernah menyerah dan mengalah dengan penyakitmu ini.Kamu harus yakin kalau kamu bisa sembuh"
Yara mengangguk dengan air mata yang mengalir deras. Jelas Yara tidak bisa menahan tangisannya ketika dia melihat bagaimana Keanu yang begitu baik padanya.
Bersambung