Pernikahan karna sebuah perjodohan membuat Aurora tak mengenal betul sosok sang suami yang menikahinya tersebut.
Pria yang di anggapnya baik itu memang terkesan dingin seakan menyembunyikan banyak hal, termasuk wanita lain yang baru di ketahui Aurora tanpa di sengaja.
Mampukah ia menerima nasibnya yang,
"Ternyata, bukan istri pertama?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wajah Cantik.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Loh, Kak Sean?"
Aurora yang baru ingin membuka pintu kamarnya justru mengurungkan niat, seorang pria tinggi putih terus berjalan kearahnya dan berhenti beberapa langkah di depan wanita bercadar tersebut.
Sean, sahabat kakak kembar Aurora yang cukup lama tak berjumpa karna kini ia tinggal di luar kota, entah alasan apa yang membuat Sean ada dirumah utama Rahardian Wijaya.
"Apa kabar?"
"Aku baik, apa ada kak Gala?" Aurora balik bertanya karna saat ia datang barusan tak melihat adanya tanda Sang kakak ada di bangunan mewah ini.
"Hem, bukan mau ketemu dia. Lagi ada urusan sama Sam," jawab Sean.
Aurora tak nampak aneh, ia juga tahu jika pria di depannya juga berteman baik dengan sepupunya yaitu Si Tutut Markentut.
Sedikit berasa basi akhirnya Aurora masuk kedalam kamarnya, tak baik berlama-lama dengan yang bukan keluarga apalagi tak ada penengah diantara mereka mengingat Aurora juga kini sudah berstatus seorang istri.
Setelah adik sahabatnya itu menghilang dari balik pintu, Sean langsung menoleh saat namanya di panggil oleh orang yang sangat ia kenal dalam waktu beberapa tahun ini.
Lambaian tangannya membuat Sean balik badan lalu berjalan menghampiri.
"Gimana?" tanya Sam.
"Gimana apanya, biasa aja kaya biasa." Sean berdiri dengan tangan melipat didada dihadapan Putra Mahkota Rahardian Wijaya.
"Pokonya lo harus ikutin rencana gue sama Appa, awas aja kalo sampe gagal!" ancam Sam.
Sean membuang napas kasar, entah bisa atau tidak tapi ia tetap harus menganggukan kepala tanda setuju, apalagi kini ia sudah ada dirumah utama, tak mudah baginya untuk keluar begitu saja di tengah penjagaan yang sangat ketat.
.
.
.
Leo yang berniat akan menjemput istrinya, datang tiga puluh menit sebelum makan malam bersama. Ia lalu di antar oleh salah satu pelayan karna lupa lupa ingat dimana tepatnya kamar istrinya itu.
"Terimakasih," ucap Leo setelah sampai didepan sebuah pintu warna putih.
Cek lek
Leo masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu membuat Aurora langsung menoleh karna kaget.
"Loh, Mas Leo sudah pulang?" tanya wanita bergamis putih gading dengan warna hijab yang sama.
"Iya, jadi kan kita pulang?" Leo memastikan rencana mereka sambil mengulurkan tangan kanannya yang ingin diraih untuk di cium takzim.
"Iya, Mas. Tapi kita makan malam dulu ya," ucap Aurora yang di jawab anggukan kepala.
Rasa lelah yang dirasakan, membuat Leo memilih merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Ia juga menolak saat istrinya menawari untuk membersihkan diri sebelum pulang ke Apartemen nanti.
Dan suara ketukan pintu yang ternyata dari seorang pelayan yang mengatakan jika mereka sudah di tunggu di ruang makan membuat pasangan suami istri tersebut bergegas keluar dari kamar.
Aurora menyapa semua yang sudah duduk di kursi meja makan termasuk Sean yang ternyata belum pulang, Wanita itu tampak biasa saja karna Sean juga sering ada dirumah orangtuanya sejak mereka masih sekolah di bangku Menengah Atas.
Tapi tidak dengan Leo, ia sesekali melirik kearah sahabat kakak iparnya itu yang menurutnya sangat tak wajar apalagi saat dikenalkan oleh istrinya lalu di timpal juga oleh Samudera jika Sean adalah seorang pria single. Mereka sama sekali tak saling kenal tapi Leo bisa merasa jika istrinya cukup dekat dengan pria tersebut, dan makan malam yang kurang nyaman pun dirasakan oleh Leo.
"Sudah, La."
"Oh, iya, Mas," jawab Aurora yang kembali menuangkan air putih di gelas suaminya, ia sempat heran karna Leo tak biasanya terus minum saat makan.
Setelah ikut berbincang sebentar akhirnya mereka memilih kembali ke kamar untuk bersiap pulang, tak ada yang dibawa Aurora kecuali tas kecil berisi ponsel dan dompet.
"La," panggil Leo sambil menarik pergelangan tangan istrinya.
"Iya, Mas. Ada apa?"
"Boleh aku bertanya sesuatu?" kata Leo yang kini posisinya begitu dekat.
"Ta--tanya apa?"
.
.
Apa Sean pernah melihat wajah cantikmu???
vote✌🏼
lanjut Thor 🙏🏼