Riana adalah seorang wanita yang merasa sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria pujaan hatinya.
Riana yang telah menikah selama hampir sepuluh tahun merasa sangat bahagia karena memiliki suami yang sangat penyayang dan sepasang anak yang sehat dan cerdas.
Namun ternyata kebahagiaan itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh suaminya.
Riana yang baru mengetahui tentang perselingkuhan suaminya dengan teman kantornya merasa sangat hancur dan terpuruk.
Riana yang tak ingin hancur sendirian pun memutuskan untuk bangkit demi kedua buah hatinya hingga akhirnya membuat Riana membuat keputusan berat yaitu Pembalasan.
Apa yang sedang direncanakan Riana sebenarnya? Apakah Pembalasan Riana akan berhasil? Apakah Riana dan kedua anaknya bisa menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. Bos Baru
Riana yang lebih memilih untuk memanjakan dirinya dan menyenangkan dirinya sendiri itu pun pergi ke salon dan berbelanja beberapa alat make up.
“Hmmm, aku sudah sangat lama tidak memanjakan diriku! Mulai sekarang aku tidak ingin menjadi wanita bodoh yang hanya menangisi nasibku!” ucap Riana dengan ekspresi wajah yang serius dengan tekad yang kuat sambil melajukan mobilnya ke salon yang menjadi langganannya sebelum menikah dengan Kamal.
Sementara Riana memanjakan diri, Yonna yang mengetahui bahwa Kamal tidak memberikannya sejumlah uang yang diinginkannya pun menjadi kesal tapi tidak bisa memaksa Kamal karena Kamal tak punya uang.
"Hah! Kenapa Mas Kamal selalu mendahului Mbak Riana? Aku tau Mbak Riana itu adalah Istri Sahnya tapi apakah aku tidak cukup penting di dalam hidupmu, Mas?" tanya Yonna dengan suara yang rendah dengan wajah yang marah sambil memukul pelan wastafel kamar mandi kantornya.
"Tidak! Aku tidak bisa kalah karena aku tidak akan pernah kalah. Aku akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan yang aku inginkan!" ucap Yonna dengan tekad yang kuat.
Yonna yang telah berhasil menata hatinya yang kesal karena Kamal lebih memilih Riana menjadi penasaran saat semua orang berkumpul pada satu tempat.
"Agh, Maya! Ada apa ini? Kenapa rame sekali?" tanya Yonna dengan tatapan mata yang mengawasi sekilas dengan wajah yang penasaran.
“Hmm, Yonna. Kamu tidak tau informasinya apa? Huuhh... Kamu ini kudet (kurang update)” sindir Maya dengan ekspresi wajah yang bermain-main.
“Hmmm, sudahlah. Jangan main teka-teki denganku. Katakan saja ada apa disana, kenapa ribut dan ramai sekali?” tanya Yonna dengan ekspresi wajah yang penasaran.
“Pak Kuncoro sudah dipindahkan ke Kantor Cabang lain dan sekarang sedang ada Pak Kepala yang baru!” ucap Maya dengan ekspresi wajah yang sangat gembira dengan nada suara yang sangat bersemangat.
“Pak Kepala yang baru? Siapa? Dimana orangnya?” tanya Yonna yang ikut penasaran dengan wajah Bos barunya itu dengan nada suara yang penuh semangat dan antusias yang tinggi.
“Itu orangnya! Dia memakai jas hitam dan berdiri paling tinggi dari yang lain.” Ucap Maya yang menunjuk ke arah Bos barunya itu kepada Yonna.
“Aku juga dengar-dengar bahwa Bos baru kita itu adalah Duda anak satu dan masih muda. Dudanya karena ditinggal meninggal sakit oleh Istrinya!” ucap Dewi yang tiba-tiba muncul dari belakang memberikan informasi yang tak terduga.
Yonna yang melihat wajah, status dan harta yang dimiliki oleh Bos barunya itu pun menjadi tertarik dan tanpa disadarinya sebuah niat kecil menggoda Bos baru itu pun muncul.
Kerumunan yang membuat kantor yang selalu menjadi ramai seperti pasar itu tiba-tiba kembali hening saat Bos baru memberikan perintah pertanya.
“Waktu melihat-lihat dan berkenalannya masih banyak jadi semuanya kembali bekerja. Tidak ada yang boleh duduk santai di sini!” ucap Bos baru itu yang bernama Farhat dengan suara yang lantang.
Lalu, Yonna yang harus bertemu dengan Kamal karena ada pekerjaan yang mengharuskan keduanya untuk bicara berdua saja pun pergi ke ruangan Kamal sendirian membawa sebuah dokumen di tangannya.
“Apa yang kamu lakukan di sini Yonna? Apa kamu lupa kalau kita akan profesional jika berada di kantor?” tanya Kamal yang tak ingin melihat wajah Riana.
“Aku tidak melupakannya Mas. Oleh karena itu aku datang ke ini untuk menyerahkan laporan yang dibutuhkan untuk rapat nanti sore.
“Baiklah, Mas mengerti. Mas minta maaf sudah salah menilaimu!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang menyesal.
Kamal yang tidak bisa menghindar lagi dari Yonna pun akhirnya mengatakan yang sebenarnya terjadi.
“Mas, apakah kau tidak punya sesuatu yang ingin kau katakan padaku sesuai dengan janji yang kau ucapkan?” tanya Yonna secara langsung tepat setelah Yonna terduduk dengan santai dengan ekspresi wajah yang emosi.
“Maafkan Mas, Yonna. Mas sungguh tidak berdaya. Mas sudah berencana ingin memberikan uang bonus bulanan Mas untukmu tapi Riana yang membutuhkan uang untuk biaya sekolah anak-anak dan berobat Ibuku langsung mentransfer uang di rekeningku ke rekeningnya!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang pasrah.
“Apa Mas ngak marah dengan Mbak Riana yang bersikap semaunya seperti itu? Mas kan sudah janji mau berikan uang itu untuk biaya pemindahan Putraku sekolah!” ucap Yonna dengan ekspresi wajah yang kesal.
“Mas ingin marah tapi semua sudah terlanjur terjadi dan itu juga adalah kebutuhan yang sangat mendesak jadi Mas tidak bisa berbuat apapun!” ucap Kamal lagi yang mencoba menenangkan Yonna yang sedang kesal.
“Mas minta maaf. Mas janji jika ada uang bonus atau tander yang tembus. Mas pasti akan langsung memberikan uang itu padamu!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang bersalah.
“Mas janji?” tanya Yonna dengan ekspresi wajah yang curiga dengan tatapan mata yang menyelidik ke arah Kamal.
“Mas janji. Mas akan langsung transfer uangnya ke rekening kamu jika uang bonus atau uang tander Mas cair!” ucap Kamal yang mengkaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Yonna sebagai tanda perjanjian mereka.
“Lalu sekarang gimana, Mas? Gimana aku bisa membayar uang untuk kepindahan Putraku? Mas, aku tidak bisa melihat Indra tidak sekolah!” ucap Yonna dengan ekspresi wajah yang sedih dengan air mata yang dengan mudahnya turun ke pelipis mata Yonna.
“Kamu jangan khawatir. Mas akan pikirkan caranya. Kamu tenang aja. Indra pasti akan sekolah lagi!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang serius sambil memeluk Yonna dengan erat di dalam pelukannya.
“Terima kasih, Mas. Kamu memang sangat baik, Mas!” ucap Yonna dengan nada suara yang terdengar sangat lega sambil tersenyum puas.
#Bersambung#
Hancur sdh reputasimu,pekerjaanmu,dan yng pasti rmh tangga beserta klrgamu.
Ngapain mobil mogok minta tlng perempuan,laki di dunia ini hbs kah smpe gak bisa telp satu orngpun utk dimintain tlng info montir mobil yng bisa dipanggil???? 🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️ Otaknya dah geser kali si Kamal,,,,ribet amat hidup lo
kelebihan h