Perhatikan batas usia ketika membaca...
Banyak ****** ****** ( *** )
Tumbuh besar di lingkungan yang tak menyenangkan membuat Ayara menjadi gadis keras kepala dan arogan, perceraian kedua orang tuanya membuat dirinya harus tinggal di negara asing seorang diri dan terpaksa menyamar untuk menjadi bodyguard sampai akhirnya benih cinta tumbuh dalam dirinya pada pria yang menjadi atasannya.
"Kau akan menjadi milikku malam ini Yara ," bisik Henry pelan pada Ayara saat baru melangkahkan kakinya menuju kamar pengantin mereka.
"AKu takut Henry..." jawab Ayara dengan wajah memerah.
"Tenanglah, aku akan membuatmu menjadi wanita seutuhnya...
Henry menghentikan pergerakan tangannya saat akan membuka gaun pengantin sang istri karena tangannya menyentuh suatu cairan yang sedikit pekat dan kental.
"Yara kau..."
Wajah Ayara semakin memerah saat melihat warna tangan Henry berubah.
"S-sepertinya aku datang bulan Henry!!!" ucap Ayara dengan keras.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na fadila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prinsip
Vote dulu Sebelum Baca , Terima kasih
Ayara dan keempat pelayan lainnya akhirya tidur dikamar yang cukup besar yang ada di rumah utama atas perintah Ryan sang pemilik rumah , Ayara pada awalnya menolak karena tak mau satu atap dengan Ryan karena merasa tak nyaman tinggal satu rumah dengannya tapi atas bujukan para temannya Ayara akhirnya mau tidur dikamar yang cukup besar itu . Ketika semua temannya sudah tidur Ayara kemudian membuka matanya dan bangun dari ranjang empuknya , ia memandangi sekeliling ruangan kamar yang cukup mewah itu .
"Sepertinya ini bukan kamar yang bisa dimasuki oleh sembarang orang ."Batin Ayara sambil melihat sekeliling interior kamar yang terlihat cukup mewah dan bagus .
"Kamar siapa ini sebenarnya ." Ucap Ayara lirih sambil terus menatap sekeliling kamarnya yang mempunyai kesan manis seperti kamar wanita , design kamar mandi yang cukup mewah semakin mengnguatkan dugaan Ayara kalau kamar yang kini ia tempati itu bukanlah kamar untuk orang biasa .
Saat membuka jendela untuk mencari udara segar Ayara melihat beberapa bodyguard Ryan sedang bermain kartu di taman yang letaknya tak jauh dari kamar yang sekarang ia tempati , walaupun samar-samar Ayara berusaha mendengarkan pembicaran para pria berbadan kekar itu .
"Kenapa bisa para pelayan itu jadi tinggal dikamar para gadis cantk yang biasa datang itu ."
"Sudahlah , jangan ikut campur ini adalah perintah langsung dari tuan Ryan "
"Iya akupun heran , tadi sore ketika aku merapikan ranjang para pelayan itu aku juga merasa heran kenapa tuan muda memindahkan para pelayan itu ke kamar khusus bercintanya itu .
Deg
Deg
Jantung Ayara berdetak dengan kencang saat mendengar perkataan terakhir para pria berbadan kekar yang sedang duduk didekat taman , emosinya langsung memuncak begitu mengetahui kalau kamar yang ia tempati saat ini biasa digunakan Ryan untuk manyalurkan hasratnya kepada para wanita cantik . Dengan cepat Ayara melompat keluar melalui jendela tanpa diketahui para pria berbadan kekar yang sedang berjaga malam , Ayara kemudian berjalan perlahan mencoba menghindari daya jangkau CCTV yang ada didekat lampu taman dimana para bodyguard itu sedang duduk dibawahnya . Ayara berjalan menuju ke rumah khusus para pelayan dibelakang rumah utama dimana ia menemukan CCTV dikamarnya , ia lalu masuk kekamarnya lalu naik ke atas sofa yang ada diruang tamu karena ranjang miliknya dan keempat temannya sudah dipindahkan ke rumah utama .
Dengan menggunakan kain gorden Ayara menyelimuti tubuhnya untuk mengurangi rasa dingin yang menyerangnya , setelah berbaring tak lama kemudian Ayara pun kembali memejamkan kedua matanya dan kembali berlayar ke alam mimpinya kembali .
Mansion Henry Luke
Seorang dokter nampak sedang sibuk memberikan suntikan kepada Henry yang sedang terbaring tak sadarkan diri di ranjang besarnya pasca di temukan Michael di ruangan latihan dengan kondisi dehidrasi parah , menurut dokter kalau Michael telat lima menit saja mungkin nyawa Henry tak terselamatkan karena mengalami heat stroke pasca berolah raga di ruangan latihan tanpa menyalakan AC dan menggunakan pakaian yang tak menyerap keringat .
"Bagaimana kondisinya dok.?" Tanya Michael pada dokter yang baru saja menolong Henry .
"Kondisinya sudah lebih stabil , suhu tubuhnya pun sudah kembali . Saya sarankan untuk tuan muda ini jangan terlalu beraktivitas dulu karena saya menduga kalau tubuhnya belum mampu beradaptasi dengan iklim di indonesia yang tropis ini ." Jawab sang dokter sambil tersenyum .
"Thanks god for save him ...terima kasih dokter sudah menolongnya ." Ucap Michael sambil meraih tangan sang dokter dengan cepat .
"Saya mungkin tak akan bisa menyelamatkannya kalau anda tidak memberikan penanganan terlebih dahulu , jadi ini juga atas peran penting anda juga tuan ." Sahut sang dokter memuji tindakan cepat Michael .
Michael tersenyum tipis mendengar perkataan sang dokter , ilmunya yang ia dapatkan sewaktu mengikuti pelatihan keselamatan dasar di Ingrris semasa sekolah akhirnya bisa berguna . Tak lama kemudian sang dokter akhirnya pergi dari kediaman Henry karena tugasnya sudah selesai . Henry yang sudah mendapatkan penanganan dokter hanya tinggal istirahat saja sampai efek biusnya hilang .
"Kau adalah orang yang teliti dan perhitungan sebelumnya lalu kenapa sekarang kau jadi seperti ini tuan ." Ucap Michael pelan sambil menatap Henry yang sudag tertidur pulas karena efek obat .
Tok
Tok
Tok
"Permisi tuan ." Suara seorang pelayan wanita mengetuk pintu kamar Henry .
"Masuk bi ." Jawab Michael sambil tersenyum .
Sang pelayan paruh baya itupun masuk ke dalam kamar Henry dan meletakkan baskom yang berisi es dan air beserta handuk kecil yang sudah diminta Michael sebelumnya atas anjuran dokter , Michael meminta pelayannya menyiapkan itu untuk berjaga-jaga kalau suhu tubuh Henry naik kembali .
"Tuan muda baik-baik saja kan ya tuan Mike .? " Tanya sang pelayan pelan sambil membasuh wajah Henry menggunakan handuk basahnya dengan perlahan .
"Sudah bik , dia hanya perlu istirahat saja bi sekarang ." Jawab Michael sambil tersenyum .
"Syukurlah tuan , tadi saya sempat hampir pingsan ketika melihat tuan muda anda bawa tuan Mike ." Ucap sang pelayan mengingat kejadian dimana Michael menemukan Henry yang dalam konsidi pingsan dengan suhu tubuh diatas 40 derajat celcius .
"Aku juga hampir gila tadi bi melihat kondisi tuan muda di ruang latihan ." Sahut Michael dengan suara parau .
Sang pelayan hanya tersenyum tipis dan kembali melanjutkan tugasnya untuk membantu menyeka dan mengompres tubuh Henry menggunakan handuk basah , tak lama kemudian sang pelayan pun selesai melakukan tugasnya setelah membantu Michael menggantikan pakaian Henry yang basah karena keringat .
"Saya permisi tuan , kalau ada apa-apa atau tuan butuh sesuatu tuan bisa memanggil saya dibawah ." Ucap sang pelayan sewaktu akan berpamitan .
"Iya bi saya mengerti , terima kasih . Bibi sudah bisa istirahat sekarang , saya pun akan tidur di sofa untuk menjaga tuan muda ." Jawab Michael sambil tersenyum .
Sang pelayan pun akhirnya benar-benar pergi meninggalkan kamar besar Henry untuk kembali ke kamarnya yang ada dilantai satu , sementara itu Michael langsung menuju sofa untuk meluruskan tulang belakangnya yang terasa sangat pegal dan tegang karena mengurus Henry . Tak lama Michael pun akhirnya terlelap setelah berbaring diatas sofa yang ada di kamar Henry .
Matahari pagi pun kembali menyinari bumi mengantikan rembulan malam , membangunkan para penghuni bumi untul kembali beraktivitas seperti biasaya . Begitupula para penghuni mansion mewah milik Ryan Bray dimana pagi-pagi sudah terjadi keributan disana pasca Ryan marah-marah karena tak berhasil menemukan Ayara di kamar para pelayan dilantai satu .
"Kerja kalian apa ? kenapa bisa pelayan wanita pergi kalian tak melihatnya hah .!!! " Teriak Ryan penuh emosi di hadapan semua petugas yang berjaga malam .
"Kami tak melihat kalo pelayan itu ...
"Namanya Ayara panggil dia Ayara jangan sebut pelayan .!! " Hardik Ryan memotong perkataan sang bodyguard .
"Maaf tuan , kami benar-benar tak melihat Ayara keluar dari gerbang tuan . " Jawab pria berbadan besar dengan menunduk .
"Lalu bagaimana bisa seorang gadis kecil keluar dari kediamanku ini tanpa berhasil ketauan oleh kalian semua ??" Tanya Ryan penuh emosi .
"Siapa yang pergi ?? " Tanya Ayara pelan yang baru masuk ke dalam rumah utama dimana semua para pekerja di rumah besar Ryan sedang berlutut di hadapan Ryan yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang .
"Ayara ....
Bersambung
Jangan lupa Vote dan ratting setelah membaca , Terima kasih
Baca Juga Faith 2 yang sebentar lagi akan mengudara setelah Faith satu tamat dalam beberapa episode lagi .
. hebat kak authornya