NovelToon NovelToon
Suamiku Tak Seperti Mereka

Suamiku Tak Seperti Mereka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Impian setiap wanita adalah menikah dengan pria yang mencintai dan dicintainya. Namun takdir berkata lain untuk Azura, gadis cantik yang terpaksa menikah dengan pria pengidap gangguan jiwa demi kepentingan keluarga tirinya.

Meski sang ayah masih hidup, hidup Azura sepenuhnya digenggam oleh ibu tiri yang licik dan kejam. Akankah Azura mampu bertahan dalam pernikahan yang tak diinginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 20 - Satu kamar

Malam mulai larut, udara dingin dari pegunungan menyusup melalui celah-celah jendela sehingga membuat Azura sedikit menggigil.

Di kamar yang remang itu, Azura berbaring sambil memeluk selimut, namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit.

Tiba-tiba, perkataan Pak Adrian kembali terngiang-ngiang di telinganya.

"Jika kau bisa melahirkan cucu untukku, aku akan jamin hidupmu, bagaimanapun keadaan Rangga."

Azura menggelengkan kepalanya lalu menekan perutnya yang terasa mual, bukan karena sakit melainkan karena tekanan dan kenyataan yang terus menggerogoti hatinya.

“Apa mungkin? Bagaimana bisa? Rangga bahkan tidak mengenalku sebagai istrinya… Apa aku tega? Dan apa aku siap??.”

Azura menoleh ke arah jendela dan memandangi langit yang gelap yang tidak ada satupun bintang malam ini. Langit itu hitam pekat dan sunyi yang membuat semuanya terasa semakin berat.

“Apa semua ini memang jalan hidupku? Hidup bersama pria yang tak waras… dan harus melahirkan anak darinya?.”

Tek Tek Tek!!

Suara detak jam terdengar semakin nyaring di keheningan kamar. Waktu pun seakan bergerak lambat, sementara hatinya dipenuhi pertanyaan yang belum memiliki jawaban.

Azura pun bangkit dan duduk di tepi ranjang, lalu menyentuh dahinya yang masih meninggalkan bekas luka. Ia menatap bayangannya sendiri di cermin yang redup lalu berkata, “Tapi… kalau aku bisa memberinya ketenangan… kalau aku bisa jadi cahaya kecil dalam hidup Rangga… apa itu salah?.”

Kini, Azura menunduk sambil menyeka matanya yang mulai berair. “Aku tidak tahu bagaimana… tapi aku ingin mencoba. Bukan demi Pak Adrian… tapi mungkin… demi diriku sendiri. Demi Rangga juga.”

Pikiran itu pun tumbuh perlahan dalam hati Azura dan membentuk secercah tekad. Tekad untuk tidak lagi melihat semua ini sebagai hukuman… melainkan jalan yang bisa ia pilih untuk ditempuh dengan keberanian.

Setelah beberapa saat, Azura pun kembali berbaring, dan meski gelisah itu belum sepenuhnya pergi, setidaknya ia tahu bahwa dirinya tidak akan lari. Tapi ia akan berusaha menghadapi semuanya.

**

Malam telah berlalu dan pagi pun tiba. Selesai menyantap sarapannya, Azura pun meletakkan sendoknya di atas piring yang sudah kosong.

Lalu ia menoleh ke arah salah satu asisten yang berdiri tak jauh darinya. “Bu Sari, tolong siapkan beberapa orang untuk membantuku memindahkan barang dari kamarku ke kamar Tuan Rangga.”

Bu Sari yang mendengar perintah itu pun tampak terkejut.

“Nona… maksudnya, ke kamar Tuan Rangga?,” tanyanya ragu.

“Ya. Mulai hari ini aku akan tinggal di sana. Aku tahu risikonya, tapi aku sudah memikirkannya matang-matang," jawab Azura.

Para asisten yang lain pun saling pandang. Mereka merasa khawatir, tapi juga merasa kagum. Mereka tahu keberanian Azura bukan main. Luka-luka di tubuhnya pun masih belum hilang sepenuhnya, tapi hatinya sudah bulat membuat keputusan besar.

“Baik, Nona. Kami akan segera membantu.”

Tak butuh waktu lama, beberapa asisten mulai masuk ke kamar Azura, mengambil koper, perlengkapan pribadi, dan semua kebutuhan Azura.

Sementara itu, kamar Rangga yang biasanya tertutup dan sunyi hari ini terasa berbeda dengan ramainya orang yang berlalu lalang membenahi barang.

“Rasanya aneh ya, kamar ini akan ditempati oleh seorang wanita.”

“Bukan sembarang wanita. Nona Azura itu pemberani. Aku tidak akan sanggup kalau berada di posisinya.”

Begitulah beberapa bisikan dari para asisten.

Beberapa menit kemudian, seluruh barang-barang Azura telah tersusun rapi di kamar Rangga.

Nuansa lembut pun mulai terasa. Selimut baru berwarna biru muda menggantikan selimut gelap milik Rangga. Tidak hanya itu, sebuah lilin aroma terapi juga diletakkan di nakas sehingga membuat ruangan itu menjadi lebih tenang.

Dan, ruangan itu telah berubah pelan-pelan menjadi ruang kehidupan.

Azura kini berdiri di tengah ruangan sambil menatap sekelilingnya. Ada perasaan yang bercampur dalam hatinya antara takut, gugup, dan tekad yang kuat.

“Apapun yang terjadi… aku akan tetap di sini. Mungkin aku bisa jadi cahaya kecil di ruangan kelam ini.”

Tiba-tiba...

Suasana tenang itu tiba-tiba buyar saat langkah kaki berat terdengar dari koridor yang sukses membuat semua asisten berhenti bergerak.

“Itu… Tuan Rangga…” kata salah satu asisten.

Dan benar, sesosok tubuh tinggi muncul di balik pintu yang tak lain adalah Rangga. Ia menatap seisi kamarnya yang kini tampak berbeda.

Tatapannya tajam, namun kosong. Ia melihat para asisten, lalu tatapannya jatuh pada Azura. Dia tidak bertanya atau bersuara, tapi sorot matanya seolah bertanya, "Ada apa ini?."

Seakan mengerti isi hati Rangga, Azura pun berjalan mendekati Rangga dan berkata, “Mulai hari ini… aku akan tinggal di kamar ini. Aku istrimu, Rangga. Dan ini rumahku juga.”

Rangga menatap Azura cukup lama dengan kerutan samar di keningnya. Ia terlihat bingung, namun tidak marah. Lalu tanpa berkata sepatah kata pun, ia berjalan melewati Azura dan seolah berusaha mencari sesuatu.

Para asisten pun melirik Azura dan menunggu aba-aba. Mereka mengkhawatirkan sesuatu, tapi kekhawatiran itu lebih terasa saat Azura berkata, “Kalian boleh keluar. Biar aku yang membereskan sisanya.”

Meski merasa ragu, akhirnya Bu Sari dan yang lainnya mengangguk, lalu keluar dengan hati-hati.

"Bagaimana ini? Bagaimana kalau terjadi sesuatu?."

"Bagaimana kalau Tuan Rangga mencelakai Nona Azura lagi?."

"Kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga."

Tinggallah kini Azura dan Rangga dalam satu ruangan yang sunyi. Meski belum ada sapaan dari Rangga, namun tidak ada kekerasan juga. Itu sudah cukup bagi Azura untuk mengambil napas lega.

Kemudian, Azura duduk perlahan di sisi tempat tidur, lalu berkata dengan lembut. “Hari ini… awal baru untukku. Dan semoga juga untukmu.”

BERSAMBUNG...

~ Horee... Udah 20 episode nih kak... Tapi Othor sedih karena belum ada satupun yang kasih rating bintang 🤭😁😁 Semoga kakak semua berkenan ya... Terima kasih dukungannya 🤗🙏 ~

1
💝F&N💝
ayo thor up nya di tambah lagi.
Karwinah Dewi Handayani
terlalu banyak di suntik jadi trauma
Aurora: Ngomongin suntikan, ibu-ibu yang pake suntik kb bakal trauma juga gak ya... Semoga nggak ya 😇🤭🙏
total 1 replies
Purnama Pasedu
Rangga lupa semuanya ya
Aurora: Kayaknya gitu, ke reset kaya hp 😅
total 1 replies
Aurora
Ok, ntar Othor tambah, tapi gak janji hari ini y... 🤗
💝F&N💝
kenapa up nya sedikit banget.

tambah lagi doooooooong
Aurora: Ok ok, masih otw ceritanya. Mudah-mudahan bisa upload lagi ❤️😊
💝F&N💝: yaaaaah sebagai pembaca, ya kurang dong kaaaaaaaaaak.
apa lagi di waktu gabut seperti ini.
total 3 replies
💝F&N💝
azura, kamu harus mencari kebenaran yg sebenar benarnya tentang apa yg terjadi sama rangga dan masa lalunya.
Aurora: Siaapp, ntar di sampein ke Azura 😘👌
total 1 replies
Purnama Pasedu
suntikannya berbahaya ya
Aurora: Hmmm... Entahlah, disini Rangga seperti yang trauma gitu aja sama suntikan 🤗 mungkin jawabannya akan ada di episode2 selanjutnya... 😃
total 1 replies
Purnama Pasedu
cinta dan kemanusiaan
Purnama Pasedu
semoga berhasil azzura
Purnama Pasedu
bukan tugas ya azzura
💝F&N💝
ayo lanjut lagi, thor
Aurora: Siap kakak...
total 1 replies
Purnama Pasedu
hamil y
Purnama Pasedu: program bayi tabung
Aurora: Lha belum kak... Kapan mereka tidur bersama 🤭
total 2 replies
Purnama Pasedu
baru up thor
Aurora: Iya kak... Maaf udah bikin nunggu ya... Dan terima kasih udah setia membaca 🤗❤️
total 1 replies
mbok Darmi
kenapa villa mewah tidak ada yg jaga dan kenapa dgn mudah nadine dan rita bisa masuk ini cerita ngga masuk akal sama sekali
Aurora: Ceritanya para penjaga dan asisten di vila itu mereka pada ramah dan baik, apalagi yang datang keluarga Azura 😅😅🙏
total 1 replies
Purnama Pasedu
nyimak
Purnama Pasedu
lanjut
Aurora: Siap... ❤️
total 1 replies
Purnama Pasedu
kapan terungkapnya ya
Purnama Pasedu
masih belum berteman mereka ya
Aurora: Belum... Kira kira mereka bisa berteman gak ya🤗
total 1 replies
Purnama Pasedu
yaaah,,,Rangga kabur ya
Purnama Pasedu
berhasil ya Azura,
Aurora: Siap kakak... Dia emang harus banyak di kasih dukungan dan di temani sama kita, biar gak sendirian 💪😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!