seli yang merupakan wartawan muda yang baru saja bergabung dengan sebuah media yang baru saja melebarkan sayapnya di dunia digital mempunyai sebuah kesempatan untuk mempublikasikan berita tentang sebuah kapal angkatan laut yang baru beberapa bulan di gunakan sebagai kapal angkatan laut yang dapat melintasi beberapa negara dan kapal tersebut hanya bisa bersandar di beberapa pelabuhan saja dan biasanya kapal tersebut hanya bersandar enam bulan sampai satu tahun sekali ke tempat-tempat tertentu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu Seli
tampak Raka terdiam sejenak lalu kemudian ekspresinya berubah "Om ini apa-apaan sih ini bukan baju adat yang disiapkan tapi sebuah jas kebetulan aku memiliki jas tersebut yang selalu aku bawa-bawa karena aku kadang menghadiri pesta sehingga aku membutuhkan." ucap raka, "terus bagaimana Kakek mu bisa tahu tentang semua ini kau jangan bilang itu kebetulan aku yakin kau pasti mengatakan semua ini kepada kakek mu ucap kapten Rendra, aku cukup terkejut tak tadi jenderal Rino memukul Om sehingga aku yang sedikit panik berinisiatif menelepon kakek takutnya masalah ini akan semakin besar dan tak ada solusinya ternyata dugaanku benar jika tadi kakek tidak menelepon jenderal Yogi sudah pasti pertengkaran akan semakin besar dan bisa-bisa terjadi penyerangan yang lebih brutal lagi dan hal itu sangat mengkhawatirkan aku aku harap kau bisa mengerti apa yang aku khawatirkan sekarang semua persoalan sudah terselesaikan." ucap Raka
tampak kapten Rendra menghembuskan nafasnya kasar "sebenarnya ini bukan akhir dari persoalan tapi awal dari persoalan melihat sifat dari Reno aku yakin dia akan mencari segala macam cara untuk memisahkan aku dengan putrinya aku sungguh tidak habis pikir bagaimana bisa wanita yang tidur denganku adalah putrinya takdir macam apa ini kan apa bisa putrinya sebesar itu bukankah dia menikah karena dijodohkan dia kan belum mencintai istrinya bagaimana bisa dia melakukan hubungan suami istri apakah dia tidak membutuhkan waktu untuk kita melakukan hubungan seperti itu kalau dia bisa menahannya sedikit mungkin saja putrinya masih sekolah itu tingkat SMP." ucap kapten Rendra, tampak Raka menatap oh ya dengan mata membulat sempurna dan wajah yang tidak percaya dengan apa yang dibicarakan oleh pria yang ada di hadapannya mana mungkin seorang pria bisa menahan diri pada seorang wanita yang tempat ada di hadapannya apalagi Mereka dalam satu ruangan bukankah jenderal pleno adalah lelaki normal lagi pula dia sedang patah hati jadi mencintai atau tidak tidak masalah untuk melakukan hubungan seperti itu pikir Raka
tampak Raka sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan sang Om mungkin saja dia kembali jatuh cinta pada pandangan pertama oleh wanita yang dijodohkan sehingga dia bisa melakukan hubungan suami istri ucap Raka seenaknya, mendengar hal tersebut kontak saja kapten Rendra menjadi sebal dan buat apa otak keponakannya ini pikir kapten Rendra akhirnya dia pun bangkit untuk masuk ke sebuah bilik di mana pakaian sudah disediakan sementara itu di kamar kapten tampak seli yang masih sedih karena berpikir semuanya sudah berakhir tapi saat pintu terbuka dan sang ayah memanggil namanya melihat ke arah sang ayah lalu bangkit sementara sang ayah dengan cepat berlari menuju ke arah sang putri "lalu memeluknya maafkan ayah yang tak bisa melindungimu." ucap Ayah Selly memeluk putrinya dari semenjak di kandungan sampai dia lahir ayahnya terus mengerjakan dan menyayanginya," ini bukan salah ayah kalau saja aku mendengar perkataan ayah dan ibu untuk melanjutkan kuliahku dan jangan dulu bekerja tentu kejadian ini tidak akan terjadi aku yang begitu bodoh yang berpikir bahwa semua akan berjalan lancar seperti yang aku rencanakan tapi apa yang terjadi aku bahkan tak bisa menjaga diriku sendiri dan berakhir di sini untuk menikahi seorang pria jelek yang sangat menyebalkan dan juga seorang om-om." ucap seli, jenderal yoga mendengar perkataan seli sungguh dia ingin tertawa terbahak-bahak anak kecil ini benar-benar membuat dia bisa tertawa berkali-kali seharian dengan kata-katanya yang polo tapi begitu menyindir.
Jangan lupa like komen dan hadiahnya
