Pak jono seorang pedagang gorengan yang bangkrut akibat pandemi.
menerima tawaran kerja sebagai nelayan dengan gaji besar,Namun nasib buruk menimpanya ketika kapalnya meledak di kawasan ranjau laut.
Mereka Terombang-ambing di lautan, lalu ia dan beberapa awak kapal terdampar di pulau terpencil yang dihuni suku kanibal.
Tanpa skill dan kemampuan bertahan hidup,Pak Jono harus berusaha menghadapi kelaparan, penyakit,dan ancaman suku pemakan manusia....Akankah ia dan kawan-kawannya selamat? atau justru menjadi santapan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilalangbuana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penutup
Monolog Pak Jono
“Ya Allah… siapa aku ini, hanya seorang nelayan kecil dari kampung pesisir yang bahkan tak pernah tahu bahwa suatu hari hidupku akan dibolak-balikkan seperti ini. Dulu aku sering mengeluh, menggerutu tentang betapa kerasnya hidup. Aku tak pernah menyangka bahwa rasa kehilangan sahabat, rasa kesepian, dan rasa sakit di tubuhku ini akan menjadi guru yang begitu besar.
Aku kini hidup dengan tangan kiri yang hangus, kaki kanan yang pincang, dan jiwa yang penuh luka. Tapi… aku masih bisa bernafas. Itu artinya aku masih diberi kesempatan. Kesempatan untuk melihat anak-anakku tumbuh, untuk duduk di beranda rumah sambil menatap laut, untuk sekadar mencium aroma masakan istriku yang sederhana. Bukankah itu semua sudah lebih dari cukup?
Aku belajar, bahwa harta yang sejati bukan emas, bukan kapal besar, bukan pun nama harum di mata dunia. Harta yang sejati adalah keluarga—orang-orang yang masih mau menggenggam tangan kita meski sudah cacat, orang-orang yang masih tersenyum saat melihat wajah kita meski penuh luka.
Teman-temanku… mereka tidak lagi ada di dunia ini. Arwah mereka sering datang dalam mimpi-mimpiku, tersenyum, seakan menitipkan pesan. Dan aku mengerti, mereka ingin aku melanjutkan hidup dengan penuh rasa syukur, bukan tenggelam dalam penyesalan.
Buat kalian yang membaca kisahku, ingatlah: jangan sia-siakan waktu bersama keluarga. Jangan tunggu sampai kehilangan baru kalian sadar betapa berharganya kebersamaan itu. Peluklah orang tua kalian, temani istri atau suami kalian, sayangi anak-anak kalian. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan pertengkaran atau keangkuhan.
Aku, Jono, hanya seorang manusia biasa yang pernah terjebak di pulau penuh misteri, kini hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dengan sederhana. Sambil berharap, semoga Tuhan mengampuni semua dosa, menerima doa-doa orang yang kucintai, dan kelak mempertemukan aku kembali dengan sahabat-sahabatku di tempat yang lebih baik.
Alhamdulillah… aku masih hidup.”
Disclaimer
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Semua tokoh, tempat, dan peristiwa yang digambarkan tidak dimaksudkan untuk mencerminkan kejadian nyata. Kisah ini dibuat semata-mata untuk memberikan edukasi dan renungan tentang betapa berharganya momen kebersamaan bersama keluarga, serta pentingnya kesiapan menghadapi masa-masa sulit dalam hidup.
Seperti yang dialami Pak Jono dalam kisah ini, kehilangan bukan hanya soal nyawa dan luka, tetapi juga bisa berarti kehilangan kestabilan ekonomi dan masa depan. Menabung, mengelola keuangan dengan bijak, dan mempersiapkan cadangan untuk keadaan darurat adalah pelajaran yang tidak boleh diabaikan.
Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita semua agar lebih menghargai keluarga, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan selalu bersyukur atas kesempatan hidup yang masih diberikan.
Catatan dari Penulis
Akhir kata, penulis ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca. Ini adalah kali pertama penulis menulis dan mempublikasikan sebuah novel, sehingga tentu masih banyak kekurangan baik dari sisi alur, gaya bahasa, maupun penyajian cerita.
Namun, dengan segala keterbatasan itu, penulis berharap kisah ini bisa memberikan manfaat, hiburan, sekaligus pelajaran berharga. Penulis juga sangat mengharapkan dukungan dari para pembaca. Silakan berikan saran, masukan, atau kritik yang membangun di kolom komentar agar karya-karya berikutnya bisa menjadi lebih baik lagi.
Jangan lupa untuk memberikan like jika Anda menyukai kisah ini, karena setiap dukungan kecil dari Anda sangat berarti bagi semangat penulis untuk terus berkarya.
Terima kasih sudah menemani perjalanan cerita hingga akhir.
Salam hangat dari penulis.