Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur di.peluk Vano
Perut Sonev terasa masih sangat penuh. Makanan yang di bawa Kaito tadi siang dimakan semua oleh Sonev sehingga sampai malam Sonev belum merasakan lapar. Sehingga dirinya tidak makan malam di tempat biasa.
Sampai di rumah belum.terlalu malam sehingga.keadaan di rumah lampu masih menyala. Sonev tidak menduga jika bu Kania dan keluarga masih berada di ruang tengah, mungkin mereka.baru selesai makan malam karena meja makan baru selesai di bersihkan oleh seorang art.
"Sonev sini nak, duduk dulu di sini." Pak Gunawan yang melihat kedatangan Sonev segera menyapa dan mengajaknya bergabung.
"Akan.lebih baik jika kamu langsung ke atas saja , mungkin kamu lelah kan bisa langsung istirahat." Tiba tiba bu Kania melarang Sonev.
"Mah, biarkan Sonev bergabung di sini, toh nggak setiap hari juga Sonev pulang cepat." pak Gunawan tidak suka dengan bu Kania yang melarang Sonev berkumpul bersama keluarganya.
"Nggak apa apa pah, Sonev juga merasa lelah, Sonev permisi mau ke atas dulu ya."
"Kamu sudah makan?"
"Sudah pah..."
"Kalau belum makan, nanti minta bibi membuatkan makanan biar kamu."
"Halah manja sekali, biasanya juga kalau pulang kerja ga pernah makan di sini. Karena memang tidak ada jatahnya untuk dia makan." Bu Kania dengan ketus.
"Mah......" Pak Gunawan tampak tidak suka dengan istrinya yang bicara.
"Bela saja terus pah. Dia jadi besar kepala." bu Kania tidak suka jika suaminya selalu.membela Sonev.
"Sudah pah, Sonev ke atas dulu, mau bersih bersih, badan sudah sangat lengket."
"Iya nak, kamu istirahat saja."
Sonev naik.ke atas, masih terdengar pak Gunawan dan juga bu Kania yang masih bersitegang.
Sonev sudah tidak.mau.mendengar mereka bicara lagi.
Masuk ke dalam kamar, tidak ada Vano, apa mungkin dia masih di.luar, karena di bawah juga tidak terlihat Vano. "Vano ke mana ya, apa dia masih sama geng nya?"
"Eh ngapain juga gue mikirin dia, bagus juga dia ga ada,,biar gue ga bebas."
Sonev meletakan tas nya, kemudian masuk ke kamar mandi membersihkan badannya yang terasa sangat lengket. Lima belas menit kemudian Sonev keluar dari kamar mandi.sudah memakai piyama tidur motif hello kitti dengan rambut yang masih basah menggunakan handuk.
Sonev mengeringkan rambutnya kemudian memakai skin care serta memakai lotion di badannya. Selesai dengan aktivitasnya, Sonev mengambil selimut dan bantal dan bersiap untuk tidur di sofa. Tidak lama kemudian matanya terpejam dan terlelap di alam mimpi.Sekitar pukul 22.00 Vano masuk ke dalam kamar. Pandangan matanya melihat ke arah sofa, Somev yang sudah bergelung dalam selimut tampak terlihat nyaman, Suara dengkuran halus terdengar, Vano melihat wajah Sonev yang terlihat damai. Rasanya belum puas memandang wajahnya, hanya satu kata yang keluar dari bibir Vano.
"Cantik."
Dengan jantung yang berdebar, Vano masih memperhatikan wajah cantik Sonev, pandangannya berhenti di bibir yang berwarna pink.
LAma.dirinya memandang bibir warna pink milik Sonev, Vano menelan salivanya, merasa ada sesuatu yang membuncah dalam dirinya sesuatu.yang sangat ingin di.lepaskan. Semakin lama memandang Sonev, semakin kuat hasrat nya untuk melampiaskannya.
"Ada apa dengan gue, kenapa rasanya sangat sulit sekali untuk berpaling dari wajah.cantiknya."
Aaaarrrrrrggghhhhhh
Vano merasa putus asa, dengan menyugar rambutnya ke belakang.
"Gue kenapa, apa gue sudah mulai mencintainya, tapi kam wajar gue mencintai nya, secara dia kan istri.sah gue. Tidak ada yang akan melarang gue menjamahnya. Tapi.gue ga mau kalau sampai.harus memaksanya."
DAlam hatinya seperti ada badai pergiolakan antara ingin menyentuh karena Sonev adalah istrinya, namun jika.di paksakan, takutnya Sonev pasti akan marah, dan mungkin saja akan pergi dari kehidupannya, secara mereka hanya nikah siri.
Akhirnya seperti biasa, Vano hanya bisa mengecup bibir berwarna pink milik Sonev dengan sedikit tergesa khawatir Sonev akan merasakan sentuhan nya.
VAno segera masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan semua hasrat yang sudah bergolak sejak tadi.
Hampir satu jam Vano berada di kamar mandi untuk mendinginkan otak nya. Setelah merasa tubuhnya nyaman, Vano keluar dari kamar mandi dengam memakai.handuk sampai.batas pinggang, rambutnya yang masih basah terlihat tetesan air dari rambutnya. Wajah Vano.terlihat lebih segar, mengambil boxer nya serta kaos yang menurutnya nyaman, kemudian naik ke atas tempat tidur, saat dirinya berbaring di atas tempat tidur, Vano berpikir untuk memindahkan Sonev ke.tempat tidurnya.
"Iya, gue harus memindahkannya lagi ke tempat tidur, terus gue pura pura nggak tahu kalau dia tidur dekat gue." Vano menyeringai kemudian bangkit mendekatI sofa yang di pakai tidur oleh Sonev.
SEbelum tubuh Sonev di.angkat, Vano memandangi wajah Sonev yang terlihat sangat.damai. Kemudian dengan sangat perlahan khawatir membangunkan Sonev, Vano mengangkat tubuh Sonev kemudian membaringkan tubuhnya di atas tempat di samping dirinya.
Vano ikut merebahkan tubuhnya.di sebelah Sonev dengam memandangi wajahnya yang terlihat sangat cantik dengan hidung yang mancung, bulu mata lentik, serta kulit yang putih bersih.
Dalam hati Vano selalu bersyukur karean sudah mendapatkan Sonev walaupun belum sepenuhnya memiliki Sonev. Pernikahan nya dengan Sonev yang tidak di sengaja memniat Vano.senyum senyum sendiri, memandang wajah Sonev membuat mata Vano menjadi mengantuk, dan akhirnya ikut tidur di samping Sonev yanh sudah terlelap.
Sebelum tidur Vano menambah temperature suhu ruangan dengan AC yang tinggi, bertujuan agar Sonev merasakan kedinginan.sehingga untuk mencari kehangatan pasti Sonev akan memeluknya, karena Vano sengaja meninggalkan selimut tebal.milik Sonev tergeletak.di atas sofa tempat tidur Sonev sebelumnya.
Dan.benar saja, saat Vano.sudaj mulai terlelap, tangan Sonev mencari cari selimut, mungkin karena mengantuk sehingga.tidak memperhatikan di mana selimutnya berada. Karena merasa.kedinginan akhirnya Sonev masuk ke dalam pelukan Vano. Dan hal iti membuat Vano tersenyum dan juga tersiksa, karena selama Sonev tidur dalam pelukan Vano, Sonev tidak bisa diam dalam tidurnya sehingga menyentuh bagian bagian sensitif milik Vano, walaupun sangat tersiksa namun Vano.sangat menikmati tidur bersama dengan Sonev dalam posisi saling berpelukan. Hiingga akhirnya pagi pun menjelang, Sonev bangun lebih dulu, dirinya sangat terkejut karena sekali lagi dirinya tidur berada di atas tempat tidur.dengan Vano.
"Apakah benar gue tidur sambil.berjalan, terus tidur di sebelah Vano, gue sungguh merasa malu.karena.gue tidur sambil memeluk Vano."
Wajah Sonev tidak tiba saja memerah membayangkan saat dirinya tidur dalam pelukan Vano dan lebih malu lagi, ternyata Sonev sangat menikmati.pelukan Vano.
...****************...
Hai Reader kesayangan othor, terima.kasih ya karena masih setia membaca karyaku ini. Jangan lupan like dan komennya ya. l Love U.