Dia tidak tahu dari mana awalnya, rumah tangganya bisa menjadi semakin terasa dingin. Dia sebagai kepala rumah tangga, sudah berusaha sebaik mungkin menjadi tulang punggung keluarganya.
Mike Bennett, pria sederhana yang memiliki kepribadian hangat, dan bertanggung jawab menjadi kepala rumah tangga, dikhianati istrinya!
Amelia Bennett, istri Mike, menggugat cerai Mike, saat Mike menangkap basah Amelia bersama selingkuhan istrinya tersebut di sebuah hotel.
Amelia bersama kekasih gelapnya, menganiaya Mike hingga nyaris meregang nyawa. Dan disaat Mike sekarat, ia di tolong seorang wanita cantik kalangan atas.
Mike yang malang akhirnya merasakan bagiamana rasanya dicintai dengan tulus, dan menjadi kepala rumah tangga yang dihormati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2.
Selesai Mike makan, ia melihat pecahan kaca gelas yang di lempar Amelia. Tidak seorang pun yang berinisiatif untuk membersihkannya.
Dengan menghela nafas panjang, Mike terpaksa membereskannya tanpa mengatakan apa pun kepada Amelia.
Ia tidak ingin ada keributan lagi, dengan nada tinggi Amelia yang tidak senang, kalau ia tegur tidak membereskan apa yang telah Amelia lakukan.
"Kamu tidur di sofa! aku tidak ingin tidur satu kamar denganmu!!" Amelia melemparkan bantal kepada Mike dengan kasar, dan tepat mengenai wajah Mike.
Brak!!
Amelia menutup pintu kamar dengan kencang tepat di depan hidung Mike, saat Mike ingin masuk ke dalam kamar.
"Aku belum mandi! aku mau mengambil pakaian ku!" sahut Mike mengetuk pintu kamar.
Pintu kamar kembali terbuka, dan Amelia melemparkan pakaian Mike dengan kasar juga tepat mengenai wajah Mike.
Brak!!
Pintu kamar kembali di tutup Amelia dengan kencang, dan Mike hanya bisa diam saja melihat pintu kamar yang tertutup.
Selesai Mike mandi, ia tidur di sofa dengan tenang. Dalam beberapa menit ia tidak dapat memejamkan matanya, karena memikirkan apa kesalahan yang telah ia perbuat, sehingga Amelia menjadi sangat benci padanya.
Ia jatuh cinta pada Amelia pertama sekali saat bertemu di sebuah mall, dan saat itu Amelia menemukan dompetnya yang terjatuh.
Nada suara Amelia yang lembut, dan senyuman ramah Amelia membuat Mike terpesona pada Amelia, hingga di lain harinya mereka tanpa sengaja bertemu lagi.
Lalu mereka kemudian sama-sama saling suka, pada pertemuan tanpa sengaja mereka, disaat pertemuan yang keempat kalinya.
Awalnya Amelia sudah mengetahui sebelum mereka menikah, kalau ia hanyalah pria sederhana bukan pria dari kalangan atas.
Amelia menerima dia apa adanya tanpa mempersalahkan statusnya, karena Amelia juga memiliki status yang sama dengan dirinya.
Sembari melamun, mata Mike perlahan terpejam, dan kemudian ia pun tertidur dengan tubuh yang terasa tidak nyaman, mengingat tinggi tubuhnya 188cm tidur pada sofa, yang tidak sesuai dengan tubuhnya yang panjang.
Esok harinya.
Dengan mata yang masih mengantuk, Mike bangun lebih awal dari Amelia dan mertuanya seperti biasanya.
"Tidak ada bahan makanan lagi, uang sudah habis! apa kamu... !!"
"Ini ada uang sedikit, kamu pergunakan membeli keperluan dapur!" Mike memotong perkataan Amelia, yang tiba-tiba muncul di dapur tanpa bicara lembut protes pada Mike, untuk di beri uang belanja.
Mike meletakkan uang lima ratus ribu ke atas meja makan, dan dengan cepat tangan Amelia menyambar uang tersebut.
Tanpa mengucapkan terimakasih, Amelia berbalik kembali lagi masuk ke dalam kamar. Dan Mike hanya bisa diam saja melihat sikap istrinya itu.
Saat ia berpamitan untuk berangkat bekerja, Amelia tidak membalas pamitannya. Mike menatap pintu kamar yang masih tertutup, tanpa adanya pergerakan dari dalam kamar.
Mike bekerja pada sebuah proyek pembangunan hotel bintang tujuh, berlantai dua puluh lima khusus untuk kalangan jetset di kota mereka.
Sudah hampir lima bulan ia bekerja pada proyek tersebut, yang tidak lama lagi akan selesai dirampungkan.
"Hei, kamu! cepat kemari! hari ini lantai dua puluh empat dalam minggu ini sudah harus selesai di kerjakan!!" seorang pria ber stelan jas rapi menunjuk Mike dengan nada tajam.
Mike sangat tidak suka cara pria itu memerintah mereka dalam bekerja. Nada sarkas nya sangat menjengkelkan, membuat ia ingin menegur pria itu.
Tapi, karena pria itu pengawas proyek pembangunan hotel tersebut, ia hanya bisa bersabar saja mendengar nada sarkas pria itu.
"Jangan berlama-lama lagi! cepat naik!!" teriak pria itu kepada rekan sekerja Mike lainnya.
Setelah mereka selesai memakai pengaman dengan lengkap, Mike beserta para pekerja lainnya naik ke lantai dua puluh empat.
"Aku ingin sekali menonjok wajahnya itu! dia terlalu angkuh sebagai pengawas, seakan-akan dia pemilik proyek ini!" ujar salah satu rekan sekerja Mike.
"Iya! aku juga ingin menendangnya dengan kuat, sampai dia memohon minta ampun!" sahut yang lain menimpali.
"Saat waktu istirahat pun dia batasi selama lima belas menit saja, dia pikir kita tidak perlu istirahat untuk memulihkan tenaga! sungguh kejam dia!" yang lain ikut menimpali.
Mike tersenyum mendengar perkataan rekan sekerjanya tersebut, ia ternyata sepemikiran dengan mereka.
Sesampainya di lantai dua puluh empat, Mike merasa ada yang berbeda dengan bahan bangunan yang akan mereka kerjakan.
Sepertinya kualitas bahan bangunan tersebut, tidak sama dengan bahan di lantai sebelumnya. Mike merasa bahan bangunan yang ia lihat saat ini, kualitasnya sangat buruk!
Mike merasa, kalau pengawas proyek melakukan penggelapan dana pembangunan proyek tersebut. Ia tidak akan mengerjakan lantai dua empat, dengan menggunakan bahan bangunan tersebut.
Bersambung......
selamat menikmatinya, Mike 🙂
dulu Amrlia dan keluarganya menindas serta memanfaatkan kebaikkan Mike
sekarang mereka ditindas dan dimanfaatkan oleh Hale, karena kebodohan dan sifat materialistis mereka sendiri