NovelToon NovelToon
Istri Bercadar Tak Dianggap

Istri Bercadar Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:406.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: purna yudiani

IG : purna_yudiani

Pernikahan ini merupakan pernikahan yang tidak pernah Kafkha inginkan, bagaimana tidak ia menikahi gadis bercadar yang tidak ia cintai, pernikahan ini hanya pernikahan kontrak yang di buat oleh nya.

Kafkha terpaksa menikahi gadis ini karena ada suatu kesepakatan waktu itu antara kakek Kafkha dengan almarhum kakek Medina, Kafkha terpaksa menyetujui pernikahan ini toh pernikahan ini hanya satu tahun saja yang ia buat di surat perjanjian.

Medina sangat terpuruk saat suaminya lebih memilih kekasihnya ketimbang dirinya yang sudah sah menjadi istrinya. Medina tidak mau pernikahan kontrak ini berakhir dengan begitu cepat, dengan tekat yang kuat dan izin Allah SWT, Medina mau mengejar cinta suaminya itu.

Menurut Medina pernikahan itu hanya sekali seumur hidup.

Akankah Medina bisa meluluhkan hati seorang Kafkha Darmansyah yang sangat terkenal dengan sifat cuek dan dingin nya.

Yuk saksikan kelanjutan cerita ini hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon purna yudiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 29. Aneh

Clara sangat emosi dan uring-uringan saat ia sampai di rumah nya itu, bagaimana bisa Kafkha tidak mempedulikan nya demi wanita itu, ia mencampakkan barang-barang di kamar nya itu ke lantai untuk meluapkan emosi nya itu.

"Dasar gadis si*lan berani sekali ia melawan ku, siapa dia sebenarnya bisa-bisa melawan ku!"

"Aakakh.... si*lan kenapa Kafkha malah membela gadis munafik itu, apa Kafkha sudah mulai jatuh cinta pada gadis si*lan itu?"

Clara sangat marah pada Kafkha yang tidak mempedulikan dirinya tadi, ia merasa di permalukan oleh Kafkha di depan Medina tadi.

"Aku tidak akan rela melepaskan kamu Kafkha, aku akan menghancurkan hidup kamu, aaakh.... gadis si*lan awas saja kau nanti, aku akan membuat perhitungan pada gadis tidak tahu diri itu, sudah beraninya dia mengikut campur urusan ku untuk membuat Kafkha hancur!"

"G*bl*k!" umpat Clara

Sanjaya mendengar suara gaduh dari kamar putrinya itu, ia menghampiri putrinya itu.

"Ada apa ini Clara?" tanya Sanjaya melihat kamar putrinya itu berantakan

Clara hanya diam untuk meredam emosi nya ini.

"Gara-gara gadis munafik itu pa, semua rencana ku jadi berantakan, jika saja tidak ada wanita itu pasti rencana aku sudah berjalan lancar sejak dulu!"

"Gadis? gadis mana yang kamu maksud?" tanya Sanjaya tidak mengerti dengan apa yang Clara maksud

"Istri cadar nya itu pa...!"

Clara duduk di sisi ranjangnya itu ia sangat marah untuk saat ini, ternyata untuk menghancurkan Kafkha sangat susah sekali, begitu banyak rintangan untuk menghancurkan Kafkha.

Clara berencana untuk perlahan-lahan menghancurkan hati Kafkha, setelah benar-benar hati Kafkha hancur barulah ia akan memperlihatkan sikap dan watak asli nya dan siapa dirinya sebenarnya, tapi kemungkinan untuk menghancurkan Kafkha sedikit sulit untuk di bayangkan, terlebih lagi Medina yang selalu ada untuk nya.

"Apa kita singkirkan saja gadis itu pa barulah kita merencanakan untuk menghancurkan keluarga Darmansyah itu dari awal!" ujar Clara

"Jika kita singkirkan wanita itu, lalu rencana papa untuk menghancurkan Darmansyah akan gagal, kita jangan gegabah!" tutur Sanjaya

"Ck! lalu kita harus apa pa? seperti nya Kafkha sudah mulai nyaman dengan wanita itu, yang ada rencana ku akan gagal, rencana untuk menguras harta Kafkha saja belum terlaksana apa lagi untuk menghancurkan mereka!"

Sanjaya bersama putrinya itu sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk menghancurkan keluarga Darmansyah itu, ia ingin keluarga Darmansyah itu merasakan apa yang telah ia rasakan waktu kematian istrinya itu, betapa hancur dan terpuruknya Sanjaya saat mengetahui jika istri nya meninggalkan karena di bunuh, ia sangat yakin jika Darmansyah lah yang membunuh istrinya itu.

...

Kafkha bersama dengan Medina baru sampai di kediaman Darmansyah, mereka berdua masuk ke kamar mereka itu.

Kafkha langsung menjatuhkan bobot tubuh nya ke atas ranjang karena ia merasa sangat lelah sedangkan Medina ia lebih memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Selesai ia membersihkan tubuhnya kini ia keluar dari kamar mandi itu, Medina tidak menggunakan jilbab nya rambut panjang itu tergerai sangat indah.

Kafkha sendiri yang menyaksikan itu, rambut nya sangat indah dan hitam, Kafkha sangat susah payah menelan ludah nya.

Medina membungkus rambut nya itu menggunakan jilbab lebarnya itu, Kafkha jadi kecewa karena Medina sudah membungkus rambut nya itu.

"Kenapa kau pakai jilbab kau kembali?" tanya Kafkha

Medina memutar tubuhnya menghadap Kafkha, "memangnya kenapa? aku ingin keluar apa kamu tidak marah jika aku melihat kan kecantikan ku ini kepada semua orang?" tanya Medina sengaja memancing Kafkha

"Jangan, jika kamu berani melakukan itu saya tidak akan memaafkan kamu!" sungut Kafkha

Medina tersenyum tipis ternyata Kafkha tidak rela membagi kecantikan istrinya itu kepada orang lain, kecantikan Medina itu hanya untuk dia saja.

Kafkha mendekati Medina satu tangan nya terulur untuk mencapit bibir mungil nan kenyal Medina itu.

"Aww... kenapa kamu sangat sering mencapit bibir Dina?" protes Medina tambah memanyunkan bibirnya itu.

Kafkha sangat frustasi melihat bibir mungil Medina itu di manyun kan, ia ingin puas-puas mencapit bibir Medina itu.

"Sana, kamu mandi dulu bau keringat!" oceh Medina mendorong Kafkha agar jauh-jauh dari nya.

Kafkha merasa kesal karena keinginan nya untuk mencapit bibir mungil Medina itu di halangi oleh Medina, bahkan Medina sudah menggunakan cadarnya itu untuk menutupi bibirnya itu.

Medina tersenyum geli melihat kekesalan Kafkha itu, ia pergi keluar kamar untuk menemui mama mertuanya yang sedang duduk santai di sofa ruang keluarga.

"Assalamualaikum mama!" ucap salam Medina

"Wa'alaikumussalam!"

"Bagaimana? cerita sama mama tentang kamu berkunjung ke kantor suami mu!?" tutur Sarah sangat ingin tahu bagaimana kesenangan mereka tadi di kantor.

Medina hanya menceritakan hal-hal yang baik saja kepada Sarah, ia menceritakan bahwa Kafkha mau di ajak sholat tadi, itu hal yang membuat Sarah sangat terharu mendengar cerita Medina.

"Masya Allah... anak itu?!" dia mau kamu ajak untuk sholat?" tanya Sarah dengan mata berembun.

Bagaimana tidak Sarah terasa haru mendengar cerita Medina itu, selama ini Kafkha sering meninggalkan kewajiban nya sebagai hamba yang taat kepada Allah SWT.

"Kamu membawa pengaruh yang sangat besar bagi Kafkha nak!" tutur Sarah sangat bangga kepada Medina sudah membawa perubahan besar pada diri Kafkha itu.

"Jika kakek kalian tau tentang ini, sudah dipastikan kakek kalian akan bahagia, kakek sangat ingin Kafkha berubah, dan lihatlah sekarang bagaimana anak itu berubah!" tutur Sarah

Kebetulan juga Darmansyah datang ke sofa ruang keluarga itu, ia mendengar apa yang telah Medina ceritakan tadi.

"Saya memang tidak salah menjodohkan kalian, semoga saja Kafkha cepat-cepat berubah!" timpal Darmansyah lalu kakek tua itu duduk di sofa itu.

Tidak lama Kafkha juga ikut duduk di sofa ruang keluarga itu ia duduk di sebelah kakek Darmansyah.

"Sering-seringlah berbuat kebaikan kita tidak tau umur kita itu sampai kapan!" tutur Darmansyah kepada Kafkha yang baru saja datang.

Kafkha mengerutkan keningnya, "elah, aku mah sudah sering melakukan kebaikan!" sungut Kafkha

"Kapan?" tanya Darmansyah

"Mana Kafkha ingat kek!" lelucon apa yang anak ini katakan, pikir Darmansyah memukul paha Kafkha.

"Kenapa aku di pukul? kakek ini memang cari masalah dengan aku, kakek tua!" gerutu Kafkha

"Sudah mas, kamu jangan bilang seperti itu tidak baik!" ingatkan Medina

Entah semenjak kapan Kafkha bisa nyaman dengan Medina, biasanya ia sering memaki dan menghina istrinya yang tak punya salah itu, seperti saat ini mereka berdua sedang di dapur, Kafkha membantu Medina mencuci piring kotor bekas makan malam mereka tadi.

"Sudah kamu jangan bantu aku, mas, aku tau kamu hanya bersandiwara, sudahlah hentikan sandiwara kamu itu lagi pula keluarga kamu tidak ada di sini!" ujar Medina

Medina sudah tau Kafkha ini hanya berpura-pura baik saja di depan keluarganya ini saja, ia tak ingin keluarga nya ini curiga pada nya.

"Sebelum saya pergi, buka cadar mu dulu!" pinta Kafkha ia ingin melihat bibir Medina yang mungil itu apa lagi bergerak-gerak saat berbicara.

"Nggak ah!" tolak Medina sambil membilas piring yang ia cuci tadi.

"Berani kamu menolak nya?" murka Kafkha

"Apa sih kamu ini aneh kadang!" Medina sengaja tidak mau menuruti keinginan Kafkha agar Kafkha semakin penasaran dengan bibir mungil itu, ya walaupun Kafkha sudah sering melihat bibir mungil milik Medina.

...

Bersambung...

Jangan jadi pembaca gelap saja, tinggalkan jejak kalian, tidak ada komentar maka author tidak akan update cerita ini.

Komentar nya jangan next sama lanjut aja dong, coba komentar isi cerita nya, yang panjang kek komentar nya, jangan satu kata saja🤔🙄🤨

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍👍
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
makasih kak thor buat karya nya
sungguh mantap sekali 👍👍
Yunerty Blessa
jahat sekali kau Clara mempermainkan perasaan Kafkha..
Yunerty Blessa
baguslah berdamai..aman juga hati
Yunerty Blessa
padan muka kau Clara
Yunerty Blessa
syukur lah kalau Kafkha mau berubah..
Yunerty Blessa
jangan sampai Medina pergi baru menyesal..... fikir² lah
Yunerty Blessa
mantap Kafkha.... tinggalkan Clara
Yunerty Blessa
jahat sekali ayah Clara mau menghancurkan keluarga Darmansyah.... hati² Kafkha
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha bisa berubah menjadi lebih baik
Yunerty Blessa
satu kucupan di pipi...
Kafkha seperti patung 🤣🤣
Yunerty Blessa
lawan tu pelakor tak tahu malu
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha sudah terbuka..
Yunerty Blessa
sungguh sulit untuk Kafkha berubah apa lagi ada Clara..
Yunerty Blessa
kesabaran Medina ada batas nya...
kalo tak kuat pergi saja
Yunerty Blessa
kalau kau tahu apa maksud kakek mu kau pasti menyesal karna telah kenal dengan Clara
Yunerty Blessa
sungguh sabar sekali kau Medina
Yunerty Blessa
pergi saja Medina
Yunerty Blessa
setelah melihat wajah Medina... Kafkha langsung terkejut
Yunerty Blessa
padan muka kau Kafkha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!